Share

Bab 10

Author: Gina
William mengendarai mobilnya ke sebuah gedung yang belum selesai dibangun tidak jauh dari tempat awal mereka.

"Sialan. Bagaimana si Jeffry berengsek itu bisa kepikiran mengurung orang di tempat mengerikan seperti ini?"

William melihat sekeliling. Tempat ini gelap gulita dan dia tidak bisa mendengar suara lain. Hanya ada gema dari kata-kata yang barusan dia katakan.

Charles menyeret Jeffry turun dari mobil. Jeffry tersandung beberapa kali sebelum dia bisa berdiri.

William menendang Jeffry sembari berkata, "Katakan! Di mana orangnya!"

"Me ... mereka yang menyembunyikannya. Awalnya kami ingin memberi pelajaran kepada wanita ja ... Nona Violet. Kami berencana setelah kami menerima uang, kami mau meledakkan gedung ini. Selain Romeo mati, kami bahkan mendapat jumlah uang yang besar. Kami merasa itu akan membantu Tuan Charles. Saya benar-benar nggak menyangka ternyata Nona Violet dan Tuan Charles adalah teman ...."

"Apa? Kamu mau meledakkan gedung ini?" William membelalakkan matanya dan bertanya, "Apa kalian memasang bom waktu?"

Jeffry mengangguk ketakutan. Sekujur tubuhnya gemetar dengan hebat.

Mata Charles seperti laser. Saat Jeffry melihat sepasang mata itu, dia menelan ludah.

"William, ikat dia baik-baik. Kalau gedung ini meledak, aku mau dia mati duluan."

Jeffry segera berlutut dan memohon. Pada akhirnya, dia tetap diikat oleh William.

Gedung yang belum selesai ini terlihat sangat berantakan. Sekarang Charles sudah memastikan kalau Violet baik-baik saja. Yang paling penting saat ini adalah membongkar bom yang ditanam di gedung ini.

Pada saat ini, sebuah mobil Bentley hitam muncul.

Charles langsung tahu kalau pemilik mobil itu adalah Romeo.

"Tuan Romeo, di mana ini? Aku takut ...."

Evelyn yang ketakutan memeluk lengan Romeo.

Romeo menepuk punggung tangan Evelyn dan berkata, "Kamu tinggal di dalam mobil saja. Jangan keluar."

Evelyn menganggukkan kepalanya.

William melihat Romeo turun dari mobil, kemudian dia mendengus. "Istrimu sudah diculik, tapi kamu masih punya waktu untuk bermesraan dengan kekasihmu?"

"Sebenarnya siapa yang menculik Violet?" Romeo mengalihkan pandangannya ke Charles, kemudian berkata, "Kalau aku nggak salah ingat, Jeffry Julius adalah bawahanmu."

Charles berkata dengan sinis, "Dia bertindak sendiri."

William terlihat sangat gelisah. "Tuan-Tuan, kenapa kalian masih berbicara? Kalian nggak mau menghentikan bom?"

"Bom?"

Romeo langsung menjadi gugup.

"Sebuah bom telah dipasang di gedung ini. Aku dan William akan pergi mencari bom, sedangkan kamu pergi mencari Violet. Setelah kamu menemukan Violet, segera pergi."

Setelah mendengar perkataan Charles, Jeffry yang telah diikat berkata dengan suara gemetar, "I ... itu nggak berguna. Saya meminta mereka untuk membunuh orang tanpa meninggalkan bukti apa pun. Jadi, tiga bom telah dipasang di gedung ini. Dan bomnya akan meledak dalam 15 menit ...."

"Apa katamu?! Kenapa sekarang kamu baru memberi tahu kami hal yang begitu penting ini?!"

William menarik kerah baju Jeffry. Dia ingin sekali membunuh berengsek ini sekarang juga.

Jeffry yang sudah dihajar dua kali tidak berani mengangkat kepalanya.

"Sudah nggak sempat menghentikan bomnya. Kita harus segera menemukan Violet!"

Setelah Charles mengatakan itu, dia berlari masuk ke dalam gedung belum selesai itu bersama William.

Romeo berkata kepada sopirnya, "Bawa Evelyn pergi dari sini. Tunggu kabar dariku!"

"Baik, Tuan Romeo!"

Sopir mengendarai mobil keluar dari gedung belum selesai itu.

Evelyn bertanya, "Apa sekarang Kak Violet dalam bahaya?"

"Ya. Nona Evelyn, Anda jangan berlari ke mana-mana. Di dalam ada bom waktu."

Evelyn menganggukkan kepalanya.

Dia menoleh ke arah gedung belum selesai itu. Sebuah pikiran jahat mendadak muncul di dalam benaknya.

Lebih baik Violet mati saja!

"Violet! Violet! Jawablah kalau kamu mendengarku!"

Di dalam gedung belum selesai, Violet perlahan-lahan membuka matanya. Sepertinya itu suara Romeo.

Dia menggelengkan kepalanya.

Bagaimana mungkin Romeo datang?

Sepertinya saat ini dia sedang bermesraan dengan Evelyn.

"Violet!"

Awalnya Violet merasa kepalanya sangat berat. Setelah dia mendengar suara Charles, dia segera membuka matanya.

Charles?

Saat dia mendengar dengan saksama, di sekitar juga ada suara William dan Romeo.

Jangan-jangan Romeo benar-benar telah datang?

Violet melihat sekeliling dengan saksama. Dia menyadari dia telah dikurung di sebuah kamar yang gelap. Di luar hanya ada cahaya rembulan lemah yang masuk.

Dia bisa melihat keseluruhan bagian luar dengan jelas.

Ini adalah sebuah gedung yang belum selesai dibangun!

"Mm! Mmm!"

Violet ingin berteriak, tapi mulutnya ditutup solasiban.

Sialan!

Sebenarnya siapa yang menculiknya?

Violet berusaha melepaskan ikatan talinya, tapi ini tali nilon. Dia tidak bisa melepaskannya sama sekali.

'Nggak bisa. Violet, kamu harus tenang.'

Violet menarik napas dalam-dalam, lalu dia melihat sekeliling dengan teliti. Dari tadi dia sudah mendengar suara tik ... tik ....

Tiba-tiba, sebuah alarm berbunyi di dalam kepala Violet.

Itu bom!

Violet segera menjatuhkan tubuhnya, kemudian dia merangkak ke luar.

Ketika dia berhasil merangkak keluar dari ruangan berlubang ini, sebuah koridor menyambutnya.

Sepertinya tempat ini berjarak lebih dari sepuluh lantai dari bawah.

Violet membenturkan kepalanya ke tiang di sebelahnya. Dia berharap Romeo dan yang lainnya dapat mendengar suara ini.

Beberapa saat kemudian, Violet mendengar suara langkah kaki.

Suara itu membuat Violet tercengang.

Sepertinya itu bukan suara sepatu kulit laki-laki, tapi sepatu hak tinggi.

Violet mendongak dan melihat Evelyn sedang berjalan menghampirinya.

Wajah Evelyn tampak agak masam. Dia baru turun dari mobil dan masuk ke dalam gedung belum selesai ini. Dia melihat Violet berada di lantai atas.

Selama Violet mati, posisi Nyonya Fernandez menjadi kosong.

Selama Violet mati, tidak ada lagi yang menghalangi hubungannya dengan Romeo.

Evelyn menghampiri Violet, lalu dia seolah-olah ingin mendorong Violet.

Violet menyadari ada yang janggal, tapi dia tidak tahu apa itu.

Di kejauhan, Romeo juga sudah menemukannya. "Violet!"

Ketika mendengar suara Romeo, Evelyn segera berjongkok. Dia melepaskan lakban di mulut Violet, kemudian berkata, "Kak Violet, apa kamu baik-baik saja? Aku akan melepaskanmu."

Violet memperhatikan ekspresi khawatir Evelyn dengan curiga.

Namun, sepertinya tadi dia telah salah sangka.

"Kenapa kamu naik?"

Romeo mengernyit ketika melihat Evelyn juga telah ikut naik. "Bukankah aku menyuruhmu tunggu di mobil?"

"Aku juga mengkhawatirkan Kak Violet, jadi aku ingin mencarinya bersamamu."

Evelyn tampak agak murung.

Violet berkata, "Ada bom di sini. Di mana Charles dan William? Suruh mereka cepat keluar!"

"Ayo."

Romeo menggendong Violet, kemudian dia berteriak kepada Charles dan William yang masih mencari Violet. "Aku sudah menemukan Violet! Cepat pergi dari sini!"

Charles dan William mendengar suara Romeo. Mereka berdua saling bertatapan sebelum mereka segera turun ke bawah.

William bertanya, "Bagaimana dengan Jeffry?"

Charles berkata dengan sinis, "Tinggalkan dia."

William menggeleng-geleng kepalanya.

Siapa yang menyuruh Jeffry menyinggung Charles?

Evelyn mengikuti di belakang Romeo. Evelyn merasa cemburu ketika dia melihat Romeo menggendong Violet.

"Ah!"

Evelyn tiba-tiba berteriak. Romeo menoleh dan melihat sepatu hak tinggi Evelyn patah.

"Tuan Romeo, maaf .... Sepertinya kakiku terkilir."

Melihat itu, Violet pun berkata dengan datar, "Turunkan aku. Aku baik-baik saja."

"Kamu yakin?"

"Ya."

Setelah mendengar jawaban Violet, Romeo baru menurunkan Violet. Kemudian, dia berbalik untuk menggendong Evelyn.

Charles yang sudah tiba di lantai yang sama melihat pemandangan itu. Dia langsung menyadari kalau kaki Violet terluka.

Seharusnya itu karena tadi Violet berusaha melepaskan tali nilon yang mengikatnya.

Tanpa basa-basi, Charles menggendong Violet.

Violet terkejut. "Ngapain kamu?"

Charles berjalan sambil berkata, "Kakimu juga terluka. Kenapa kamu nggak berkata apa-apa?"

"Lukaku nggak serius." Violet diam sejenak sebelum dia lanjut berkata, "Lagi pula, dia lebih peduli pada Evelyn."

Siapa pun bisa melihat kalau perlakuan Romeo terhadap Evelyn sudah melewati batas.

Violet juga tidak boleh tidak tahu diri.

"Dasar bodoh." Charles mengangkat Violet dan berkata, "Peluk dengan erat."

Violet tidak berkata apa-apa, tapi dia memeluk Charles dengan lebih erat.

"Cepat! Bomnya sudah mau meledak!"

Setelah mendengar teriakan William, Charles mengencangkan pelukannya pada Violet sebelum dia berlari keluar dari gedung belum selesai ini.

Tak lama kemudian, terdengar suara ledakan yang kuat. Gedung yang belum selesai itu pun hancur.

"Naik mobil!"

Setelah Romeo memasukkan Evelyn ke dalam mobil, dia berbalik untuk menjemput Violet. Namun, dia melihat Violet telah masuk ke dalam mobil Charles.

"Tuan Romeo, ayo kita cepat pergi .... Aku takut."

Karena Evelyn terlihat gugup, Romeo hanya bisa masuk ke dalam mobil.

Violet melihat Romeo dan Evelyn duduk bersama di kursi belakang. Dia tidak menunjukkan ekspresi apa pun dan seolah-olah sudah terbiasa.

Sepanjang jalan, Violet diam saja.

William bertanya, "Apa kamu nggak mau tahu siapa yang menculikmu?"

"Jeffry Julius, 'kan?" jawab Violet.

"Bagaimana kamu tahu?"

William terkejut.

"Aku menebaknya."

Violet tidak heran.

Sebenarnya Violet barusan menebak Jeffry.

Violet tahu dia tidak punya banyak kenalan, jadi dia tidak mungkin bisa menyinggung siapa-siapa. Akhir-akhir ini hal terbesar yang dia lakukan adalah membeli tanah yang senilai 20 triliun itu.

Kalau dia tidak salah ingat, di kehidupan sebelumnya yang membeli tanah itu adalah Jeffry.

Jelas sekali kalau dia telah menghalangi jalan kekayaan Jeffry. Namun, seharusnya Jeffry tidak tahu betapa berharganya tanah itu di masa depan. Dia menginginkan tanah itu pasti karena dia punya motif tersembunyi.

Terlebih lagi, Jeffry adalah bawahan Charles.

Maka itu, Charles datang tepat waktu.

Violet mengambil kesempatan ini dan berkata, "Charles, bawahanmu yang sudah menculikku. Bagaimana kamu akan menebus kesalahan ini?"

"Aku berutang dulu," ucap Charles dengan datar.

William melirik cerminan Charles. Dia benar-benar tidak mengerti apa isi pikiran sahabatnya.

Perbuatan Jeffry jelas-jelas tidak ada hubungannya dengan Charles, tapi dia masih menerjang bahaya untuk menyelamatkan Violet. Kenapa ini menjadi sebuah utang?

Setelah mobil tiba di depan pintu Kediaman Fernandez, William buru-buru menghentikan mobil.

Di luar pintu Kediaman Fernandez, Romeo sedang menggendong Evelyn keluar dari mobil, kemudian mereka masuk ke dalam rumah. Romeo seakan-akan tidak peduli dengan Violet sama sekali.

"Aku pergi dulu. Terima kasih kepada kalian berdua."

Violet membuka pintu mobil, kemudian masuk ke Kediaman Fernandez sendirian.

William berkata, "Aku kira kamu akan membantunya."

"Dia nggak selemah itu."

Charles memejamkan matanya, lalu berkata, "Ayo pergi."

Di Kediaman Fernandez, Romeo sedang mengoleskan obat untuk Evelyn yang sedang duduk di sofa.

Setelah Violet masuk, Evelyn segera berdiri. "Kak Violet, Tuan Romeo melihatku terluka, jadi dia mengoleskan obat ...."

Sebelum dia bisa selesai bicara, Romeo menyelanya dengan sinis, "Kamu nggak usah menjelaskan padanya."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1443

    Violet menunjuk mejanya, lantai dan akhirnya sofa, kemudian bertanya, "Ini ... dan ini ... semuanya?""Semuanya."Walaupun Jordan sedang tersenyum ....Violet merasa senyuman itu tampak menyeramkan!"Cuman beberapa bulan, tapi bagaimana bisa ada laporan sebanyak ini?"Saat ini Gwen dan William sudah memindahkan masuk beberapa dokumen dari luar. William memindahkannya sambil berkata, "Kamu kira hanya ini? Violet, kamu terlalu positif. Di belakang masih ada.""..."Gwen meletakkan setumpuk dokumen terakhir di lantai, lalu berkata, "Kenapa kalian nggak mau merekrut lebih banyak karyawan? Perusahaan kita nggak kekurangan uang, 'kan? Mana ada yang menyuruh pemegang saham sendiri untuk memindahkan barang?"Di luar, Nicholas, Howard dan Glenn pun memindahkan masuk beberapa dokumen.Howard melirik sinis beberapa orang di dalam ruangan, lalu berkata, "Aku bukan pemegang saham perusahaan kalian, jadi kenapa aku harus membantu kalian?"William menepuk bahu Howard, lalu berkata, "Ini karena perusa

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1442

    Charles masih mengingat ketika dia barusan datang ke Kota Poseidon dua tahun yang lalu, Nathan memberikannya sebuah undangan. Di tempat lelang waktu itu, itulah pertama kalinya dia bertemu dengan Violet.Saat itu, dia merasa semuanya seperti sudah ditakdirkan.Namun, ternyata itu hanya rencana Nathan.Charles juga mengingat Nathan pernah menggunakan alasan dia menemukan barang peninggalan ibunya agar Charles pergi ke tempat lelang di luar negeri.Di tempat lelang sana, dia menemukan cincin safir yang sama dengan milik ibunya.Dia membelinya, tapi selama ini dia tidak tahu kalau itu adalah cincin Keluarga Gloria.Nathan sengaja meletakkan cincin tersebut di tempat lelang itu untuk dijual dan menunggu cincin itu jatuh di tangan Charles.Harus diakui kalau Nathan adalah seorang strategis yang andal.Seharusnya dari awal Nathan sudah tahu kalau cincin Keluarga Griffin bersama Edward. Jadi, dia menyuruh Charles pergi ke tempat lelang hanya untuk membeli cincin Keluarga Gloria dan sekalian m

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1441

    "Vio, sebenarnya ...."Sebelum Gwen bisa menyelesaikan kalimatnya, Nicholas di sebelah berkata terlebih dahulu, "Kakakku sudah pergi."Violet tercengang setelah mendengar ucapan Nicholas.Nicholas berkata, "Kakakku bilang dia sudah cukup lama menjadi pemimpin Grup Edris. Kali ini ... dia ingin pergi."Gwen dan William tidak berkata apa-apa.Violet diam untuk beberapa saat, lalu betanya, "Apa ... dia ada bilang dia ingin pergi ke mana?""Nggak." Nicholas berkata, "Dia mungkin pergi ke luar negeri atau sebuah kotak kecil yang sangat jauh. Atau dia pergi menjalani kehidupannya sendiri ....""Pokoknya dia nggak berada di Kota Poseidon, 'kan?""Ya."Setelah mendapatkan jawaban yang pasti dari mulut Nicholas, Violet paham.Semuanya sudah berakhir.Nathan tidak ingin tinggal di kota ini lagi.Namun, kenapa ... dia pergi tanpa mengatakan apa pun?Dia bahkan tidak mengucapkan selamat tinggal."Aku masih punya banyak hal yang ingin kutanyakan padanya ...."Suara Violet sangat kecil.Dia menginga

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1440

    Kemudian, Edward jatuh dan meninggal dunia.Besok pagi.Setelah Violet dioperasi, dia tidak sadarkan diri selama sehari. Ketika dia membuka matanya, dia melihat Charles berada di sampingnya.Saat Violet melihat itu, awalnya dia ingin bangkit. Namun, karena rasa sakit di bahunya, dia tidak bisa bergerak untuk waktu yang lama.Sepertinya Charles dapat merasakan Violet sudah bangun, jadi dia langsung membuka matanya.Violet benar-benar sudah bangun. Wajah Charles pun tampak sedikit ceria. "Apa kamu merasa nggak enak badan? Aku akan memanggil dokter."Violet menggelengkan kepalanya, kemudian berkata, "Aku baik-baik saja.""Seharusnya obat biusmu sudah hilang. Apa kamu kesakitan?""Nggak.""Aku akan pergi mengambil air untukmu."Charles hendak berdiri dan menuangkan air untuk Violet.Namun, Violet meraih tangan Charles dan berkata, "Aku nggak haus."Dia ingin mengobrol dengan Charles."Baik. Aku akan menemanimu di sini. Aku nggak akan pergi ke mana-mana."Charles duduk di sebelah Violet.Vi

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1439

    Saat Violet membuka matanya lagi, pandangannya kabur. Dia samar-samar melihat seseorang sedang berlari ke arahnya."Panggil ambulans! Cepat panggil ambulans!""Pisahkan Nathan dan Violet! Brankar! Cepat!"Suara-suara itu terdengar kabur di telinga.Suara William dan Gwen terdengar tanpa henti.Tak lama kemudian, Violet jatuh ke dalam pelukan yang lembut.Violet tiba-tiba merasa tenang ketika mencium bau tembakau yang samar itu.Violet berbisik, "Charles ... hari ini aku baru sadar untung aku adalah aku. Kalau nggak, aku nggak bisa melihatmu lagi.""Apaan yang kamu katakan?"Charles memeluk Violet dengan erat, kemudian berkata, "Kamu akan baik-baik saja. Aku nggak akan membiarkan apa-apa terjadi padamu. Kalau kamu masih sembarangan bicara, aku berjanji kamu nggak akan bisa melihatku setelah kamu bangun."Violet bisa merasakan jantung Charles berdetak dengan cepat. Charles gugup, takut. Semua perasaan yang dirasakan Charles saat ini adalah karenanya."Aku nggak mau ... nggak bisa melihat

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1438

    Sementara Nathan masih tersenyum. "Vio, selamat ulang tahun. Bukankah ... dari tadi kamu meminta hadiah ulang tahun? Kakak akan memberimu hadiahnya lebih awal.""Kakak ...."Violet menggelengkan kepalanya dengan kencang.Dia tidak tahu apakah ini rasa takut terhadap masa depan yang tidak diketahuinya.Namun, dia tidak menginginkan hadiah ulang tahun lagi.Dia tidak ingin apa-apa!Tatapan mata Nathan terlihat sedikit sedih, tapi dia tetap mengeluarkan sepasang cincin safir yang sudah lama disiapkannya.Ketika cincin itu dikeluarkan, air mata Violet sudah tidak berhenti mengalir.Cincin itu bersinar redup di bawah cahaya.Sungguh memesona, tapi itu juga mengungkapkan kenyataan kejam di depannya."Waktu itu Paman Christian menyerahkan cincin ini kepadaku. Aku membuat satu lagi yang sama persis dengan permata Keluarga Edris. Awalnya ... aku ingin memakaikannya untukmu. Tapi, sekarang sudah ada orang lain yang menggantikanku."Saat mendengar apa yang dikatakan Nathan, di dalam benak Violet

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1437

    Violet mengikuti arah pandangan Nathan dan melihat bahunya sendiri. Saat Violet melihat bekas darah itu, dia tersenyum dan berkata, "Kak, ini cuman luka kecil. Nggak sakit sama sekali.""Maksudku bukan ini.""Ha?"Violet tampak bingung.Bukan ini?Kalau begitu, apa?"Ayo, aku akan mengobati lukamu."Setelah itu, Nathan membuka pintu kamarnya.Pembantu telah mengantarkan kotak P3K. Nathan menyuruh Violet duduk di sofa. Dia berjongkok sambil mengobati luka Violet.Gerakan Nathan lambat, serius dan hati-hati.Saat Violet melihat Nathan seperti ini, dia bertanya dengan khawatir, "Kak, ada apa denganmu?"Ketika Nathan mendengar itu, tangannya pun berhenti bergerak.Violet berkata, "Biasanya kalau aku terluka sedikit, kamu selalu mentertawakanku. Kenapa hari ini ....""Dasar bodoh."Nathan mencolek hidung Violet, kemudian berkata, "Hari ini adalah hari ulang tahunmu. Kakak nggak ingin melihatmu terluka.""Hanya karena itu?""Hanya karena itu.""Tapi, aku terus merasa Kakak agak aneh hari ini

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1436

    "Bukankah bisa mengandalkan seseorang berarti kamu mencintainya? Pokoknya aku ingin bersama Kakak setiap hari. Aku nggak mau Kakak menikah dengan wanita lain."Romeo tertawa setelah mendengar perkataan Violet.Setelah lagunya berakhir, Romeo menjauhkan diri dari Violet dengan sopan."Kalau begitu, aku sampai di sini saja. Selamat atas pertunanganmu, Nona Violet.""Terima kasih, Tuan Romeo."Violet melihat ke kiri dan ke kanan untuk mencari Nathan. Saat Violet sudah menemukan Nathan, dia tersenyum ke arah Romeo dan berkata, "Aku sangat senang mengobrol denganmu. Lain kali datang lagi kalau kamu ada waktu. Aku pergi dulu, ya.""Baik," jawab Romeo.Romeo melihat punggung Violet yang menjauh. Dia tiba-tiba merasa kedatangannya kali ini tidak sia-sia."Kak!"Violet berlari ke arah Nathan. Di tengah jalan, Violet mendadak menabrak seorang pembantu dan anggur merah tumpah mengenai Violet. Pecahan gelas anggur merah menggores bahu Violet."Sss!"Violet berdesis kesakitan.Suara seseorang yang

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1435

    "Kamu ngapain, sih? Hari ini pesta ulang tahun Violet. Kamu malah membawa durian ke sini?"Gwen menggertakkan giginya dan nyaris mencekik mati William."Apa yang kamu takutkan? Nona Violet juga dapat."Kemudian, William membagikan kue durian ke semua orang.Violet melihat kotak di tangannya dan tercengang.Ini juga pertama kalinya dan dia tidak menyangka akan mendapatkan kue durian pada hari ulang tahunnya.Saat ini William menundukkan kepala untuk melihat jam tangannya, kemudian dia berkata, "Kalian makan pelan-pelan, ya. Aku masih ada urusan, jadi aku pergi dulu.""Kembali! Kamu mau pergi ke mana?"Gwen tampak sangat kesal.WIlliam berkata, "Charles sudah kembali dari luar negeri. Aku mau pergi menjemputnya."Ketika nama Charles disebut ....Violet mendadak mematung.Violet bertanya, "Charles?""Ya, Charles Griffin. Bukankah kalian pernah bertemu saat masih kecil?"William melihat Violet dengan bingung.Charles Griffin ...."Charles adalah adik sepupuku. Vio, ingatanmu benar-benar bu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status