Share

Positif hamil

Aku menggeleng tak percaya. "Papa, astaga papa."

"Kenapa, Papa keren, kan?"

Aku terdiam menatap Papa merapikan kemejanya. "Papa hebat."

"Dua kali lipat, Papa tak akan terima jika ada yang menyakitimu, Lintang."

Aku terkejut. Bahkan mengembalikan posisi ekspresi wakahku yang begitu syok. Di butuhkan waktu untuk aku percaya baru saja yang aku lihat. Aku merekamnya dalam ingatanku. Sebagai seorang anak yang kagum akan penjagaan dari seorang Papa kepada anaknya.

"Entah jika tak ada, Papa nasib, Lintang. Akan seperti apa? Padahal Papa Dosen lo ko bisa sih berkelahi."

"Jangan salah, Lintang. Aku tak suka jika ada orang bermain-main dengan, Papa."

Aku menghamburkan pelukan ke dada bidang, Papa.

"Jadi. Kenapa, Sayang ketakutan?"

"Keluarga Lintang diteror, Pa."

"Apa? Sama siapa? Kenapa baru bilang sayang."

"Takut, Papa dan Mama cemas."

"Lintang gak boleh begitu."

Aku menceritakan semuanya. Papa lalu bergegas mengantarku dan menemui Mas Haris di sekolah. Aku minta sama Papa agar merahasiakan h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status