Share

bab 11

Pagi hari Luna masih terasa lemas, ia tidak beranjak dari tempat tidur selepas sholat subuh tadi. Kepalanya masih pusing dan terasa berat.

Beberapa pesan WA belum ada yang ia balas, bahkan pesan WA dari Oliv pun tak juga ia baca. Menatap layar ponsel membuatnya bertambah pusing.

"Kita ke rumah sakit, ya?" tawar Arka yang melihat wajah istrinya bagaikan mayat hidup karena terlampau pucat.

Sambil menggeleng Luna berucap," Nggak usah."

"Kalau kamu beneran sakit sudah seharusnya cepat diobati, kalau kamu hamil kamu harus mendapatkan asupan gizi dan juga minum vitamin."

"Sudah ku bilang, aku tidak hamil. Aku hanya kecapean saja," jawab Luna.

"Terserahlah, tapi kamu harus dibawa ke Dokter."

Luna tak bisa banyak protes, dituruti apa yang suaminya katakan.

"Aku khawatir sama kamu. Aku kan sudah berjanji akan menjagamu dan membahagiakan mu," ucap Arka sambil membawa tangan Luna ke dalam genggamannya.

"Ya sudah, aku bersiap dulu," ucap Luna dan beranjak mempersiapkan diri.

Arka melihat istriny
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Agustia Mentiri
Arka baru kau rasa mencintai istrimu setelah dia meninggalkanmu
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status