Share

Bab 2

Author: Bagel
Aku sontak berbalik, menatap mata berwarna hijau tua milik Lionel. Dia menatapku curiga, dan aku pun merekahkan senyum lembutku seperti biasa.

"Oh, ini .... Aku barusan ngobrol sama temanku tentang salah satu keluarga di wilayah Lunaris. Kepala keluarganya ketahuan berselingkuh dan sekarang istrinya mengajukan perceraian serta meminta pembagian harta gono-gini."

Jika Lionel sangat gemar berakting, aku akan dengan senang hati memainkan peranku juga.

Lionel menatap wajahku lama, matanya menyipit, berusaha mencari petunjuk dari ekspresiku.

Setelah memastikan bahwa tidak ada yang aneh, barulah ketegangan di dalam hatinya perlahan memudar.

Tangannya yang besar dan penuh bekas luka itu merangkul pinggangku. Dia menunduk dan mengecup pelipisku.

"Bodoh sekali dia. Mengkhianati istrinya sama saja dengan mengkhianati takhtanya sendiri."

"Ratuku, hal yang seperti itu nggak akan pernah terjadi di keluarga kita."

Aku menatap matanya yang dalam seperti jurang, lalu tersenyum tipis.

"Tapi bagaimana kalau ternyata kejadian?"

"Misalnya ...."

"Ersa, nggak ada kata 'kalau'."

Lionel langsung menyela, "Aku, Lionel Mandala, sebagai keturunan Keluarga Mandala yang terhormat, bersumpah nggak akan pernah mengkhianatimu."

"Aku tahu kok. Tadi itu aku cuma berandai-andai saja."

Lionel berdiri diam sejenak, lalu dia memelukku dan menggesekkan dagunya yang agak kasar ke pipiku.

Sungguh ajaib.

Betapa beraninya dia berselingkuh dengan adikku di belakangku, sementara di hadapanku, dia masih menunjukkan sikap posesifnya yang begitu kuat, seolah tidak pernah terjadi apa-apa.

"Kalau itu sampai terjadi, biarlah perpisahan kita yang menjadi hukumanku."

"Tapi, Ersa .... Kau itu adalah hidupku. Kalau nggak ada kau, lebih baik aku mati saja."

Aku tidak merespons, hanya menarik lepas tangannya dari tubuhku.

Tiga hari dari sekarang, aku tak lagi akan merasakan dekapan ini, dekapan yang dulu sangat aku sukai.

Lionel, kata-katamu itu .... Hukumanmu itu akan segera menjadi kenyataan.

Lionel membuka mulutnya, hendak mengucapkan sesuatu ketika sebuah suara terdengar.

"Bos, semuanya sudah siap."

Lionel mengangguk, senyum misterius merekah di wajahnya saat dia meraih tanganku dan memanduku ke ujung teras.

Dia mengangkat tangan dan menutupi mataku, lalu berbisik di telingaku, "Sayangku, aku punya hadiah spesial untukmu."

"Lima, empat, tiga ...."

Saat hitungan mundur itu selesai, dia menarik kembali tangannya.

Pemandangan di hadapanku begitu memukau.

Lionel sudah menyewa seluruh pelabuhan. Aku menengadah, memandangi ratusan drone yang menari di tengah langit malam.

Drone-drone yang berkelip itu akhirnya bergerak membentuk sebuah formasi ... membentuk namaku.

"Ersa."

Lionel merangkulku dari belakang, suaranya begitu lembut saat mengucapkan kalimat selanjutnya.

"Cintaku, kita sudah menikah selama tujuh tahun. Hari-hari yang kita lalui bersama terasa sama sempurnanya seperti hari pertama kita bertemu."

Mataku tidak pernah terlepas dari pemandangan di langit malam di hadapanku. Saat itu, aku merasa seakan aku berada di kehidupan yang berbeda.

Ya ... tujuh tahun.

Dari seorang putri Keluarga Vernata menjadi seorang nyonya dari Keluarga Mandala.

Tujuh tahun telah banyak mengubahku.

Cukup untuk mengubah cinta yang mendalam menjadi pengkhianatan, mengubah sumpah menjadi kebohongan.

Lionel membalikkan tubuhku untuk menghadapnya. Dia menatapku lekat dengan sepasang mata berwarna hijau pekat miliknya, begitu lekat hingga rasanya dia bisa melelehkanku dengan tatapan itu.

"Tujuh tahun kita bersama, Sayang. Aku ingin memberikanmu yang terbaik setiap tahunnya."

Lalu, dia perlahan mendekatkan wajahnya, hendak menciumku.

Harus kuakui, dia memang pantas memenangkan piala Oscar untuk sandiwaranya ini. Kalau saja aku tidak mendengar desahannya dan Sofia di kantor kemarin, mungkin aku akan termakan tipu dayanya sampai aku mati.

Tepat ketika bibirnya hampir menyentuh bibirku, ponselnya bergetar.

Aku paham betul ekspresi itu, ekspresi kesal yang selalu dia tunjukkan ketika ada yang mencoba mengganggunya.

Bagus. Dengan begini, aku tidak perlu memikirkan cara untuk menghindar darinya.

"Cih. Padahal sudah jelas-jelas kuperintahkan mereka untuk nggak mengganggu kita malam ini. Aku mau lihat siapa orang bodoh yang berani melanggar perintahku."

Dengan kening bertaut, dia mengeluarkan ponsel. Namun, ketika dia melihat nama peneleponnya, seketika ekspresinya berubah.

Aku melirik ke layar ponselnya dan melihat kata [Bidadari Kecilku].

Aku tahu itu adalah Sofia.

Lionel berdeham, lalu memiringkan ponselnya sedikit saat jari panjangnya menyapu layar.

Aku bisa melihat ekspresi paniknya, jelas sekali dia ingin menjawab panggilan itu.

Dan benar saja, saat dia berbalik menatapku, dia menampakkan ekspresi bersalah yang penuh kepalsuan.

"Ada apa?" tanyaku santai sambil mengepalkan tanganku dengan kuat di kedua sisi.

Betapa bodohnya aku masih berharap kalau Lionel akan memilihku kali ini.

"Ada urusan keluarga penting yang mendesak." Dia menyimpan ponselnya, lalu menatapku dengan penuh rasa bersalah. "Sayang, aku mungkin harus pergi sebentar."

"Sekarang juga?"

"Maaf. Aku tahu ini malam penting untuk kita, tapi ini memang nggak bisa ditunda."

Setelah mengatakan itu, dia mengecup dahiku.

"Masuklah ke kamar dan istirahat. Aku akan segera kembali begitu urusannya selesai."

"Oke. Cepat kau urusi urusan pentingmu itu."

Aku mengangguk, memainkan peran seorang istri penurut di hadapannya.

Begitu melihat aku tidak mencurigai apa pun, Lionel tampak lega.

Dia memelukku sekali lagi sebelum akhirnya berbalik dan berlari menjauh.

Aku masih berdiri di teras, memandangi deretan mobil yang meluncur keluar dari pintu gerbang rumah.

Begitu lampu mobil-mobil itu sudah tidak lagi terlihat, aku berbalik dan berjalan ke arah garasi.

Berhubung dia ada "urusan mendesak" yang harus segera ditangani, aku memutuskan untuk melihat sendiri seberapa mendesaknya urusan itu.

Aku menyalakan mesin dan mengikuti konvoi mobilnya dengan hati-hati.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kini Ku Hilang Selamanya   Bab 8

    Direktur laboratorium menempatkan layar video yang menampilkan wajah Lionel di ujung meja, lalu memperkenalkan kepada semua orang di sana, siapa sosok donatur yang baik tersebut.Barulah saat itu aku mengetahui bahwa sang bos mafia telah mencuci hampir setengah dari aset ilegal keluarganya dan menginvestasikan seluruhnya ke dalam proyek riset medis kami.Semua itu demi bisa mendapat akses ke program rahasia ini.Aku berusaha menenangkan diri dan menatap lurus ke layar dengan ekspresi kosong."Pak Lionel telah memberikan donasi terbesar dalam sejarah proyek riset kita."Suasana di ruang rapat itu dipenuhi oleh riuh tepuk tangan yang hangat. Para rekan kerjaku tampak begitu antusias dengan masuknya dana besar itu."Dengan bantuan dana dari beliau, kita bisa mempercepat terobosan dalam teknologi pengobatan kanker.""Saya harap kalian semua bisa menghadiri acara jamuan makan malam untuk menyambut beliau malam ini."Pada pukul delapan malam harinya, mau tak mau aku menghadiri acara jamuan i

  • Kini Ku Hilang Selamanya   Bab 7

    Sofia tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Dia tidak pernah menyangka bahwa Lionel bisa sekejam itu padanya. Permohonannya untuk tidak dieksekusi terus menggema, kian hari kian melengking.Namun, Lionel tak menoleh sedikit pun.Setelah menyingkirkan wanita yang mengkhianati keluarganya, Lionel akhirnya bisa kembali mencurahkan energinya untuk mencariku.Akan tetapi, sekalipun dia memakai koneksinya di Bareskrim maupun mengaktifkan jaringan intelijen bawah tanah yang ada di seluruh wilayah Seruni, dia tidak akan bisa menemukan satu jejak pun dariku.Bahkan, kenalan-kenalannya di pemerintahan pusat mengatakan kalau mereka tidak memiliki catatan tentangku.Seolah-olah aku seperti sudah dihapus dari dunia ini."Mustahil!"Lionel menghantamkan tinjunya di atas meja, saking kuat tenaganya sampai memecahkan secangkir teh."Bagaimana mungkin seseorang yang masih hidup bisa lenyap begitu saja?"Lalu, dia tiba-tiba terdiam. Saat itulah dia akhirnya teringat akan pertanyaan yang k

  • Kini Ku Hilang Selamanya   Bab 6

    Dan melalui pesan itulah, mataku akhirnya benar-benar dibukakan oleh kenyataan. Cukup dengan satu pesan dari Sofia, segalanya berubah. Saat itu juga, Lionel memahami semuanya.Dia akhirnya tahu mengapa aku memilih jalan untuk pergi. Semua itu karena ulah Sofia.Napas Lionel menderu, dadanya naik turun menahan amarah, seolah ada lautan lahar yang membentang luas di dalam dirinya yang siap meledak kapan saja.Satu-satunya penyesalanku saat itu adalah tidak dapat menyaksikan sendiri apa yang terjadi selanjutnya.Justru melalui mulut orang-orang di sekitar, aku bisa mendapatkan gambaran lengkap tentang kejadian di malam berdarah itu.Kata mereka, saat itu, Lionel mengemudikan mobilnya secara ugal-ugalan ke rumah rahasia yang ditinggali oleh Sofia.Ketika Sofia membuka pintu dan melihatnya, wajahnya seketika berseri, mengira bahwa Lionel akhirnya sudah benar-benar membuangku dari hidupnya.Sofia masih tenggelam dalam angannya untuk menjadi nyonya Keluarga Mandala berikutnya."Lionel, kau da

  • Kini Ku Hilang Selamanya   Bab 5

    Pada detik berikutnya, ponselku tidak berhenti bergetar.Aku mengeluarkan ponsel dari tas dan melihat nama "Lionel" di layar.Seketika itu juga, aku mematikan ponselku.Berhubung aku telah menerima protokol keamanan tertinggi, aku harus benar-benar memutuskan hubungan dengan masa laluku.Mobil yang kutumpangi terus melaju melewati jalan-jalan yang familier.Setiap sudut kota ini adalah wilayah kekuasaan Keluarga Mandala. Kota ini juga merupakan tempat aku membangun kenangan bersama Lionel.Namun sekarang, semua itu sudah tidak ada hubungannya lagi denganku.Aku mencabut kartu SIM dari ponsel dan membuangnya ke luar jendela tanpa ragu...."Sial!"Pada saat yang sama, di sisi lain, Lionel menyusuri kerumunan orang, mengabaikan teriakan Sofia yang panik, dan bergegas menuju tempat mobilku tadi berada.Namun, sudah terlambat. Mobil yang kutumpangi sudah lama pergi dari sana, membaur dengan deretan mobil-mobil yang terus melaju, hanya meninggalkan jejak sisa asap kendaraan.Di belakangnya,

  • Kini Ku Hilang Selamanya   Bab 4

    Wajah Lionel seketika berubah suram. Dia menggapai pergelangan tangan Sofia dan menariknya ke taman belakang."Kau mau cari mati ya? Bukannya sudah kubilang jangan menunjukkan wajahmu di sini?! Kalau kakakmu sampai tahu sesuatu, awas saja!"Aku menghampiri jendela yang ada di lantai dua. Di sana, aku bisa melihat dengan jelas semua yang terjadi di taman belakang.Lionel berkoar-koar seperti binatang buas, mendorong Sofia dengan begitu keras."Kau sudah gila, hah?! Kau mau seluruh keluarga ini hancur?!"Sofia hanya bisa menunduk, seluruh tubuhnya gemetar saking takutnya. Dengan tangan yang tak bisa berhenti gemetar, dia mengeluarkan rekam medis dari tasnya.Bahkan dari jarak yang jauh, aku bisa samar-samar mendengar ucapannya. "Aku tahu aku salah dengan datang kemari .... Tapi ... tapi aku hamil.""Dokter bilang semalam kita melakukannya terlalu kasar. Usia kehamilanku sekarang 9 minggu dan sudah masuk dalam masa rentan.""Lionel, aku tahu aku nggak seharusnya menyusahkanmu, tapi ... ta

  • Kini Ku Hilang Selamanya   Bab 3

    Aku mengikuti konvoi mobil Lionel ke sebuah klub privat yang ada di bagian timur kota.Klub itu hanya dibuka untuk anggota Keluarga Mandala. Untungnya, para penjaga di sana mengenali mobilku. Begitu mereka melihatku datang, mereka langsung mengangguk hormat dan mempersilakanku masuk.Aku memarkirkan mobilku tidak terlalu jauh agar aku bisa melihat semuanya dari kaca mobilku.Di kejauhan, aku bisa melihat Sofia yang mengenakan gaun merah ketat dan sepatu hak sepuluh sentimeter keluar dari salah satu mobil. Dia berlari kecil dan melompat ke pelukan Lionel seperti seekor kucing yang sedang birahi."Sayang, kau menghadiahinya pertunjukan drone itu? Aku cemburu loh."Lionel menepuk punggungnya dengan pelan, nadanya terdengar lembut saat dia menjawabnya."Apa pertunjukan kembang api di hari ulang tahunmu beberapa hari lalu itu belum cukup, hm? Bidadari kecilku sekarang sudah jadi serakah ya?""Dasar kau ini. Kau pasti akan mendapatkan apa pun yang kau inginkan. Tapi bukan sekarang saatnya."

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status