Share

Tamu Tidak Diundang

"Sudah rapi?" Luke bertanya pada Rena setelah Rena merapikan kerah kemejanya. Ia memang hanya akan bekerja di ruangan ini, tapi ia tetap harus tampak rapi karena ia adalah seorang pemimpin.

"Sudah. Kamu tampak sangat tampan." Rena memuji dengan malu-malu tapi senyum puas hadir tanpa pamit di bibirnya lalu tangannya mengusap dada Luke yang bidang.

"Dan kamu sangat cantik. Bahkan di saat kamu belum membersihkan diri seperti saat ini." Luke menyahut dengan godaan kecil lalu mengusap rambut Rena dangan lembut.

"Maaf. Aku pasti terlihat kurang pantas." Rena tertunduk malu, nada sesal terdengar sayup-sayup.

"Jangan meminta maaf. Kamu adalah makhluk tercantik. Apapun keadaanmu, kamu akan selalu menjadi satu-satunya perempuan tercantik yang pernah aku temui." Luke menghiburnya dan memberikan senyuman lembut.

Rena tersenyum kecil. Jari-jarinya lalu meraih tangan Luke dan memainkannya. Itu adalah sebuah kebiasaan barunya karena ia merasa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status