Share

Bab 133 Menghadapi Rumor

Author: Misya Lively
last update Last Updated: 2025-07-06 23:47:11

“Kamu siap?” Eva yang duduk di samping Cora bertanya padanya.

Mobil MVP mewah itu memasuki halaman gedung Auditorium tempat di laksanakannya kompetisi. Dan di depan pintu gerbang auditorium itu, sekumpulan wartawan berdiri. Mereka tengah meliput jalannya kompetisi ini.

Dan menimbang berita mengenai dirinya, Cora yakin mereka akan mendesak pertanyaan padanya.

Namun Cora sudah bertekad untuk tidak membiarkan Eric dan Janeta membulinya dengan hal ini.

Cora mengangguk menjawab pertanyaan Eva. “Ya, jangan kuatir!”

“Jody…” Cora memberi bodyguardnya—yang duduk di kursi penumpang depan, tatapan penuh arti.

Mobil berhenti, Jody keluar dari mobil dan bergegas membukakan pintu belakang.

“Mobil Lumiere!”

“Cora Aleyna pasti ada di dalam!”

Wartawan langsung merespon dan datang mendekat begitu melihat kedatangan mobil MVP hitam milik Lumiere menepi.

“Jangan dekat-dekat! Minggir!” seru Jody sambil memasang badan mengamankan Cora.

Cora keluar dari dalam mibil dengan tanpa ekspresi dan berjalan de
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Alfiah Ummi Hani
eric dan janet tdk bisa berkutik...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 151 Tiga Tuntutan Azhar

    Sekelebat, Reno maupun Cora terlihat terkejut. Namun Reno segera membantahnya.“Sandiwara? Apa yang kakek lihat tadi itu sandiwara?” tanya Reno tanpa berpikir panjang. Yang ia maksud adalah saat Azhar memergokinya dan Cora sedang bercumbu dengan mesra beberapa saat yang lalu.Seketika wajah Cora memerah. Ia menundukkan wajahnya, tidak berani menatap Azhar.Kenapa Reno harus membahas hal itu? Aaahhhh…. Bahkan Azhar sampai tertegun mendengar ucapan cucunya itu. Ia lalu berdiri dan segera menimpali, “Buktikan kalau pernikahan kalian bukan sekedar sandiwara!” tantangnya pada cucunya itu.“Kakek mau bukti apa lagi? Semua orang di Fragrant Harbour mengetahui pernikahan kami. Apa kakek masih menganggap itu sandiwara?” jawab Reno tidak mau kalah.Cora beranjak dan berdiri di samping Reno. Ia menatik lengan baju Reno, berusaha mengingatkan suaminya itu untuk tidak menantang Azhar. Bagaimana kalau mereka terus berdebat seperti ini? Harus ada yang mengalah, dan semenjak Reno yang berusia leb

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 150 Alasan menikah Dengan Reno

    “Aku tidak akan mengulangnya dua kali!” sergah Azhar dengan nada yang tegas. Dia duduk sambil membusungkan dadanya dengan kharismatik.Cora menarik nafas dalam. Dan sebelum Reno sempat berbicara, ia beranjak dari kursinya dan berjalan menghampiri Azhar. Ia memberanikan dirinya, mencium tangan Azhar. “Pak Azhar, perkenalkan, saya Cora.”“Hem.” Azhar berdeham, lalu menyuruh Anto mengambil kursi untuk Cora dan menaruhnya persis di sebelahnya.“Duduklah!” perintahnya sambil menunjuk kursi itu dengan matanya. Cora melakukan apa yang Azhar minta. Ia duduk di kursi yang berdekatan dengan kakek suaminya itu.“Katakan kenapa kamu menikahi Reno? Apa yang kamu inginkan? Menikah tiba-tiba, tidak ada pemberitaan, bahkan pesta pernikahan. Apa ini pernikahan sandiwara? Atau ada sesuatu yang kamu inginkan dari Reno? Harta?” Azhar bertanya dengan tatapan penuh selidik tanpa sedikit pun senyuman ramah di wajahnya.Reno mendesah. “Kakek, sudah kubilang—”“Diam! Aku bertanya padanya! Apa dia tidak pun

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 149 Sebuah Pertunjukan?

    “Reno, apa kakekmu sering tiba-tiba datang?” tanya Cora dengan sedikit gelisah. Ia merasa khawatir dan takut bertatap muka dengan Azhar. Cora belum pernah bertatap muka dengan keluarga Dwipangga sebelumnya. Dulu saat mereka berpacaran, Reno masih menaruh amarah pada keluarga itu. Itu sebabnya dia tidak pernah mengajak Cora datang ke rumah keluarga besarnya. Dari apa yang ia dengar kala itu—baik dari Reno ataupun Sofyan, keluarga Dwipangga tidak ramah terhadap Reno. Apalagi Azhar yang menurut Reno selalu bersikap sangat keras padanya.Yang Cora tidak ketahui adalah bahwa penilaian Reno saat itu tidak sepenuhnya benar. Saat itu dia masih berada dalam kendali Sofyan—yang membuatnya selalu berpikiran negatif terhadap keluarga Dwipangga.Sofyan-lah yang membuat Reno beranggapan jika keluarga Dwipangga terutama Bastian bertanggung jawab atas meninggalnya Gema Dwipangga—mama Reno. Sofyan juga membuat Reno berpikir bahwa Azhar—sebagai pemimpin keluarga Dwipangga kala itu, pilih kasih pada

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 148 Movie Night Yang Gagal

    Cora melirik Reno, dan dalam hatinya merasa heran dengan ekspresi wajah Reno yang tampak tertegun, seakan terkejut dengan apa yang ia lakukan.Apakah aneh jika ia meminum pil kontrasepsi? Ia tidak punya pilihan lain. Salah satu dari mereka harus melakukan pencegahan, bukan begitu?“Umm… Reno, dari mana kamh tahu mengenai penguntit itu? Jody memberitahukanmu?” Cora mengalihkan pembicaraan agar situasi mereka tidak lagi canggung.Reno tersadar dari lamunannya. Ia memberi Cora senyuman kecil. “Jody melapor pada Rendy saat dia ada di kantorku. Dan aku mendengarnya.”Cora menatap Reno dan berkedip. “Itu sebabnya kamu pulang cepat hari ini? Kamu—khawatir?”Reno memghela nafas. Tentu saja ia khawatir. Terpai ia tidak akan mengatakannya terus terang. “Hem… laki-laki itu, dia tidak m mengikuti seorang perempuan biasa,” ujar Reno. Ia menarik Cora mendekat dan menyugar rambutnya. “Dia adalah—istri Reno Afrizal. Tentu suaminya—harus memastikan jika istrinya baik-baik saja.”Mendengar hal itu Cor

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 147 Pil Kontrasepsi

    Cora baru saja selesai mandi, saat Reno menghubunginya. “Kamu sudah di rumah? Apa kamu baik-baik saja?” Suara maskulin Reno bertanya dengan sedikit nada khawatir.“Umm ya, aku baik-baik saja. Aku sudah di rumah. Ada apa?” Samar terdengar hembusan nafas lega dari ujung sambungan telepon. “Tidak, tidak ada apa-apa. Aku on the way pulang. Kamu ingin aku belikan sesuatu? Kita bisa makan sama-sama di rumah.”Cora memikirkan sesuatu. Tidak setiap hari Reno pulang cepat. Dan ia pikir, mereka berdua bisa melakukan hal yang mereka suka bersama-sama. “Reno, bagaimana kalau kita—menonton film malam ini? Seperti dulu?” tanya Cora perlahan.“Hem, sepertinya ide yang bagus,” jawab Reno dari dalam mobil yang melaju menuju rumah. Movie night mungkin ide yang bagus untuk melepaskan ketegangan setelah apa yang terjadi beberapa hari belakangan ini. Terlebih setelah seseorang mengikuti Cora, dan membuatnya takut.“Kalau begitu, aku akan membeli burger, kentang dan soda! Sepertinya kita akan pesta jun

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 146 Penguntit Sedan Putih

    “Aaahh!” Cora mengelus dadanya sambil menghembuskan nafas lega. “Kamu mengagetkanku, Jody.”Melihat wajah Cora yang tegang dengan keringat dikeningnya, Jody merasa ada yang tidak beres. “Ada apa Nyonya? Apa ada orang yang mengganggu?” Ia langsung melihat ke sekeliling mereka, mengecek jika ada yang tidak biasa.“Sudah, tidak apa. Aku rasa dia sudah tidak ada,” ujar Cora sambil menghalau tangannya di depan wajahnya. “Dia siapa Nyonya?”“Entahlah, aku pikir seseorang mengikutiku. Tapi aku sudah tidak melihatnya lagi.” Cora melihat ke kanan dan ke kiri, memastikan apakah orang itu masih ada. “Nyonya, seperti apa orangnya? Biar saya cek CCTV!” Jody segera ingin bertindak.“Aku tidak melihat wajahnya dengan jelas, karena dia mengenakan topi dan kaca mata hitam. Mungkin kamu bisa cek jika ada yang mengenakan jaket jeans.”“Biasa kamu antar saya kembali ke kantor terlebih dahulu? Ada—yang harus saya lakukan.” Cora memutuskan untuk kembali ke kantor karena ia harus segera meminum pil kontra

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status