Share

Bab 8

Penulis: Kania Sari
Nadya memandangku dengan tidak percaya, wajahnya berubah tegang.

"Obat khusus? Jadi, aku pernah punya kesempatan terbebas dari sakit kepala ini?"

Nadya tertegun selama beberapa detik, lalu tiba-tiba dia memegang kepalanya dengan marah, dan perlahan berjalan mundur.

Detik berikutnya, dia menendang dada Jerry dengan keras.

"Aku akan membunuhmu!"

Nadya yang sudah dipenuhi kemarahan melompat ke arah Jerry, meninju kepalanya berkali-kali.

Jerry sama sekali tidak bisa melawan.

"Bu Nadya, aku sudah kerja untukmu selama lima tahun, kita sudah saling kenal sepuluh tahun."

"Aku sudah menerima hukumanku, bukankah itu sudah cukup?"

"Lagi pula, kamu nggak pernah bilang kamu sudah menikah. Pria-pria yang mengganggumu dulu selalu kutangani dengan baik ...."

Namun, balasan yang dia dapatkan hanya pukulan yang makin keras.

Bibir Jerry terluka parah, darah dan giginya berserakan di lantai.

Sebelum dia hampir mati, dokter muncul, meminta mereka tenang karena keributan yang mereka buat akan mengganggu ist
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Chantiqa Chiqa
anak apa yg hilang? emg kamu hamil?? laki2 payah, mending buang saja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Ketika Dendam Berbicara   Bab 9

    Aku membawa semua orang kecuali Jerry ke pengadilan, dengan hukuman yang ringan karena mereka bukan pelaku utama.Mereka hanya perlu menjalani tiga tahun di penjara, setelah itu mereka bisa kembali menjalani hidup dengan benar.Mereka semua merasa lega.Aku duduk di kursi penggugat tanpa bicara sepatah kata pun.Mereka tidak tahu, aku sudah mengeluarkan uang dan mengaturkan 'kepala penjara yang menyenangkan' untuk mereka, dan semuanya sesuai dengan hukum yang berlaku.Tiga tahun ke depan akan menjadi mimpi buruk bagi mereka.Mengenai Jerry.Dia tidak menerima hukuman apa pun.Bukan hanya tanpa hukuman, bahkan Nadya membawanya ke rumah sakit terbaik untuk dirawat.Jerry bertanya-tanya kenapa.Nadya mengelus lembut kepalanya, "Karena kamu adalah asistenku yang paling bisa diandalkan.""Jonas sekarang nggak bisa punya anak, tapi keluarga Gunadi harus tetap punya penerus."Mata Jerry bersinar, mengira akhirnya dia bisa melihat harapan.Nadya berbicara dengan nada menggoda, "Jadi cepatlah p

  • Ketika Dendam Berbicara   Bab 8

    Nadya memandangku dengan tidak percaya, wajahnya berubah tegang."Obat khusus? Jadi, aku pernah punya kesempatan terbebas dari sakit kepala ini?"Nadya tertegun selama beberapa detik, lalu tiba-tiba dia memegang kepalanya dengan marah, dan perlahan berjalan mundur.Detik berikutnya, dia menendang dada Jerry dengan keras."Aku akan membunuhmu!"Nadya yang sudah dipenuhi kemarahan melompat ke arah Jerry, meninju kepalanya berkali-kali.Jerry sama sekali tidak bisa melawan."Bu Nadya, aku sudah kerja untukmu selama lima tahun, kita sudah saling kenal sepuluh tahun.""Aku sudah menerima hukumanku, bukankah itu sudah cukup?""Lagi pula, kamu nggak pernah bilang kamu sudah menikah. Pria-pria yang mengganggumu dulu selalu kutangani dengan baik ...."Namun, balasan yang dia dapatkan hanya pukulan yang makin keras.Bibir Jerry terluka parah, darah dan giginya berserakan di lantai.Sebelum dia hampir mati, dokter muncul, meminta mereka tenang karena keributan yang mereka buat akan mengganggu ist

  • Ketika Dendam Berbicara   Bab 7

    "Kenapa wajahnya sampai bengkak begini?"Melihat Nadya tidak bereaksi melihat wajahku, Jerry merasa lega dan terus berbohong.Namun, dia tidak tahu, alasan Nadya tidak mengenaliku adalah karena mataku bengkak, wajahku penuh darah, dan tampak sangat menyedihkan.Bahkan sampai Nadya, sahabat kecilku, tidak bisa langsung mengenaliku.Nadya tampak cemas, tetapi dia tetap berdiri tegar."Sudah cukup, aku nggak mau ini terjadi lagi. Ganti semua staf di resepsionis dan pecat juga satpam di lantai bawah."Dengan marahnya Ibu Direktur, semua orang terdiam.Setelah mengatur semuanya, Nadya bersiap untuk pergi lagi.Namun, dia merasa ada yang menarik ujung celananya. Ketika melihat ke bawah, dia melihatku memegang celananya erat-erat."Nana .…"Mendengar itu, tubuh Nadya bergetar.Karena "Nana" adalah nama kecilnya, hanya kami berdua yang tahu.Jerry, yang cemburu, langsung mendekat untuk memisahkan kami. "Bu Nadya, dia ini orang gila. Siapa tahu ada penyakit lain yang menular, lebih baik kamu me

  • Ketika Dendam Berbicara   Bab 6

    Aku benar-benar tak berdaya, seperti ikan mati yang tergeletak di lantai, menunggu untuk disiksa.Kerumunan yang gelap itu seperti kumpulan malaikat maut, setiap orang membawa pisau.Jerry membuat semua orang menjadi kaki tangannya, sementara aku dijebloskan ke neraka yang paling dalam.Dari awalnya aku berteriak, berusaha sekuat tenaga untuk melawan, hingga sekarang aku bahkan tak bisa lagi menggerakkan jariku.Jerry tertawa melihatku menderita, tampak sangat puas.Namun, dia merasa itu semua masih belum cukup.Dia berbicara pada semua orang, "Aku benci melihat matanya, siapa yang mau merusaknya, akan dapat bonus dua kali lipat pada kuartal berikutnya."Mendengar itu, beberapa orang langsung berbinar-binar.Pria tinggi yang pertama kali maju, berdiri gemetar, "Aku akan melakukannya."Dia memegang pisau kecil dan perlahan-lahan mendekatiku.Tiba-tiba…Seseorang lainnya berdiri."Pisau terlalu ringan untuk dia, Kak Jerry, beri aku kesempatan."Dia adalah orang yang tadi berusaha membant

  • Ketika Dendam Berbicara   Bab 5

    "Ini kotak bekal yang dibawa pria itu, sama murahannya seperti dirinya.""Bu Nadya mungkin nggak tahu, kotak makan seperti ini bisa didapat cuma dari beli mi instan di supermarket. Resepsionis sekarang benar-benar nggak becus, bahkan sembarang orang pun bisa masuk."Jerry masih terus mengoceh, sama sekali tidak sadar wajah Nadya makin terlihat tidak senang."Jerry, kamu hanya seorang sekretaris, urusan perusahaan bukan urusanmu."Karena ucapan ini, suasana hati Jerry jadi buruk setelah Nadya pergi.Dia menyalahkan semuanya padaku."Dasar sialan. Gara-gara kamu, Bu Nadya sampai berkata kasar padaku."Dengan sorot mata yang aneh, dia menatap obat di tangannya, lalu melihat wajahku, dan tersenyum sinis."Menurutmu, kalau kamu menelan pil ini dan tiba-tiba jadi liar di depan umum, apakah Bu Nadya masih mau sama kamu?"Dengan susah payah aku menahan tubuhku, menatapnya dengan cemas, seakan memohon."Kamu bisa lakukan apa saja padaku, tapi kumohon jangan sentuh obat itu ...."Sebelum aku sel

  • Ketika Dendam Berbicara   Bab 4

    Mendengar hal itu, Jerry mengerutkan alisnya sedikit lalu berkata dengan nada prihatin."Bu Nadya, matahari hari ini terik sekali, bagaimana kalau nanti kamu kepanasan? Aku akan suruh Ririn mengantar langsung padamu saja.""Nggak apa-apa, kebetulan aku akan lewat kantor.""Baik, Bu Nadya. Aku akan minta Ririn mengantarkan ke parkiran basemen.""Hmm."Aku hampir putus asa.Orang-orang masih memuji Jerry, menyebutnya sangat perhatian dan tidak akan pernah membiarkan Bu Nadya kesulitan sedikit pun.Dengan wajah seolah-olah dialah suami Nadya, Jerry berkata, "Tentu saja, cinta sejati adalah penerimaan yang menyeluruh."Tiba-tiba dia memandang ke arahku dan membentak keras, "Tapi, siapa pun yang berani mengincar wanitaku, akan aku hancurkan tanpa ampun!"Pipiku bengkak, tubuhku telanjang dengan sebagian besar kulitku terpapar di udara.Melihat obat yang dipegang Jerry, dalam hati aku tahu bahwa aku tidak akan selamat dari bahaya hari ini.Namun, selama obat itu masih ada, aku masih bisa ten

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status