Share

Bab 0009

“Omaaaaa.”

Isvara berlarian dari dalam rumah ketika mengetahui mobil oma opa baru saja memasuki gerbang depan.

“Cucu Oma ….” Oma Yeni merentangkan tangan sesaat setelah turun dari mobil.

Oma Yeni sudah tidak bisa menggendong Isvara lagi jadi hanya membungkuk memeluk cucu kesayangannya.

“Opaaa ….”

Isvara selalu adil, setelah memeluk oma Yeni—ia beralih pada opa Kusuma.

“Cucu Opa … sudah besar.” Opa Kusuma menggendong Isvara yang melingkarkan kedua tangan mungilnya di leher beliau.

“Ma … Pa ….” Adrian menyambut oma dan opa yang sudah masuk ke ruang tamu.

Menyalami kedua orang tua kandungnya dengan mengecup bagian punggung tangan.

“Mana orangnya, Adrian?” Oma bertanya seraya berjalan lebih dulu ke ruang televisi kemudian melongok ke ruang makan.

“Siapa Ma?” Adrian berkerut kening.

“Cewek yang kata Ara itu maminya.” Oma Yeni pergi ke dapur tidak lama muncul kembali di ruang tamu.

“Mana? Di kamar?” Oma hendak melangkah menuju tangga tapi tangannya ditahan Adrian.

Sekarang Adrian sudah mengerti siapa yang dimaksud sang mama.

“Duduk Ma,” kata Adrian.

Dagunya mengendik pada opa Kusuma yang sudah duduk di sofa ruang televisi memangku Isvara agar sang mama melakukan hal yang sama.

“Mama mau ketemu dia, katanya senyum maminya Ara yang ini mirip mami Tyas yang di foto.” Oma Yeni meniru ucapan Isvara ketika mereka bertukar kabar melalui sambungan telepon beberapa hari lalu.

“Dia enggak ada di sini, Ma.” Adrian memberitau kemudian meminta mamanya duduk dengan cara menarik lembut tangan beliau.

“Oh, Mama pikir dia ada di sini.” Oma Yeni kecewa.

“Mama ke sini cuma ingin ketemu dia? Enggak mau ketemu Adrian … atau Ara gitu?”

Bisa-bisanya Adrian yang memiliki tubuh tinggi besar dan atletis itu merajuk.

“Ya enggak juga lah, mama memang kangen sama kamu dan Ara … tapi penasaran sama wajah maminya Ara.” Oma Yeni berkilah.

“Belum Ma … belum jadi maminya Ara.” Adrian menyanggah.

“Oooh … kalau belum berarti sebentar lagi mau,” celetuk Opa Kusuma menggoda Adrian.

Kedua orang tuanya itu sama saja, selalu kompak dalam hal menggodanya.

“No … no … no … Opa, mami Aruna udah jadi mami Ara, titik.” Isvara menegaskan.

“Oh namanya Aruna … kaya nama-nama sanksekerta ya ….” Oma Yeni bergumam.

“Jadi kapan kamu mau bawa Aruna tinggal di sini?” Oma Yeni lanjut bertanya menghasilkan decakan pelan lidah Adrian.

“Mama lupa kalau ada Trisha? Om Bagja udah lama jodohin Adrian sama Trisha tapi sampai sekarang Adrian belum dapet ijin dari Ara jadi belum bisa nikahin Trisha.”

Gantian sekarang Adrian merajuk pada putrinya, karena seringnya Isvara yang merajuk pada Adrian.

Isvara langsung mengedip-ngedipkan mata kemudian menatap opa Kusuma, pura-pura tidak mendengar ucapan sang papa.

“Kalau Ara enggak suka, ya udah … lepasin aja, om Bagja pasti ngerti, ya ‘kan Pa?”

Oma menatap tajam opa Kusuma, mengancam beliau untuk menyetujui ucapannya.

Opa Kusuma mengerjap beberapa kali, dari pada dijutekin sang istri lebih baik berdebat dengan sang Kaka yaitu om Bagja.

Opa pun akhirnya mengalah dengan menganggukan kepala.

“Memangnya kenapa Ara enggak suka sama tante Trisha?” Opa bertanya pada Ara.

Gadis kecil itu langsung menundukan pandangan.

“Tante Trisha kaya jijik sama Ara.” Isvara melirih.

Raut wajah Oma Yeni langsung murka.

“Trisha kayanya enggak suka anak kecil deh, dia memang gadis ‘kan? Belum menikah … kamu lebih baik cari janda aja, Adrian … udah punya anak juga enggak apa-apa yang penting sayang sama Ara ... ya gimana Ara mau menyukai si Trisha itu kalau Trishanya sendiri anti sama Ara.” Oma Yeni langsung nyerocos tiga puluh kilometer perjam.

“Kalau kamunya sendiri mencintai Trisha, enggak?” Opa bertanya pada Adrian.

Sama ketika sang Kakak-Bagja menjodohkan Adrian pada Tyas-maminya Ara, opa Kusuma bertanya apakah Adrian bersedia menikahi Tyas.

Opa Kusuma tidak ingin Adrian terpaksa dalam menjalani biduk rumah tangganya.

“Kalau Adrian yang penting Ara.” Adrian menjawab diplomatis.

“Berarti kalau Ara sukanya sama Aruna, ya udah … kamu tinggal lamar dia aja.” Oma Yeni gemas karena putranya berkata demikian tapi masih mempertahankan Trisha.

Adrian tidak enak hati kalau memutuskan hubungan dengan Trisha karena om Bagja berpengaruh dalam keluarga Pramudya.

Ia tidak ingin hubungan keluarganya dengan keluarga om Bagja menjadi renggang mengingat Trisha adalah sepupu dari tante Wina-istrinya om Bagja.

“Lamar itu apa, Oma?” celetuk Isvara bertanya.

“Melamar itu adalah proses untuk menjadikan mami Aruna bisa tinggal di sini dan tidur satu kamar sama papi kamu.” Oma Yeni menjelaskan.

“Oh … jadi mama yang ngajarin Ara untuk ngomong sama Adrian, agar Adrian nikahin Aruna?” Adrian menatap sang mama penuh curiga.

“Ih … enggak, Mama mah hanya menjelaskan ….”

Oma Yeni berkilah lagi.

“Tapi kamu juga harus cinta sama maminya Ara, kamu itu kebiasaan nerima-nerima aja … kamu enggak perlu menyenangkan semua orang, yang penting kamu dulu bahagia ….” Opa Kusuma menasihati.

“Adrian enggak enak hati sama tante Wina, Trisha itu sepupunya tante Wina.” Akhirnya Adrian mengungkapkan kegundahannya.

“Nanti mama yang ngomong.” Oma Yeni menepuk dadanya.

Opa Kusuma kemudian menganggukan kepala setuju dengan oma Yeni.

Tapi Adrian berpikiran panjang, om Bagja itu memiliki sifat keras karena berkecimpung dalam dunia militer.

Beliau adalah Jendral bintang lima yang masih aktif menjabat hingga saat ini.

Sedangkan Adrian tahu betul kalau Om Bagja memiliki hutang budi kepada papanya Trisha karena beliau lah yang membuat Om Bagja bisa mendapat jabatannya sekarang dalam militer.

Bisa dibayangkan konflik dalam keluarganya yang akan terjadi bila ia memutuskan Trisha begitu saja.

“Tadi siang Ara ke rumah mami, tapi enggak masuk … kasian mami lho Oma … mami nangis dimarahin sama nenek sihir.”

“Hush, Ara … enggak boleh gitu,” tegur Adrian memperingati.

“Kenapa memangnya?” Oma bertanya serius.

Adrian enggan membicarakan Aruna, apalagi informasi yang ia ketahui ini di dapat dari menguping.

Harga dirinya sebagai pimpinan di salah satu perusahaan Swasta terbesar di Indonesia akan tercoreng bila orang-orang mengetahui kalau dia pernah menguping.

Tapi mata oma Yeni semakin melotot saja menunggu Adrian bercerita.

“Aruna itu ternyata istri dari bawahan Adrian di kantor ….”

Adrian yang terintimidasi tatapan oma Yeni akhirnya bercerita juga.

“Oh, udah punya suami.” Belum selesai bercerita, oma Yeni sudah mengomentari.

“Iya … tapi suaminya udah meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan di jalan tol dari Jakarta mau pulang ke Bandung.” Adrian menyambung ceritanya.

“Bagus donk, berarti dia janda mati dan bisa kamu nikahi.”

Opa Kusuma tersenyum lebar, beliau mengangguk-anggukan kepala menyetujui ucapan sang istri setelah tadi raut wajahnya menyendu ketika mendengar kalau Aruna adalah istri dari bawahan Adrian.

“Terus kenapa dia nangis?” Oma ternyata tidak lupa dengan asal mula cerita Adrian tentang Aruna.

“Jadi mantan suaminya Aruna ini namanya Bian, Bian itu diam-diam menikah siri dengan wanita asal Jakarta … dari wanita itu Bian dikaruniai seorang putra dan wanita itu dan putranya menginginkan harta warisan Bian berupa rumah yang ditempati Aruna sekarang … hal tersebut malah didukung sama mama dan kakaknya Bian.” Adrian menceritakan inti permasalahan yang tengah Aruna hadapi.

Itu pun kalau dia tidak salah dengar dan salah menangkap maksud dari ucapan mereka karena sekali lagi, Adrian mendapat informasi tersebut dari menguping.

“Kasian Aruna, ya udah cepetan kamu nikahin dia … mama akan jadi mertua terbaik untuk dia, menggantikan ibu mertuanya yang laknat itu.”

Oma Yeni kalau bicara memang selalu ngegas.

Marahnya sama mama mertua Aruna tapi suaranya lantang bicara dengan orang di ruangan itu.

Adrian mendengus geli. “Ya enggak semudah itu, Ma.”

“Gimana sama Trisha?” Adrian bertanya di dalam hati.

“Lagian sebenarnya Adrian itu tahu tentang perselingkuhan Bian, banyak rumor beredar di kantor tapi Adrian menutup mata karena kinerja Bian bagus ….”

Adrian menjeda, menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa.
Komen (31)
goodnovel comment avatar
Daud Pane
cerita bagus2 tetapi kok tdk ada lagi nonton pakai iklan
goodnovel comment avatar
Rudy Yatmo
alur ceritanya ringan dan menyenangkan
goodnovel comment avatar
Sri Muryati
ceritanya asik banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status