Raut wajah Janet langsung berubah. Ia tentu bisa saja membuat kalung yang mirip seperti itu. Menjiplaknya agar mirip seperti itu. Tetapi, tetap saja nilainya tidak akan pernah sama. Kalung itu dibuat di abad ke 19 dan pernah dikenakan oleh seorang putri kerajaan! Apalagi jenis berlian yang ada pada kalung itu pastilah akan berbeda. Apakah Eric tidak memahami itu? Kenapa dia pelit sekali?“Ya sudah, kalau kamu tidak mau membelikan…” gerutu Janet dengan kesal. Tepat saat itu, Juru lelang mulai membuka penawaran kalung itu. “Saya bukan penawaran kalung putri Xi ini dengan 1 miliiar. Adakah yang ingin menambahkan?” “1,1.”“1,2.”Sedikit demi sedikit beberapa orang mulai menawar.Janet pun tidak mau kalah. Ia mengangkat papan lelangnya dan berteriak, “1,4!”Eric menoleh ke arahnya, dan begitu pula Reno dan Cora.Reno dan Cora tidak menyangka jika Janet akan menawar dalam lelang itu. Kenapa bukan Eric yang melakukannya?Sementara itu, Janet tersipu dan hatinya berbunga-bunga saat Reno m
Semua yang ada di ballroom itu sontak menoleh ke arah Reno. Apalagi nominal penawarannya yang disebutkannya naik dengan tajam. “Reno, apa yang kamu lakukan?” Cora menatap pria di sampingnya itu. “Aku menawar rumah itu, Wifey,” jawab Reno sambil tersenyum menggoda. “Untuk apa?” Cora ingin tahu kenapa tiba-tiba saja Reno tertarik menawarnya. “Rumah itu bagus, dan banyak barang antik di dalamnya. Jadi, kenapa tidak? Lagipula, kita tidak bisa membiarkan orang lain mendapatkannya, bukan begitu?” Reno menatap Cora, sambil memberinya senyuman penuh arti. Meskipun Reno tidak mengatakannya secara gamblang, namun Cora merasa Reno melakukannya untuknya. Untuk Anjani, dan mungkin juga Untuk Adrian. “Kamu yakin? Kamu tidak harus melakukannya…” Cora tidak ingin Reno menyesal nantinya karena telah mengeluarkan uang banyak untuk rumah itu. “Sangat yakin!” jawab Reno dengan meyakinkan. “Bapak Reno menawar 5 Miliar. Apakah ada yang ingin menambahkan?” Terdengar juru lelang bertanya. Ruangan
Acara malam amal itu berlangsung dengan meriah. Setelah sambutan dari pejabat terkait dan makan malam yang dihibur oleh salah satu band ternama ibukota, acara dilanjut dengan pelelangan barang-barang yang disumbangkan oleh orang-orang terpandang di Fragrant Harbour. Selain menyumbangkan uang, pelelangan barang-barang berharga ini juga di tunggu-tunggu oleh para tamu undangan. Kegiatan pelelangan amal yang bekerjasama dengan balai lelang ternama di kota mereka, menghadirkan barang-barang yang cukup menarik minat khalayak. Terlebih hasil pelelangan itu akan disumbangkan sepenuhnya untuk kegiatan amal di Fragrant Harbour. 10 barang telah di lelang terlebih dahulu dan hasilnya telah berhasil menambah jumlah dana dalam malam amal itu. Hanya tinggal tersisa 3 macam barang yang mempunyai nilai taksiran tertinggi malam itu. Cora dan Reno duduk di head table bersama dengan gubernur dan istrinya, wakil gubernur dan istri, lalu Eric dan Janet, serta Ibu Zara, ketua Jewellery Confederation
Mendengar nada bicara Laura yang tidak ramah itu, Sofyan mengerti mengapa Laura kesal padanya. Namun ia pun tidak menyangka Reno akan membawa Cora dan bahkan mengenalkannya pada semua orang sebagai istri!Dan sekarang, ia harus memutar otak bagaimana membuat Laura tidak menyerah begitu saja. Karena ia pun tidak bisa membiarkan Cora menang!Sofyan tidak bisa membiarkan hubungan Cora dan Reno terus berjalan dan akhirnya menjadi pasangan suami-istri yang sesungguhnya. Karena dengan mereka berdua bersama, ia akan bertambah sulit untuk menyetir Reno. Sofyan tahu persis bahwa Cora—disadari atau tidak oleh Reno—berpengaruh besar dalam diri putranya itu.Itu sebabnya Ia berusaha keras untuk memisahkan mereka saat mereka berpacaran dulu. Ia kehilangan kendali atas putranya itu karena kehadiran Cora dalam hidup Reno!Entah apa yang dilihat Reno dalam diri perempuan yatim piatu itu, tetapi dia telah membuat Reno berpaling darinya. Putranya itu mulai memberontak dan dengan berani membantah apa y
“Tentu Gubernur,” jawab Reno sambil mengangguk sopan dan tersenyum pada Anton.Walaupun ia setuju mengakhiri permasalahan itu, namun Reno tahu, masalah ini tidak akan berakhir di sini begitu saja. Akan ada episode lain, di mana Eric akan membuat ulah. Dan ia akan bersiap-siap untuk itu.Di genggamnya tangan Cora, mengajaknya berjalan menuju meja yang sudah disediakan untuk mereka.Sementara itu di sudut ruangan, Laura dan Popi—teman Laura yang kerap menemaninya, melihat kejadian itu.Laura tidak mengerti dengan pasti apa yang terjadi antara Reno dan Eric Wijaya sehingga keduanya tampak saling bermusuhan.Ia pun tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka perdebatkan karena kedua orang itu berada dalam circle “orang-orang paling berpengaruh” di Fragrant Harbour. Dan Laura tidak cukup berani untuk mendekat atau pun mencari tahu.Akan tetapi satu hal yang membuatnya sangat geram, yaitu kehadiran perempuan yang dibencinya di samping Reno.Sedang apa dia di sini? Dan bukankah Sofyan
“KAMU! BERENGSEK!”Wajah Eric memerah, kedua matanya melotot dan tangannya bergetar menunjuk Reno. Eric tidak lupa bagaimana pria itu memukulnya, dan bahkan dia mengakui membuat salah satu perusahaannya bangkrut!Semua yang ada mendengar suara Eric sontak berhenti bicara dan menoleh ke arah CEO Wijaya Corporation itu. Bahkan Janet juga terkejut. Janet yang belum pernah melihat Reno sebelumnya, tidak mengetahui jika Reno adalah pria yang menolong Cora dan bahkan membuat Eric babak belur.“S-sayang, k-kamu kenapa?” Janet menjadi gugup dan canggung karena sikap Eric yang menarik perhatian dan tanda tanya besar di benak semua yang melihat.Janet menatap Eric yang masih menunjuk pria tampan itu dengan geram, lalh pada pria tampan yang tampak menatap Eric dengan santai dengan senyuman tipis di bibirnya. Dan saat itulah ia melihat sosok orang lain di samping pria tampan itu. Cora!“Cora??? Kamu, sedang apa di sini?” tanya Janet dengan terkejut meski ia tidak membentak sekeras Eric.Mende