Share

Bab 18

Sepanjang perjalanan kedua insan itu selalu menampakkan senyum di wajahnya. Hari itu menjadi hari bahagia untuk mereka karena akan menjadi moment yang langka. Perbincangan ringan di dalam mobil membuat suasana tidak canggung dan sepi.

“Kak kita mau kemana?” tanya Dila pada Arka yang sedang fokus menyetir.

“Rencana aku mau ke Saggara Ancol Dil,” jawab Arka.

“Mau ngapain kesana Kak?”

“Jualan cilok sepertinya ide yang bagus untuk bisnis Dil,” jawab Arka asal.

“Serius kamu mau jualan cilok Kak?” tanya Dila serius dengan perkataan Arka.

“Kamu ikut saja Dil, nanti kamu akan tahu tujuan aku ajak kamu ke sana,” jawab Arka tertawa heran karena Dila menganggapnya serius.

“Hmm baiklah,” sambung Dila memutar bola matanya malas karena pertanyaannya justru di tertawakan oleh Arka.

Membutuhkan waktu tiga puluh menit

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status