Share

Bagian 43

Gulzar Heer sudah berpindah tempat lagi. Dia kembali berada di pondok milik Ayzard dan harus menyaksikan kemesraan dua sejoli itu lagi. Ya, Asytaria memang tengah menyandarkan kepalanya di dada bidang sang kekasih sembari menghela napas berat berkali-kali.

“Apa yang membuat kekasihku semurung ini?” bisik Ayzard lembut. Tangannya tak henti mengusap rambut Asytaria.

“Ibu masih tak terima jika aku ikut pemberontakan, Ayzard,” keluh Asytaria sebelum menceritakan masalahnya.

Seminggu sudah berlalu sejak dia mengutarakan rencana pemberontakan. Namun, Varya masih marah besar. Ibu angkatnya itu terus bungkam dan memasang raut wajah dingin sepanjang hari. Sagha juga tidak jauh berbeda. Meskipun tidak melakukan penolakan langsung, sang ayah angkat sering kali memintanya untuk mempertimbangkan kembali rencana pemberontakan.

Ayzard menyentil hidung Asytaria.

“Kau tahu aku pun sebenarnya tidak setuju, tapi ya, menghalangi niat seor

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status