Share

BAB 25. Dendam

BAB : 25

Dendam dan Ancaman yang Mengintai.

***

Aku membuang muka ketika mata ini bersirobok dengan mata Rudi. Nampak sekali tatapan mendendam ke arahku. Namun aku harus tetap terlihat tenang di depan mereka semua. Walaupun tak kupungkiri, jantungku berdetak sangat cepat memikirkan nasibku sendiri disini. Semoga Allah selalu melindungiku dari psikopat seperti Rudi.

"An, aku pulang dulu bawa Kania. Sepertinya terlalu berbahaya jika Kania disini. Kamu hati-hati dengan suaminya Mbak Rosa, An. Sepertinya dia menyimpan dendam setelah kamu berucap seperti tadi," Mbak Winda berbisik padaku.

"Ya, Mbak Winda pulang aja bawa Kania. Tenang, mereka tak akan berani macam-macam, Mbak, ada Bude Gina disini," bisikku pula pada Mbak Winda.

Mbak Winda berlalu meninggalkan tempat ini membawa Kania. Memang saat ini Kania tidak aman jika terus berada disini. Aku takut sewaktu-waktu mereka menyerang anakku.

"Tunggu, Mas! Aku mau ikut denganmu."

Ibu mertua nampak tercengang mendengar ucapan Mbak Rosa. I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status