Share

43. Kau Mencintai Nyonya.

Sedetik setelah mendengar pintu yang tergesek dengan lantai, Bandit langsung menegakkan tubuh secepat kilat. Terlambat satu detik saja akan berbahaya.

Darius melesat masuk dan menatap tidak suka pada Izora yang terbaring masih memejamkan mata. “Apa ini?” 

Ia lalu beralih kepada Bandit. “Siapa yang menyuruhmu membawanya ke rumah sakit?”

Bandit menegang. Bukan karena takut, tapi karena menyadari dia bisa saja langsung menerjang Darius dengan brutal. Amarahnya menggulung naik tanpa kendali. 

“Dia tidak boleh berada di sini. Bhanu, bawa dia pulang.”

Saat itu mata Bandit memancarkan api. Ketika Bhanu mencabut infus di tangan Izora ia hampir meledak. 

Bhanu sudah bersiap mengangkat Izora ketika Bandit mencengkeram lengannya sambil menggertakkan gigi.

“Jangan.”

Darius mengernyit heran. “Bawa dia, Bhanu.”

Bhanu melepaskan tangan Bandit. Untuk sesaat merek

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status