Share

Bab 9

Author: Gina
Menurut garis waktu, identitas Charles tidak akan diumumkan sampai kematian Pak Thomas tiga tahun kemudian.

Jangan-jangan kelahiran kembali Violet tanpa sengaja mengubah segalanya?

Saat ini, wajah Evelyn menjadi pucat pasti karena ucapan Pak Thomas.

Bukankah Charles adalah anak yatim piatu? Bagaimana mungkin dia adalah cucunya Pak Thomas?

Kalau begitu, apakah Pak Thomas mendengar apa yang barusan dikatakan Evelyn?

Kalau Evelyn menyinggung Pak Thomas, untuk seumur hidupnya dia tidak akan bisa melakukan apa-apa lagi di dunia keuangan.

Setelah memikirkan itu, Evelyn melihat Romeo dan meminta bantuan.

"Pak Thomas, Evelyn hanya salah bicara. Karena dia masih muda, semoga Pak Thomas bisa memaafkannya."

Pak Thomas mendengus sebelum dia berkata, "Dengar-dengar ada seorang genius di sisi Tuan Romeo. Sekarang setelah aku melihatnya, sepertinya dia biasa saja."

Wajah Evelyn memucat.

Jelas sekali kalau Evelyn telah kehilangan dukungan Pak Thomas

Violet melihat semua itu.

Kali ini meskipun Romeo mengatakan sesuatu, itu tidak berguna. Evelyn sudah mengatai cucu orang. Dia tidak langsung diusir keluar sudah termasuk baik.

Romeo pun memanyunkan bibirnya dan diam.

Ketika Pak Thomas melihat Violet, tatapan matanya menjadi lembut. "Kamu dari Keluarga Gloria?"

Violet tersentak. Ketika dia melihat Pak Thomas berinisiatif berbicara dengannya, dia menganggukkan kepalanya. "Namaku Violet Gloria."

"Dulu tampang kakekmu biasa-biasa saja, tapi cucunya sangat cantik. Empat puluh tahun yang lalu, aku dan kakekmu pernah bersumpah menjadi saudara. Dalam sekejap mata, kamu sudah dewasa."

Bersumpah menjadi saudara?

Di dalam ingatan Violet, kakeknya adalah orang yang riang dan tidak pernah bertanya tentang masalah keluarga. Kakeknya juga sudah lama meninggal. Jadi, dia tidak pernah mendengar kakeknya mengenal Pak Thomas.

Saat Violet tidak tahu bagaimana cara menjawabnya, Pak Thomas bertanya lagi, "Apa kamu sudah menikah?"

Violet menganggukkan kepalanya. "Sudah."

"Dengan siapa kamu menikah?"

Violet melirik Romeo.

Ketika Pak Thomas melihat Romeo, ekspresinya langsung menjadi masam.

"Apa yang bagus dari cucu Edgar Fernandez?!"

Ketika mendengar kata-kata Pak Thomas, Romeo juga hanya tersenyum. "Saat Kakek masih hidup, dia sering mengungkit Pak Thomas. Sepertinya dulu hubungan kalian dekat."

"Siapa yang dekat dengannya?!"

Mereka saling mengobrol dengan lancar dan hanya Evelyn yang berdiri di samping dengan canggung. Dia seolah-olah menjadi angin yang tidak dianggap.

Setelah Pak Thomas pergi, Evelyn menarik lengan baju Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, aku mau pergi."

Romeo melihat langit gelap di luar, lalu berkata, "Aku akan mengantarmu."

Evelyn bertanya, "Bagaimana dengan Kak Violet?"

Romeo menoleh ke Violet yang sedang berbicara dengan ceria bersama Pak Thomas tak jauh darinya, lalu berkata dengan sinis, "Dia bisa pulang sendiri."

Evelyn melihat Violet dengan iri.

Kenapa Violet bisa memenangkan hati orang tua itu? Ini sama sekali tidak adil.

Violet melihat Romeo meninggalkan klub bersama Evelyn.

Levi menghampirinya, kemudian berbisik, "Tuan Romeo mengantar Nona Evelyn pulang ke asrama."

"Aku tahu."

Levi mengira Violet akan menangis ketika mendengar kabar ini, tapi ternyata reaksi Violet sangat tenang.

Charles yang berdiri di sebelah berkata, "Romeo pergi mengantar pulang gadis itu, ya?"

Violet juga tidak merasa malu. "Bukankah itu sudah jelas sekali?"

Bukan hanya dia yang melihatnya, tapi semua orang.

Romeo sudah berulang kali tidak menghiraukan Violet yang merupakan istrinya. Dia bahkan pergi mengantar pulang wanita lain secara terang-terangan dan malah meninggalkan istrinya di pesta sendirian.

Entah rumor seperti apa yang akan beredar di kalangan istri orang kaya besok.

"Kamu nggak marah?"

"Nggak."

Di kehidupan lampaunya, dia sudah cukup peduli pada Romeo. Sekarang dia tidak akan membiarkan dirinya melakukan kesalahan yang sama.

Charles menatap sisi wajah Violet. Meskipun Violet terlihat tidak peduli, Charles masih bisa melihat tatapan Violet tampak sedikit kesepian.

"Nona Violet, apa aku boleh mengantarmu pulang?"

Langit sudah gelap dan Violet sudah menetap cukup lama di tempat ini.

Levi yang berdiri di samping berkata, "Tuan Charles, lebih baik saya yang mengantar Nyonya pulang."

Charles tidak menghiraukan Levi, tapi menunggu jawaban Violet.

Violet berdiri. "Terima kasih, Tuan Charles."

Charles seperti seorang gentleman dan berdiri di sebelah Violet. Mereka meninggalkan Levi berdiri sendirian di kerumunan.

Bagaimana Levi menjelaskan ini kepada Romeo?

Violet masuk ke dalam mobil bersama Charles. Yang menyetir mobil adalah William.

Hanya Charles seorang yang bisa membuat Tuan Muda Keluarga Airlangga menjadi sopir.

"Kak, aku sudah menunggumu di luar berjam-jam. Ternyata, kamu merayu wanita di dalam?"

Violet bisa melihat William benar-benar tercengang dari cerminan kaca jendela.

Charles berkata dengan tenang, "Antar Nona Violet pulang ke rumahnya."

"Woi, nanti kita mau pergi ke ...."

Sebelum William sempat menyelesaikan kalimatnya, Charles menendang bagian belakang kursi pengemudi.

William menangkap tatapan peringatan Charles dari cerminan kaca, jadi dia langsung membungkam mulutnya.

"Apa nanti kalian punya urusan yang perlu ditangani?"

"Itu nggak begitu penting."

"Sebenarnya kamu nggak usah mengantarku. Aku bisa pulang sendiri."

"Kota Poseidon kelihatan tenang, tapi sangat berbahaya. Terutama kamu adalah istrinya Romeo."

Violet mengangkat alisnya sambil berkata, "Tuan Charles, kamu dan Romeo berbeda. Dia adalah pengusaha yang jujur."

Charles membalas dengan datar, "Kota ini ada bermacam-macam orang. Romeo mungkin nggak sebersih yang kamu kira."

Violet tidak bisa membalas ucapan Charles.

Di kehidupan sebelumnya, dia telah menikah dengan Romeo selama bertahun-tahun. Namun, Romeo tidak pernah mengizinkannya bertanya tentang urusan Keluarga Fernandez.

Meskipun di permukaan Romeo terlihat seperti pengusaha yang jujur, bagaimana mungkin seorang pria yang sangat berkuasa di Kota Poseidon itu bersih?

Romeo hanya menyembunyikannya lebih dalam.

Sebaliknya, Charles tidak repot-repot menyembunyikannya. Lagi pula, dengar-dengar Charles tidak punya kelemahan.

"Nona Violet, kita sudah sampai."

William menghentikan mobil di depan gerbang Kediaman Fernandez.

Lampu-lampu di Kediaman Fernandez masih padam. Itu berarti pada saat ini Romeo belum pulang.

"Terima kasih Tuan Charles. Terima kasih Tuan William."

Lalu, Violet turun dari mobil.

Setelah Charles melihat Violet masuk ke dalam Kediaman Fernandez, dia baru menurunkan kaca jendela dan berkata kepada William, "Ayo pergi."

"Kamu masih tahu kita harus pergi, ya. Apa kamu lupa kita ada janji dengan Jeffry pada jam 12?"

William melihat waktu, kemudian berkata, "Kita sudah terlambat!"

"Biarkan dia menunggu." Charles berkata dengan sinis, "Kalau anak berengsek itu gagal mengeluarkan barang, aku akan memotong tangannya."

Violet baru membuka pintu dan dia sudah merasakan ada yang tidak beres.

Bu Martha tahu kalau Violet takut gelap, jadi Bu Martha akan menyalakan lampu ruang tamu untuk Violet. Namun, pada saat ini, ruang tamu malah gelap gulita.

"Romeo? Apa kamu sudah pulang?"

Violet menunggu, tapi tidak ada yang menyahutnya.

Violet menyadari ada yang aneh, jadi dia bersiap-siap untuk pergi. Tiba-tiba, sebuah tangan menutup mulutnya dari belakang.

"Dasar wanita jalang! Ini gara-gara kamu! Aku jadi nggak punya uang!"

Violet ingin meronta, tapi lawannya terlalu kuat.

Violet meronta sambil mengeluarkan korek api dari tasnya, kemudian dia membakar pergelangan tangan pria itu.

Pria itu menjerit kesakitan, setelah itu dia mundur beberapa langkah. Violet pun bergegas berlari ke luar.

Romeo! Romeo!

Di dalam hati, Violet terus-menerus memanggil nama itu.

Dia berlari sambil mengambil ponselnya, kemudian dia menelepon Romeo.

"Halo?"

"Romeo! Di mana kamu? Cepat pulang! Di rumah ada ...."

Sebelum Violet sempat menyelesaikan kalimatnya, ponselnya jatuh.

Sebuah mobil hitam berhenti di depan Violet. Lampu mobil menyilaukan mata Violet sehingga dia tidak bisa membuka mata.

Romeo yang berada di ujung telepon mengernyit. "Violet?"

"Kalau kamu ingin menyelamatkan istrimu, serahkan 20 triliun sebagai imbalan!"

Mata Romeo langsung menjadi menyeramkan dan teleponnya sudah dimatikan.

"Tuan Romeo, apa yang terjadi?"

Evelyn yang berada di sebelah menyadari ada yang aneh dengan tatapan mata Romeo.

Romeo menggertakkan giginya dan berkata, "Pulang ke rumah."

Sopir tercengang. "Tapi, Tuan Romeo, kita hampir sampai di gedung asrama."

"Aku menyuruhmu pulang!"

"Baik, Tuan Romeo!"

Evelyn tidak pernah melihat Romeo sepanik ini.

"Sesuatu telah terjadi pada Violet."

"Kak Violet? Apa yang terjadi dengan Kak Violet?"

Romeo tidak punya waktu untuk menghiraukan Evelyn. Tadi dia merasa suara itu terdengar familier, tapi dia tidak bisa mengingat di mana dia pernah mendengar suara itu.

Di tengah malam yang gelap, William sudah memarkir mobilnya di luar pabrik mobil yang terlantar.

Charles turun dari mobil, tapi dia melihat Jeffry Julius dan yang lainnya belum sampai.

William menggerutu, "Sialan. Berani-beraninya Jeffry datang lebih telat daripada kita. Sepertinya dia sudah bosan hidup."

Charles menyalakan sebatang rokok. Kemudian, sebuah mobil van muncul dari kejauhan.

Jeffry bahkan merangkak keluar dari mobil.

"Tuan Charles! Tuan William! Ta ... Tadi saya ada urusan, jadi saya terlambat."

Senyuman Jeffry bergetar.

"Di mana uangku?" tanya William.

"Tuan William, Tuan Charles, biarkan saya menjelaskan. Ini semua gara-gara seorang wanita jalang! Tadi saya sudah mengutus orang untuk pergi menculiknya, makanya aku telat. Tuan Charles ...."

William berkata dengan kesal, "Tunggu, tunggu. Siapa yang bertanya? Aku hanya ingin barang kami."

"Ba ... barang itu telah dibeli seorang wanita jalang! Tapi, nggak apa-apa. Suaminya kaya. Saya sudah menyuruh orang menelepon suaminya dan meminta 20 triliun kalau dia mau menyelamatkan istrinya. Uang itu jauh lebih berharga daripada tanah itu!"

Charles berkata dengan sinis, "Kalau begitu, cepat. Waktuku berharga."

"Anda tenang saja! Saya sudah bilang kepada Romeo Fernandez kalau dalam satu jam dia nggak memberikan saya 20 triliun, saya akan membunuh istrinya!"

Charles langsung membelalakkan matanya. Dia melangkah maju, kemudian menarik kerah baju Jeffry. Suaranya sangat mengerikan ketika dia berkata, "Siapa katamu?"

"Ro ... Romeo Fernandez ...."

Jeffry gemetar ketakutan karena Charles.

Suara Charles menjadi makin sinis. "Siapa yang telah kamu culik?"

"Nona Muda Keluarga Gloria, Violet Gloria! Dia adalah istrinya Romeo Fernandez! Ini gara-gara dia merampas tanah yang harga awalnya baru beberapa triliun, makanya aku ...."

Tanpa menunggu Jeffry selesai bicara, Charles menendang dada Jeffry sehingga Jeffry terhempas ke belakang.

Nada Charles terdengar sangat berbahaya saat dia bertanya, "Di mana dia?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1594

    Setelah mendengar pertanyaan Agnes, Sherman menjawab dengan perlahan, "Iya, Kakak sudah membunuh banyak orang hari ini."Tubuh Agnes mendingin ketika mendengar itu.Ternyata orang-orang di rumah Keluarga Romanov benar-benar dibunuh oleh kakaknya."Kak, apa kamu nggak bisa nggak membunuh orang ke depannya?"Agnes menundukkan kepalanya. Nadanya sedikit memanja saat mengatakan itu.Biasanya selama dia bersikap manja, kakaknya akan mengabulkan permintaannya.Saat Sherman melihat itu, dia malah bersikap berbeda dan berkata dengan serius, "Agnes, dunia ini kejam. Kalau kamu nggak membunuh orang lain, orang lain yang akan membunuhmu. Kakak melakukannya agar keluarga kita dapat bertahan hidup. Aku melakukannya untuk puluh ribuan pekerja Keluarga Knowles dan kalian."Saat Sherman mengatakan itu, dia merasa sedikit menyesal. Dia mengalihkan topik pembicaraan dan berkata, "Kamu jangan pergi ke mana-mana beberapa hari ini dan jadi anak patuh tinggal di luar negeri. Aku nggak peduli dengan hidup or

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1593

    Saat Agnes melihat itu, dia merasa sangat tidak nyaman.Kalau bukan karena dia, pembantu-pembantu ini tidak akan mati."Nona Agnes, aku sudah mengutus orang menyiapkan mobil di luar. Kamu ikut dia pergi, lalu kamu akan menemukan kakakmu."Setelah itu, Ella mengingatkan lagi, "Jangan sampai kakakmu tahu kalau kamu tinggal di rumahku. Kalau nggak, aku dan Nona Violet akan terkena masalah."Agnes tentu tidak ingin merepotkan Violet, jadi dia langsung mengiakan Ella.Sopir di luar sudah menunggu Agnes.Setelah Ella melihat Agnes pergi, ekspresi cemasnya langsung berubah menjadi datar.Dia perlahan-lahan berjalan kembali ke rumah Keluarga Romanov. Saat dia melihat kekacauan di dalam rumah, dia hanya duduk di sofa dengan cuek. Bau darah yang menusuk seakan-akan tidak memengaruhinya sedikit pun. Dia bahkan masih bisa duduk di sofa sambil meminum anggur merah dengan santai.Beberapa menit kemudian, Ella berdiri sambil mengambil gelas anggur. Dia berjalan ke pemutar vinyl, lalu meletakkan pirin

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1592

    Agnes sendirian di gudang anggur yang gelap. Suara tembakan terus terdengar dari lantai atas.Dia gelisah dan ingin keluar untuk melihat sebenarnya apa yang terjadi, tapi pintu gudang anggur telah dikunci dari luar. Dia tidak bisa membukanya.Entah berapa lama waktu berlalu. Di luar akhirnya menjadi hening.Namun, keheningan itu membuat Agnes makin gelisah.Tiba-tiba terdengar suara pintu besi berderit.Agnes segera bersembunyi di sudut. Dia takut itu orang lain yang masuk.Namun, kemudian Agnes mendengar suara Ella."Nona Agnes, ini aku."Suara Ella sangat kecil dan bahkan terdengar sedikit ketakutan.Saat Agnes mendengar suara Ella, baru dia menjulurkan lehernya dari sudut."Apa yang terjadi di luar?"Suara Agnes gemetaran.Tadi dia mendengar banyak suara tembakan.Ella masuk, lalu memapah Agnes berdiri terlebih dahulu, baru dia berkata dengan suara rendah, "Kakakmu ... membunuh ... semua orang di rumah."Ketika Ella mengatakan itu, suaranya penuh dengan rasa takut.Agnes tercengang.

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1591

    Sherman berhenti di depan Ella, lalu menekan dagu Ella dengan moncong pistol."Apa aku harus mengatakannya dengan sangat jelas? Anggota inti Iluminati bukan Lukas Romanov, tapi kamu."Dari awal Sherman sudah mengetahui identitas Ella.Ella dapat menyamar dengan sangat sempurna, tapi dia tidak bisa menipu Sherman yang juga merupakan anggota inti Iluminati."Aku ingat sepuluh tahun yang lalu kita pernah bertemu."Sherman menepuk pipi kiri Ella dengan pistolnya, lalu berkata, "Aku nggak akan melupakan orang yang pernah kutemui. Kamu adalah anak angkat orang tua itu. Bukankah kamu menjuluki dirimu aktor seribu topeng? Kalau aku mengekspos identitasmu, coba kamu tebak apa yang akan terjadi?"Saat Ella mendengar itu, ekspresi tenangnya perlahan-lahan terlihat penuh arti. Dia tersenyum tipis dan berkata, "Sherman, kamu seharusnya nggak datang ke sini dan mencari masalah denganku. Kamu baru saja melewati batas.""Aku cuman mau bertanya, di mana adikku?"Pada akhirnya, Sherman mengarahkan monco

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1590

    "Tuan? Hanya segerombolan orang bodoh seperti kalian yang mau memercayai Tuan."Nada Sherman terdengar menghina saat dia berkata, "Karena kalian sangat menyembah tuan kalian itu, aku mengantar kalian dulu sebelum membiarkan tuan kalian bergabung."Satu perintah dari Sherman dan orang-orang di belakang mulai menyerang orang Iluminati.Beberapa menit kemudian, mayat sudah bertumpuk dan darah berceceran di mana-mana.Sherman tampak tak peduli dengan kekacauan di depannya. Setelah semuanya tenang, anak buah menghampiri Sherman, lalu berkata, "Tuan Sherman, semuanya sudah selesai.""Bawa orang kita ke rumah Keluarga Romanov sekarang juga.""Baik."Orang di belakang Sherman hanya membersihkan tempat sejenak, kemudian semuanya mengikuti Sherman naik mobil. Belasan mobil mewah hitam menuju ke rumah Keluarga Romanov.Suara deru mesin mobil memenuhi jalan raya pusat Kota Oaker. Semua orang tampak bingung, tapi mereka sudah tidak merasa aneh dengan situasi seperti ini di Kota Oaker. Agar tidak te

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1589

    Lalu, Ella menyodorkan susu dan pepaya kepada Agnes. Dia lanjut berkata, "Dulu aku mendengar Nona Agnes menyukai makanan ini, jadi aku sengaja meminta orang menyiapkannya. Semoga ini cocok dengan selera Nona Agnes."Sebenarnya Agnes ingin memakannya, tapi orang di hadapannya adalah Ella, jadi Agnes tidak meminumnya. "Aku barusan makan malam tadi, jadi aku nggak begitu lapar. Letakkan saja. Nanti aku akan memakannya."Ella menundukkan kepalanya dan berkata, "Kalau begitu, aku nggak akan ganggu Nona Agnes lagi.""Ya."Agnes ingin Ella cepat pergi. Setelah dia memastikan Ella pergi, baru dia memperhatikan pepaya dan susu di depannya dengan teliti.Setelah Agnes berpikir untuk beberapa saat, alhasil dia tidak memakannya.Bagaimanapun juga, dia belum tahu apa Ella adalah musuh atau teman. Bagaimana kalau Ella benar-benar menaruh racun ke dalam makanan?Saat ini, Violet yang berada di luar negeri sudah menyelesaikan semua urusannya. Itu termasuk kekuatan Sherman di sini yang sudah dikendalik

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status