Share

Mengharu biru

Sampai di rumah. Aku sedikit lelah dan berbaring di atas ranjang, mungkin Mas Haris cemas dengan kandunganku. Mas Haris izin untuk menjemput Jingga di butik. Jika Sekar terus saja menggangguku maka kehamilanku pun akan terganggu.

"Ma, Mama sakit ya?" tanya Nisa kepadaku.

"Maaf sayang, Mama hanya sedikit capek, sudah pulang sekolah. Ayo Mama temani makan."

"Dimas, juga ayo makan sayang?"

"Iya, Ma."

Kegiatan di meja makan berlanjut tanpa banyak percakapan. Semua lebih banyak bungkam dan menikmati hidangan. Setelahnya terdengar suara mobil digarasi depan rumah. Mas Haris sudah pulang menjemput Jingga, mereka masuk dan kami berkumpul di ruangan santai dekat televisi, Mas Haris duduk di sampingku.

"Sayang, dengarkan, Ayah. Mau bicara sebentar lagi kalian akan punya adik baru, dan saat ini, Mama kalian hamil."

Jelas Mas Haris pada kami.

"Alhamdulillah ... selamat ya, Mama."

Mereka mendekatiku lalu mencium pipiku.

"Iya, sayang. Makasih sudah mendukung Mama."

Aku bahagia sekali, punya ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status