Share

BAB 8

Waduh.. Waduh...

"Makin nempel aja nih putri manja kita. Kamu makin cantik Niza. Sungguh Rian sangat beruntung mendapatkan kamu sebagai calon istrinya."

Niza pun tersenyum tersipu malu, wajah cantiknya memerah. "Ahh kak Ramli bisa saja, aku emang sudah cantik dari sana nya. Jadi tidak usah di pungkiri lagi kalau aku cantik."

Niza pun tertawa kecil dengan candaannya sendiri.

Rian dan Ramli saling menoleh dan tertawa bersama karna sikap lugu Niza.

Wk wk wk wk.. 

"Ayo kita masuk." Rian pun mengajak ke duanya masuk ke perpustakaan tersebut.

Saat mereka masuk, Ramli menoleh ke Rian dan berkata.

"Saudara ku, kau harus membantu ku agar bisa lulus tahun ini bersama mu. Jika aku tidak lulus aku tak tahu bagaimana membantu keluargaku untuk mencari nafkah dan kehidupan yang lebih layak."

Kamu tau aku kuliah agar bisa mendapatkan pekerjaan lebih layak. Dan bisa membantu keluarga ku yang miskin.

Untuk biaya kuliah dan kebutuhan rumah, aku slalu ngojek terkadang sampai tengah malam.

"Tentu saja aku akan membantu mu saudaraku. Jika ada kesempatan aku pasti akan bantu kamu, kita berteman sejak kecil dan tumbuh bersama." 

Kau seperti saudara untuk ku, sudah seharusnya aku membantu saudara ku.

"Terima kasih atas ketulusanmu saudaraku, aku akan mengingat kebaikan mu kepada ku sampai kapanpun."

Aku yakin dengan bantuanmu aku pasti akan lulus tahun ini, karna kau adalah siswa jenius di kampus kita.

"Aminnn.. Semoga dewa beserta kita. Dan kita bisa lulus bersama Ram."

Waktu berlalu dan mereka pun segera keluar dari perpustakaan itu setelah mendapatkan bahan skripsi..

"Oh ya Ram, aku mau antar Niza pulang ya, nanti kita jumpa di tongkrongan kita yang dekat kampus."

"Oke Rian.. Sampai jumpa disana, aku langsung hidupkan aplikasi ojek ku, mana tau ada sewa yang order kan lumayan tu."

"Oke deh sob sampai jumpa disana ya." Mereka pun pergi terpisah...

Ramli menuju tempat tongkrongan sembari menunggu orderan yang masuk.

Rian pun mengantar Niza pulang. Setelah itu langsung melaju ke tongkrongan tempat menunggu sewa ojek online yang sudah mereka sepakati.

Setibanya di sana Rian melihat ramli yang lagi asik membaca buku.

"Gimana Ram, dapat berapa orderan tadi?"

"Lumayanlah dapat 2 orderan tadi dan jaraknya dekat - dekat."

"Syukurlah Ram, semoga saja sewa kita lancar setiap waktu ya."

Mereka pun belajar bersama sembari menunggu orderan masuk di Aplikasi mereka. Sesekali mereka pergi untuk membawa orderannya dan kembali ke tempat tongkrongan semula.

Waktu pun mulai gelap dan mereka sepakat membawa 1 orderan lagi lalu kembali pulang ke rumah masing - masing.

*

Sebulan berlalu dan Rian melakukan aktifitas seperti biasanya. Setiap pagi mengantar Indah sekolah dan pergi ke kampus mengikuti kegiatan belajar dan aktifitas kampus.

Saat selesai mengikuti kelas, Rian pergi ke Cafetaria kampus untuk makan sebelum pergi ngojek. Setibanya di Cafetaria kampus dia melihat Ramli dan mendekatinya.

"Hai sob, lagi nyantai nie? Kok cuma makan roti dan minum teh hangat? Kau gak pesan makanan lain Ram?"

"Ahh.. Ternyata kau Rian."

Makanan ini sudah lebih dari cukup bagiku.

"Sepertinya kau lagi ada masalah Ram? Cerita lah padaku biar hati mu lebih lega karna menceritakannya. Mana tau aku bisa bantu pasti akj bantu."

"Ia Rian, sebenarnya 4 hari yang lalu adik ku Ainun masuk rumah sakit."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status