Ella mengundang keduanya untuk duduk.Violet dan Charles duduk di depan meja. Ella berkata, "Aku tahu kalian naik pesawat ke sini, jadi aku sudah secara khusus meminta orang untuk menyiapkan sarapan. Mari kita makan sambil berbicara.""Ya."Seorang pembantu memberikan sebuah folder kepada Ella, lalu berkata, "Nona, ini folder yang Anda minta."Ella mengangguk. Dia langsung menyerahkan folder itu kepada Violet dan berkata, "Ini adalah folder yang kamu bilang mau di telepon. Aku sudah memilahnya dan merasa seharusnya ini yang kamu inginkan.""Terima kasih.""Sama-sama. Kalau bukan karena Nona Violet, aku masih pembantu Keluarga Lionel sekarang. Nona Violet yang mengajariku cara mengendalikan takdirku sendiri. Aku akan mengingat utang budi ini selamanya.""Kamu sendiri yang membuat keputusan itu. Sebenarnya kamu nggak perlu berterima kasih padaku.""Walaupun kamu bilang begitu, aku nggak akan bisa menjadi kepala Keluarga Romanov kini kalau bukan tanpa kamu."Ella telah mempelajari banyak
"Ayo pergi."Charles menuntun Violet ke luar gereja.Tidak ada seorang pun di jalan sebelah gereja. Hanya ada orang mereka yang sedang mencari petunjuk.Violet berkata, "Gereja ini sudah berdiri ratusan tahun di Kota Poseidon. Dan ini terletak di pusat kota. Saat pagi hari, mobil berlalu-lalang di sini. Ini termasuk bangunan budaya. Aku ingat pernah terjadi kasus penculikan di sini dulu. Saat itu bahkan menarik lumayan banyak perhatian. Ada yang bilang banyak orang mati di gereja ini ketika perang. Karena tempat ini sangat menyeramkan, banyak pemburu hantu datang ke tempat ini untuk menjadi terkenal, tapi usaha mereka sia-sia. Kemudian, karena kepanikan yang ditimbulkan, jalan ini menjadi darurat militer pada malam hari dan nggak ada kendaraan yang diizinkan masuk.""Orangku nggak akan membuat kesalahan."Charles mengerutkan alisnya dan berkata, "Gereja ini pasti tempat berkumpul mereka. Menurutku, bukan hanya ini. Mereka mempunyai tempat di seluruh kota."Di dalam benak Violet muncul
Saat ini, Levi membuka pintu dan masuk. Angin dari luar berembus musik.Semua orang menoleh. Hanya satu orang yang sedang berdiri di depan lorong dan tengah-tengah. Punggungnya membelakangi Levi."Tuan …."Levi menyeret tubuhnya yang terluka ke depan.Orang itu perlahan-lahan berbalik. Saat dia melihat Levi yang sekujur tubuhnya terluka berjalan masuk, dia tampak sangat tenang.Tak jauh dari mereka, pengawal Charles Griffin telah menahan napasnya. Dia memperhatikan situasi di dalam auditorium.Dia segera mengirim lokasinya ke ponsel Charles.Pada saat ini, sebuah pisau muncul dari belakang dan menancap ke lehernya.Ponsel itu terselip dari tangan pengawal. Kemudian, dia jatuh di atas genangan darahnya.Setelah itu, pria yang membunuh pengawal Keluarga Griffin di luar itu berjalan masuk. Di memakai topeng putih yang sama. Dia berkata pada tuannya yang berdiri tak jauh darinya, "Tuan, ada yang mengikutinya di luar.""Apa?!""Bagaimana mungkin?"Orang-orang yang tadi duduk di kedua sisi b
Levi menatap Violet dan Charles dengan tak percaya."Kamu sangat terkejut, 'kan?"Violet tersenyum, lalu berkata, "Sayang sekali, tapi tuanmu nggak berencana untuk menyelamatkanmu sama sekali."Kepala Levi terasa sedikit sakit. Dia ingin melangkah mundur. Saat dia bersiap-siap untuk melarikan diri, dia menoleh, lalu melihat Devon dan polisi yang seharusnya sudah mati tadi.Polisi itu langsung mendekat untuk menahan Levi."Kalian sedang berakting?"Levi tidak menyangka Violet akan berakting seperti ini untuk memancing informasi dari mulutnya.Ekspresi Levi langsung menjadi masam.Violet berkata, "Kamu sendiri yang terlalu bodoh, makanya kamu bisa membocorkan informasi dengan sangat mudah. Levi, katakan semua yang kamu ketahui. Aku bisa melepaskanmu, tapi kalau kamu nggak mau berbicara … akhirmu akan menjadi rumit."Tampaknya Levi tidak berencana berbicara.Violet melangkah maju, lalu berkata, "Seharusnya kamu juga tahu tuanmu nggak akan datang untuk menyelamatkanmu. Kamu hanya bisa perc
Devon masih memperhatikan situasi di ruang interogasi dengan tenang. Saat ini, terdengar suara tembakan di luar.Devon langsung berdiri, lalu bertanya, "Apa yang terjadi di luar?!"Tidak ada yang menjawab di luar.Ekspresi Devon menjadi agak masam.Saat ini polisi yang berada di ruang interogasi juga telah berhenti. Levi terjatuh ke lantai dan memiringkan kepalanya untuk melihat ke luar.Pintu ruang interogasi tiba-tiba terbuka.Pria bertopeng putih berdiri di depan pintu sambil memegang pistol.Devon terkejut, lalu tanpa sadar ingin mengambil pistolnya. Namun, pria bertopeng itu lebih cepat. Dia langsung menembak Devon, kemudian dia membuka pintu ruang interogasi. Polisi yang tadi menghajar Levi ketakutan saat ini.Akan tetapi, pria bertopeng itu juga tidak berencana melepaskan polisi itu.Dia mengangkat pistolnya, kemudian menembak dada polisi itu.Ketika Levi melihat itu, dia menopang tubuhnya dan berusaha berdiri. "Tuan memintamu untuk menyelamatkanku, 'kan?"Levi tampak sedikit se
Violet berkata, "Levi nggak takut mati sedikit pun. Dia juga nggak takut masuk penjara. Selain itu, dia sangat setia pada Edward dan Grup Fernandez. Dia bahkan nggak takut dan panik karena dia harus masuk penjara kali ini. Antara dia tahu orang itu pasti akan menyelamatkannya atau dia memang orang setia yang nggak akan mengadu apa-apa.""Bagaimana kalau itu yang kedua?""Kalau begitu, kita harus bertaruh. Minta tolong Tuan Charles untuk mempersiapkan orang, ya.""Aku mengerti."Violet dan Charles keluar dari kantor polisi. Devon yang sedang menunggu di luar pintu segera berjalan mendekat, lalu berkata, "Tuan Charles, Nyonya, kalian ... sudah selesai begitu cepat?"Devon juga sedikit tercengang.Kedua orang ini berkata ada hal penting yang ingin mereka tanya, tapi kenapa mereka sudah keluar ketika baru 10 menit berlalu?Violet tersenyum, lalu berkata, "Pak Devon, aku masih membutuhkan bantuanmu malam ini.""Nyonya, apa pun yang Anda perlukan, katakan saja. Saya pasti akan berusaha."Vio