Di antara keadaan sadar dan tidak sadar, Ariana merasakan tubuhnya terendam dalam air yang terasa nyaman. Di belakangnya, sosok dengan tubuh yang kuat memeluk Ariana dan mulai menggosok tubuhnya dengan gerakan ringan. Dari sentuhannya saja, Ariana bisa tahu bahwa orang yang memeluknya itu bertindak hati-hati agar Ariana tidak terganggu dalam tidurnya. Ariana tanpa sadar mengerang pelan karena perasaan nyaman yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Berendam di air hangat setelah bergulat di ranjang memang yang terbaik. "Apa aku membangunkanmu, Aria?"Ariana sedikit merinding saat dia mendengar suara rendah Raoul di belakang telinganya. Saat ini, Ariana tidak benar-benar sadar dari tidurnya. Wanita itu membalas pertanyaan Ariana dengan gumaman tidak jelas, lalu menggerakkan tubuhnya untuk mencari posisi yang aman di pelukan Raoul. Raoul tidak lagi bisa menahan tawa kecilnya ketika dia menyaksikan Ariana tanpa sadar bersikap manja dan imut di depannya. Tangan Raoul dengan mudah menuntun Ari
Setelah Raoul melarang Ariana untuk melakukan kegiatan apa pun setelah malam pertama mereka, butuh waktu tiga hari bagi Ariana sebelum dia akhirnya melakukan tugas kerajaannya sebagai seorang ratu. Ariana menemani Raoul untuk menjamu para tamu. Lalu setelah para tamu itu mulai pulang ke kerajaannya masing-masing, Ariana mulai beralih untuk mengerjakan tugas kerajaan lain sekaligus tugasnya sebagai kepala keluarga Alison. Sekalipun Ariana mulai terlihat jauh lebih santai ketika dia bersama dengan Raoul, Ariana tetap kembali menjadi wanita yang tegas dan pekerja keras ketika dia memasuki ruang kerjanya. Di tempat itu, bahkan Raoul saja tidak bisa menganggu Ariana. Tiap kali Ariana tengah berada dalam mode bekerjanya, Raoul hanya bisa mengawasi sang Istri bekerja tanpa bisa melakukan apa pun. Namun ketika waktu kerja telah selesai, Raoul diijinkan untuk melakukan apa pun yang dia mau oleh Ariana. Baik itu berguling di tempat itu atau hanya sekedar saling melepas rindu, Ariana tidak per
Ariana tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah dia pingsan secara tiba-tiba. Hal terakhir yang dia ingat hanyalah suara teriakan Carla yang panik, dan tangan besar Kapten Allen yang segera menggendongnya. Ariana sedikit mendesah ketika dia sadar bahwa prediksi buruk Raoul benar-benar terjadi kali ini. Raoul mencoba mencegahnya keluar karena pria itu merasa bahwa Ariana tidak berada dalam kondisi yang prima. Ariana mencoba tidak memikirkannya saat itu. Namun siapa yang tahu ... Bahwa dia akan benar-benar berakhir pingsan di tengah jalan ketika kelompoknya hendak kembali ke istana. Ketika Ariana kembali bangun, dia melihat pemandangan akrab dari langit tempat tidur yang dia gunakan saat ini. Begitu Ariana menatap ke sekeliling, dia akhirnya sadar bahwa dia tampaknya telah dibawa untuk beristirahat di kediaman keluarganya yang berada di wilayah Alison. Walaupun kamar Ariana di istana kerajaan telah dibuat semirip mungkin dengan kamarnya yang ada di Alison, beberapa detil kecil tetap
Pada malam itu, baik Ratu maupun Raja Kerajaan Sigmund akhirnya terpaksa menginap di kediaman Alison karena kondisi Ariana yang belum disarankan untuk berpindah tempat. Sepanjang malam, Raoul terus memeluk Ariana dalam posisi nyaman. Setelah keduanya menerima kabar baik tentang kehamilan Ariana, keduanya tidak lagi memiliki kekhawatiran sehingga mereka tertidur lebih cepat dari biasanya. Akan tetapi, Ariana tidak lagi bisa menemukan keberadaan suaminya ketika wanita itu bangun keesokan harinya. Sprai di sebelahnya bahkan sudah dingin, tanda bahwa Raoul telah pergi cukup lama saat Ariana masih tertidur. Ariana mendesah kecil setelah itu. Ariana tahu bahwa karena sakitnya kemarin, Raoul tampaknya telah meninggalkan banyak pekerjaan hanya agar raja tersebut bisa datang dan menemaninya di wilayah Alison. Karena Ariana tidak bisa menemukan siapa pun di kamarnya, wanita itu perlahan mulai bangkit untuk mencari udara segar di luar kamarnya. Tubuh Ariana telah banyak membaik setelah dia ber
Setelah Ariana merasa baik-baik saja, dia pikir dia akhirnya bisa kembali ke istana kerajaan dan hidup bersama Raoul seperti biasanya. Namun Raoul yang trauma melihat Ariana pingsan karena perjalanan jauh akhirnya meminta Ariana memperpanjang masa tinggalnya di Alison, setidaknya sampai anak mereka lahir nanti. Mempertimbangkan bahwa Ariana juga tidak bisa meninggalkan tugasnya sebagai tuan wilayah, tinggal di Alison juga membuat Ariana tidak perlu berpergian lagi untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Alison. Ariana tidak rugi sama sekali dengan pengaturan ini. Satu-satunya yang sedih, mungkin hanya Raoul yang kembali hanya bisa mengunjungi istrinya tiap beberapa hari sekali. Untungnya, karena Raoul tahu dia akan memiliki anak dalam beberapa bulan lagi, semangatnya saat bekerja naik sampai beberapa kali lipat. Raoul yang awalnya hanya bisa datang tengah malam dan kembali pagi sekali, perlahan mulai tinggal lebih lama sampai terkadang bisa mengambil hari libur. Raoul menggunakan
"Jadi begitu ...." Sambil dipeluk oleh Raoul dari belakang, Ariana yang telah selesai mendengarkan penjelasan Raoul akhirnya mengetahui apa jawaban Marquis Curtis atas tawarannya waktu itu. Raoul menceritakan segalanya dengan detail pada Ariana, dari awal sikap aneh Marquis Curtis sampai keputusannya yang terbaru. Dua minggu setelah Marquis Curtis berbicara dengan Ariana, pria itu mulai membereskan semua masalah yang belum terselesaikan di Kerajaan Sigmund, lalu mulai mengajari adiknya bagaimana cara mengurus wilayah Alodie. Pria itu bertindak seakan dia akan segera meninggal, dan tindakannya itu telah membuat semua orang khawatir tentang keadaannya. Lalu sebulan setelah tindakan anehnya, Marquis Curtis tiba-tiba menemui Raoul untuk meminta agar diijinkan menjadi utusan yang akan dikirim untuk tinggal di Kerajaan Orvel. Bukan hanya itu, Marquis Curtis juga membawa surat pengunduran diri sebagai Perdana Menteri secara resmi. Daripada terus-menerus hanya memendam perasaannya, kini Ma
Suasana di kediaman keluarga Alison saat malam selalu hening tanpa gangguan apa pun. Hampir semua lampu telah dimatikan. Dan kecuali mereka yang ditugaskan untuk berjaga malam di kediaman itu, yang lain telah terlelap begitu waktu telah melewati tengah malam. Baik Ariana maupun Raoul juga telah beristirahat dengan nyaman di kamar utama. Raoul sama sekali tidak merubah posisinya dalam memeluk Ariana, sementara Ariana juga bersandar dengan nyaman di pelukan Raoul. Tidak ada yang berubah sejauh ini. Namun pada satu waktu, Ariana yang semula tidur dengan nyenyak tiba-tiba saja mengerutkan alisnya dan mulai menggeliat tidak nyaman. "Aria, apa ada yang salah?"Walaupun Raoul tengah bermimpi sebelumnya, pria itu langsung terjaga ketika dia merasakan gerakan tidak biasa dari sang Istri. Awalnya, Raoul yang baru membuka mata berpikir bahwa Aria mungkin membutuhkan sesuatu lagi seperti biasanya. Namun ketika dia mendengar suara rintihan dan melihat wajah Ariana yang tengah menahan sakit, rasa
Walaupun nyawa Ariana hampir terancam karena proses melahirkan yang tiba-tiba, wanita itu dengan mudah sembuh di bawah perawatan suami dan orang-orang terdekatnya. Sekalipun Ariana masih terlalu lemah untuk berjalan-jalan atau menggendong anaknya terlalu lama, setidaknya Ariana bisa menjaga anaknya sambil melihatnya tidur di kasur yang sama dengan yang dia gunakan. Wanita itu terus tersenyum saat melihat anak-anaknya yang sehat akhirnya tertidur setelah meminum ASI ibunya. Tangannya dengan jahil menusuk pipi salah satu anaknya yang gemuk. Walaupun keduanya lahir secara prematur, Ariana lega keduanya dengan cepat mendapatkan berat badan yang sehat setelah dirawat dengan hati-hati selama beberapa minggu. Ketika kabar bahwa Ariana telah melahirkan tersebar ke seluruh kerajaan, hadiah dan surat yang mengucapkan selamat atas kelahiran anggota keluarga kerajaan baru mengalir ke istana dan kediaman Alison. Hampir semua bangsawan dan orang-orang penting berharap mereka bisa melihat pangeran