Share

Bab 17

Author: Gina
Romeo menemani Evelyn di rumah sakit semalaman. Pagi hari, dia tiba-tiba menerima telepon dari Levi. Kemudian, Romeo mengerutkan alisnya dan bertanya, "Ujian masuk apaan?"

"Orang dari universitas tiba-tiba menelepon saya hari ini. Mereka bilang mereka melihat nama istri Tuan di daftar ujian masuk, jadi mereka ingin bertanya pada Tuan Romeo apa Nyonya ada memberi tahu Anda tentang ini."

Romeo mengingat dengan jelas semalam Violet masih menemani Nyonya Besar Fernandez jalan-jalan. Kapan dia mendaftar ujian masuk?

"Aku mengerti."

Setelah Romeo mengakhiri panggilan, keningnya masih berkerut.

Apa lagi yang ingin dilakukan Violet?

"Tuan Romeo, apa itu telepon dari kampus? Lebih baik aku pulang sekarang juga dan masuk kelas."

Evelyn sedang berbaring di ranjang pasien dan Romeo tidak tahu kapan dia terbangun.

"Aku sudah meminta Levi mengabari kampusmu, jadi hari ini kamu beristirahat di rumah sakit. Lalu, telepon tadi juga bukan tentang kamu."

"Kalau begitu, tentang apa?"

Evelyn melihat Romeo dengan bingung.

Dia adalah satu-satunya siswa yang disponsori Romeo di universitas itu.

"Violet."

Romeo memijit pelipisnya yang terasa agak sakit.

"Aku pulang dulu. Kamu beristirahatlah."

Evelyn pun menganggukkan kepalanya.

Setelah Romeo pergi, Evelyn baru bergumam, "Violet? Apa hubungan universitas dengannya?"

Violet sedang mengelilingi Universitas Ace. Karena dia adalah Nyonya Fernandez, kepala dan wakil kepala universitas memperkenalkan fasilitas pengajaran Universitas Ace dan beberapa pemandangan kampus.

Violet memang cantik, tapi hari ini dia mengikat rambutnya dan itu membuatnya terlihat makin muda seperti mahasiswi.

Siswa-siswi yang berlalu-lalang otomatis melirik Violet dan menebak-nebak siapa dia.

Tak lama kemudian, mobil Romeo pun sudah tiba di luar taman Universitas Ace.

Sandra Wijaya melihat mobil Romeo dan merasa itu agak familier. "Lihat, bukankah itu mobil pacar Evelyn?"

Mereka sudah sering melihat karena mobil ini yang selalu mengantar jemput Evelyn.

"Ya. Semalam aku melihat Evelyn masuk ke dalam mobil itu."

Jane Lorman berkata dengan heran, "Bukankah Evelyn bilang pacarnya mau mengantarnya ke rumah sakit? Cepat sekali dia pulang?"

Mereka berdua melihat hanya Romeo yang keluar dari mobil, maka itu mereka makin penasaran.

Romeo adalah pria yang tampan. Dia selalu dikelilingi oleh aura yang membuat orang susah untuk mendekatinya. Tingginya 188 sentimeter dan sekujur tubuhnya memancarkan aura kebangsawanan.

Kepala Universitas menuntun Violet ke gerbang kampus. Saat Violet melihat Romeo, dia juga tidak berencana untuk bersembunyi.

Bagaimanapun juga, Romeo punya hubungan dengan universitas ini. Cepat atau lambat Romeo akan tahu kalau Violet telah mendaftar ujian masuk universitas ini.

Karena ada kepala dan wakil kepala universitas, Romeo langsung menarik Violet dan berkata dengan sinis, "Ikut aku."

Di mata orang lain, Romeo dan Violet tampak sangat dekat.

"Astaga. Bukankah itu pacarnya Evelyn? Siapa wanita itu?"

"Dia cantik sekali, tapi aku nggak pernah melihatnya di kampus kita."

Jane segera mengeluarkan ponselnya, lalu memfoto Romeo dan Violet sebelum dia mengirimkannya kepada Evelyn.

"Evelyn! Lihat, bukankah ini pacarmu?"

Evelyn yang berada di rumah sakit sudah menerima pesan Jane.

Setelah dia melihat foto Romeo dan Violet, Evelyn langsung bangkit dari ranjang pasien.

Kenapa Violet tiba-tiba pergi ke kampus?

"Evelyn, tanya pacarmu apa yang sedang dia lakukan! Aku merasa hubungan mereka nggak simpel!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1692

    Setelah diancam William, Ella tidak berani membuang-buang waktu. Dia segera menggunakan sidik jarinya untuk membuka kunci, laluElla berkata, "Sidik jariku hanya bisa menonaktifkan sinar inframerah selama tiga menit. Menahanku seperti ini hanya membuatmu lambat. Lebih baik kamu melepaskanku. Aku berjanji nggak akan melakukan apa-apa padamu.""Karena kamu sudah bilang hanya tiga menit, kenapa kamu nggak lebih cepat jalan?"William tidak berencana melepaskan Ella sedikit pun.Wanita ini sangat licik dan bukan orang baik.William tidak akan tertipu.Ella melihat William tidak berencana melepaskannya, jadi dia hanya bisa berpura-pura tenang dan membawa William ke ujung koridor.Gaya arsitektur di sini sangat maju. Dalamnya penuh dengan teknologi canggih dan bahkan banyak peralatan yang belum pernah dilihat William sebelumnya.Ini seharusnya digunakan untuk memverifikasi identitas orang yang memasuki pegunungan.Namun, karena sidik jari Ella tadi, sekarang jalan ini tidak jauh berbeda denga

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1691

    Sekarang begitu William menekannya, Ella akan mati.William berkata dengan sinis, "Berhenti beromong kosong denganku. Kalau kamu masih berani bermain trik denganku, aku akan membunuhmu."Ella tidak berani meremehkannya. Dia hanya bisa menghela napas berat, lalu berkata, "Kalau kamu ingin melihat Gwen, kamu harus masuk bersamaku.""Aku tahu siapa tuan kalian. Suruh dia segera melepaskan calon menantunya. Kalau nggak, aku akan memutuskan hubungan dengan Keluarga Airlangga."Setelah William selesai bicara, raut wajah Ella berubah."Kenapa? Apa kamu belum tahu identitas orang tua itu yang sebenarnya? Tampaknya kamu nggak penting."William sudah kehilangan kesabarannya terhadap Ella. "Makanya, aku bilang berhenti bermain trik denganku dan cepat bawa aku untuk menemuinya. Kalau kamu benar-benar membunuhku, kamu juga nggak akan bisa hidup sampai besok."Pikiran Ella kosong saat ini.Di Iluminati, tidak ada yang mengetahui identitas Tuan yang sebenarnya.Dia juga tidak bisa memastikan apakah y

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1690

    Ekspresi Ella menjadi masam. "Bagaimana mungkin Tuan memberi perintah seperti itu? Dia sudah ingin segera melenyapkan empat keluarga besar!""Kamu boleh bertanya padanya. Aku nggak punya waktu untukmu."Romeo bahkan tidak melirik Ella dan langsung meninggalkan pegunungan.Ella menatap punggung Romeo, lalu bergumam, "Bagaimana mungkin Tuan memberi perintah seperti itu? Ini jelas-jelas kesempatan bagus untuk melenyapkan mereka!"Sebelum Ella dapat berpikir, seseorang berlari ke arahnya dari luar pegunungan dan berkata, "Nona, gawat! Ada orang datang lagi!""Siapa?"Ella merasa kesal.Di dalam empat keluarga besar, selain Violet dan Charles, sudah tidak ada orang lain lagi yang berharga bagi mereka.Anak buah berkata, "Sepertinya ... dari Keluarga Airlangga ....""Keluarga Airlangga? William?"Ella mengerutkan alisnya. "Ngapain orang nggak berguna itu datang?"Begitu Ella selesai berbicara, seseorang muncul dari kabut.Anak buah berteriak. William berjalan keluar dari kabut. Wajahnya jara

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1689

    ...Anggota Iluminati di sekitar langsung menghilang ke dalam kabut. Tersisa pria di depan tadi melepaskan topengnya.Alis Romeo berkerut.Dia hanya bisa membantu sampai sini.Pada saat yang sama, Violet dan Charles telah menuju ke luar pegunungan.Tadi saat mereka berbicara dengan orang itu, Violet menyadari ada yang aneh dengan kaki orang itu. Selain itu, orang tadi mengetuk kakinya sendiri seakan-akan sedang memberi kode.Jadi, Violet makin pasti kalau orang yang berbicara dengan mereka barusan adalah Romeo.Romeo sudah memberi mereka pernyataan palsu.Pertama, Gwen berada di dalam.Kedua, selama mereka bisa menemukan Gwen, Tuan akan bertemu dengan mereka.Ketiga, setelah kesepakatan semua orang tercapai, Tuan akan melepaskan mereka.Ketiga poin itu terasa sangat normal, tapi tidak masuk akal sama sekali.Selama ini mereka menjadi pihak pasif. Yang aktif selalu ketua Iluminati. Mereka sudah melakukan banyak hal agar dapat bertemu dengan Tuan. Kalau Tuan sungguh ingin bertemu dengan

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1688

    Sore hari.Mobil Violet dan Charles berhenti di dekat pegunungan.Saat Violet melihat pegunungan di depan, ingatan Violet bersama Glenn memasuki pegunungan bersama muncul di dalam benaknya.Itu dua hari yang lalu.Kini Violet kembali ke sini lagi dan tubuhnya gemetar."Lukamu belum sembuh. Aku bisa pergi sendirian. Kamu tunggu aku saja di sini."Violet menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Kita sudah sepakat untuk pergi bersama. Terlebih lagi, kita pergi bukan untuk berkelahi. Nggak apa-apa."Charles mengelus kepala Violet, kemudian berkata, "Baiklah. Ayo pergi bersama."Harvey membawa Gwen kemari jelas untuk memancing mereka.Karena mereka sudah datang sekarang, mereka harus pergi bersama untuk menyelamatkan Gwen.Waktu sudah hampir malam. Violet dan Charles tidak berani membuang-buang waktu, jadi mereka segera melalui jalan sebelumnya dan masuk ke dalam pegunungan.Peta yang diberikan Romeo berguna bagi mereka. Tak sampai setengah jam, Violet dan Charles sudah menemukan sebuah area

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1687

    Saat Nicholas melihat itu, dia segera memerintah pengawal di depan untuk menghalangi William.Namun, pengawal-pengawal itu bukanlah lawan William. Hanya dalam beberapa detik, mereka telah dijatuhkan oleh William.Nicholas tercengang sambil menatap punggung William yang sudah menghilang.Jadi ... sebenarnya kapan dia mulai berubah menjadi begini kuat?William berlari keluar dari rumah sakit. Orang Nicholas di depan pintu masih ingin menghalangi William, tapi William tidak melambatkan langkahnya sedikit pun, melainkan menyambut dan menjatuhkan satu per satu pengawal.Sepuluh orang di depan berhasil dikalahkan oleh William sendirian.Tak sampai 30 detik, William sudah naik mobil dan melaju ke pegunungan.William yang sedang menyetir tidak berhenti mengingat masa kecilnya."Angkat kaki! Kepalkan tangan! Pukul!"Suara Tuan Besar Griffin yang tegas terngiang-ngiang di telinganya.Gwen berhadapan dengan tiang kayu di depannya. Dia selalu memberikan segalanya dan berusaha melakukan yang terbai

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status