Share

Mas Gagah 46.b

"Pak...Bapak... maafkan ibu, Pak." Dia langsung bersujud di depan kaki bapak.

"Ibu tidak punya niat jahat, Pak. Ibu hanya mau menabung." Dia berlinang-linang. Aku mencebik.

Tanpa menghiraukannya, aku dan bapak melanjutkan langkah kembali ke tempat tidur.

Sumarni beranjak mengikuti kami. Menunduk di depan bapak. "Bapak jangan salah sangka. Itu tidak seperti yang Andini kira. Ibu menabung untuk masa tua kita."

"Masa tua yang seperti apa, Sumarni?" bapak yang sudah duduk tenang di atas kasur menatap wanita yang dulu selalu dibelanya.

"Masa tua seperti apa? Harus menunggu bagaimana dulu agar kau mengeluarkan tabunganmu? Jika bapak ada dalam kondisi hampir kehilangan kaki saja kau tidak bicara, lalu menunggu kondisi seperti apa? Menunggu bapak mati? Lalu kau bisa foya-foya, begitu?"

Sumarni menggeleng. Terisak-isak.

"Bapak paham. Kau mempersiapkan diri untuk masa tuamu, bukan masa tua kita."

"Tidak, Pak. Tidak begitu...."

"Cukup! Cukup!" Bapak menunjukkan telapak. "Bapak selalu menomorduak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Wiwik Agustin
lanjut kak.....
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
lanjut tor..up tiap hari Yach....biar g lupa cerita nya...selalu tunggu notif up ny tiap hari loh
goodnovel comment avatar
duogah
waoo nata keren
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status