Share

Eps. 04

Author: Mamak_A
last update Last Updated: 2022-06-17 17:44:54

“Tidak ada yang tau, Mi,” ucap Arsyil, saat melihat sang istri dan ibunya yang saling berinteraksi. “Tidak ada yang tau dengan apa yang akan aku sampaikan ini.”

Lagi, ucapan Arsyil membuat Azmya bertambah tak enak hati. Mata gadis itu bahkan sudah mulai berembun. Andai Arsyil mengaku suatu hal yang membuatnya sakit, tentu air mata Azmya akan lolos dengan mudahnya. Bahkan, saat ini saja, dirinya ingin menangis. Karena Azmya memang gadis yang seperti itu sejak dulu. Hatinya teramat lembut. Hingga mudah sekali iba dan menangis.

“Mia ... Sebenarnya, sebenarnya aku ingin bertanya kepada Kamu.”

Dahi Azmya berkerut, “bertanya?” gumamnya. Kenapa jadi bertanya? Bukankah sang suami tadinya ingin mengakui sesuatu?

Senyum Arsyil mengembang. “Azmya-ku, kenapa wajah kamu tegang sekali?” Melihat senyum Arsyil, masih belum dapat membuat hati Azmya menjadi tenang.

“Aku hanya ingin bertanya. Apakah Kamu tau, kalau aku jatuh cinta sama Kamu, sejak kita SMA?”

Dengan wajah yang masih dipenuhi kebingungan, Azmya menganggukkan kepalanya. Melihat Azmya hanya mengangguk, Joe meminta izin kepada Arsyil untuk menghampiri Azmya, dan menyerahkan microphone pada gadis itu.

Arsyil kembali bertanya, “aku itu jatuh cinta pada pandangan pertama sama Kamu. Apa kamu tau, kapan persisnya aku jatuh cinta sama Kamu?”

“Kamu berdiri di sana hanya untuk bertanya hal itu?!” sungut Azmya. Gadis itu merasa kesal. Padahal tadi Azmya sudah hampir menangis karena pernyataan pria itu. Tapi, ternyata dirinya hanya ingin mengungkapkan perasaan cintanya.

“Kenapa? Kamu pikir aku mau mengakui apa? Ayo jawab pertanyaan ku!” ucap Arsyil sembari terkekeh.

“Saat perkenalan di kelas kan? Sewaktu kelas satu? Saat aku maju ke depan kelas dan memperkenalkan diri, Kamu pasti terus menatapku karena terpesona akan kecantikanku! Iya kan?!” ucap Azmya angkuh. Sontak seluruh orang yang berada di gedung itu terkekeh-kekeh dengan tingkah narsis Azmya.

“Salah! Aku tuh mulai jatuh cinta sama Kamu, sebelum perkenalan kelas. Bahkan sebelum pembagian kelas.”

Azmya menautkan kedua alisnya.

“Kamu ingat, saat awal masuk sekolah ada nenek penjual jeruk di gerobak kecil? Ketika gerobaknya jatuh, ada seorang gadis kecil baik hati dengan rambut dikepang dua, berlari membantu nenek itu memunguti buah jeruknya.”

Mata Azmya membulat. Gadis itu kembali teringat dengan apa yang diceritakan oleh Arsyil. Tapi, saat itu bukan hanya dia yang membantu nenek penjual jeruk itu. Ada seorang anak laki-laki yang juga turut membantu. Apa itu Arsyil?

“Kamu?”

Arsyil tersenyum, “iya sayang. Anak laki-laki yang juga ikut menolong itu, aku. Aku langsung jatuh hati sama Kamu. Bukan karena Kamu cantik, tapi karena Kamu itu baik.”

Mata Azmya, seketika kembali mengembun. Tak cukup sampai di situ. Arsyil juga menunjukkan sebuah buku tulis. Buku tulis yang dijadikan pria itu sebagai buku hariannya. Arsyil meletakkan buku itu di sebuah proyektor, hingga semua orang bisa ikut membaca buku harian itu.

Air mata Azmya lolos begitu saja saat mendengar bagaimana Arsyil sudah mencintai dirinya sejak dulu. Arsyil juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Ratih, karena berkat gadis itu memberikan nomor ponsel Azmya, dirinya dapat menikahi Azmya hari ini.

Arsyil pun menghampiri Azmya dengan air mata yang sudah berderai sedari tadi. Bukan langsung membawa gadis itu ke dalam pelukannya, Arsyil malah berlutut di hadapan Azmya. Menggenggam jemari gadis itu.

“Mi, aku hanya ingin mengatakan, kalau aku menunggu Kamu bukan satu bulan, dua bulan. Aku sudah mencintai Kamu bertahun-tahun. Tidak pernah ada nama wanita lain yang tertulis di hatiku. Sejak awal aku mengenal cinta, hanya ada nama Kamu di hati aku. Bahkan cinta itu semakin bertambah saat ini.

Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membuat Kamu bahagia, Mi. Sebisa mungkin aku tidak akan membuat Kamu bersedih. Aku sangat mencintai kamu, Azmya Putri.”

Azmya yang merasa sangat terharu, ikut berlutut di hadapan sang suami. Gadis itu pun langsung memeluk Arsyil.

“Terima kasih,” ucap gadis itu dengan bibir bergetar.

Gedung serbaguna perumahan itu pun bergemuruh karena tepukan tangan dan teriakan semua orang yang berada di sana.

Setelah pengajuan cinta itu, acara resepsi pernikahan itu akhirnya dimulai. Para tamu sudah dipersilakan untuk bersalaman dengan pengantin ataupun menikmati hidangan yang tersaji.

Banyak tamu undangan yang mengantri di sana. Hingga tibalah seorang pemuda, yang kini berdiri di hadapan Azmya.

Bukan ucapan selamat yang diterima Azmya darinya, melainkan sebuah pertanyaan. Pernyataan yang membuat Azmya dan Arsyil geram.

“Aku masih sangat mencintai Kamu, Mi,” ucap Irwan., sembari membelai pipi Azmya. Gegas Azmya menepis jemari pria itu. Jika Arsyil tidak bergerak cepat, Irwan sudah membawa sang istri ke dalam pelukannya.

“Jangan berani macam-macam dengan istri saya!” tegas Arsyil. Arsyil bahkan mendorong keras tubuh pria itu hingga hampir terjungkal. Semua mata kini mengarah ke pelaminan. Orang tua Azmya dengan lembut meminta Irwan untuk meninggalkan tempat itu.

Irwan memang turun dari atas pelaminan. Tapi pria itu gegas melangkahkan kakinya menuju panggung musik dan mengambil microphone.

“Hei, Kamu akan menyesal sudah menikahi Mia. Mia itu hanya mencintaiku! Dia bahkan dengan sukarela menyerahkan keperawanannya padaku. Azmya sudah tidak perawan lagi! Ceraikan dia!”

Mata Azmya mendelik. Wanita itu mengguncang tangan Arsyil sembari menggelengkan kepalanya. Menyangkal apa yang diucapkan oleh Irwan. Namun Arsyil tak menanggapinya. Pria itu malah melangkah meninggalkan Azmya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 96

    Anggita begitu terkejut saat tiba-tiba kedua orang tuanya masuk ke dalam bilik ya dan mengatakan jika mereka baru saja menemui Arsyil. Bertanya-tanya dalam hati, apa yang diperbuat orang tuanya di kediaman pria yang dicintainya itu? Apa orang tuanya sudah mengetahui alasan yang sebenarnya, mengapa dia dipecat? Apa ayah dan ibunya akan memarahinya karena mencintai suami orang? Apa ayah dan ibunya akan murka karena dia sering menonton aksi Arsyil dan Azmya?Anggita pun menegakkan tubuhnya. Gadis itu bersiap akan cecaran orang tuanya. Tapi, kalimat pertama yang ditanyakan oleh ibunya, membuat Anggita terkejut.“Apa benar Pak Arsyil sering menggoda kamu?” tanya Mila. Dahi Anggita berkerut mendengar pertanyaan sang ibunda.Menggoda? Pria beristri itu tak pernah sekalipun menggodanya. Jangankan menggoda, pria itu bahkan tidak bisa untuk digoda. Kenapa kedua orang tuanya bisa mempunyai pikiran seperti itu?“Bapak dan ibu tadi bertemu dengan tetangganya. Katanya Pak Arsyil itu sering menggo

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 95

    “Kenalkan, nama saya Indri. Saya istri dari ketua RT, tempat di mana Arsyil dan Azmya tinggal. Kebetulan rumah saya tepat di depan rumah mereka,” ucap Indri.“Ada apa dengan mereka?” tanya wanita itu. Mila pun tanpa ragu menyeritakan apa yang terjadi pada anaknya.“Mia memang seperti itu. Cemburuan gak jelas. Anak saya juga mengalami nasib yang tidak jauh beda. Padahal Arsyil itu naksir berat dengan anak saya tadinya. Tau-tau digoda oleh si Mia itu! Eh ... sekarang malah menuduh anak Ibu dan Bapak yang menggoda suaminya. Padahal saya yakin, pasti Arsyil yang lebih dulu menggoda anak Bapak dan Ibu. Arsyil itu sebenarnya jenuh sama istrinya yang tidak bisa apa-apa itu!”“Berarti Pak Arsyil itu mata keranjang ya?” tanya Mila. Wanita paruh baya itu menatap tak percaya.“Bukan Arsyil yang mata keranjang. Tapi, istrinya itu yang tidak becus dalam mengurusi suami. Mia itu kan tidak bisa memasak, tidak bisa mengurus rumah. Bahkan sudah tidak perawan saat menikah!”Mata Mila dan Jajang melebar

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 94

    Mila dan sang suami memutuskan untuk berhenti di sebuah warung makan yang tak jauh dari kediaman Arsyil dan Azmya. Pasangan suami istri paruh baya itu masih begitu emosional. Ucapan Arsyil dan Azmya yang menuduh anaknya hendak menjadi orang ketiga bagi rumah tangga keluarga petani itu, membuat Mila dan sang suami meradang.Mereka tau betul sikap Anggita. Putri sulung mereka itu adalah seorang anak yang lemah lembut. Lakunya juga sangat baik. Anggita bahkan tak pernah terlihat berhubungan dekat dengan seorang pria. Bagaimana mungkin anak yang begitu lugu bisa menggoda seorang pria yang notabenenya adalah majikannya? Bahkan pria itu berusia jauh lebih tua dari anak mereka.“Saya yakin Pak. Pasti Bu Mia itu mengada-ada. Masa anak kita dituduh menggoda suaminya. Pasti dianya saja yang cemburuan. Atau ... jangan-jangan Pak Arsyil yang menggoda anak kita, tapi menuduh Anggi yang menggodanya, saat ketahuan oleh istrinya itu!” umpat Mila.“Menurut Bapak juga

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 93

    Ibu kandung Anggita menghampiri rumah Arsyil yang berada di desa yang bersebelahan dengan desa tempatnya tinggal. Mila berangkat ke sana bersama sang suami. Sebenarnya pria itu tak mau menemani sang istri untuk mengemis sebuah pekerjaan untuk anaknya. Menurut pria itu, Anggita terlalu berlebihan. Harusnya, dengan pengalaman kerjanya selama mendampingi Arkana, anak gadisnya itu mampu mencari pekerjaan dengan lebih mudah.Namun, saat Anggita sama sekali tak menyentuh makanannya. Saat anaknya itu harus dipasangi selang infus karena tak mendapatkan asupan makanan dan cairan yang cukup, mau tak mau, pria itu mengikuti sang istri ke kediaman Arsyil dan Azmya.Sesampainya di sana, kedua orang tua Anggita memohon agar sang anak diperbolehkan untuk kembali bekerja di sana.“Kasihan Anggi sampai tidak mau makan dan minum, Pak, Bu,” ucap Mila. Wanita paruh baya itu, tanpa tau persolan yang menimpa anaknya, terus memohon pada Arsyil dan Azmya.“Mohon maaf, Pak. Saya tidak bisa menerima Anggi untu

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 92

    Sementara itu, saat Azmya begitu menikmati permainan sang suami. Ada seorang gadis cantik yang terus menangis karena baru saja diberhentikan dari pekerjaannya. Gadis itu menangis bukan karena kehilangan pekerjaan. Dia menangis karena tak lagi bisa menatap pria pujaan hatinya lagi.Biasanya, setiap pagi gadis itu bersemangat karena akan kembali melihat seorang pria dewasa yang begitu perkasa. Menyapa pria itu, mendengar suara pria itu, bahkan menyaksikan tubuh atletis pria itu, sudah menjadi santapan sehari-hari Anggita. Arsyil Yudistira memang begitu memesona. Walau pria itu berusia tiga puluhan, tapi wajah tampan dan tubuh atletisnya, membuat Arsyil terlihat sangat menggairahkan bagi gadis-gadis seumuran Anggita.Gadis itu tak pernah menyangka jika dirinya akan jatuh cinta pada seorang pria yang berusia sepuluh tahun lebih tua darinya. Anggita merasakan getaran-getaran itu di hatinya, saat Arsyil mulai suka memujinya. Sejak saat itu, senyuman yang selalu ditampilkan oleh petani tamp

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 91

    “Sepertinya beberapa hari belakangan, kamu cukup sehat,” ucap Arsyil saat dirinya bersama sang istri baru saja masuk ke kamar.“Iya. Rasanya tubuhku sudah mulai segar kembali. Apalagi tadi pagi sudah diurut dengan Ceu Edah. Tubuh ini jadi terasa tambah segar,” ungkap Azmya. Senyuman lebar terkembang di wajah Arsyil. Pria itu seketika menyergap Azmya. Memeluk erat sang istri dari belakang. Kini Arsyil sudah membenamkan wajahnya pada lekuk leher Azmya.“Sudah bisa melayaniku dong, kalau begitu.”Arsyil tak membutuhkan jawaban dari Azmya. Melihat kondisi tubuh sang istri begitu bugar, Arsyil pun tau jika Azmya sudah siap untuk melayaninya.Jemari pria itu kini telah menangkup salah satu benda kenyal milik Azmya. Arsyil memberikan pijatan-pijatan lembut di sana seraya memberikan jejak-jejak kepemilikan di leher sang istri.Azmya tentu saja mulai menikmatinya. Terlebih saat pria itu mulai menggesek-gesekkan bagian tubuhnya yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status