"Kau kan tau kakak udah mau lulus kuliah, kamu juga udah mau lulus SMA. Jadi kamu juga harus giat belajarnya, jangan malas - malasan."
"Ia.. Ia kakak ku yang bawel..""Aku pasti lulus kok... Aku kan selalu juara kelas.. Jadi sudah sepatutnya aku lulus."
"Mulai deh besar kepalanya kumat." Hadehhh...
Ha ha ha ha..
"Becanda kak, aku pasti rajin belajar kok. Gak akan mengecewakan keluarga kita."
Tak berapa lama scuter mereka pun tiba di depan gerbang sekolah Indah...
"Ya sudah turun sana, semangat belajarnya ya."
"Ok kak. Makasiii.. Hati - hati dijalan ya."
Rian pun melaju ke kampusnya dengan scuter matic nya. Setiba di kampus dia memarkirkan motornya lalu masuk ke kampus mengikiti study sperti biasa.
Saat pelajaran telah selesai Rian lalu mengambil hanphone nya untuk menghubungi Niza.
Niza adalah pacarnya yang sudah 4 tahun lamanya. Saat itu Niza adalah murid pindahan dari Ibu Kota Karta Negara..
"Niza.. Kamu sudah selesai?? Aku tunggu di Cafetaria kampus ya."
"Oke sayang, bentar ya, ini lagi beres - beres, setelah itu aku langsung kesana."
"Oke deh. Aku pesan makanan ya biar nanti kita gak kelaparan saat ke Perpustakaan Kota..?"
"Ia deh, ide bagus, apa kata mu saja aku nurut dehh."
"Baiklah, sampai jumpa di Cafetaria kampus ya.."
Setibanya di Cafetaria kampus. Rian langsung memesan makanan kesukaan Niza. Ayam goreng crispy, udang sambal dan sup bakso jamur.
Rian duduk di meja sembari menunggu Niza dan makanan pesanannya. Beberapa saat kemudian makanan pun di hidangkan dan Niza pun datang.
"Sayang.. Lama ya nunggunya?"
"Gak kok sayang, makanan juga baru saja di hidangkan."
Hemm. "Oke deh..." Niza menarik bangku di depan Rian dan duduk berhadapan dengannya.
"Ya sudah ayo kita makan Niza. Biar nanti kamu gak lemas karna lapar saat kita pergi ke perpustakaan Kota."
"Ia, ayo kita makan."
Hmmm keliatan nya enak banget nie.
"Ea dong. Inikan makanan kesukaan kamu.. Ini di minum jus buah sirsak nya. Kamu pasti haus kan.? Aku pesan 2 gelas untuk kamu."
"Idiiihh,, kamu nie! jika kelihatan orang gimana coba, aku kan malu.!"
He he he he..
"Karna itu aku letakkan 1 jus lagi di dekatku. Biar saja orang mengira aku yang meminumnya 2 gelas."
He he he..
"Pengertian banget sih pacar aku ini..Jadi makin sayang deh ke kamu.."
Rian pun ter senyum bangga melihat tingkah Niza.
"Ayo buruan makan..."
Mereka pun makan dengan lahapnya.. Sambil bercengkrama. Bercanda layaknya pasangan yang di mabuk asmara.
Sesekali Rian memberikan potongan kecil ayam crispy ke mulut Niza. Niza memakannya dengan pipi memerah seperti tomat.
Saat makanpun selesai dan mereka segera menuju perpustakaan Kota yang jaraknya sekitar 30 menit dari kampus. setibanya di parkiran perpustakaan, Rian mendengar suara yang akrab di telinganya.
"Rian Prayoga..."
Rian pun menoleh dan melihat ke arah suara tersebut. "Ramli... Ternyata kamu."
"Ia Rian, kenapa kamu tidak memberi tahu ku jika akan kesini juga? kita kan bisa pergi bareng dari kampus..
"Ahhh.. Aku tidak kefikiran ke situ... Siapa yang tau kamu juga akan kesini Ram."
"Ahh kamu pandai banget ngeless, bilang aja gak mau di ganggu saat berduaan dengan Niza."
"Ahh kamu bisa aja, aku kebetulan bareng Niza, sekalian mengantarnya pulang setelah ini, trus aku ngojek dehh."
Waduh.. Waduh..."Makin nempel aja nih putri manja kita. Kamu makin cantik Niza. Sungguh Rian sangat beruntung mendapatkan kamu sebagai calon istrinya."Niza pun tersenyum tersipu malu, wajah cantiknya memerah. "Ahh kak Ramli bisa saja, aku emang sudah cantik dari sana nya. Jadi tidak usah di pungkiri lagi kalau aku cantik."Niza pun tertawa kecil dengan candaannya sendiri.Rian dan Ramli saling menoleh dan tertawa bersama karna sikap lugu Niza.Wk wk wk wk.."Ayo kita masuk." Rian pun mengajak ke duanya masuk ke perpustakaan tersebut.Saat mereka masuk, Ramli menoleh ke Rian dan berkata."Saudara ku, kau harus membantu ku agar bisa lulus tahun ini bersama mu. Jika aku tidak lulus aku tak tahu bagaimana membantu keluargaku untuk mencari nafkah dan kehidupan yang lebih layak."Kamu tau aku kuliah agar bisa mendapatkan pekerjaan lebih layak. Dan bisa membantu keluarga ku yang miskin.Untuk biaya kuliah d
"Ainun sakit???? Sakit apa dia?""Dia terkena asam lambung, sekarang Ainun sudah membaik setelah di rawat di rumah sakit selama 2 hari.""Kenapa kau tidak memberi tau ku dari awal! Syukurnya dia sudah lebih baik. Tapi Ram kenapa kau murung? Apa ad masalah lain?""Sebenarnya...""Sebenarnya apa, katakanlah semoga aku bisa membantumu.""Sebenarnya saat Ainun sakit, Ibu ku memakai uang sewa kontrakan untuk membayar biaya rumah sakit. Tadi pagi yang punya kontrakan datang dan menegur Ibu ku." Semoga beberapa hari ini orderan ramai agar aku bisa membantu Ibu ku."Ternyata seperti itu, semoga saja semua berjalan sesuai rencana mu.""Sepertinya beberapa hari ini kau sangat sibuk dan sangat lelah. Aku yakin selama beberapa hari ini makan pun kau lupa, jangan sampai kau sakit Ram.""Aku slalu mengisi perutku walau hanya sepotong roti, itu sudah lebih dari cukup.""Baiklah, hari ini aku yang traktir. Aku akan memesan makanan
Rian segera ke kasir dan membayar semua makanan menggunakan kartu Bank miliknya.. Beberapa bungkusan makanan pun telah siap dan Rian memberikan makanan itu kepada Ramli."Ini Ram kamu pegang makanannya, setelah ini aku ingin membelikan beberapa buah segar untuk Ainun.""Ini sudah lebih dari cukup, tidak perlu membeli yang lain.""Ainun sakit, sudah sewajarnya aku membelikan buah - buahan untuknya. Kamu pergilah pulang dahulu. Aku akan menyusul mu.""Baiklah jika itu mau mu, aku akan memberitahu Ibu ku kau akan datang."Mereka pun berpisah dan Rian segera membelikan beberapa buah segar untuk Ainun.Setelah selesai Rian segera singgah ke Bank untuk mengambil uang tunai sebesar 5 Juta yang di taruh di amplop coklat dan di selipkan di balik jacket kulitnya..Scuter maticnya pun melaju ke rumah Ramli.. Setibanya di sana.."Permisi Tante.."Rian pun segera ke pintu yang terbuka dan memanggil Ibunya Ramli yang menunggunya
"Tante lupa Rian, sungguh tante sangat prihatin kepada mu. Kau dan keluarga mu sangat baik namun Dewa menguji kalian.. Semoga kau tabah Rian.""Ia Tante, terimakasih untuk perhatian tante, Rian pamit pulang Tan.""Ia nak, hati - hati di jalan, salam dengan mama ya."Rian pun menghidupkan motor maticnya dan segera menuju rumahnya. Setibanya di rumah ia merendamkan Liontin Batu Giok Naga ke dalam air minum, lalu pergi mandi.Saat hari mulai gelap, Rian mengambil air yang telah berubah warna menjadi kehijauan dan langsung meminumnya sebagian, dia pun beristirahat di ranjangnya..Dira mengamati kondisi anak nya sepanjang malam seperti biasa. Saat air rendaman Liontin Giok itu habis Dira selalu mengulangi hal tersebut dan air minum yang berwarna kehijauan tidak pernah kosong dari gelas yang berada di samping tempat tidur Rian.*Ke esokan harinya, saat dia berada di kampus Rian menghubungi Niza.."Niza kamu dimana?""Aku seda
Ke esokan harinya, Rian pun mandi dan sarapan, setelahnya langsung bergegas pergi ke rumah Niza. Setibanya disana.Tok.. Tok.. Tok..."Permisi.."Sosok wanita cantik paruh baya pun muncul di depan pintu."Ternyata kamu Rian, silahkan masuk.." Widya ibunya Niza langsung menyambut Rian dengan ramah dan mempersilahkan dia untuk duduk."Makasi Tante.." Rian pun masuk dan duduk."Oh ya Niza nya ad Tante..?""Niza lagi bersiap di kamar.. Emang kalian mau pergi kemana?""Mau ke pantai Pasir Putih Tante..""Pantas saja Niza bersemangat, pagi subuh sudah bangun dan langsung pergi ke dapur untuk masak.""Ahh yang benar Tante? Tumben banget.""Tante awalnya juga bingung, anak gadis Tante yang biasanya manja bisa - bisanya seperti itu. Sekarang Tante faham, pantai Pasir Putih adalah tempat favorit Niza dari kecil. Wajar saja jika dia mempersiapkan semua.""Bentar ya tante panggilkan Niza nya. Jika tidak di
Setibanya di kereta, benar saja kereta itu di penuhi penumpang. Niza pun cemberut dan menoleh ke Rian."Rian, maafkan aku ya, karna aku yang lama dandannya jadi gini deh, kita harus berdiri di lorong.""Gak apa kok sayang, semoga saja di stasiun berikutnya banyak penumpang yang turun."Mereka pun berdiri sembari menunggu stasiun berikutnya dan benar saja setibanya di stasiun berikutnya setelah berdiri 15 menit akhirnya banyak penumpang yang turun.Rian menarik Niza dan berseru, "sayang ayo duduk disini.""Baiklah.." Niza pun patuh dan duduk di sampung Rian, setelah duduk Niza mengambil susu coklat dari tempat bekal mereka lalu menyerahkan kepada Rian."Sayang ini di minum susu coklatnya, kamu jangan terlalu sering minum kopi ya! Itu gak bagus untuk kesehatan.""Niza,, aku kan minum kopi susu jadi tetap sehat dong, kan ada susunya"Niza cemberut memandangi Rian dengan pandangan tajam lalu mencubit perut Rian."Kamu itu ji
Mereka pun terus menuju bibir pantai, Niza terus menarik tangannya dengan langkah cepat. Niza terhenti saat melihat penjualan aksesori, dia menoleh sebuah topi pantai yang sangat cantik dengan di hiasi bunga matahari di atasnya.Niza pun langsung menarik Rian menuju penjual aksesori itu. Niza menoleh ke Rian saat mengambil topi tersebut."Rian coba lihat topi ini sangat bagus dan cantik, aku sangant tertarik."Lalu Niza menoleh penjual aksesori dan bertanya, "tante,, berapa harga nya? Topi ini sangat bagus aku menyukainya.""Ahhh gadis cantik, mata kamu sangat jeli.. Topi ini sangat di minati dan setiap desain di buat oleh tangan - tangan terampil dari pembuatnya. Topi ini adalah stok terakhir di sini, karna kamu sangat cantik dan menyukainya, Tante akan memberikan harga lebih murah dari yang lain."Wahhh aku sangat beruntung sepertinya," lalu Niza menoleh Rian yang berada di sampingnya.Sayang aku mau beli ini, cantik kan?Rian
Setelah tiba di pondok, Rian segera mengambil bekal yang di bawa Niza dan segera membukanya."Sayang apa yang kamu masak untuk bekal kita?""Buka saja sendiri dan semoga kamu menyukainya.""Waah... Ini sangat lezat sepertinya."Rian pun membuka bekal yang di bawa Niza satu persatu dan menelan ludahnya karna sangat tergiur dengan aroma dan pesona menjanjikan dari kenikmatan hidangan itu. Sosis telur gulung, sambal udang di padu dengan petai, ayam goreng crispy, dan beberapa kue untuk pencuci mulut buatan Niza."Sayang, mana nasinya, kan gak lucu kita makan semua tanpa nasi?""Kan bisa kita pesan dari sini saja, sekaligus memesan minuman kita."Rian pun mengerutkan alisnya saat menoleh Niza."Baiklah aku akan pesan sekarang.." Rian pun segera memesannya ke warung yang berada di sekitar pantai.Pesanan mereka pun tiba dengan 2 jus sirsak, 2 botol air mineral, nasi putih dan rendang jengkol. Setelah pesanan di hi