Share

19. Menjemput Istri

Napas Rani memburu sangat cepat. Semakin lama dada terasa sesak. Menutup telepon lalu menarik napas panjang perlahan. Memukul kepala berulang kali sangat kesal dan emosi.

"Apa hebatnya perempuan itu hingga kamu bisa memilih dan betah jauh dari aku? Mas, kemarin aku terima dan masih ada keinginan mengalah. Lama-lama melihat kamu lebih memilih wanita itu sangat membuatku naik pitam! Aku tidak terima kamu perlakukan seperti ini!" Rani menutup jendela kamar sangat kencang.

Bapak tersentak kaget mendengar suara keras dari kamar sebelah. Meletakkan koran perlahan lalu mengayunkan kaki ke dekat pintu. Kembali duduk di ranjang tidak jadi mengetuk pintu kamar putrinya.

"Ada apa dengan Rani? Suara apa tadi? Apa masalah rumah tangga mereka berat?" gumam Bapak seraya mengambil ponsel di atas meja kecil sudut.

Bapak melihat layar ponsel cukup lama. Jemari tangan meraba ponsel dari depan hingga belakang. Menyalakan ponsel yang berukuran sedang. Kembali diletakkan di atas meja dengan gusar.

"Aku tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status