Home / Romansa / Kick Out Bastard CEO / Bab 7 Langit Sudah Menggariskan Elena Dan Rayyan Untuk Saling Terhubung

Share

Bab 7 Langit Sudah Menggariskan Elena Dan Rayyan Untuk Saling Terhubung

Author: Snow White
last update Last Updated: 2022-04-10 01:00:00

Rayyan Wang meremas teleponnya saat mengetahui bahwa bukan Elena Zhang yang mengangkat teleponnya. Padahal, dia menelpon mau mendengarkan suara Elena Zhang seorang. Tidak tahu mengapa seluruh pikiran sebelumnya dipenuhi semua tentang Elena Zhang. Rasanya dia mau gila bila tidak segera mendengarkan suara Elena Zhang didetik berikutnya. Karena itu, dia menelepon Elena Zhang. Begitu tahu orang yang mengangkat teleponnya bukan Elena Zhang, kebahagiaan yang sedang membuncah di hatinya langsung berubah menjadi kemurungan tiada akhir.

Rayyan Wang memerintahkan asistennya untuk menyiapkan mobil. Dia tidak bisa tetap berada di dalam kantor. Takutnya bila terus berdiam diri, kantornya menjadi hancur akibat kemarahannya yang tidak dapat dibendung.

Elena Zhang bertopang tangan di sandaran sofa. Mengapa hari ini begitu tidak bersahabat dengannya. Saat pergi menabrak mobil Rayyan Wang. Saat tiba di perusahaan dia menemukan perundangan staf personalia terhadap staf magang.

Leony Fu tahu Elena Zhang dalam suasana hati kurang baik. Dia lantas melayangkan serentetan pertanyaan yang mengganjal hatinya sejak melihat wajah murung Elena Zhang. "Ada apa dengan raut wajahmu itu? Apa ada hubungannya dengan telepon Rayyan barusan? Bagaimana bisa kau memberikan nomorku kepadanya?"

"Aku menabraknya!" beritahu Elena Zhang tetap dengan ekspresi murung bersemayam di wajah cantiknya.

"Apa?!" Leony Fu sedang duduk di kursi direktur di depan Elena Zhang langsung berdiri saking kagetnya. "Bagaimana dengan kondisinya? Apa dia baik-baik saja? Bagaimana sampai kau bisa menabrak mobilnya?"

"Tidak perlu terlalu heboh seperti itu. Dia baik-baik saja. Hanya mobil bagian belakangnya saja yang rusak. Aku pun tidak tahu bagaimana bisa menabraknya. Kejadian itu terjadi secara tiba-tiba. Aku memberikan nomormu untuk mengganti rugi kerusakan mobilnya."

"Elena, kau membuat keadaan menjadi rumit. Dia pasti memanfaatkan masalah ini untuk menjeratmu." Leony Fu sangat yakin dengan pikirannya saat ini. Seorang playboy seperti Rayyan Wang pantang mendapatkan penolakan dari seorang gadis. Ada celah untuk memasuki kehidupan Elena Zhang, tentu saja Rayyan Wang akan memanfaatkan semua peluang itu.

"Aku tidak sebodoh itu untuk dimanfaatkan olehnya. Makanya aku memberikan nomormu untuk mengantisipasi semua kemungkinan itu. Kau pikir siapa yang mau berhubungan dengan pria mesum sepertinya?"

"Bagus sekali, Sayang. Kau memang pintar!" Leony Fu memuji kecerdikan Elena Zhang. "Serahkan sisanya kepadaku. Aku akan menangani semuanya." Leony Fu tentu akan membantu Elena Zhang. Rayyan Wang mana bisa menang berurusan dengan mereka berdua.

Leony Fu mengajak Elena Zhang ke Rsetoran untuk makan siang sebelum serah terima jabatan. Elena Zhang pun menyetujui. Dia membutuhkan energi sebelum melakukan pekerjaan. Energi sebelumnya telah terkuras habis untuk menghadapi kegilaan Rayyan Wang dan menyelesaikan masalah perundungan di departemen personalia.

-

Elena Zhang dan Leony Fu berjalan memasuki restoran. Ketika di pertengahan jalan, Elena Zhang ditabrak oleh sosok seorang pria berpostur tinggi tegap dan sangat memesona. Mata sampai tidak ingin berkedip bila tidak sengaja melihat ke arahnya.

"Kau--" Elena Zhang mau memaki orang yang tidak sengaja telah menabrak dirinya. Akan tetapi, dia menghentikan perkataanya saat melihat wajah Rayyan Wang, sedang tersenyum lebar menatap dirinya.

Sepertinya langit sudah menggariskan bahwa Elena Zhang dan Rayyan Wang untuk saling terhubung. Tidak menjalin janji pun mereka dipertemukan di sebuah restoran dekat kantor EZ Cosmetics.

"Nona Zhang, kita bertemu lagi." Rayyan Wang tersenyum, tidak marah seperti Elena Zhang. Rasa gelisah dan tidak nyaman sebelumnya segera terhapus semua berganti kebahagian mengisi seluruh relung hatinya.

"Ini kesialanku! Sebelum keluar rumah seharusnya aku mengecek lamaran bintang terlebih dahulu."

Ini sudah ketiga kalinya mereka bertemu secara kebetulan. Elena Zhang mulai meragukan ini sebuah kebetulan. Dia berpikir bahwa Tuhan sedang membuat suatu rencana besar antara dirinya dengan Rayyan Wang. Dalam hatinya, Elena Zhang berdoa agar Tuhan memberinya rencana terbaik untuk memisahkan mereka berdua. Semoga saja Tuhan membantunya menyelesaikan seluruh permasalahan diantara mereka. Dia ingin hidup bebas tanpa terikat hubungan pernikahan dengan Rayyan Wang.

"Nona Zhang, marah-marah tidak bagus untuk kesehatan. Kau bisa terkena stroke juga cepat menua."

"Aku tidak butuh nasehatmu! Mulut punyaku sendiri, terserah aku mau menggunakannya seperti apa, ada masalah apa denganmu? Menyingkirlah, aku mau lewat!" Elena Zhang tidak luluh mau bagaimana pun lebarnya senyuman menghiasi wajah Rayyan Wang. Dalam pandangan Elena Zhang saat ini, Rayyan Wang tidak lebih dari setumpuk kotoran yang harus disingkirkan sesegera mungkin.

"Sebagai permintaan maaf telah menabrak Nona Zhang. Bagaiman kalau aku traktir makan siang?"

"Terima kasih banyak, Tuan Wang. Sayangnya aku belum begitu miskin, sehingga harus ditraktir olehmu. Kalau kau mau berbaik hati. Di luaran sana ada banyak anjing kelaparan. Kau boleh mentraktir mereka dan makan bersama mereka." Elena Zhang tersenyum lepas usai mengatakan perkataan sarkastiknya.

"Kalau aku mengajak anjing di luaran sana dan mengajakmu makan bersama, apa boleh?" mata Rayyan Wang berkedip bebas menggoda Elena Zhang.

Rayyan Wang tahu Elena Zhang sedang berbicara sarkas kepadanya, tapi dia tidak peduli malah bersikap seolah tidak mengerti. Untuk urusan menebalkan muka di hadapan orang lain dia adalah ahlinya. Menaklukkan hati seorang wanita memang membutuhkan perjuangan. Wanita mana yang tidak bisa dia taklukkan. Sudah ada beberapa wanita bersikap jual mahal sebelumnya. Nyatanya, wanita itu takluk semua dengan semua trik yang dimilikinya. Untuk Elena Zhang, Rayyan Wang yakin hanya menunggu waktu saja. Saat itu terjadi dia mau lihat Elena Zhang masih bisa bersikap sombong seperti ini, atau tidak? Tunggu saja! Dia adalah pria pemburu wanita sejati, mana mungkin mudah menyerah ketika dihadapkan dengan segelintir permasalahan seperti ini. Kalau pun ada gunung melintang, dia mampu untuk meratakannya menjadi jalanan datar tanpa usaha berarti.

"Tuan Wang, apa kepalamu ada terbentur benda keras? Tolong pergi ke dokter untuk memeriksa otakmu. Aku takut ada bagian yang korslet sehingga kau selalu berbicara melantur."

"Nona Zhang, kepalaku memang ada terbentur sesuatu. Tapi, aku tidak membutuhkan dokter, yang kubutuhkan adalah perawatan darimu. Ingatlah tadi siang kau baru saja menabrakku."

Elena Zhang tidak tahan lagi mendengar omong kosong Rayyan Wang. Elena Zhang melambaykan tanganya memenggil bagian keamanan. "Pak, tolong usir pria di depanku ini. Dia sudah menggangu ketenanganku."

Jarak penjaga keamanan tidaklah jauh. mereka langsung menarik Rayyan Wang untuk pergi. "Nona Zhang, kau tunggu saja. Aku pasti bisa membutmu tunduk di hadapanku!"

Rayyan Wang tersenyum pongah menatap Elena Zhang dengan tatapan menggoda.

"Tuan Wang, kalau mau bersikap sombong tunggu nanti saja!"

Selesai berkata begitu, Elena Zhang menarik tangan Leony Fu mengajaknya masuk ke ruang VIP.

-

"Elena, nampaknya suamimu itu telah terjerat dengan penampilanmu. Tidakkah kau berencana untuk hidup bersamanya saja? Jika dia mengetahui identitas aslimu, aku yakin pernikahan kalian akan baik-baik saja." Leony tidak berbicara sebenarnya. Dia sedang berbicara tentang perandaian untuk menggoda Elena Zhang.

"Untuk apa mempertahankan pria bajingan sepertinya? Tidak tahu burungnya sudah singgah ke mana saja."

Yang dimaksud burung oleh Elena Zhang barusan merujuk barang milik Rayyan Wang. Pria seperti Rayyan Wang pasti sudah menghabiskan malam dengan puluhan bahkan ratusan wanita selama hidupnya.

Rasa jijik akan Rayyan Wang mendominasi pikiran Elena Zhang.

Elena Zhang kembali mengingat perkataan sarkastik Rayyan Wang saat itu yang menganggap dirinya babi ternak dan karung beras. Rasa sakitnya masih membekas di dasar hatinya yang terdalam.

Apa dia wanita bodoh? sehingga masih memiliki minat untuk bersama Rayyan Wang?

Jelas saja dia tidak akan terpikirkan hal seperti itu!

Setiap mengingatnya, dada Elena Zhang terasa sesak. Tanpa sadar, Elena Zhang mengepalkan tangannya, meremasnya berulang kali seolah Rayyan Wang ada dalam genggamannya.

Elena Zhang memastikan akan membalas setiap penghinaan Rayyan Wang terhadap dirinya.

'Pria bajingan itu! Aku akan menendangnya keluar seperti babi ternak, juga melemparkannya seperti karung beras!' pikir Elena Zhang dengan tatapan berapi-api sudah tidak sabar menantikan hari itu tiba.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 87 Apa Kau Sengaja Mau Membunuhku Secara Perlahan?

    "Aku Tahu!" Rayyan Wang menjawab santai."Kenapa sudah tahu, kau masih berulah seperti ini. Apa kau sengaja mau membunuhku secara perlahan, Rayyan Wang?""Aku akan mengembalikan uang yang Ayah pinjam kepada keluarga mereka.""Apa katamu?" Ramon Wang tertawa menggelegar mengejek Rayyan Wang. "Rayyan Wang, apa kepalamu ada tersandung batu? Dari mana datangnya keberanianmu ini, hah?" Ramon Wang dibuat marah oleh jawaban lancang Rayyan Wang.Rayyan Wang menatap ayahnya sangat lekat percaya diri atas perkataannya sebelumnya. Tidak ada sedikitpun rona wajahnya yang menggambarkan bahwa perkataannya sebelumnya adalah omong kosong belaka."Rayyan Wang, apa kau lupa, selama ini kau hanya bisa hura-hura. Kau mendirikan bisnismu juga dari siapa uangnya? Kalau tidak aku yang mendukungmu, bisnismu sudah lama gulung tikar. Anak manja sepertimu mana bisa menjalankan bisnis, sok berlagak ingin mengembalikan uang yang aku pinjam."Ramon Wang membungkuk, kemudian memegang wajah Rayyan Wang, menepuk-nepu

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 86 Aku Mencintainya Ayah

    Elena Zhang memijat keningnya seusai melihat konferensi pers Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang itu sangat suka mengacaukan kehidupannya?"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Leony Fu kesal terhadap perilaku Rayyan Wang."Biarkan saja seperti itu. Anggap kita mendapatkan bantuan darinya sehingga nama Thomas Xu tidak tercemar." Elena Zhang terlihat sangat tenang seolah-olah berita tersebut tidak ada kaitan denganya. Namun hal itu hanya dipermukaan saja, sejujurnya dia sangat kesal dengan Rayyan Wang selalu ikut campur terhadap masalahnya."Bagaimana kau bisa begitu santai seperti ini? Seharusnya kau melakukan perhitungan kepada pria brengsek seperti itu! Kalau kau tidak mau, biar aku saja." Kata Leony Fu berapi-api dengan tangan terkepal, meremasnya berulang kali seolah-olah sedang menghancurkan Rayyan Wang di dalam genggamannya."Jangan mencari masalah. Patuhlah dan menjadi anak baik. Masalah aku dengannya, aku bisa menyelesaikannya sendiri.""Sebenarnya kau itu masih menganggap aku ini

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 85 Semoga Anda Selalu Dilimpahkan Kemakmuran

    Huh!Elena Zhang menghela napas panjang. Mengetahui temannya belum bisa menerima keputusannya, dia harus memebri pernyataan tegas, "Bukankah hanya pura-pura saja? Apa permasalahannya? Ayo kita pergi." Elena Zhang berdiri, kemudian berpamitan kepada Nathan Liu. "Manajer Liu, aku ada pekerjaan penting. Thomas Xu maaf sudah merepotkanmu atas skandal ini."Elena Zhang dan Leony Fu pergi. Sejak kepergian Elena Zhang, Thomas Xu kembali tidak bersemangat. "Ada apa denganmu?" Nathan Liu menegur Thomas Xu ketika melihatnya terus menghela napas tanpa henti seolah-olah bebean berat sedang menimpanya. "Bukankah permasalahanmu sudah diselesaikan. Apa masalahnya, sehingga wajahmu terlihat tidak enak dipandang seperti itu?" tanya Nathan Liu.Nathan Liu berpikir sejenak, kemudian membulatkan matanya berkata, "Apa kau menyukai Nona Zhang?" Nathan Liu mengungkapkan rasa penasarannya.Thomas Xu melotot tajam, "Ayo pergi! Bukan urusanmu kalau aku menyukainya ataupun tidak."Huh! Nathan Liu mengeluh da

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 84 Umumkan Bahwa Kami Berkencan

    Sebelum menjawab pertanyaan Elena Zhang, Nathan Liu berdehem dua kali dengan kepalan tangan menutupi mulutnya. Sejujurnya, Nathan Liu juga dalam delima harus memilih yang mana dari kedua pilihan tersebut. Kedua pilihan tersebut tentu ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Nona Zhang, aku akan mengatakannya secara jujur saja. Jika memilih pilihan pertama, penggemar Thomas Xu pasti tidak serta-merta akan menerima. Apalagi sudah ada penggemar menyaksikan secara langsung bahwa kalian berdua berada di dalam bioskop duduk bersebelahan. Tidak mungkin seorang bos duduk bersebelahan dengan bawahannya secara sembunyi-sembunyi seperti itu. Terlebih, ada foto kalian memasuki pusat perbelanjaan. Sudut pengambilan gambar terlihat kalian sedang berkencan secara sembunyi-sembunyi. Maksudku, memilih pilihan ini lebih banyak negatifnya. Para penggemar pasti akan menyudutkan Thomas Xu sebagai simpananmu. Mereka akan menganggap bahwa kerjasama tersebut hanyalah pengalihan isu. Kita memang tidak

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 83 Pilihan Yang Sulit

    Ketika sampai di restoran, Thomas Xu dan Nathan Liu, manajernya sudah menunggu di ruang pribadi.Thomas Xu menggunakan kaca mata hitam menutupi matanya yang menawan. Juga, jaket denim membuat penampilannya terlihat lebih muda beberapa tahun; dia seperti itu terlihat semakin menawan membuat hati Leony Fu berdebar kencang. Leony Fu, ingatlah idola hanya akan menjadi idola! Leony Fu memproteksi dirinya sendiri dengan mengingatkannya tentang kehidupan nyata. Begitu tahu Elena Zhang dan Leony Fu datang, Thomas Xu melepaskan kacamata hitamnya merubah posisi duduknya menjadi sopan, dari posisi duduknya yang sebelumnya.Nathan Liu lebih dulu membuka pembicaraan menyambut kehadiran Elena Zhang. Dia mengulurkan tangannya berkata, "Nona Zhang, maaf merepotkan Anda atas kejadian tadi malam."Elena Zhang membuka maskernya menymbut uluran tangan Nathan Liu. "Bukan apa-apa. Manajer Liu tidak perlu begitu sungkan. Adanya berita tersebut karena aku juga."Elena Zhang tidak memamerkan kekuasaan yang

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 82 Kau Masih Tahu Cara Menyenangkanku

    Setelah panggilan berakhir. Elena Zhang kembali ke kenyataan. Dia harus menghadapi masalah kali ini secepat mungkin. Dia tidak boleh mencoreng karier Thomas Xu, yang akan memengaruhi peluncuran produk EZ Cosmetics.Elena Zhang memutuskan mengakhiri pencarian tentang berita itu, kemudian menghubungi Leony Fu untuk melakukan langkah-langkah terhadap berita tersebut.Leony Fu tidak bisa tidur tadi malam. Dia baru bisa tidur dini hari. Ditelepon oleh Elena Zhang membangunkan dirinya dari tidur nyenyaknya.Akibat kurang tidur suaranya sedikit serak. "Bisakah kau tidak mengangguku, aku tidak tidur karenamu, oke." Leony Fu tidak menutupi kemarahannya yang diakibatkan oleh berita kencan antara Elena Zhang dan Thomas Xu, idolanya sendiri."Kalau kau menanyakan berita itu, aku belum melakukan apa-apa. Aku harus butuh konfirmasi darimu sebelum melakukan tindakan. Aku tidak ingin menjadi orang yang disalahkan atas apa yang tidak aku lakukan. Lebih baik kau pikirkan bagaimana menangani masalah ini

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 81 Semua Tersedia Untukmu

    Rayyan Wang membiarkan Elena Zhang pergi. Dia tidak mengikutinya untuk menjaga agar Elena Zhang tidak semakin kesal kepadanya. Elena Zhang cukup lelah hari ini. Dia langsung pulang ke rumah untuk beristirahat. Elena Zhang butuh menyegarkan diri. Dia mandi air hangat di dalam bathtub dengan rangkaian produk mandi favoritnya. Selesai mandi, dia mengeringkan rambut, mematikan ponselnya, kemudian tidur nenyak di atas kasur.Pagi-pagi sekali, Elena Zhang terbangun dari tidur panjangnya. Dia menggeliat meregangkan otot-ototnya yang terasa sedikit kaku akibat tidak beralih posisi saat tidur.Dia meraih ponsel di atas nakas dan menyalakan ponselnya.Ponselnya berhasil dinyalakan. Detik berikutnya, ratusan notifikasi pesan masuk muncul di layar ponselnya.Pesan pertama dia melihat dari Leony Fu. Dia membukanya dan membaca pesannya. "Nona Zhang, apa kau cari mati?!" maki Leony Fu dalam pesannya.Apa yang terjadi dengan sahabatnya satu ini?Apa Leony Fu marah lantaran dirinya kemarin pergi me

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 80 Kau Tidak Bisa Melarikan Diri Dariku

    Thomas Xu tersenyum kecut mengetahui dirinya sudah ditolak secara halus oleh Elena Zhang.Sudah begini, dia tidak mungkin dapat mengejar Elena Zhang secara terang-terangan. Dia hanya bisa menyimpannya dalam hati sendiri.Agar Elena Zhang tidak menjauhinya, dia pun memaksakan dirinya untuk tersenyum, berkata, "Baik. Sudah ditolak secara terang-terangan mana mungkin aku ada keberanian untuk mengejar Nona Zhang."Thomas Xu mengangkat kepalanya menatap ke arah Elena Zhang, "Tapi, kita masih bisa berteman, bukan?""Tidak masalah." Elena Zhang tidak menolaknya.Tiba-tiba, Thomas Xu menjadi iri dengan Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang bisa mendapatkan istri secantik dan secerdas Elena Zhang. Rasanya Tuhan tidak adil dengannya. Harusnya seseorang yang dapat bersama dengan wanita baik seperti Elena Zhang adalah dirinya.Thomas Xu berpura-pura tersenyum lebar mengetahui Elena Zhang tidak menolaknya.Untuk saat ini berteman dengan Elena Zhang sudah cukup baginya. Dia tidak akan meminta lebih. Seb

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 79 Penulis Misterius

    "Apa kau tuli? Perlukah aku mengatakan perkataanku untuk kedua kalinya?" Wajah Rayyan Wang semakin tidak enak dipandang. Selama hidupnya tidak satupun orang berani menentang perintahnya, sehingga dia bisa berlaku sombong dan mendominasi kepada siapapun, kecuali Elena Zhang. Dia adalah seseorang sekaligus wanita pertama yang berani menentangnya."Baik, Tuan Wang. Maaf sudah mengganggu suasana hati Anda." Dia sudah tidak bisa lagi menolong manajer restoran miliknya.Sambungan telepon diputus, pemilik restoran langsung menghubungi manajer restoran secara pribadi, memberitahu untuk mengikuti segala permintaan Rayyan Wang. Hati manajer terasa sakit, namun tetap harus bersikap profesional. Dia membungkuk memberi hormat kepada Rayyan Wang, meminta maaf atas semua kelalaiannya tidak memperhatikan tamu penting restoran.Dengan itu Manajer restoran membawa Rayyan Wang ke tempat yang dia inginkan. Kebetulan tamu yang sudah mereservasi tempat belum datang, jadi masih bisa digunakan oleh Rayyan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status