Share

37. Rela Menjadi Budakmu

Baru kali ini Izora luar biasa panik, seolah semua rahasianya terkupas habis. Mata Ronald tak lagi memicing curiga dan malah menjadi sangat yakin.

Lelaki itu menyandarkan pungung dengan senyum santai. “Padahal aku hanya asal tebak."

“Tebakanmu salah." Izora menepis dengan cepat.

Ronald mengangguk sambil menyeringai jahil. “Jadi sejauh mana hubungan kalian?”

Izora mengernyit. Tatapan yang seolah mengetahui semua rahasianya itu membuat dadanya terasa panas. Sejauh ini, ia tak pernah keberatan jika Ronald mengetahui setiap hal yang dia rasakan, tapi kali ini dia idak menyukainya.

Tahu-tahu Izora berdiri. Kedua alisnya menukik tajam dan ia benar-benar membenci betapa santainya Ronald menanggapi masalah itu.

“Kau sudah kelewatan batas, Ronald Prayoga. Aku tidak akan pernah menjalin hubungan dengan seorang pembunuh bayaran dan merasakan kenyamanan yang tidak seharusnya. Aku harus membunuh Darius, titik! Maka tujuanku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status