Hai Guys..
Happy Reading!
Gea memperhatikan sekelilingnya dan ia melihat seseorang yang tidak asing “Eh Alana” Gea menepuk pundak Alana. Alana mengangkat alis “Kenapa?”
Gea menunjuk orang yang tidak asing tersebut “itu Aletha kan?”. Alana menoleh ketempat yang Gea tunjuk “Wahhh iyaa. Waaaww sama Biantara ya dia, kui samperin.”
Dengan usil Alana dan Gea menghampiri Aletha “Eekhemm uhukkk uhukk.. Yaamapun Ge ternyata ada yang lagi PDKT”
“Mana sweet banget pake baju couple” sambung Gea. Memang Aletha dan Biantara menggunakan baju yang senada padahal mereka tidak berjanjian.
Aletha dan Biantara kaget dengan keberadaaan Alana dengan Gea “Ish kalian bedua Ganggu aja berisik tau ga” Omel Aletha kepada temannya.
“Sini kalian berdua gabung aja sama kita, mau mesen makan apa?” Biantara mempersilahkan Alana dan Gea untuk duduk di kursi yang kosong.
“Ehh Bian gausahh-gausah, kita udah mau pulang” Ucap Alana
“Iya kita enggamau ganggu kalian bedua, selamat bersenang-senang. Semoga cepet jadiannya” Sorak Gea heboh.
Aletha melototi Gea “Ge liat aja lo besok dikelas”. Gea dan Alana meningalkan Aletha dan Biantara.
“Bian maafin temen-temen gue ya emang suka gesrek anaknya” Ucap Aletha
Bian tersenyum “Gapapa Al, malah enak temenan sama yang modelan kayak gitu daripada yang alim-alim menghanyutkan”
Sudah jam 10 malam Bian pun mengantar Aletha pulang ke rumah, diperjalanan mereka pun masih mengrobrol sambil tertawa-tawa. Tidak terasa sudah sampai didepan rumah Aletha, seperti kemaren Aletha menawarkan Bian untuk mampir dan lagi lagi Bian menolak karna waktu yang sudah malam karna Bian ingin Aletha untuk segera beristirahat.
Kondisi Zaina saat ini sedang tidak membaik, tubuh Zaina demam akibat ia semaleman nangis dan tidak makan. Dari pagi Jessi mencoba menghubungi Zaina namun Zaina tidak membalas dan tidak mengangkat telepon Jessi. Membuat Jessi sangat khawatir, terlebih setelah Arsha menceritakan ketika Arsha mengantar Zaina pulang.
Zaina tidak mengangkat serta tidak membalas pesan Jessi karena badannya yang sangat lemas jangankan untuk main handphone untuk memegang handphone saja Zaina tidak sanggup.
Ceklekk.. pintu kamar Zaina terbuka, ternyata mamah Zaina yang membuka dan menghampiri Zaina yang telah tertidur. Mamah zaina mengelus rambut Zaina dan tiba-tiba Zaina tersadar dari tidurnya dan bangun.
“Mamah” panggil Zaina yang langsung merubah posisinya menjadi duduk
Mamah Zaina langsung memeluk Zaina sangat erat “Maafin mamah ya sayang, mamah engga bermaksud marah-marah sama kamu. Maafin mamah karena mamah kamu kena pukul sama papah kamu” pecah tangis mamah Zaina.
“Gapapa mah Zaina ngerti keadaan semalem kayak gimana, justru Zaina yang minta maaf karna harusnya Zaina bantu mamah tapi Zaina malah keluar” kata Zaina yang memeluk mamahnya.
“Badan kamu panas banget sayang, kita ke dokter ya sekarang” ajak mamah Zaina.
Zaina menggeleng “Engga usah mah, paling sebentar lagi Zaina sembuh’ tolak zaina yang akan dibawa berobat.
“yaudah kamu istirahat ya, kalau besok gakuat kuliah gausah kekampus dulu ya sayang” ujar mamah Zaina. Zaina hanya mengangguk dan mamah Zaina meninggalkan Zaina untuk beristirahat
Kini Biantara sudah berada dirumah sedang bersih-bersih badan kemudian setelah selesai ia tiduran dikamarnya. Bian membuka akun Instagramnya dan mempost sebuah foto.
Bian memunggah sebuah foto lukisan tangan couple
@Raskhabiantara I've met who I'm looking for.
Biantara menulis caption tersebut mengartikan bahwa ia telah menemukan apa yang selama ini ia cari yaitu Aletha. Tidak lama kemudian Aletha mengunggah sebuah foto juga dengan caption yang mengartikan bahwa seseorang yang dilukisan itu menggambarkan sosok yang bisa membuat aletha tenang dan nyaman.
Dan Aletha mengunggah sebuah lukisan pemandangan air terjun
@Alethanasya Yes you are
Esok hari dikampus
Jessira sudah datang duluan dan ia sedang memainkan ponselnya, kemudian Zaina datang Jessi yang awalnya sibuk dengan ponselnya kini langsung menruh ponselnya. Jessi memegangi tangan Zaina dan muka Jessi yang sangat khawatir “Zaina gimana keadaan lo?”
“Its oke, I’m fine” jawab Zaina tersenyum
Jessi sedikit lega karna Zaina bisa tersenyum meskipun Jessi tau bahwa sekarang Zaina sedang berbohong.
“Gue khawatir sama lo Zai” Jessi mengelus pundak Zaina “kenapa lo engga bales pesan gue terus engga ngangkat telpon gue Zai?”
“Sorry ya Jess, gue engga bermaksud gamau bales pesan lo. Kemaren gue demam jangankan buat bales buat megang hp aja gue engga sanggup Jess” jelas Zaina
“yaampun Zai. Maaf ya gue gatau kondisi lo. Sekarang gimana lo udah baikkan?” Jessi memegang kening Zaina memastikan demam Zaina sudah turun atau belum.
“Gue udah baikkan ko Jess, lo gausah khawatirin gue” ucap Zaina.
Orangtua Zaina bertengkat sudah sekitar 4 bulan lalu dan tidak ada satupun temannya yang mengetahuinya maka dari itu ketika Jessi mengetahui kondisi rumah Zaina ia sangat terkejut pasalnya keseharian Zaina dikampus seperti orang yang tidak punya beban. Zaina anak yang cerita sering ngelawak serta ngedumel dan Zaina tipe yang ada apapun pasti ia ketawa, mendengar bapak-bapak bersin saja ia bisa tertawa.
Flashback On
Aletha, Alana, Gea, Jessi dan Zaina sedang berjogging mereka berjalan sejajaran, Gea sedang asik bercerita tentang hal lucu semua tertawa terlebih Zaina yang paling keras. Mereka berhenti sejenak.
Huachihhhhhh… suara Bapak-bapak bersin yang sangat keras.
“Bhakakakakakak” Zaina tertawa tidak kuat sampai kakinya lemas dan muka memerah akibat tertawa. Melihat Zaina seperti itu membuat teman-teman nya pun ikut tertawa.
Flashback Off
Zaina memegang tangan Jessi “Jess gue mohon buat jangan ceritain ini ke siapa-siapa apalagi sampe ke Aletha, Gea, Alana jangan sampe mereka tau. Cukup lo Agas sama Arsha aja yang tau”
“Mampushh gue mati deh gue” bathin Jessi pasalnya semalem Jessi bercerita tentang Zaina ke Aletha. “Gue harus cepet-cepet kasih tau Aletha nih.” Jessi bercerita ke Aletha agar bisa menghibur Zaina karna Jessi sangat khawatir dengan keadaan Zaina dan bingung apa yang mesti ia lakukan, maka ia mencaritakan ke Aletha hanya Aletha yang bisa membantu sebuah permasalahan teman-temanya.
Jessi mengirimi Aletha pesan.
W******p On
Jessira: Aletha mati deh gue, Zaina ngelarang gue untuk ceritain tentang orangtuanya kesiapapun tapi gue udah ceritain ke lo”
Aletha: Hayolohhh panik ga panic ga, paniklah masa engga hahaha
Jessira: Aletha gue seriusan anjir. Lo pura-pura gatau aja ya Al plisplisss
Aletha: Iyak iyak, lagian lo main cerita-cerita aja masalah orang.
Jessira: Ih niat gue cerita kan agar lo bantu Zaina , gue khawatir sama Zaina.
Aletha: Iya gue juga khawatir sama Zaina. Oke tenang aja gue pura-pura engga tau dan berusaha hibur Zaina nanti.
Jessira: okee gue tunggu.
W******p Off
Jessi yang mengerti keadaan Zaina saat ini hanya mengangguk. Sebenarnya Jessira ingin memberitahu teman yang lainnya dengan tujuan agar mereka bisa menghibur Zaina namun karena pemintaan zaina membuat Jessi menahan agar tidak bercerita dahulu.
Thankyou for Reading Guys!
Happy Readingg!Alana mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam tasnya, “Kalian masih ingat dengan notes yang kalian tulis untuk 2025? Yang kalian tulis saat menginap dirumah gue. Karna tahun ini tahun 2025 maka kita akan buka notes ini dan kalian baca apa saja yang kalian telah tulis 4 tahun lalu.”Alana memberikan kertas itu ke pemilik masing-masing, dengan sangat deg-degan mereka mulai membaca apa saja yang mereka tulis 4 tahun lalu.Orchiean ZainaHaii 20252025 kan masih lumayan lama sekitar 4 tahun lagii..Gue berharap di tahun itu sudah menjadi wanita karier kaya raya yang berpendidikan kalau bisa sampai gue bisa S2. Karna gue mau membahagiakan kedua orangtua gue, gue mau mereka bangga dengan kesuksesan gue nanti.Dan gue juga sangat berharap jika kedua orangtua gue akan akur sampai selamanya! engga ada lagi pertengkaran, engga
Happy Readingg!Zaina bertemu dengan sang ayah di supermarket itu, kaget, kesal, sedih, sesak menjadi satu ketika melihat kembali ayahnya. Zaina menatap ayahnya begitu lama, Zaina sangat kangen dengan ayahnya itu hingga ia meneteskan air matanya karna sudah 3 tahun lebih ia tak bertemu dengan ayahnya.“Zaina.. ayah kangen sama Zaina.” Ujar Ayah membuat Zaina terisak nangis.“Ayah mintaa maaf Zaii.. maaf ayah telah menghancurkan semuanya. Ayah benar-benar kangen sama kamu sayang, setelah 3 tahun tidak bertemu sekarang kamu telah menjadi orang sukses yang hebat.. ayah bangga sama kamu Zai.” Ucap ayah Zaina.“Ayah telah gagal menjadi seorang suami untuk mamah dan gagal menjadi seorang ayah untuk kamu dan abang. Maaf ayah tidak bisa membuat kamu bahagia, tidak bisa mewujudkan keluarga yang harmonis seperti yang kamu mau.”Mata ayah Zaina berkaca-kaca, “Ayah tau kamu sangat benci s
Happy Readingg..Malam ini Jessira sedang berdiri di balkon rumahnya sambil memandang foto dirinya bersama dengan sang bunda, difoto tersebut Jessira masih berusia 6 tahun.Jessira menangis saat memandangi foto itu, “Bundaa.. bunda apa kabar di sana? Jessi kangen banget sama bunda, Jessi kangen sama pelukannya bunda. Selama 17 tahun Jessi berusaha kuat di depan semua orang terutama di hadapan Raka.. Jessi sangat iri bund dengan teman-teman Jessi yang saat ini masih bersama dengan ibunya.”“Jessi juga iri saat melihat mereka semua membawa bekal masakan ibu mereka masing-masing sedangkan Jessi memasak bekal sendiri.. Jika saja bunda masih bersama Jessi sampai saat ini, pasti hidup Jessi sangat bahagia dan penuh warna. Tapi ini udah menjadi takdir bunda ya bund.. karna engga ada siapapun yang tahu tentang maut, semuanya telah di atur oleh Tuhan.”“Bunda tenang aja ya Jessi masih terus berusaha menj
Happy Readingg!!Bandung, 5 maret 2025Jessira dan Raka sudah berada di Bandung, mereka berdua sedang menjemput Zaina di Bandara Bandung. Zaina pun mencari keberadaan Jessira dan Raka, setelah 10 menit mencari akhirnya mereka bertemu dan langsung saja mereka menuju ke makam Biantara.Jessira, Raka dan Zaina sudah berada di makam Biantara, mereka sangat-sangat rindu dengan Biantara. mereka bertiga sama-sama berdoa untuk Bian setelah itu mereka menaburkan bunga di makam Biantara.Setelah selesai kini Jessira, Raka dan Zaina segera pulang dari makam Bian, namun saat mereka berbalik badan Jessira dan Zaina bertemu dengan seseorang yang sangat mereka rindukan.“A-alethaa…”Aletha sangat kaget dengan apa yang ia lihat dihadapannya, matanya melotot tak percaya ia telah bertemu dengan Jessi dan Zai di Bandung.“J-jjessi? Zaaii-na?” ucapnya gemetar.Mereka saling memandang
Happy Reading!!Alana sedang berbelanja baju untuk bayinya, kandungan yang sudah berusia 37 minggu membuat Alana mempersiapkan semua kebutuhan sang bayi. Alana sedang berada di Mall kawasan Jakarta ia belanja ditemani oleh mbak Riri.Saat sudah selesai, Alana dan mbak Riri mampir ke toko baju untuk membelikan mbak Riri baju. Alana juga memilih-milih pakaian untuk dirinya, yang kini semua bajunya terasa sempit akibat kehamilannya itu.Dari kejauhan Alana melihat seseorang yang tak asing, ia melihat Geaxara sedang memilih baju di toko tersebut. Alana sangat senang akhirnya ia bisa bertemu dengan Geaxara lagi, dengan cepat Alana menghampiri Gea.“Geaxaraa… “ panggil Alana dengan wajah bahagianya.“A-alana… “ batin Gea.Gea sangat terkejut saat bertemu kembali dengan Alana setelah 3 tahun tak bertemu, Geaxara hanya diam tubuhnya sedikit kaku. Geaxara melihat Alana dari
Happy Readingg..Aletha sedang menuju rumah Alana, ia ingin bermain dengan Alana karna pertemuan saat itu belum cukup puas melepaskan rindu.Mobil Aletha sudah masuk ke pekarangan rumah Alana, Alana juga sudah menyambut Aletha di depan rumahnya.“Haaiiii Aletha welcome back to my home haha.”Aletha melihat sekeliling rumah Alana, “Udah berubah dratis ya rumah lo Al, serasa udah berabad-abad gue engga ke rumah lo Al. Eh iya nih gue bawain lo hasil rajut dari tempat usaha gue.”Alana mengambil bingkisan itu ia sangat girang sekali, “Waaahhhh….. ih bagus bagus banget sih Al. rasanya pengen gue borong aja deh itu tempat.” Ujar Alana yang sedang melihat satu persatu barang yang Aletha kasih.“Ayyoo borong Al.. tapi jangan borong sama tempat-tempatnya yaa, nanti yang ada gue gigit jari haha.” Kata Aletha.“Gue kangen ngumpul ketawa-tawa lagi Al baren
Happy Readingg..Januari 2025 1 minggu yang lalu merupakan pergantian tahun 2024 ke 2025, tak terasa tahun ini tahun ke 3 mereka menyendiri. kini Aletha sedang memantau keadaan usaha Rajutnya yang kian mengembang, tempat yang sering Aletha pantau ialah pusatnya yang mana pertama kali usaha itu dibangun. Aletha sedang menata-nata barang-barang yang baru saja jadi, meski Aletha seorang owner namun ia masih ikut membantu keadaan di usahanya itu dan selalu melayani pembeli dengan baik.Aletha mendekati salah satu pengunjungnya, “Ada yang bisa dibantu kak?”Wanita itu menoleh menghadap Aletha, Aletha sangat terkejut melihat wanita di hadapannya.. Aletha sangat sangat tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Seorang wanita yang sangat-sangat cantik, rambut coklat panjang, kulit putih dengan perut yang buncit.“A-alana?” ucap Aletha dengan mata berkaca-kaca sambil menutup mulut
Aletha sedang mengecek keadaan usaha rajutnya, sejak pulang dari London Aletha setiap hari mengunjungi tempat usaha nya itu. Aletha sedang menata-nata kembali hasil rajut agar terlihat aestetic.“Ini pak ibu Aletha Owner dari usaha rajut ini.” ucap salah satu karyawan Aletha. Aletha menoleh menampakkan seorang laki-laki berpostur tinggi, berusia sekitar 27 tahun.“Selamat Siang perkenalkan saya Arkatama Putga Raja.. biasa dipanggil Arka atau Tama.” Arka menjabat tangan dengan Aletha.Aletha menerima jabatan tangan Arka, “Aletha Anasya..”“Bisa saya berbicara sebentar dengan anda?” Tanya Arka. “Boleh.. mari kita kesana.” Aletha menunjuk tempat untuk penerimaan tamu.“Anda mau bicara tentang apa ya?” Tanya Aletha bingung.“Gini saya sangat tertarik dengan usaha rajut anda.. saya ingin menganalisis tempat ini sebagai penelitian saya, yang nantinya jika proposal saya t
Happy Reading...2 tahun kemudian….Semenjak kejadian itu mereka semua lost contact tak ada satupun kabar dari mereka, grup what*app yang biasa nya ramai namun sejak itu juga mereka semua left dari grup itu. Membuat masing-masing dari mereka tidak ada yang bersama-sama lagii.Aletha baru saja pulang dari London ia telah selesai menyelesaikan pendidikan S2 nya dengan full beasiswa. Aletha menghembuskan napasnya, ia rindu dengan tanah air kelahirannya sudah 2 tahun ia tidak pulang ke rumah.“Kakk Alethaaa…” Panggil Dena. Dena langsung menghampiri kakanya itu dengan menggunakan seragam smpnya.“Eh adik kesayangan kakak udah jadi anak smp yaa, udah mulai besar ya kamuuu. Kaka kangen sama kamuu Denaa.” Aletha memeluk Dena sangat erat..“Haai sayangnya papah.. akhirnya kaka pulang juga.. Kak papah bangga banget sama kaka. Kak makasih ya udah tunjukkin