Share

Maduku Sakit

Sore yang cerah, aku sedang menikmati segelas teh dan cemilan bersama dengan Anggi. Terdengar orang mengucapkan salam.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, Anggi tolong lihat di depan ada siapa," kataku sambil menjawab salam.

Sekarang kami hanya tinggal berdua. Mas Fandi tidak bisa diharapkan lagi. Sejak pulang dari Jogja dua minggu yang lalu, baru sekali Mas Fandi pulang ke sini. Aku tak mau terlalu berlebihan memikirkan Mas Fandi.

"Ma, ada Bude Sisi," kata Anggi.

Waduh, mau bikin gara-gara apa lagi dia ya? Semoga saja tidak.

"Eh Mbak Sisi, apa kabar? Ada perlu apa Mbak?" Aku langsung bertanya, malas untuk berbasa-basi. Aku pun mempersilahkan Mbak Sisi untuk duduk.

"Maafkan aku, Nis, aku mau minta tolong sama kamu. Kamu jenguk Leni ya? Aku tahu, ini berat bagimu. Ini permintaan Leni. Mungkin umurnya tidak lama lagi." kata Mbak Sisi dengan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
semoga cpt d panggil Alloh .semoga aja Fandy sadar dn tidak d ulang lagi klo sdh g ada Leni jangan lagi d ganggu Lana .jangan mau d suru rwt anak nya ada nenek nya dn tante nya ..
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
haha. sdh disakiti disuruh ngerawat anak selingkuhan lg. enak bener, punya hati seluas samudera. kan mencari surga. sebenarnya y nggak punya hati disini leni fandi atau si anis y kepalang bodoh
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
plin plan, klu sakit ya sakit hanya krn dibujuk mertua dan kakak ipar u jln kenuju surga. nyk jln menuju surga tdk juga memaksakan diri, hidup bersma suami berantam tiap hari. itu mah bujuh diri sendiri. akhir2 nya tidur bareng suami lagi larinya ke selangkangan lg.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status