Share

Eps. 05

Author: Mamak_A
last update Last Updated: 2022-06-17 21:24:25

“Hei, Kau akan menyesal sudah menikahi Mia. Mia itu hanya mencintaiku! Dia bahkan dengan sukarela menyerahkan keperawanannya padaku. Azmya sudah tidak perawan lagi! Ceraikan dia!”

Mata Azmya mendelik. Wanita itu mengguncang tangan Arsyil sembari menggelengkan kepalanya. Menyangkal apa yang diucapkan oleh Irwan. Namun Arsyil tak menanggapinya. Pria itu malah melangkah meninggalkan Azmya.

Arsyil melangkah menaiki panggung musik, menghampiri Irwan dan merebut microphone dari tangan mantan kekasih Azmya itu. Ucapan Irwan di depan para tamu undangan dan keluarga, benar-benar membuat Arsyil geram. Ingin rasanya dia menghajar mantan kekasih istrinya itu hingga babak belur. Tapi Arsyil tak mau menanggapinya dengan adu otot. Karena itu tak akan bisa mengembalikan nama baik sang istri, yang telah tercoreng karena ucapan pria brengsek itu.

“Hei Bung! Aku tau maksud dan tujuan Kau mengatakan hal itu padaku. Kau ingin aku menyeraikan Mia, lalu Kau yang akan menikahinya. Iya kan?”

“A-aku mengatakan yang sebenarnya. Mia memang sudah tidak perawan! Aku yang sudah mencicipinya!” ucap Irwan dengan bibir menyeringai.

“Hei Bung! Apa Kau tau, kalau yang Kau lakukan ini merusak nama baik Mia? Apa Kau pikir, kalau aku menyeraikan Azmya saat ini, dia mau menikahi pria yang sudah memfitnahnya, menyemarkan nama baiknya? Hah!”

“Aku tidak memfitnah siapapun. Aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya! Aku tidak mau Kau sampai tertipu dengan kepolosan Azmya! Kau harus menyeraikannya, agar nanti malam kau tidak kecewa karena menikahi perempuan yang sudah tidak perawan!”

Tangan Arsyil mengepal, rahangnya mengeras. Ingin sekali dia melayangkan tinjuan kepada pria yang ada di hadapannya ini. Mata Arsyil berubah merah. Berkali-kali pria itu menahan amarah. Beberapa orang juga berusaha ingin mengusir Irwan, tapi Arsyil menghalanginya. Nama baik istrinya harus segera dia bersihkan. Arsyil tidak mau, orang-orang berpikir jika Azmya adalah gadis yang tak baik.

“Apa perlu aku menunjukkan bercak darah di seprei yang ada di kamar Mia, pada Kau? Hah!”

Irwan sedikit terkejut dengan ucapan Arsyil. Apa Azmya dan pria di hadapannya ini sudah melakukan hubungan suami istri? Itu tidak mungkin terjadi. Biasanya orang-orang akan melakukannya pada saat malam pengantin. Begitulah pikir Irwan. Pria itu untuk tak percaya dengan ucapan Arsyil.

“Aku tau kau dari tadi berdiri di pintu sebelah Barat dan menyaksikan iringan pengantin. Kau mau tau, kenapa Mia aku gendong?”

“Itu karena Mia masih merasakan perih di organ intimnya. Karena satu jam setelah akad nikah, Azmya Putri langsung aku unboxing!” ujar Arsyil dengan mulut menyeringai.

Irwan terperanjat. Sedari tadi dia memang memerhatikan Azmya dengan lekat. Cara berjalan Azmya memang terlihat sedikit berbeda dari biasanya.

“Kalau Kau tidak percaya, ayo ikut ke rumah mertuaku. Akan aku tunjukkan buktinya. Kalau perlu, akan aku jelaskan secara rinci, bagaimana ekspresi meringis Mia sewaktu aku memasuki tubuhnya!”

Tubuh Irwan seketika menegang. Padahal dia sudah lama merencanakan semua ini. Dia sengaja menunggu hingga Azmya dan Arsyil mengucapkan janji suci pernikahan. Agar gadis itu malu, lalu dia akan pasang badan, menggantikan Arsyil dan melanjutkan resepsi pernikahan.

“Ayo, kita rumah mertuaku, sekarang! Saksikan sendiri bercak darah perawan Azmya-ku!” tantang Arsyil.

Irwan mematung dengan tangan mengepal. Pria itu benar-benar tak rela Azmya dimiliki pria lain. Tapi, apa yang bisa dia lakukan sekarang? Azmya bahkan sudah digagahi pria lain. Walaupun ingin memiliki Azmya, tapi Irwan juga tak sudi menerima gadis bekas.

Diiringi sorakan para tamu undangan, sembari menahan malu bercampur amarah, Irwan berlalu begitu saja dari gedung pernikahan itu.

Sementara itu, Arsyil menyeringai saat menatap sang istri yang tengah duduk di pelaminan sembari menutup wajah dengan kedua tangan. Gegas pria itu menghampiri Azmya, lalu duduk di samping istrinya itu.

“Kamu kenapa, Sayang? Kenapa wajah kamu yang cantik dan memesona ini harus ditutupi?”

“Aku malu! Kenapa Kamu menyeritakan kejadian pagi tadi di hadapan semua orang!” rengek Azmya yang kini berada dalam dekapan sang suami.

“Aku kesal. Tadi pagi, aku sudah sudah payah melepaskan segel Kamu. Eeh ... Dia seenaknya saja mengaku-ngaku!”

Sontak gedung serbaguna itu kembali ricuh. Suara tawa dari seluruh tamu undangan dan keluarga yang hadir begitu menggema. Mendengar itu, Azmya pun melepaskan diri dari dekapan sang suami. Mengapa semua orang tertawa begitu kencang? Apa ada hal aneh lain, yang terjadi di acara resepsi pernikahannya?

Mata Azmya seketika membulat. “Arrsss! Kenapa microphone ini Kamu bawa! Semua orang kan jadi mendengar obrolan kita!” ketus Azmya. Suara tawa kembali menggema di gedung serbaguna itu. Bahkan Arsyil pun ikut terkekeh-kekeh saat ini.

“Sayang, maaf ya. Aku memang sengaja membawa microphone ini,” ucap Arsyil yang kembali terkekeh karena Azmya memukuli dada bidangnya dengan kesal.

Pria itu lantas menangkap kedua tangan Azmya yang sedari tadi memukulinya. “Aku sangat mencintaimu, Azmya-ku.”

Pria itu pun mengecup singkat dahi Azmya, diiringi suara riuh dan tepuk tangan seluruh tamu undangan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 96

    Anggita begitu terkejut saat tiba-tiba kedua orang tuanya masuk ke dalam bilik ya dan mengatakan jika mereka baru saja menemui Arsyil. Bertanya-tanya dalam hati, apa yang diperbuat orang tuanya di kediaman pria yang dicintainya itu? Apa orang tuanya sudah mengetahui alasan yang sebenarnya, mengapa dia dipecat? Apa ayah dan ibunya akan memarahinya karena mencintai suami orang? Apa ayah dan ibunya akan murka karena dia sering menonton aksi Arsyil dan Azmya?Anggita pun menegakkan tubuhnya. Gadis itu bersiap akan cecaran orang tuanya. Tapi, kalimat pertama yang ditanyakan oleh ibunya, membuat Anggita terkejut.“Apa benar Pak Arsyil sering menggoda kamu?” tanya Mila. Dahi Anggita berkerut mendengar pertanyaan sang ibunda.Menggoda? Pria beristri itu tak pernah sekalipun menggodanya. Jangankan menggoda, pria itu bahkan tidak bisa untuk digoda. Kenapa kedua orang tuanya bisa mempunyai pikiran seperti itu?“Bapak dan ibu tadi bertemu dengan tetangganya. Katanya Pak Arsyil itu sering menggo

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 95

    “Kenalkan, nama saya Indri. Saya istri dari ketua RT, tempat di mana Arsyil dan Azmya tinggal. Kebetulan rumah saya tepat di depan rumah mereka,” ucap Indri.“Ada apa dengan mereka?” tanya wanita itu. Mila pun tanpa ragu menyeritakan apa yang terjadi pada anaknya.“Mia memang seperti itu. Cemburuan gak jelas. Anak saya juga mengalami nasib yang tidak jauh beda. Padahal Arsyil itu naksir berat dengan anak saya tadinya. Tau-tau digoda oleh si Mia itu! Eh ... sekarang malah menuduh anak Ibu dan Bapak yang menggoda suaminya. Padahal saya yakin, pasti Arsyil yang lebih dulu menggoda anak Bapak dan Ibu. Arsyil itu sebenarnya jenuh sama istrinya yang tidak bisa apa-apa itu!”“Berarti Pak Arsyil itu mata keranjang ya?” tanya Mila. Wanita paruh baya itu menatap tak percaya.“Bukan Arsyil yang mata keranjang. Tapi, istrinya itu yang tidak becus dalam mengurusi suami. Mia itu kan tidak bisa memasak, tidak bisa mengurus rumah. Bahkan sudah tidak perawan saat menikah!”Mata Mila dan Jajang melebar

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 94

    Mila dan sang suami memutuskan untuk berhenti di sebuah warung makan yang tak jauh dari kediaman Arsyil dan Azmya. Pasangan suami istri paruh baya itu masih begitu emosional. Ucapan Arsyil dan Azmya yang menuduh anaknya hendak menjadi orang ketiga bagi rumah tangga keluarga petani itu, membuat Mila dan sang suami meradang.Mereka tau betul sikap Anggita. Putri sulung mereka itu adalah seorang anak yang lemah lembut. Lakunya juga sangat baik. Anggita bahkan tak pernah terlihat berhubungan dekat dengan seorang pria. Bagaimana mungkin anak yang begitu lugu bisa menggoda seorang pria yang notabenenya adalah majikannya? Bahkan pria itu berusia jauh lebih tua dari anak mereka.“Saya yakin Pak. Pasti Bu Mia itu mengada-ada. Masa anak kita dituduh menggoda suaminya. Pasti dianya saja yang cemburuan. Atau ... jangan-jangan Pak Arsyil yang menggoda anak kita, tapi menuduh Anggi yang menggodanya, saat ketahuan oleh istrinya itu!” umpat Mila.“Menurut Bapak juga

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 93

    Ibu kandung Anggita menghampiri rumah Arsyil yang berada di desa yang bersebelahan dengan desa tempatnya tinggal. Mila berangkat ke sana bersama sang suami. Sebenarnya pria itu tak mau menemani sang istri untuk mengemis sebuah pekerjaan untuk anaknya. Menurut pria itu, Anggita terlalu berlebihan. Harusnya, dengan pengalaman kerjanya selama mendampingi Arkana, anak gadisnya itu mampu mencari pekerjaan dengan lebih mudah.Namun, saat Anggita sama sekali tak menyentuh makanannya. Saat anaknya itu harus dipasangi selang infus karena tak mendapatkan asupan makanan dan cairan yang cukup, mau tak mau, pria itu mengikuti sang istri ke kediaman Arsyil dan Azmya.Sesampainya di sana, kedua orang tua Anggita memohon agar sang anak diperbolehkan untuk kembali bekerja di sana.“Kasihan Anggi sampai tidak mau makan dan minum, Pak, Bu,” ucap Mila. Wanita paruh baya itu, tanpa tau persolan yang menimpa anaknya, terus memohon pada Arsyil dan Azmya.“Mohon maaf, Pak. Saya tidak bisa menerima Anggi untu

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 92

    Sementara itu, saat Azmya begitu menikmati permainan sang suami. Ada seorang gadis cantik yang terus menangis karena baru saja diberhentikan dari pekerjaannya. Gadis itu menangis bukan karena kehilangan pekerjaan. Dia menangis karena tak lagi bisa menatap pria pujaan hatinya lagi.Biasanya, setiap pagi gadis itu bersemangat karena akan kembali melihat seorang pria dewasa yang begitu perkasa. Menyapa pria itu, mendengar suara pria itu, bahkan menyaksikan tubuh atletis pria itu, sudah menjadi santapan sehari-hari Anggita. Arsyil Yudistira memang begitu memesona. Walau pria itu berusia tiga puluhan, tapi wajah tampan dan tubuh atletisnya, membuat Arsyil terlihat sangat menggairahkan bagi gadis-gadis seumuran Anggita.Gadis itu tak pernah menyangka jika dirinya akan jatuh cinta pada seorang pria yang berusia sepuluh tahun lebih tua darinya. Anggita merasakan getaran-getaran itu di hatinya, saat Arsyil mulai suka memujinya. Sejak saat itu, senyuman yang selalu ditampilkan oleh petani tamp

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 91

    “Sepertinya beberapa hari belakangan, kamu cukup sehat,” ucap Arsyil saat dirinya bersama sang istri baru saja masuk ke kamar.“Iya. Rasanya tubuhku sudah mulai segar kembali. Apalagi tadi pagi sudah diurut dengan Ceu Edah. Tubuh ini jadi terasa tambah segar,” ungkap Azmya. Senyuman lebar terkembang di wajah Arsyil. Pria itu seketika menyergap Azmya. Memeluk erat sang istri dari belakang. Kini Arsyil sudah membenamkan wajahnya pada lekuk leher Azmya.“Sudah bisa melayaniku dong, kalau begitu.”Arsyil tak membutuhkan jawaban dari Azmya. Melihat kondisi tubuh sang istri begitu bugar, Arsyil pun tau jika Azmya sudah siap untuk melayaninya.Jemari pria itu kini telah menangkup salah satu benda kenyal milik Azmya. Arsyil memberikan pijatan-pijatan lembut di sana seraya memberikan jejak-jejak kepemilikan di leher sang istri.Azmya tentu saja mulai menikmatinya. Terlebih saat pria itu mulai menggesek-gesekkan bagian tubuhnya yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status