Share

88. Apa Dia Akan Bangun?

“Aku mohon ….” Bandit memindahkan kecupannya pada punggung tangan Izora. Berkali-kali dengan ekspresi yang penuh kesakitan.

Ia peluk kembali tubuh mungil yang bergetar itu. Hingga perlahan intensitas kejang Izora menurun sampai akhirnya berhenti. Ia lunglai dalam pelukan Bandit.

Helaan napas lega datang dari berbagai arah. Bandit terengah-engah saat menyadari Izora sudah tenang.

“Sekarang lepaskan dia. Dokter akan menanganinya.”

Bandit melepaskan pelukannya dan menjauh dengan terpaksa. Meski Izora sudah tenang, tapi saat melihat wanita itu dipasangi infus dan bantuan pernapasan membuat dirinya tersiksa.

“Keluarlah, aku akan menjelaskan semuanya.”

“Tunggu.” Bhanu tiba-tiba menahan. “Mana obatnya? Aku harus memberikannya kepada Tuan Darius.”

Ronald menghela napas. “Kuharap kau tidak akan memberikannya, karena usaha Izora pasti sia-sia jika Darius berhasil selamat.&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status