Share

part 7

Angin yang sejuk berhembus sepoi-sepai pagi ini , 

eyda pun juga merasakan embusan nya yang memasuki kamar eyda melalui jendela kamar eyda yang terbuka dan yang seakan merasuk dalam dirinya.

Hari ini tepat dimana eyda memasuki perusahaan design grafis yang ia sudah sangat impikan.

Eyda melihat diri nya di depan kaca rias miliknya.

Ia memikirkan hal apa yang akan terjadi pada diri nya nanti.

Suara adskan yang selalu terniang-niang pada telinga eyda membuat nya merasa frustasi akan apa yang di tawarkan adskan.

Beasiswa yang sangat ia ingin kan di berikan secara Cuma-Cuma saja namun ia pun harus melakukan hal yang sama sekali tak mampu di nalarnya.

“ tunangan... beasiswa... “

Ucap eyda sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.

Dengan berbalutkan setelah kemeja berwarna putih di perpadukan dengan celana jeans berwarna biru navy ,

Eyda melangkahkan kaki nya dengan langkah yang pelan untuk menuruni beberapa anak tangga untuk menuju ke dapur.

Untuk menghilangkan penat kepalanya sebelum berangkat bekerja , ia menyita waktunya sebentar membuat air lemon untuk di minum nya.

Sebelum ia berangkat bekerja di perusahaan baru.

“ pagi kesayangan tante. “

Kecup mesra selalu miray berikan kepada eyda.

“ apa kau gugup sayang? “

Tanya miray sambil membuat secawan teh jasmine untuk nya.

“ sedikit saja tante gugup nya , jangan terlalu banyak. “

Jawab eyda yang membuat miray terkekeh saat mendengar jawaban eyda.

“ kenapa tante tertawa? “

Pandangan eyda merasa aneh ketika melihat miray tertawa.

“ tante hanya merasa aneh saja sama jawaban kamu sayang , sudah sana berangkat.

Jangan sampai terlambat di hari pertama. “

Ucap miray yang masih menahan tawanya.

“ baiklah tante sayang. 

Aku berangkat dulu ya , bye. “

Tak lupa eyda mencium pipi kanan dan kiri miray sebelum berangkat bekerja.

Dengan penuh semangat eyda melangkahkan kaki nya untuk menuju ke halaman depan rumah nya.

Setelah sampai di depan rumah , 

Eyda memberhentikan taksi yang sedang melewati nya , setelah nya eyda memasuki taksi itu kemudian menunjukkan kepada supir alamat yang akan ia tuju.

Tak butuh lama untuk eyda sampai di depan perusahaan dimana ia akan bekerja sekarang.

Eyda menuruni taksi dan berdiri tepat di depan pintu masuk perusahaan.

Ada sedikit rasa yang sulit untuk di ucaokan pada bibir eyda , hanya ada suara adskan yang masih saja terniang-niang di telinga eyda.

Atas tawaran yang sempat adskan berikan kepada eyda.

Harus bagaimana eyda menjawab nya , haruskah ia menerima tawaran dari adskan atau menolaknya.

Sedangkan eyda pun juga menginginkan beasiswa yang sudah sangat di inginkan nya.

Karena suatu kebanggaan tersendiri jika ia bisa mendapatkan beasiswa untuk ke luar negeri.

|

|

Perlahan eyda memasuki pintu utama perusahaan itu , kemudian menuju ke bagian resepsionis untuk menanyakan bagaimana ia harus bergerak selanjutnya.

Karena ia sama sekali tidak mendapat arahan dari adskan sendiri maupun yang lain.

“ maaf kak , saya anak baru yang akan bergabung di perusahaan design grafis. “

Kata eyda sedikit lirih ,

Karena eyda begitu merasa gugup di hari pertama nya kerja.

“ anda , nona eyda? “

Sahut salah satu resepsionis yang bertugas.

“ iya kak. “

Senyum eyda seketika mengembang setelah mendapat respon yang baik dari resepsionis.

“ mari saya antarkan ke ruangan bos adskan. “

Kemudian eyda mengikuti langkah resepsionis untuk menuju ke tempat kantor adskan.

Setelah sampai di depan pintu kantor , 

Resepsionis yang mengantarnya segera turun kembali meninggalkan eyda di depan nya.

Eyda mencoba menyeimbangkan nafas nya dan sesekali membuang nafasnya ke sembarang tempat.

Dan kini ia mencoba memberanikan diri nya untuk mengetuk pintu kantor adskan.

“ masuk “

Suara dari arah dalam yang terdengar memberikan perintah agar eyda memasuki ruangan itu.

“ pagi pak.

Saya yang... “

Ucap eyda terhenti ketika adskan mulai memandang nya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

“ duduk. “

Setelah mendengar perintah adskan ,

Eyda merasa sedikit bergemetar pada dirinya dan ia pun masih berusaha untuk duduk dan menstabilkan suasana hatinya sekarang.

“ baca lah.

Cermati dan pahami setiap kata nya. “

Adskan memberikan beberapa selembaran kertas yang sudah tertata rapi menjadi sebuah dokumen.

Eyda mengambil nya kemudian membaca nya dengan seksama.

Sesekali terlihat eyda mengerutkan keningnya dan sesekali juga eyda menaikan satu alis nya saat membaca isi dari dokumen itu.

“ sudah? “

Ucap adskan yang melihat ada beberapa ekspresi wajah eyda yang  nampak kebingungan.

Namun eyda tak membalas pertanyaan adskan ,

Ia lebih memilih tetap fokus pada apa yang ia baca sekarang.

“ jika ada yang ingin kamu katakan , maka katakan lah..

Jangan hanya diam saja. “

Lajut kata adskan sambil menurun kan dokumen yang masih di baca eyda.

“ aku masih berpikir.

Untuk apa kamu memintaku melakukan ini semua?

Dan dengan balasan mengembalikan beasiswa untuk ku. 

Apa alasan pastinya? “

Eyda mengungkapkan apa yang mengganjal pada hati nya saat ini.

“ baik ,

Aku jelaskan sekarang. “ – 

“ mengapa aku memilih mu untuk membantu ku ,

Karena bagi ku kamu tepat memerankan tokoh yang aku butuhkan.

Aku mempunyai teman yang sangat berpengaruh dalam hidup ku dan kini ia memutuskan untuk menikah.

Aku ingin mengetahui tentang perasaan nya terhadapku.

Apa masih sama atau memang sudah hilang.

Karena pernikahan nya sangat lah mengganjal bagi ku.

Aku sendiri pun juga tidak mengerti dengan jalan fikiran ku , untuk apa aku melakukan ini.

Dan bisakah kau membantu ku untuk mengungkap ini semua? “

Sangat terlihat wajah keseriusan pada wajah adskan , walaupun eyda sangatlah membenci adskan.

Namun entah mengapa hati eyda pun juga ikut tergerak karena perkataan adskan yang menjelaskan inti dari dokumen perjanjian itu.

“ dan yang pastinya kamu tidak usah mengkhawatirkan untuk beasiswa mu.

Aku sudah mendaftarkan mu untuk mendapatkan nya di posisi pertama.

Dan semua kebutuhan mu selama menjadi kekasih ku akan aku tanggung.

Dan aku harap ,

Kau akan selalu ada di saat aku membutuhkan mu.

Paham sampai sini? “

Lanjut jelas adskan.

Eyda masih membolak-balikan dokumen yang berada di tangan nya dan dalam fikiran nya pun masih terus berusaha mencerna setiap perkataan adskan.

“ bagaimana jawaban mu eyda?

Apa waktu semalam masih kurang untuk berfik? “

Adskan seakan tak sabar dengan jawaban eyda , hingga ia menanyakan kembali pertanyaan yang hampir sama.

“ aku... “

Ucap eyda lirih.

“ apa? “

Kata adskan dengan sedikit mendekatkan kepalanya ke arah eyda ,

Karena ia tidak mendengarkan apa yang sedang di ucapkan eyda.

“ bicaralah dengan bahasa yang mudah untuk di mengerti. “

Kata adskan tegas.

“ aku mau melakukan nya.

Asal kau benar-benar menepati apa yang sudah kau ucapkan tadi. “

Fikiran eyda saat itu benar-benar kalut dengan semua perkataan yang sudah di sampaikan oleh adskan.

“ bukan kah sudah aku katakan ,

Aku sudah menyematkan nama mu di urutan pertama beasiswa itu.

Dan ini untuk mu. “

Adskan memberikan nya kartu debit untuk eyda yang sudah terisi dengan nominal yang tak pernah di fikirkan oleh eyda.

“ pin nya sesuai tanggal lahir mu , 

Kau bisa memakai nya dengan sepuas hati mu. 

Dan kemungkinan akan ada beberapa hal lagi yang akan ku berikan pada mu jika kau bisa menyelesaikan misi kita ini. “

Tegas adskan.

“ aku suka ini. “

Senyum eyda seketika mengembang dengan mengipas-ipaskan kartu debit  yang sudah berada di tangan nya.

Kemudian tawa adskan pun mulai pecah saat melihat ekspresi eyda yang begitu konyal bagi adskan.

Baru pertama kali ini adskan melihat orang yang sangat terlihat begitu naif.

Ia selalu bertemu dengan beberapa klien yang memang pada dasar nya gila akan keuntungan.

Tapi baru kali ini melihat senyum nyata yang terlihat naif namun tulus...

Bersambung...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status