Rianpun pergi mandi dan setelah mandi langsung ke dapur dan untuk menyiapkan sarapan. Sebelum menuju dapur Rian membangunkan Indah adiknya untuk bersiap - siap ke sekolah..
Rian menyiapkan beberapa menu makanan di meja makan.. Nasi goreng, sosis telur gulung, tempe dan ikan teri sambal.. Beberapa irisan buah timun di meja di lenkapi buah - buah segar. Juga minuman berupa susu coklat hangat untuk Indah, kopi susu untuk dirinya...
Rian segera memanggil Indah untuk segera sarapan agar bisa langsung berangkat bersama..
"Indah... Ayo cepat, sarapannya sudah siap..."
"Ia kak bentar.. Ini dah mau selesaii.."
Dasar anak cewek.. Jika sudah berdandan pasti lama banget.. Hufftt... Rian mengupat dalah hati..
Rian juga menyiapkan sarapan untuk mamanya dengan menu yang sama, hanya saja minuman Mamanya susu putih hangat... Lalu Rian segera membawa sarapan tersebut ke kamar Mamanya dan segera meletakkan makanan tersebut ke meja di samping tempat tidur Mamanya...
"Maaa.. Ini sarapan aku bawain untuk Mama, di makan ya Ma.."
"Setelah ini aku dan Indah akan berangkat, Mama istirahat yang cukup ya Ma.."
Dira terbangun mendengar suara Rian.." Ia Rian makasi ya nak.. Maaf sudah nyusahkan kamu."
"Gak ada yang ke susahan Ma, aku senang bisa bantuin Mama.."
Ya sudah ya Ma,, aku mau sarapan dan kami langsung berangkat setelahnya..
"Ia Rian.. Kalian hati - hati di jalan dan jangan ngebut bawa motornya."
"Ia Ma.. Aku pasti hati - hati kok bawa motornya. Oh ya ma.. Aku pulang sedikit lebih lama ya Ma, aku pengen ngojek pulng kuliah, lumayan untuk nambah uang saku."
Sekalian aku ingin menemui Ramli.. Biasa la Ma.. Namanya juga anak lajang masih senang ngumpul bareng teman juga.. Hehehe.. Rian tertawa kecil..
"Rian.. Kenapa kamu masih mau ngojek.. Apa uang saku yang Mama berikan kurang? Jika ia katakan saja, Mama akan menambahkannya untuk mu."
Ayah mu selalu memberikan lebih untuk kita dan kita tidak pernah merasa kekurangan uang...
Selalu tersisa cukup banyak tiap bulannya dari uang yang di kirimkan Papa mu..
Jika kamu butuh sesuatu atau kekurangan uang saku, Mama bisa memberikan lebih dari sebelumnya.. Katakan saja jika butuh uang kepada Mama..
"Tidak Ma.. Aku tidak kekurangan uang, bahkan uang saku dari mama hampir tak pernah aku pakai." Jika ad keperluan mendesak baru aku gunakan.
Selama ini Rian senang memakai uang hasil keringat Rian, meski sebagai tukang ojek, itu halal dan cukup bagi Rian..
"Ya sudah jika kamu memaksa, hati - hati bawa motornya jangan pernah ngebut.. Jangan lupa makan yang teratur kamu ya..!"
"Ok ma..." Rian pun kembali ke ruang makan untuk sarapan bersama Indah...
Setelah selesai makan Rian pun segera mengeluarkan motor scuternya sementara Indah membereskan sisa sarapan dan piring kotor ke belakang..
Setelah itu Rian segera mengantar Indah ke sekolah, setelah nya Rian pergi ke kampusnya.. Saat dalam perjalan..
"Indah.. Nanti kamu pulang naik angkot atau ojek saja ya.. Kakak mau mencari bahan untuk materi skripsi kakak."
"Ahhhh..... Kakak mah alasan doang... Bilang aja mau jalan dengan kak Niza. Yakan..! ngaku aja deh kak."
Huuuhh dasar.. Indah cemberut dengan kakaknya..
Hehehe...
"Emang sih perginya di temani Niza. Tapi tujuannya bukan pacaran. Emang mau cari bahan untuk skripsi kakak di perpustakaan kota."
"Kau kan tau kakak udah mau lulus kuliah, kamu juga udah mau lulus SMA. Jadi kamu juga harus giat belajarnya, jangan malas - malasan.""Ia.. Ia kakak ku yang bawel..""Aku pasti lulus kok... Aku kan selalu juara kelas.. Jadi sudah sepatutnya aku lulus.""Mulai deh besar kepalanya kumat." Hadehhh...Ha ha ha ha.."Becanda kak, aku pasti rajin belajar kok. Gak akan mengecewakan keluarga kita."Tak berapa lama scuter mereka pun tiba di depan gerbang sekolah Indah..."Ya sudah turun sana, semangat belajarnya ya.""Ok kak. Makasiii.. Hati - hati dijalan ya."Rian pun melaju ke kampusnya dengan scuter matic nya. Setiba di kampus dia memarkirkan motornya lalu masuk ke kampus mengikiti study sperti biasa.Saat pelajaran telah selesai Rian lalu mengambil hanphone nya untuk menghubungi Niza.Niza adalah pacarnya yang sudah 4 tahun lamanya. Saat itu Niza adalah murid pindahan dari Ibu Kota Karta Negara..
Waduh.. Waduh..."Makin nempel aja nih putri manja kita. Kamu makin cantik Niza. Sungguh Rian sangat beruntung mendapatkan kamu sebagai calon istrinya."Niza pun tersenyum tersipu malu, wajah cantiknya memerah. "Ahh kak Ramli bisa saja, aku emang sudah cantik dari sana nya. Jadi tidak usah di pungkiri lagi kalau aku cantik."Niza pun tertawa kecil dengan candaannya sendiri.Rian dan Ramli saling menoleh dan tertawa bersama karna sikap lugu Niza.Wk wk wk wk.."Ayo kita masuk." Rian pun mengajak ke duanya masuk ke perpustakaan tersebut.Saat mereka masuk, Ramli menoleh ke Rian dan berkata."Saudara ku, kau harus membantu ku agar bisa lulus tahun ini bersama mu. Jika aku tidak lulus aku tak tahu bagaimana membantu keluargaku untuk mencari nafkah dan kehidupan yang lebih layak."Kamu tau aku kuliah agar bisa mendapatkan pekerjaan lebih layak. Dan bisa membantu keluarga ku yang miskin.Untuk biaya kuliah d
"Ainun sakit???? Sakit apa dia?""Dia terkena asam lambung, sekarang Ainun sudah membaik setelah di rawat di rumah sakit selama 2 hari.""Kenapa kau tidak memberi tau ku dari awal! Syukurnya dia sudah lebih baik. Tapi Ram kenapa kau murung? Apa ad masalah lain?""Sebenarnya...""Sebenarnya apa, katakanlah semoga aku bisa membantumu.""Sebenarnya saat Ainun sakit, Ibu ku memakai uang sewa kontrakan untuk membayar biaya rumah sakit. Tadi pagi yang punya kontrakan datang dan menegur Ibu ku." Semoga beberapa hari ini orderan ramai agar aku bisa membantu Ibu ku."Ternyata seperti itu, semoga saja semua berjalan sesuai rencana mu.""Sepertinya beberapa hari ini kau sangat sibuk dan sangat lelah. Aku yakin selama beberapa hari ini makan pun kau lupa, jangan sampai kau sakit Ram.""Aku slalu mengisi perutku walau hanya sepotong roti, itu sudah lebih dari cukup.""Baiklah, hari ini aku yang traktir. Aku akan memesan makanan
Rian segera ke kasir dan membayar semua makanan menggunakan kartu Bank miliknya.. Beberapa bungkusan makanan pun telah siap dan Rian memberikan makanan itu kepada Ramli."Ini Ram kamu pegang makanannya, setelah ini aku ingin membelikan beberapa buah segar untuk Ainun.""Ini sudah lebih dari cukup, tidak perlu membeli yang lain.""Ainun sakit, sudah sewajarnya aku membelikan buah - buahan untuknya. Kamu pergilah pulang dahulu. Aku akan menyusul mu.""Baiklah jika itu mau mu, aku akan memberitahu Ibu ku kau akan datang."Mereka pun berpisah dan Rian segera membelikan beberapa buah segar untuk Ainun.Setelah selesai Rian segera singgah ke Bank untuk mengambil uang tunai sebesar 5 Juta yang di taruh di amplop coklat dan di selipkan di balik jacket kulitnya..Scuter maticnya pun melaju ke rumah Ramli.. Setibanya di sana.."Permisi Tante.."Rian pun segera ke pintu yang terbuka dan memanggil Ibunya Ramli yang menunggunya
"Tante lupa Rian, sungguh tante sangat prihatin kepada mu. Kau dan keluarga mu sangat baik namun Dewa menguji kalian.. Semoga kau tabah Rian.""Ia Tante, terimakasih untuk perhatian tante, Rian pamit pulang Tan.""Ia nak, hati - hati di jalan, salam dengan mama ya."Rian pun menghidupkan motor maticnya dan segera menuju rumahnya. Setibanya di rumah ia merendamkan Liontin Batu Giok Naga ke dalam air minum, lalu pergi mandi.Saat hari mulai gelap, Rian mengambil air yang telah berubah warna menjadi kehijauan dan langsung meminumnya sebagian, dia pun beristirahat di ranjangnya..Dira mengamati kondisi anak nya sepanjang malam seperti biasa. Saat air rendaman Liontin Giok itu habis Dira selalu mengulangi hal tersebut dan air minum yang berwarna kehijauan tidak pernah kosong dari gelas yang berada di samping tempat tidur Rian.*Ke esokan harinya, saat dia berada di kampus Rian menghubungi Niza.."Niza kamu dimana?""Aku seda
Ke esokan harinya, Rian pun mandi dan sarapan, setelahnya langsung bergegas pergi ke rumah Niza. Setibanya disana.Tok.. Tok.. Tok..."Permisi.."Sosok wanita cantik paruh baya pun muncul di depan pintu."Ternyata kamu Rian, silahkan masuk.." Widya ibunya Niza langsung menyambut Rian dengan ramah dan mempersilahkan dia untuk duduk."Makasi Tante.." Rian pun masuk dan duduk."Oh ya Niza nya ad Tante..?""Niza lagi bersiap di kamar.. Emang kalian mau pergi kemana?""Mau ke pantai Pasir Putih Tante..""Pantas saja Niza bersemangat, pagi subuh sudah bangun dan langsung pergi ke dapur untuk masak.""Ahh yang benar Tante? Tumben banget.""Tante awalnya juga bingung, anak gadis Tante yang biasanya manja bisa - bisanya seperti itu. Sekarang Tante faham, pantai Pasir Putih adalah tempat favorit Niza dari kecil. Wajar saja jika dia mempersiapkan semua.""Bentar ya tante panggilkan Niza nya. Jika tidak di
Setibanya di kereta, benar saja kereta itu di penuhi penumpang. Niza pun cemberut dan menoleh ke Rian."Rian, maafkan aku ya, karna aku yang lama dandannya jadi gini deh, kita harus berdiri di lorong.""Gak apa kok sayang, semoga saja di stasiun berikutnya banyak penumpang yang turun."Mereka pun berdiri sembari menunggu stasiun berikutnya dan benar saja setibanya di stasiun berikutnya setelah berdiri 15 menit akhirnya banyak penumpang yang turun.Rian menarik Niza dan berseru, "sayang ayo duduk disini.""Baiklah.." Niza pun patuh dan duduk di sampung Rian, setelah duduk Niza mengambil susu coklat dari tempat bekal mereka lalu menyerahkan kepada Rian."Sayang ini di minum susu coklatnya, kamu jangan terlalu sering minum kopi ya! Itu gak bagus untuk kesehatan.""Niza,, aku kan minum kopi susu jadi tetap sehat dong, kan ada susunya"Niza cemberut memandangi Rian dengan pandangan tajam lalu mencubit perut Rian."Kamu itu ji
Mereka pun terus menuju bibir pantai, Niza terus menarik tangannya dengan langkah cepat. Niza terhenti saat melihat penjualan aksesori, dia menoleh sebuah topi pantai yang sangat cantik dengan di hiasi bunga matahari di atasnya.Niza pun langsung menarik Rian menuju penjual aksesori itu. Niza menoleh ke Rian saat mengambil topi tersebut."Rian coba lihat topi ini sangat bagus dan cantik, aku sangant tertarik."Lalu Niza menoleh penjual aksesori dan bertanya, "tante,, berapa harga nya? Topi ini sangat bagus aku menyukainya.""Ahhh gadis cantik, mata kamu sangat jeli.. Topi ini sangat di minati dan setiap desain di buat oleh tangan - tangan terampil dari pembuatnya. Topi ini adalah stok terakhir di sini, karna kamu sangat cantik dan menyukainya, Tante akan memberikan harga lebih murah dari yang lain."Wahhh aku sangat beruntung sepertinya," lalu Niza menoleh Rian yang berada di sampingnya.Sayang aku mau beli ini, cantik kan?Rian