Share

Tamu tak Diundang

"Duh, istri siapa si ini? Hatinya mulia sekali," lirihnya tepat di telingaku hingga mampu membuat rambut halus di beberapa bagian tubuhku jadi terbangun.

"Istri Mas Daffi," jawabku malu-malu.

"Nanti, ya, Sayang. Kalau mas rasa waktunya sudah tepat, mas janji kita akan menemui mama dan mengatakan kalau kita sudah kembali bersama lagi."

Lalu tanpa kata lagi kami pun sudah tak berjarak. Diiringi untaian tasbih yang senantiasa terucap di dalam hati, di dalam kamar yang baru malam ini kami tempati dan di atas ranjang yang cukup besar, raga dan jiwa dua orang insan yang saling mencinta kemudian menyatu.

***

Pandanganku terasa kabur. Kepala pun terasa begitu berat. Kucoba untuk membuka mata tapi sangat sulit. Ada apa denganku? Kenapa badan rasanya pegal semua?

Beberapa detik kemudian, terasa gejolak aneh dalam perut. Membuatku terbangun dan langsung menuju ke toilet.

"Hoek, hoek!" Napasku tersengal naik turun menahan rasa mual yang mendadak muncul. "Hoek!"

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status