Setelah melakukan perawatan di salon, Leony Fu dan Elena Zhang pergi berbelanja gaun malam khusus untuk menghadiri pesta ulang tahun Clara Shen. Ingin berperang dengan musuh tentu harus mempersiapkan segala sesuatunya. Mereka ingin terlihat lebih menonjol dibandingkan dengan yang lainnya, terutama Clara Shen sendiri. Mereka berdua, terutama Elena Zhang ingin membuat perhitungan dengan Clara Shen sudah berani mengejeknya di masa lampau.Siapa pun pasti marah mengetahui seseorang berpenampilan lebih menonjol dibandingkan dengan dirinya di acara pesta ulang tahunnya. Hal ini akan dilakukan oleh Elena Zhang untuk memberinya peringatan telah berani menjelek-jelekkan dirinya sebelumnya.Menggunakan gaun malam, Elena Zhang dan Leony Fu berjalan sejajar memasuki ruang pribadi di sebuah bar terkenal di Kota Tian.Kehadiran mereka menarik atensi seluruh tamu undangan, terutama para pria. Mulut mereka mengangah lebar terpesona dengan kecantikan Elena Zhang.Leony Fu disandingkan dengan kecantika
Bersamaan dengan Elena Zhang menampar Clara Shen, Melinda Ye tiba di pintu masuk ruang VIP bar; tempat pesta diselenggarakan.Mengetahui sepupunya telah mendapatkan penindasan dia bergegas masuk ke dalam ruangan. Clara Shen adalah sepupu dari ibunya. Diundang dan menjadi tamu kehormatan tentu saja harus menampilkan dirinya dengan baik. Apalagi dia harus banyak bersosialisasi untuk mendapatkan dukungan banyak orang tentang kariernya sebagai seorang model.Dengan langkah besar dan tergesa-gesa, Melinda Ye pun tiba di samping Clara Shen."Apa yang membuatmu berani menampar wajah sepupuku?" nadanya mengintrogasi meminta penjelasan secara mendetail. Tangannya terangkat bersiap-siap menampar Elena Zhang.Akan tetapi, Elena Zhang tepat waktu menyangkal tangan Melinda Ye, mendorongnya menjauh, hingga tubuh Melinda Ke terdorong ke belakang.Elena Zhang tersenyum menyeringai. Ini adalah kedua kalinya dirinya dipertemukan dengan Melinda Ye secara langsung. Sikapnya sama seperti sebelumnya; somb
"Kalau sudah selesai cepatlah pergi keluar! Kalian berdua tidak diterima di sini." Melinda Ye melakukan hal terbaik untuk melindungi Clara Shen. Dia langsung mengusir Elena Zhang dan Leony Fu saat tahu Clara Shen meringkuk di sisinya untuk meminta perlindungan.Ketika bicara, jari telunjuknya terarah ke arah pintu keluar. Raut wajahnya pun telah berubah kemerahan dengan urat leher tertarik keluar."Nona Ye tidak perlu mengusir seperti itu, kami pun tidak sudi berlama-lama berada satu ruangan dengan orang sepertimu. Leony, ayo kita pergi dari sini. Masih ada banyak hal yang lebih menarik untuk dilakukan."Dengan itu, Elena Zhang berbalik badan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan pribadi; tempat acara pesta ulang tahun Clara Shen.Leony Fu berjalan di sisi Elena Zhang sambil menahan senyum. Dia sedang merasa lucu, juga sangat senang melihat Elena Zhang bisa begitu mengerikan saat memarahi orang lain.Sepeninggal Elena Zhang dan Leony Fu, Clara Shen menggertakan giginya berkata, "K
Elena Zhang sangat menikmati pembebasan dirinya. Namun tidak dengan Leony, dia berdiri mematung seoalah manusia transparan di antara kerumunan banyak orang sedang menikmati dentuman musik keras yang menyiksa gendang telinga. "Leony, kau harus menggerakkan tubuhmu, oke. Jarang kita memiliki kesempatan untuk bersenang-senang." Elena Zhang meraih kedua tangan Leony Fu mengajaknya menggerakkan tubuh mengikuti gerakannya.Kepala Leony Fu terasa pusing luar biasa mendengar musik yang terlalu keras. Dia berbisik di telinga Elena Zhang untuk berpamitan pergi ke toilet untuk menuntaskan panggilan alam. Kenyataanya, dia perlu menyegarkan diri agar tidak merasa sakit kepala mendengar musik sangat keras."Cepatlah kembali." Elena Zhang menyetujui kepergian Leony Fu. Seseorang sedang dalam masa panggilan alam tidak dapat dihentikan.Tidak lama berselang, seorang pria bermasker datang menghampiri Elena Zhang. "Nona Zhang." Suaranya familiar terdengar di gendang telinga Elena Zhang. Elena Zhang r
Secara serentak, Elena Zhang dan Thomas Xu menoleh ke arah sumber suara. Mata keduanya menagkap sosok mengerikan Rayyan Wang sedang berdiri tegap.Mata gelap Rayyan Wang terlihat sangat dalam seolah lautan tanpa dasar. Raut wajahnya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Dia terlihat lebih mengerikan dibandingkan dengan serigala sedang kelaparan. Tangannya terkepal sampai kuku jemarinya tidak sadar menusuk telapak tangannya hingga memunculkan bekas sangat nyata. Kalaulah dia kucing hutan, maka kukunya tersebut sudah tertancap sampai ke dasar tulang telapak tangannya."Tuan Xu, kau harus menjawab pertanyaanya, bukan?" Pandangan mata Elena Zhang beralih ke arah Thomas Xu.Dipandang oleh Elena Zhang membuat Thomas Xu linglung. Dia lantas menundukkan kepalanya dalam-dalam. Dia bergeming, sama sekali tidak berniat menjawab perkataan Elena Zhang.Elena Zhang suka kegaduhan ini. Dia harus membuat Rayyan Wang marah dan kesal sendiri karena pertanyaannya barusan."Sudahlah, aku yang wakilkan
Dengan cepat, semua orang telah berkumpul membentuk lingkaran mengelilingi keempat orang di depan meja bartender.Ada banyak cibiran tentang kejadian kali ini. Mereka mencemooh Elena Zhang telah berani merebut pria dari Melinda Ye.Tatapan kebencian terarah ke arahnya sampai-sampai secara tidak sadar membuat Elena Zhang merinding ngeri."Rayyan .... bagaimana bisa kau menyuruhku meminta maaf kepadanya?" Melinda Ye mulai mengeluarkan kemampuan aktingnya. Dia menundukkan kepalanya terlihat sangat menyedihkan. Apalagi perlahan ada butiran air mata jatuh di atas pipinya."Dia telah merebutmu dariku. Apa aku harus diam saja?" lanjutnya terisak-isak.Perkataan Melinda Ye menyita perhatian banyak wanita. Mereka ingin membantunya, tapi tidak berani karena pria itu adalah Rayyan Wang. Jika, pria tersebut bukan Rayyan Wang, mereka sudah pasti membantu Melinda Ye untuk memukuli Elena Zhang sampai puas."Kita sudah putus! Apa yang membuatmu memiliki kualifikasi untuk mengatur kehidupanku?"Rayyan
Semua orang membubarkan diri setelah Melinda Ye dibawa ke kantor polisi. Thomas Xu menghampiri Elena Zhang. "Apa kau baik-baik saja?" Nada kekhawatiran mendominasi setiap perkataannya."Ya, aku baik-baik saja." Elena Zhang menatap ke sembarang arah. Saat ini dia merasa linglung. Antara raga dan jiwanya seperti terpisah sangat jauh. Terlihat dari tatapan matanya yang kosong."Elena, sebaiknya kita pulang. Maaf, kami harus pergi." Leony Fu berpamitan dengan Thomas Xu, kemudian menarik Elena Zhang keluar.Rayyan Wang mengejar Elena Zhang. Sambil berjalan dia berkata, "Biarkan aku yang mengantarmu pulang. Kita tinggal di apartemen yang sama.""Tidak perlu! Kau urus masalahmu sendiri!" tolak Elena Zhang acuh. Sampai di dalam mobil Leony Fu bertanya, "Apa kau yakin bahwa kau baik-baik saja saat ini?"Elena Zhang menganggukkan kepalanya dengan tatapan kosong. Tidak tahu saat mengetahui Rayyan Wang telah disetujui hubungannya oleh ibunya, dia merasa sedih luar biasa.Elena Zhang menarik nap
Rayyan Wang telah menyewa seseorang untuk mengetahui bunganya diterima oleh Elena Zhang, atau tidak. Rayyan Wang sangat bersemangat tidak sabar ingin mengetahui kabar dari orang tersebut.Waktu telah berlalu beberapa jam dari dia menyuruh pihak toko bunga mengirim bunga ke kantor Elena Zhang. Dia terus menatap ponselnya menunggu seseorang mengirimkan hasil laporan kepadanya.Tiba saatnya, hal yang ditunggu-tunggu telah tiba. Sepersekian detik, mata Rayyan Wang membelalak tajam begitu melihat foto yang dikirim ke ponselnya beberapa detik yang lalu. Dia sangat marah saat tahu semua bunganya berharga puluhan dolar telah dibuaang ke dalam tong sampah perusahaan EZ Cosmetics.Bukankah semua wanita menyukai bunga mawar? tanya Rayyan Wang berperang batin dengan dirinya sendiri.Sesaat, hatinya merasa tercabik-cabik oleh sayatan sembilu; perih dan pedih yang tak terlukiskan.Baiklah, mungkin wanita seperti Elena Zhang adalah pengecualian. Dia tidak menyukai sesuatu seperti ini. Dia lebih men