Share

Bab 111 Dejavu?

Penulis: Misya Lively
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-17 21:53:13

“Cora, rumah ini milikmu sekarang. Apakah kamu tidak ingin melihatnya?” ucapan Reno menyadarkan Cora dari ketertegunannya.

Ia menoleh dan menatap Reno. “Milikku?”

Reno mengangguk, dan entahbdari mana ia tiba-tiba memberikan Cora sebuah map. “Lihatlah.”

Cora menerima map itu dan saat ia membukanya, di dalamnya berisi sertifikat tanah dan bangunan rumah yang ada di hadapannya saat ini.

Ia memang mengetahui jika Reno membeli rumah itu dalam lelang malam dana. Namun ia pikir Reno hanya bersandiwara saja saat mengatakan dia membeli rumah itu untuknya.

Namun ternyata Reno benar-benar memberikannya rumah itu, bahkan sertifikatnya pun sudah atas namanya.

“Kenapa kamu memberikan rumah ini—untukku?” Cora masih belum percaya.

Reno tersenyum. Ia mengalihkan pandangannya ke arah rumah di depan mereka. “Aku tahu kamu tertarik pada rumah ini. Dan aku pikir— tidak ada yang lebih pantas memiliki rumah ini selain dirimu.”

Cora ikut menatap bangunan rumah itu. Ia memang langsung tertarik pada rumah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Wahyu Ramawati
makin penasaran...jgn2 kakaknya cora juga msh hidup sb jenazah ke2nya kan tdk ditemukan
goodnovel comment avatar
Dewi puspitasari
Makin seru
goodnovel comment avatar
Ati Gabe
ahh bikin merinding aja nih thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 114 Keturunan Terakhir

    “Darra, terus—berpegangan pada kakakmu… kalian— jangan turun… sebentar lagi— ada yang akan datang membantu kalian…”Cora melihat Adrian dan Lucy. Kedua orang itu sedang berpegangan pada sebilah kayu di gelapnya malam di lautan lepas. Ia bersama Darrel berada di dalam sebuah kotak kayu, juga terapung di tengah lautan malam itu, menangis memanggil nama kedua orang tua mereka.“Mama… Papa…” “Tidak apa—Sayangku… jagoan—papa… semua akan—baik-baik saja…jangan—takut..” ucap Adrian dengan kedua tatapan yang berkaca-kaca. Meski tubuhnya gemetar karena dinginnya air malam itu, ia tetap tersenyum untuk menennagkan kedua buah hatinya...“Papa, Dala mau cama Papa…” ia menggapai tangannya ingin meraih Adrian.“Papa—di sini sayang. Papa—akan tetap jaga Darra dan kak Darrel…” Airmata yang berada di pelupuk mata Cora tidak lagi bisa terbendung. Dengan kelopak yang masih tertutup, air itu mengalir, merembes keluar dari sudut matanya.Cora terisak. Ia mulai teringat sedikit demi sedikit masa kecilnya

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 113 Mungkin…

    Suara sesenggukan tangis Cora terdengar sangat pilu di hati Reno.Tidak, ia tidak bisa membiarkan Cora menanggung ini sendirian…Reno mengangkat tangannya, dan menaruhnya perlahan di pundak Cora, merangkulnya dengan sangat berhati-hati.Dan seperti dugaannya, Cora berusaha menepisnya dengan cara menggoyangkan bahunya. Namun, Reno tidak putus asa. Ia menaruh kembali telapak tangannya di pundak Cora, bahkan ia memeluknya.Cora yang masih emosional, berusaha untuk melepaskan diri. Namun Reno tidak melepaskannya. Ia semakin kuat memeluk Cora, membiarkan Cora merasakan detak jantungnya berdetak seirama dengan milik Cora.“Cora… aku di sini… aku mengerti apa yang kamu rasakan. Jangan simpan ini sendiri…” ucap Reno sambil mendekatkan wajahnya bersisian dengan wajah gadis itu.Ia bisa merasakan Cora menggeleng, menyangkal apa yang dikatakannya.“Kamu tidak mengerti…” Tangis Cora pecah, terdengar begitu pilu saat ia menurunkan telapak tangannya.Kedua telapak tangan Cora yang tadinya menutupi

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 112 Pembuktian

    “Habiskan makananmu, setelah itu cuci tangan dan pergilah main bersama Kakak..”“Ayo Darra tangkap bolanya…”“Itu Papa pulang… ayo… peluk Papa…”“Coba lihat… sudah berapa tinggimu sekarang…”Kening Cora berkerut, dan kedua kelopak matanya berkelip saat suara-suara itu terngiang di benaknya. Dan sekelebat wajah mereka yang ada di lukisan itu tampak membayanginya.Cora menahan nafasnya, ada rasa yang ia tidak mengerti bergolak di hatinya. Bukan takut, tapi sesuatu yang lain.“Ehem…ada yang menarik dari foto ini?”Tepukan dan suara Reno yang terdengar di telinganya membuyarkan semua yang membayang di benaknya.“Cora…?” Reno kembali menepuk pundak gadis disebelahnya. Ia sengaja melakukan itu, karena melihat sesuatu terjadi pada Cora. Ia tidak ingin mengagetkan, namun juga tidak ingin terjadi sesuatu dengan Cora.Cora menoleh dan penatap Reno dengan kedua mata foxy-nya memancarkan kebingungan.“Cora, bagaimana kalau kita pulang saja. Sepertinya kamu—”“Tidak.” Cora menggeleng. Meskipun ia

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 111 Dejavu?

    “Cora, rumah ini milikmu sekarang. Apakah kamu tidak ingin melihatnya?” ucapan Reno menyadarkan Cora dari ketertegunannya. Ia menoleh dan menatap Reno. “Milikku?” Reno mengangguk, dan entahbdari mana ia tiba-tiba memberikan Cora sebuah map. “Lihatlah.”Cora menerima map itu dan saat ia membukanya, di dalamnya berisi sertifikat tanah dan bangunan rumah yang ada di hadapannya saat ini.Ia memang mengetahui jika Reno membeli rumah itu dalam lelang malam dana. Namun ia pikir Reno hanya bersandiwara saja saat mengatakan dia membeli rumah itu untuknya. Namun ternyata Reno benar-benar memberikannya rumah itu, bahkan sertifikatnya pun sudah atas namanya.“Kenapa kamu memberikan rumah ini—untukku?” Cora masih belum percaya.Reno tersenyum. Ia mengalihkan pandangannya ke arah rumah di depan mereka. “Aku tahu kamu tertarik pada rumah ini. Dan aku pikir— tidak ada yang lebih pantas memiliki rumah ini selain dirimu.”Cora ikut menatap bangunan rumah itu. Ia memang langsung tertarik pada rumah

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 110 Couple

    Cora bangun di pagi hari. Ia tidur tengkurap dengan wajah menghadap ke satu sisi.Saat ia membuka mata, tampak cahaya matahari masuk melalui tirai tipis dinding kaca kamar mereka.Cora tidak bergeming. Ia tetap berada di posisinya, melihat ke arah dinding kaca, di mana ia bisa melihat halaman belakang rumah yang disinari matahari pagi.Dinding kaca. Apa yang begitu menarik sehingga ia selalu mengingatnya dan pandangan matanya tidak berpindah dari tempat itu.Saat kesadaran dan ingatannya telah kembali pulih, kedua pipi Cora merona. Ia ingat apa yang terjadi di dinding kaca itu semalam. Ia dan Reno.Reno? Di mana dia?Cora baru teringat pria itu. Ia mengangkat kepalanya dan melihat ke seluruh ranjang, lalu ke penjuru kamar itu, mencari sosok suaminya. Namun, Reno tidak ada di ranjang ataupun di kamar itu. Di mana dia? Batin Cora sambil ia beranjak duduk dan kembali menyapu pandangan ke sekeliling kamar.Kamar itu masih sama seperti saat tadi malam. Hanya Reno saja yang tidak ada di

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 109 Kita

    Dan benar saja, Reno kembali mencumbuinya.Tangan dan bibir pria itu bermain dengan kedua bukit kembar miliknya. Sambil mencumbuinya, tubuh Reno kembali bergerak. Perlahan pada awalnya, dengan gerakan yang berbeda. Cora mendesah merasakan sensasi yang berbeda. Ia merasa seperti sebuah hidangan yang sedang dinikmati oleh Reno.Cora tidak ingat apa saja yang Reno lakukan, tetapi setiap kali Reno merubah gerakannya, ia akan merasakan sensasi yang berbeda. Dan setiap sensasi itu menumbuhkan kembali hasrat yang sempat mereda di dirinya. Cora kembali merasakan gejolak dan desiran dalam darahnya. Sedikit demi sedikit hingga ia kembali berada di tempat yang tinggi.Suara desahannya nafasnya tidak lagi beraturan. Dan begitu pula Reno. Urat di dahi, leher dan lengan Reno mulai tampak ke permukaan, dan gerakannya semakin cepat menghentak. Hingga akhirnya, Reno menggeram dengan hebat dan tangan pria itu yang memegangi kedua pinggang Cora, meremasnya dengan kuat.Reno menyemburkan prajurit-pra

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status