Hai Guys..
Happy Reading!!
Dua bulan kemudian
Aletha dan Biantara kini semakin dekat, masing-masing menaruh hati yang sama. Mereka sama-sama sayang dan cinta, namun tidak ada dari mereka yang jujur dengan perasaan masing-masing. Saat ini Aletha dan teman-teman sedang berkumpul sambil kerja kelompok.
“Gaisss.. gaiss ada info pentinggg.” Kata Jessi yang heboh
“Ada paan sihh gosip mulu nih bocahnya.” Jawab Zaina sambil memukul pelan pundak Jesii
Gea pun menoleh dan berkata “Oiyaaa besok Alana ultah yaaa” kemudian semua bersorak “Oiyaaa traktirr bisa kale hahahaha.”
“Ssttttttt berisikberisikkkkkk. Iya iyaaa rencana gue mau bikin party gitu tapi dimalem minggu aja kalo besok nanggung malem sabtu. Tapi lo semua dateng ya hari sabtu acara malem dan dresscode nya putih awas sampe gadatengg.” Ucap Alana.
Alana berpikir sejenak “Eh iya jangan lupa bawa Doi ya kalo ada hahahahah.” “Yaelah gampang gue bawa Alrez nanti.” Sambung Gea
Jessi dan Zaina berbarengan mengancungkan jempol yang mengartikan mereka akan membawa pacar mereka masing-masing. Jessi akan membawa Agas dan Zaina akan bareng dengan Arshaka, Zaina dengan Arshaka sudah berpacaran sekitar 1 bulan lalu. Dan mereka semua menoleh ke Aletha, Gea bertanya ke Aletha “Al lo dateng sama Biantara kan?”
“Hhmm… Kayaknya sih.” Jawab Aletha sedikit ragu.
“Pokoknya harus dateng ya lo sama Biantara titikkk!!” Perintah Alana.
“Duhhh gue gatau nih masa gus main ajak ajak aja anak orang.” Ucap Aletha.
“Ya ya gapapa Al sebenernya lo pacaran ga sih sama Biantara?” Tanya Beka kepo
Dengan muka yang melas Aletha menjawab “Entahlahh gue sih berharap ya tapi dia ga nembak-nembak gue. Apa jangan-jangan dia biasa aja kali ya sama gue ga ada rasa.”
“Gamungkin! Gue sering liat gerak gerik dia Al dia punya rasa yang sama kayak lo. Gini deh lo coba ajak aja dulu urusan mau engga mau belakangan.” Tegas Jessi.
Biantara POV
Saat ini Biantara sedang berlatih basket dengan Agas. Bian sedang melamun tiba-tiba sebuah bola basket mengenai kepala Bian sampai membuyarkan lamunannya “Agas kena kepala gue gabisa main lo ya.”
“Ya abisnya lo melamun mulu daritadii, kenapa sih lo? Tumben tumbenan melamun.” Ucap Agas yang sambil memasukkan bola basket ke ring.
“Gue bingung deh gas” Kata Bian yang kembali melamun.
“Pegangan” Agas membercandai Bian.
Bian menatap tajam Agas.
“Eh iya ampun wkwk.. Apaansii yang lu bingungin?” kata Agas yang penasaran.
“Tentang Aletha.”
“Caelaahhh kan udah gue bilang tembak itu orang buru, nnti diambil orang nyesel lo.” Ucap Agas sambil duduk disamping Bian.
“Nah itu masalah Gas gue gatau apa Aletha punya perasaan yang sama kayak gue, gue takut kalau dia nganggep gue Cuma sekedar teman engga lebih.” Suntuk Bian yang lemas.
“Gini nih orang belum coba udah putus asa ah pesimis lo. Gue tuh sering perhatiin lo bedua dan ya gue pastiin Aletha punya perasaan yang sama kayak lo Bian!” Tegas Agas
Bian diam sejenak “Oke gue bakal nyatain ini ke Aletha tapi kapan moment yang tepat ya.”
“Gue ada ide kan nanti hari sabtu Alana ultah trs adain party dirumahnya tuh, Gue yakin sih Aletha ngajak lo Bi soalnya Jessi ngajak gue. Nah ketika ditengah-tengah acara kita minta kerjasama Alana buat lo nembak Aletha.” Usul Agas dengan panjang lebar.
“Heh gila kali ya nyatain depan banyak orang, berduaan sama Aletha nya aja gue gemeter gimana didepan semua orang.” Sahut Bian yang tidak terima usul dari Agas.
“Lo lakik bukan sih? Cewe itu suka kalo di surprise kayak gitu jadi ikutin usul gue titik!” Perintah Agas yang tegas. “Hhmm.. tapi kalo Aletha ngajak gue kalo dia ngajak yang lain gimana Gas?” kata Bian lemas.
“Derita lo! Lagian anak orang ga dikasih kepastian.” Ucap Agas yang sudah kesal karna Bian tidak pernah jujur dengan perasaannya.
“Jahat lo ah” Sahut Bian sambil melempar bola basket ke Agas.
Kini Bian sedang otw menjemput Aletha yang masih di kampus, baru saja Bian sampai ke gerbang kampus Aletha sudah ada disana dan teman-teman Aletha pun juga sudah berpulangan.
“Haii cantikk gimana hari ini?” tanya Bian sambil mengasih helm ke Aletha.
“Amann ko.” Jawab Aletha sambil naik ke motor Bian.
Diperjalanan mereka berdua berdiam. Sebenernya Bian ingin mengatakan perasaan nya saat itu namun karna sedang dimotor takut tidak kedengeran oleh Aletha. Aletha pun membuka pembicaraan “Bi” Bian menoleh ke Spion motor “Kenapa?”.
“Besok Alana ultah Bi, Sabtu sore nya ngadain party gitu dirumahnya Alana hmm gue mau lu nemenin gue ke tempatnya Alana.” Ucap Alana.
“YESS dia ngajakin brrti gue bakal ikutin ide Agas.” Batin Bian.
“Hmm.. boleh deh Al. Oiya mau beli kado kapan?” Tanya Bian.
“Besok aja Bi.” Sahut Aletha.
Mereka berdua sudah sampai dirumah Aletha dan langsung masul kerumah Aletha. Bian memang sering main dirumah Aletha begitu pun sebaliknya.
Ketika mamah sedang turun tangga dan bertemu Aletha dan Bian “Eh kalian udah pulang, udah pada makan?” Tanya mamah dengan lembut.
“Halo tante, udah ko tadi.” Kata Bian yang sambil mencium tangan Mamah Aletha.
“Al bikinin Bian minum dulu.” Perintah mamah ke Aletha.
“Iyaa mah”
“Kaakkk Bian.” Panggil Dena sambil salim dengan Bian.
“Haiii adik manisss” kata Bian
“kamu lagi apa den?” tanya Bian karna Dena sedang membawa kertas putih.
“Aku ada tugas lukis pemandangan ini baru mulai gambar ka” jawab Dena. Dena pun juga jago gambar dan lukis sama seperti kakaknya.
Bian sedang memberi ideide lain untuk di gambarkan untuk tugas dena dan tiba-tiba Dena mengatakan “Ka Bian udah pacaran ya sama ka Aletha?” Bian pun kaget “Ehh engga ko den,”
“Masa sih? Soalnya tadi malem ka Aletha megangin foto ka Bian sambil bilang gue sayang lo I love u Bi git” Belum selesai Dena ngomong Aletha datang membawa minuman untuk Bian sambil melotot ke Dena “Dennaaa diem! Udahudah sana ah.” Dena pun kabur untuk melanjutkan tugasnya.
“Nih minum.” Aletha memberi minum ke Bian
“Uuww makasihh.. hmm jadi bener nih yang dikata Dena?” Ledek Bian sambil mengangkat alisnya.
“Percaya aja sama anak kecil” Bantah Aletha.
“Loh justru anak kecil itu jujur-jujur loh al” Bian masih meledeki Aletha.
“udahh diem ga.” Aletha melototi Bian.
Sudah 2 jam Bian berada dirumah Aletha, mereka hanya mengobrol apa yang terjadi pada hari ini. Biantara mengajak Aletha untuk membeli kado untuk Alana sekarang dan disetujui oleh Aletha “Mau beli dimana Bi kadonya?”
“Di Depan perempatan lampu merah aja Al disana ada toko kado”
“Okee, kita pamit dulu ke mamah. Mah kita mau nyari kado dulu ya untuk Alana besok dia ultah mah” Ucap Aletha.
“Hati-hati ya pulangnya jangan malam-malam” Kata mamah Aletha.
Aletha dan Biantara sudah sampai di toko kado dan sedang memilih kado yang pas untuk Alana. Ketika sedang melihat lihat terdapat sebuah tanaman kecil, Aletha menatap tanaman itu dengan lama Bian pun menyadari apa yang Aletha lihat “Ambil aja Al kalo mau”
“Ehh engga Cuma mau lihat aja lucu soalnya” ujar Aletha.
Tanpa basa basi Bian langsung mengambil Tanaman tersebut dan membayarnya bersamaan dengan kado Alana.
“Bian gausah dibeli” perintah Aletha.
“Lah kan udah dibayar Al” Kata Bian yang sambil meninggalkan kasir.
Thankyou For Reading Guyss!!
Oiya jika ada kesalahan mohon maaf, dan kalian bebas komen apa aja tentang ceritaku.
Happy Readingg!Alana mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam tasnya, “Kalian masih ingat dengan notes yang kalian tulis untuk 2025? Yang kalian tulis saat menginap dirumah gue. Karna tahun ini tahun 2025 maka kita akan buka notes ini dan kalian baca apa saja yang kalian telah tulis 4 tahun lalu.”Alana memberikan kertas itu ke pemilik masing-masing, dengan sangat deg-degan mereka mulai membaca apa saja yang mereka tulis 4 tahun lalu.Orchiean ZainaHaii 20252025 kan masih lumayan lama sekitar 4 tahun lagii..Gue berharap di tahun itu sudah menjadi wanita karier kaya raya yang berpendidikan kalau bisa sampai gue bisa S2. Karna gue mau membahagiakan kedua orangtua gue, gue mau mereka bangga dengan kesuksesan gue nanti.Dan gue juga sangat berharap jika kedua orangtua gue akan akur sampai selamanya! engga ada lagi pertengkaran, engga
Happy Readingg!Zaina bertemu dengan sang ayah di supermarket itu, kaget, kesal, sedih, sesak menjadi satu ketika melihat kembali ayahnya. Zaina menatap ayahnya begitu lama, Zaina sangat kangen dengan ayahnya itu hingga ia meneteskan air matanya karna sudah 3 tahun lebih ia tak bertemu dengan ayahnya.“Zaina.. ayah kangen sama Zaina.” Ujar Ayah membuat Zaina terisak nangis.“Ayah mintaa maaf Zaii.. maaf ayah telah menghancurkan semuanya. Ayah benar-benar kangen sama kamu sayang, setelah 3 tahun tidak bertemu sekarang kamu telah menjadi orang sukses yang hebat.. ayah bangga sama kamu Zai.” Ucap ayah Zaina.“Ayah telah gagal menjadi seorang suami untuk mamah dan gagal menjadi seorang ayah untuk kamu dan abang. Maaf ayah tidak bisa membuat kamu bahagia, tidak bisa mewujudkan keluarga yang harmonis seperti yang kamu mau.”Mata ayah Zaina berkaca-kaca, “Ayah tau kamu sangat benci s
Happy Readingg..Malam ini Jessira sedang berdiri di balkon rumahnya sambil memandang foto dirinya bersama dengan sang bunda, difoto tersebut Jessira masih berusia 6 tahun.Jessira menangis saat memandangi foto itu, “Bundaa.. bunda apa kabar di sana? Jessi kangen banget sama bunda, Jessi kangen sama pelukannya bunda. Selama 17 tahun Jessi berusaha kuat di depan semua orang terutama di hadapan Raka.. Jessi sangat iri bund dengan teman-teman Jessi yang saat ini masih bersama dengan ibunya.”“Jessi juga iri saat melihat mereka semua membawa bekal masakan ibu mereka masing-masing sedangkan Jessi memasak bekal sendiri.. Jika saja bunda masih bersama Jessi sampai saat ini, pasti hidup Jessi sangat bahagia dan penuh warna. Tapi ini udah menjadi takdir bunda ya bund.. karna engga ada siapapun yang tahu tentang maut, semuanya telah di atur oleh Tuhan.”“Bunda tenang aja ya Jessi masih terus berusaha menj
Happy Readingg!!Bandung, 5 maret 2025Jessira dan Raka sudah berada di Bandung, mereka berdua sedang menjemput Zaina di Bandara Bandung. Zaina pun mencari keberadaan Jessira dan Raka, setelah 10 menit mencari akhirnya mereka bertemu dan langsung saja mereka menuju ke makam Biantara.Jessira, Raka dan Zaina sudah berada di makam Biantara, mereka sangat-sangat rindu dengan Biantara. mereka bertiga sama-sama berdoa untuk Bian setelah itu mereka menaburkan bunga di makam Biantara.Setelah selesai kini Jessira, Raka dan Zaina segera pulang dari makam Bian, namun saat mereka berbalik badan Jessira dan Zaina bertemu dengan seseorang yang sangat mereka rindukan.“A-alethaa…”Aletha sangat kaget dengan apa yang ia lihat dihadapannya, matanya melotot tak percaya ia telah bertemu dengan Jessi dan Zai di Bandung.“J-jjessi? Zaaii-na?” ucapnya gemetar.Mereka saling memandang
Happy Reading!!Alana sedang berbelanja baju untuk bayinya, kandungan yang sudah berusia 37 minggu membuat Alana mempersiapkan semua kebutuhan sang bayi. Alana sedang berada di Mall kawasan Jakarta ia belanja ditemani oleh mbak Riri.Saat sudah selesai, Alana dan mbak Riri mampir ke toko baju untuk membelikan mbak Riri baju. Alana juga memilih-milih pakaian untuk dirinya, yang kini semua bajunya terasa sempit akibat kehamilannya itu.Dari kejauhan Alana melihat seseorang yang tak asing, ia melihat Geaxara sedang memilih baju di toko tersebut. Alana sangat senang akhirnya ia bisa bertemu dengan Geaxara lagi, dengan cepat Alana menghampiri Gea.“Geaxaraa… “ panggil Alana dengan wajah bahagianya.“A-alana… “ batin Gea.Gea sangat terkejut saat bertemu kembali dengan Alana setelah 3 tahun tak bertemu, Geaxara hanya diam tubuhnya sedikit kaku. Geaxara melihat Alana dari
Happy Readingg..Aletha sedang menuju rumah Alana, ia ingin bermain dengan Alana karna pertemuan saat itu belum cukup puas melepaskan rindu.Mobil Aletha sudah masuk ke pekarangan rumah Alana, Alana juga sudah menyambut Aletha di depan rumahnya.“Haaiiii Aletha welcome back to my home haha.”Aletha melihat sekeliling rumah Alana, “Udah berubah dratis ya rumah lo Al, serasa udah berabad-abad gue engga ke rumah lo Al. Eh iya nih gue bawain lo hasil rajut dari tempat usaha gue.”Alana mengambil bingkisan itu ia sangat girang sekali, “Waaahhhh….. ih bagus bagus banget sih Al. rasanya pengen gue borong aja deh itu tempat.” Ujar Alana yang sedang melihat satu persatu barang yang Aletha kasih.“Ayyoo borong Al.. tapi jangan borong sama tempat-tempatnya yaa, nanti yang ada gue gigit jari haha.” Kata Aletha.“Gue kangen ngumpul ketawa-tawa lagi Al baren