Share

5. heran sekali

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2023-12-01 07:39:29

Sebelum pergi ke kantor tidak lupa aku memeriksa dan menyalakan rekaman di ponsel yang kutinggalkan di dalam guci pajangan. Akan kuandalkan benda itu sebelum aku benar-benar memasang CCTV kecil. Aku butuh waktu dan kesempatan untuk meminta teknisi memasang benda itu di rumah. Mungkin akan ku manfaatkan waktu selagi mas Fahri ada di luar kantornya dan akan ku suruh pengasuh untuk mengajak putraku bermain ke taman.

"Apa yang kau lakukan di situ?"suamiku berdiri di belakangku sesaat setelah aku menutup pajangan itu. Hampir saja aku ketahuan olehnya.

"Oh, a-aku sedang melihat rambutku di kaca."

"Kau sudah cantik," balasnya.

"Ayo kita berangkat Mas, kita bisa telat."

"Oke, ayo," ujar suami, "pergi dulu ya Fanni, jangan lupa kunci pintu dan mandikan da Erwin tepat waktu."

"Iya, Pak."

"Sip, kami mengandalkanmu," jawab suamiku berkedip. Aku melihatnya saat wanita itu diam-diam mengulum senyum dan tersipu.

Aku yakin ada sesuatu di antara mereka dan aku harus mengetahuinya, entah kenapa, setelah mendengar celotehan burung beo, aku merasa memang ada yang tidak beres di dalam rumah. Entah burungnya yang kelewat pintar berceloteh ataukah Ini adalah cara Tuhan untuk memberitahuku yang sebenarnya.

*

Di kantor.

Setelah jam istirahat Aku berbicara dengan sahabatku yang bernama Rika dia seumuran denganku dan juga sudah menikah serta punya seorang anak. Aku curhat padanya tentang keanehan yang terjadi akhir-akhir ini serta apa yang dikatakan burungku.

"Burung beo memang sangat pintar, dulu waktu masih tinggal dengan di kampung bersama orang tuaku nenekku punya burung beo yang pandai menirukan kata-kata yang dia dengarkan."

"Kupikir kosakata burung beo sangat terbatas, melatihnya dengan satu kata saja butuh bertahun-tahun?"

"Bila burungnya memang pintar menangkap, bisa jadi juga. Karena aku pernah melihat burung yang bisa menyapa orang yang lewat serta menjawab salam, lalu berteriak melapor kepada pemilik rumah jika ada orang asing yang masuk ke pekarangan mereka. Itu artinya burung bisa berkomunikasi sesuai dengan situasi dan keadaan. Daan itu untuk burung yang sudah dilatih bertahun-tahun...."

"Suamiku sudah memeliharanya selama 7 tahun belakangan."

"Bila dia konsisten dilatih dan mendengarkan kata-kata, kurasa itu tidak mengherankan."

"Lalu apa solusi yang terbaik?"

"Menjaga kewarasan mentalmu sebaiknya kau segera memasang kamera CCTV."

"Ya, benar, itu solusi yang paling praktis."

"Juga, berhati-hatilah pada pembantumu agar dia tidak selalu tampil di depan suamimu. Kebersamaan setiap hari membuat orang-orang khilaf."

"Iya, terima kasih atas sarannya."

*

Aku selesaikan pekerjaanku segera mungkin karena aku ingin pulang lebih cepat dari Mas Fahri, Aku ingin sampai di rumah sebelum dia karena aku ingin memeriksa kamera ponsel itu.

Pukul 03.00 sore aku meluncur pulang lewat ojek, pulang tanpa memberitahu suamiku yang biasanya baru akan pulang sejam lagi.

Aku masuk ke rumah lewat kunci yang kubawa di tasku, keadaan rumah sedang lengang, aku tidak mendengar suara Erwin atau Fanny pengasuhnya. Mungkin mereka sedang tertidur di lantai dua.

Pelan-pelan aku membuka pajangan lalu memeriksa rekaman. Ternyata ponsel itu mati kehabisan baterai. Aku mencari pengisi daya dan menyalakannya kemudian memeriksa galeri, ternyata ada video berdurasi pendek yang sempat terekam sebelum ponselnya benar-benar mati.

"Ibuk mulai curiga." Aku mendengar suara Fanny tapi dia tidak masuk ke dalam frame kamera. Bisa jadi dia berdiri di sekitar ruang laundry atau ruang tamu yang tidak mampu menangkap gambarnya.

"Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja."

"Tapi, kecurigaan Ibu bisa membahayakan saya."

"Sudah tenanglah," balas suamiku.

Setelah itu videonya berakhir dan ternyata itu terekam di jam 10.15 pagi tadi. Ternyata, Mas Fahri menyempatkan diri untuk pulang hanya untuk bicara dengannya. Kalau memang tidak ada apa-apa kenapa harus bicara secara rahasia. Dan kenapa juga, pembantuku harus begitu khawatir dengan kecurigaanku Jika dia memang tidak melakukan sesuatu?

Terlebih kemarin dia sudah memberiku sebuah alasan yang cukup logis, aku tidak sungguh-sungguh menuduhnya curang. Malah aku hendak menyalahkan suamiku yang berani menggoda gadis itu, harusnya Mas Fahri menjaga sikapnya jangan sampai asisten rumah tangga kami merasa tidak nyaman lalu memutuskan untuk resign.

Ternyata, setelah mendengar percakapannya... Aku jadi yakin ada hubungan suka sama suka di sana.

Tok tok.

Aku pergi ke kamar pengasuhku lalu mengetuknya. Tak lama kemudian wanita itu membuka pintu, rambutnya masih berantakan karena dia tertidur dengan putraku.

"Maaf bu saya belum mengenakan jilbab saya."

"Tidak apa karena kau ada di dalam kamarmu. Apa tadi suamiku pulang ke rumah?"

"Tidak Bu."

Nah, kan, dia berbohong. Kalau memang tidak ada sesuatu dia tidak mungkin berbohong. Dia bisa saja bilang iya dengan alasan suamiku lupa sesuatu, tapi, kenapa dia harus bilang Kalau suamiku sama sekali tidak pulang.

"Kau yakin dia tidak datang lagi?"

"Tidak Bu, ada apa ya Bu?"

"Ga ada, ya sudah, tidurlah lagi."

Kubiarkan dia kembali beristirahat, selagi gadis itu sudah menyelesaikan pekerjaan dan menyiapkan makanan. Aku tidak terlalu ketat mengawasi atau harus kejam mengeksploitasi tenaga pembantuku. Aku memperlakukan dia dengan manusiawi, dan bahkan sudah kukatakan, kalau aku menganggapnya seperti adikku sendiri. Bila aku beli pakaian maka akan kubelikan juga untuknya, setiap kami mendapatkan rezeki lebih, aku pasti memberinya bonus dan sesekali membiarkan dia keluar untuk jalan-jalan menghabiskan waktunya. Mau sebaik apa lagi diriku ini dengannya?

Akan kutunggu suamiku pulang dan akan tanyakan baik-baik padanya, kenapa dia kembali di pagi tadi, apa yang dia lakukan dan kenapa dia harus bicara seakrab itu dengan asisten kami.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kicauan Burung Mengungkap Perselingkuhan Suamiku   74

    Di dunia ini hukum alam selalu berjalan, ada pertemuan dan perpisahan, ada pernikahan dan penyatuan lalu ada kematian yang memisahkan atau perpisahan dengan cerai hidup. Dinamika kehidupan terus berputar dan berulang-ulang seperti pola alam yang teratur. Sebagai wanita yang normal, seorang wanita dewasa yang punya dua anak, aku sadar betul bahwa aku tidak bisa hidup sendirian terus-menerus. Mungkin aku butuh pendamping dan teman untuk menemani di saat sakit dan sedih atau jadi penghibur kesepianku di hari tua nanti. Kuputuskan untuk menerima lamaran, bukan karena aji mumpung atau ingin pamer pada mantan suamiku kalau aku juga bisa menikah, ini sebagai bentuk realistisnya diri ini pada kenyataan hidup. Lagipula ada pria baik baik yang mau meminang diri ini, mau menyayangi dan melindungi anak-anak serta bertanggung jawab, maka aku tak akan menolak jodoh pemberian Tuhan.**"Cantik sekali anak Ibu," ucap ibu saat beliau mendekat ke arah kaca rias dan memandang pantulan diri ini y

  • Kicauan Burung Mengungkap Perselingkuhan Suamiku   73

    Di dunia ini hukum alam selalu berjalan, ada pertemuan dan perpisahan, ada pernikahan dan penyatuan lalu ada kematian yang memisahkan atau perpisahan dengan cerai hidup. Dinamika kehidupan terus berputar dan berulang-ulang seperti pola alam yang teratur. Sebagai wanita yang normal, seorang wanita dewasa yang punya dua anak, aku sadar betul bahwa aku tidak bisa hidup sendirian terus-menerus. Mungkin aku butuh pendamping dan teman untuk menemani di saat sakit dan sedih atau jadi penghibur kesepianku di hari tua nanti. Kuputuskan untuk menerima lamaran, bukan karena aji mumpung atau ingin pamer pada mantan suamiku kalau aku juga bisa menikah, ini sebagai bentuk realistisnya diri ini pada kenyataan hidup. Lagipula ada pria baik baik yang mau meminang diri ini, mau menyayangi dan melindungi anak-anak serta bertanggung jawab, maka aku tak akan menolak jodoh pemberian Tuhan.**"Cantik sekali anak Ibu," ucap ibu saat beliau mendekat ke arah kaca rias dan memandang pantulan diri ini y

  • Kicauan Burung Mengungkap Perselingkuhan Suamiku   72

    Tiga hari sebelum aku menuju jenjang pernikahan. Tiba-tiba ada tamu yang tak diharapkan kedatangannya berdiri di hadapan pintu rumah. Saat itu aku dan beberapa teman sedang mengemasi souvenir.Rencananya pernikahan hanya akan dilangsungkan di lingkungan keluarga dan para sahabat terdekat saja jadi aku tidak akan mengadakan pesta besar, namun, menyediakan souvenir kenang-kenangan adalah hal yang ingin kulakukan untuk mengesankan para tamu undangan. Wanita itu dan suaminya tertegun melihat 4 orang temanku sedang sibuk meletakkan gelas kaca cantik ke dalam kotak souvenir. Dia berdiri dan tertegun di sana. Sedih Sudah lama tak bertemu membuatku seolah tidak mengenal gadis itu, sudah banyak perubahan di wajahnya tubuhnya berubah jadi kurus wajahnya pucat dan cekungan bola matanya menunjukkan kalau dia memang sedang sakit."Assalamualaikum." Wanita itu berucap dengan suara pelan, lirih nyaris tidak terdengar."Walaikum salam." Aku juga berdiri dan terpaku, bingung bagaimana harus memper

  • Kicauan Burung Mengungkap Perselingkuhan Suamiku   71

    "Penting menegaskan pada mantan suamimu agar dia berhenti mendatangi kalian," ujar Mas Seno di mobil."Ya, Kami sudah sepakat untuk tidak bertemu lagi tapi dia datang untuk pinjam uang.""Lantas saat kau tidak mampu membantunya Kenapa lelaki itu malah murka dan berusaha menyakitimu?""Entahlah, mungkin cemburu Mas," balasku."Cemburu seakan kau tidak pantas berbahagia dan berteman dengan orang lain, begitukah?""Ya, bisa jadi.""Tapi bukankah dia sudah punya istri dan konom istrinya hamil?""Ah, dia keguguran, masuk rumah sakit dan minta bantuan biaya 2 juta dariku. Dia merasa berhak minta karena aku mewarisi sebagian besar harta gono gini.""Tapi pembagian itu bukankah adalah hak kalian dan anak-anak?""Mungkin dia merasa masih berhak memintanya.""Astaga sungguh tidak punya perasaan.""Ah, entahlah Mas.""Sepertinya kau harus pindah ke tempat di mana dia tidak menemukanmu.""Dia pasti akan menyusuri tempat tinggalku karena merasa bisa bertemu dengan anak-anak.""Kalau begitu kembali

  • Kicauan Burung Mengungkap Perselingkuhan Suamiku   70

    Dua hari berikutnya sangat krusial, kudengar kabar keadaan bahwa Fanny kehilangan kesadaran, dia drop di rumah sakit karena pendarahan yang parah, menderita, kesakitan, menangis, depresi dan terguncang. Kudengar kabar itu dari salah satu temanku yang berprofesi sebagai petugas kesehatan.Dia tahu tentang peristiwa yang menimpa kehidupanku dan bagaimana wanita itu merebut suamiku, jadi dia berdiri di pihak diri ini untuk selalu memberiku kabar-kabar terbaru tentang perkembangan yang terjadi.(Dia drop, dia dirawat di ruang intensif.)(Bagaimana dengan Fahri?)(Tentu saja lelaki itu kebingungan dengan biaya... tidak lagi memiliki asuransi kesehatan, membuat lelaki itu harus membayar biaya rumah sakit dengan tarif umum. Kau tahu kan, wanita pasca abortus, dia harus mengalami operasi pembersihan dan biayanya cukup mahal belum lagi biaya rawat inap dan obat-obatan.)(Astaga....)(Aku yakin ibu mertuamu yang mantan seorang dokter harus repot menggelontorkan dana yang lebih besar, dia juga

  • Kicauan Burung Mengungkap Perselingkuhan Suamiku   69

    Demi kebaikan segalanya aku memutuskan untuk mengambil keputusan dan menyuruh anak-anak untuk menegaskan keputusan mereka agar Mas Fahri tidak lagi datang dan mengganggu ketentraman hidup kami.Sore itu kuantar mereka bertemu dengan papanya di rumah neneknya, kebetulan neneknya sedang keluar ke pengajian jadi hanya ada dia di sana.Melihat kami berdiri di ambang pintu gerbang lelaki itu terlonjak bahagia. Dia berlari dan hendak menyambut kami dengan penuh sukacita tapi melihat ekspresiku dan anak-anak yang datar-datar saja lelaki itu langsung menghilangkan senyum di wajahnya."Aku sudah menunggu kalian dari pagi.""Mana istrimu? Kudengar dia hamil.""Dia di rumah.""Oh, baguslah, berarti kita bisa bicara dengan leluasa saat ini.""Apa maksudmu?"Lelaki mulai terlihat khawatir dan menelan ludah."Anak anak...." Aku memberi isyarat pada anak-anak untuk bicara secara langsung pada ayah mereka. "Papa, kami tidak ingin papa mengganggu kami lagi, kami tidak ingin papa datang tanpa member

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status