Home / Thriller / Kode Kematian Sidney / Tipuan, Lokasi Berpindah

Share

Tipuan, Lokasi Berpindah

Author: Beegumi
last update Last Updated: 2024-12-22 08:36:49

Gedung pemerintahan terguncang oleh detak jam di dinding. Detektif Bee berdiri di depan panel kontrol bom, keringat dingin membasahi dahinya. Matahari merah menyinari ruangan, menyoroti kecemasan di wajahnya.

"Bee, cepat! Waktu habis!" teriak Briella dari luar ruangan.

Detektif Bee memandang panel kontrol dengan takjub. Kabel-kabel berwarna merah, biru, dan hijau terjalin seperti ular berbisa. Tombol-tombol berkedip seperti mata-mata yang mengintai.

"Aku tidak tahu cara menonaktifkannya!" desahnya.

Dia memeriksa panel kontrol lebih dekat. Kabel merah terhubung ke tombol hijau. Apakah itu benar? Ataukah itu jebakan?

Detektif Bee menggigit bibirnya. "Aku harus berani," katanya pada dirinya sendiri.

Detektif Bee menekan tombol hijau. Panel kontrol berkedip lebih cepat. Bom bergetar lebih keras.

Briella menyerobot masuk, matanya terbelalak. "Bee, apa yang kau lakukan?!"

Detektif Bee menutup mata, menunggu ledakan yang tak terhindarkan. Tapi, tidak ada suara. Dia membuka mata dan melihat panel kontrol berhenti berkedip. Bom dinonaktifkan.

Detektif Bee dan Briella berpelukan, lega. Tapi, tiba-tiba Bee merasakan sesuatu yang tidak beres. "Briella, aku rasa ada sesuatu yang salah..."

Briella menatapnya dengan khawatir. "Apa itu, Bee?"

Detektif Bee tersenyum lemah. "Aku tidak tahu... Tapi aku rasa ini belum berakhir."

Gedung pemerintahan terasa sunyi setelah bom dinonaktifkan. Detektif Bee memandang panel kontrol dengan rasa lega. Tapi, matanya terhenti pada kode terakhir yang muncul di layar.

Kode Terakhir

"EVIT-02: UNIVERSITAS SIDNEY. WAKTU: 30 MENIT."

Darah Detektif Bee berhenti mengalir. Hatinya terasa terhantam palu godam. Bom di gedung pemerintahan hanya pancingan. Bom sebenarnya ada di Universitas Sidney.

Bee: (membatin) "Tidak, tidak mungkin. Riin, ada Rin di sana. Rin pergi dari sana... Tolong..."

Briella: "Bee, apa yang terjadi?"

Bee: (tergesa-gesa) "Bom sebenarnya ada di Universitas Sidney! Kita harus segera ke sana!"

Briella: "Apa? Bagaimana bisa?"

Bee: "Tidak ada waktu! Kita harus berlari!"

Detektif Bee dan Briella berlari menuju pintu keluar, tapi terhalang oleh pintu yang terjebak.

Briella: "Pintu terjebak! Kita terjebak!"

Mereka berlari mencari jalan keluar, tapi setiap pintu yang mereka temukan terjebak. Waktu terasa semakin singkat.

Inspektur Renji baru tiba di lokasi, melihat gedung pemerintahan yang sunyi.

Renji: "Apa yang terjadi? Detektif Bee dan Briella di mana?"

Petugas Keamanan: "Mereka masih di dalam, Inspektur. Mereka mencoba keluar."

Renji: "Cepat, bantu mereka! Apa yang terjadi?"

Petugas Keamanan: "Bom yang sebenarnya ada di Universitas Sidney, Inspektur. Detektif Bee dan Briella mencoba berpikir cara menyelamatkan nyawa mahasiswa."

Inspektur Renji berlari menuju mobil, menghubungi tim untuk segera menuju Universitas Sidney.

Renji: (melalui radio) "Tim, kita memiliki situasi darurat di Universitas Sidney. Bom akan meledak dalam 20 menit. Segera ke lokasi!"

***

Detektif Bee terjebak dalam keputusasaan. Waktu terasa berlari, meninggalkannya dalam kegelapan. Ia harus menghubungi Rin, menyelamatkannya dari maut yang mengintai di Universitas Sidney.

Tiba-tiba, ponsel Bee bergetar. Pesan dari Alexander muncul di layar.

"Sial, Ran bahkan tak bisa membawa ponselnya jika harus ke kampus. Kenapa si bajingan ini lagi yang mengirim!" Bee kesal.

Tertulis: "Aku bukan ketua EVIT, Bee. Aku hanya pesuruh. Mereka sudah memasang penyadap di Universitas Sidney untuk memantau percakapan. Tidak ada yang akan berhasil menyelamatkan Rin. Waktu habis."

Bee merasa darahnya membeku. Alexander telah memainkan permainan kotor.

Bee: (membatin) "Rin, aku tidak bisa menyelamatkanmu... Maafkan aku..."

Briella: "Bee, jangan menyerah! Kita harus mencoba!"

Bee: "Tidak ada cara, Briella. Mereka tahu semua rencana kita."

Briella: "Kita harus mencari cara menghancurkan bom tersebut!"

Detektif Bee dan Briella berlari mencari cara menghancurkan bom. Tapi, waktu terus berlari. Bom akan meledak dalam 10 menit.

Bee dan Briella terjebak dalam keputusasaan. Mereka tidak bisa menyelamatkan Rin. Bom akan meledak, menghancurkan segalanya.

Bee: (membatin) "Rin, aku mencintaimu... Maafkan aku..."

Inspektur Renji berlari menuju mobil, menghubungi tim untuk segera menuju Universitas Sidney.

Bee mencoba tenang. Ia melihat ke arah rekannya Briella yang nampak sangat panik.

Bee bergumam, "Kau harus melompat ke setiap dinding, Briell. Aku tetap ingin kau hidup."

"Apa maksudmu?"

"Aku punya ide. Tapi satu orang harus mengorba kan nyawanya. Inj demi kelangsungan nyawa orang banyak, para generasi muda yang sedang berpendidikan itu. Termasuk Rin, aku tidak ingin ia mati. Ia bahkan memiliki cita-cita yang manis."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kode Kematian Sidney   Mozaik 5

    Bee, Briella, dan Renji memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang latar belakang penumpang dan awak pesawat. Mereka ingin menemukan beberapa petunjuk yang menarik dan mengungkap identitas pembunuh. Mereka memulai dengan mengumpulkan informasi tentang penumpang yang duduk di sekitar Madame Kuznetsova. Mereka menemukan bahwa salah satu penumpang, seorang pria bernama Sergei, memiliki alibi yang tidak kuat. Sergei mengatakan bahwa ia sedang tidur saat pembunuhan terjadi, tetapi Bee dan timnya menemukan bahwa Sergei memiliki riwayat konflik dengan Madame Kuznetsova. Mereka memutuskan untuk melakukan wawancara lebih lanjut dengan Sergei. Selain itu, Bee dan timnya juga menemukan bahwa salah satu awak pesawat, seorang pramugari bernama Natalia, memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Madame Kuznetsova. Mereka memutuskan untuk melakukan wawancara lebih lanjut dengan Natalia. Dengan informasi yang mereka kumpu

  • Kode Kematian Sidney   Mozaik 4

    Bee merasa terkejut dengan berita tersebut. Ia tidak mengerti mengapa pesawat harus melakukan pendaratan darurat. Pilot menjelaskan bahwa kontrol lalu lintas udara telah menerima laporan tentang adanya bahaya di pesawat dan bahwa mereka harus melakukan pendaratan darurat untuk memastikan keselamatan semua penumpang.Bee memutuskan untuk mempersiapkan diri untuk pendaratan darurat. Ia meminta pramugari untuk mempersiapkan semua penumpang dan memastikan bahwa mereka semua dalam keadaan aman.Saat pesawat melakukan pendaratan darurat, Bee merasa sangat tegang. Ia memperhatikan bahwa semua penumpang terlihat sangat ketakutan dan tidak nyaman.Setelah pesawat mendarat dengan selamat, Bee memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Ia meminta pilot untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang laporan bahaya yang diterima oleh kontrol lalu lintas udara.Pilot menjelaskan bahwa laporan tersebut berasal dari sebuah sumber yang tidak diketahui

  • Kode Kematian Sidney   Mozaik 3

    Bee meminta pramugari untuk memanggil pilot dan meminta bantuan untuk mengambil tindakan yang lebih serius. Pilot segera menghubungi kontrol lalu lintas udara dan meminta bantuan untuk mengirimkan tim penyelidik ke bandara tujuan.Sementara itu, Bee memulai penyelidikan intensif. Ia meminta semua penumpang untuk memberikan keterangan tentang apa yang mereka lihat dan dengar saat pembunuhan terjadi. Bee juga meminta pramugari untuk memberikan informasi tentang rutinitas penerbangan dan apakah ada sesuatu yang tidak biasa terjadi saat penerbangan.Saat penyelidikan berlangsung, Bee menemukan bahwa beberapa penumpang memiliki alibi yang tidak kuat. Seorang pria yang bernama Alexei Petrov mengaku bahwa ia sedang tidur saat pembunuhan terjadi, namun Bee menemukan bahwa Petrov memiliki riwayat kriminal dan mungkin memiliki motif untuk membunuh Madame Kuznetsova.Bee juga menemukan bahwa Sophia Patel memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Madame Kuznetsova. Patel mengaku bahwa ia dan Mad

  • Kode Kematian Sidney   Mozaik 2

    Detektif Bee memandang ke luar jendela pesawat, menatap awan putih yang terbentang seperti lautan tak terhingga. Ia merasa lega karena telah menemani kekasihnya, Rin, wisuda di Universitas Sidney. Kini, ia siap kembali ke Moskow, Polandia, untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai detektif.Saat pesawat lepas landas, Bee merasa sedikit nostalgia. Ia ingat saat-saat indah bersama Rin di Sidney, dari berjalan-jalan di pantai Bondi hingga menikmati makan malam romantis di restoran Italia. Namun, ia juga tahu bahwa ia harus kembali ke kenyataan dan melanjutkan pekerjaannya.Bee memandang sekelilingnya, melihat penumpang lain yang duduk di sekitarnya. Ada seorang pria tua yang sedang membaca koran, seorang ibu muda yang sedang menenangkan anaknya yang menangis, dan seorang wanita yang duduk di sebelahnya, Madame Kuznetsova.Madame Kuznetsova adalah seorang wanita yang elegan dan anggun, dengan rambut hitam yang tergerai dan mata hijau yang tajam. Ia memakai gaun merah yang mewah dan perhiasan

  • Kode Kematian Sidney   Mozaik 1

    ...dengan senyum di wajahnya. "Selamat, Detektif Bee," Briella berkata dengan suara yang tinggi. "Kamu telah menyelesaikan kasus ini dengan sukses."Detektif Bee memandang ke arah Briella dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik kata-kata yang tercantum di dalamnya. "Aku hanya melakukan pekerjaan saya," Detektif Bee berkata dengan suara yang stabil.Briella tersenyum dan memeluk Detektif Bee. "Kamu adalah detektif yang terbaik," Briella berkata dengan suara yang rendah.Detektif Bee memandang ke arah Briella dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik mata yang tajam tersebut. Saat mereka berpelukan, Inspektur Renji mendekati mereka."Detektif Bee, kamu telah melakukan pekerjaan yang luar biasa," Inspektur Renji berkata dengan suara yang tinggi. "Kamu telah menyelamatkan banyak nyawa dan menghentikan kejahatan yang besar."Detektif Bee memandang ke arah Inspektur Renji dengan mata yang taja

  • Kode Kematian Sidney   Pertemuan Kembali

    Detektif Bee memandang ke arah kunci yang terlihat seperti kunci besar dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik kunci tersebut. Ia melihat bahwa kunci tersebut memiliki beberapa simbol yang terlihat seperti simbol rahasia.Saat Detektif Bee memandang ke arah simbol-simbol tersebut, ia mendengar suara-suara yang terdengar seperti suara-suara langkah kaki yang datang dari belakangnya. Ia berpaling dan melihat Rin yang berjalan dengan cepat menuju ke arahnya."Apa yang kamu temukan?" Rin bertanya dengan suara yang tinggi. Detektif Bee memandang ke arah Rin dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik mata yang tajam tersebut."Aku menemukan kunci!" Detektif Bee menjawab dengan suara yang stabil. Rin memandang ke arah Detektif Bee dengan mata yang tajam, seolah-olah sedang menunggu Detektif Bee untuk menemukan jawabannya sendiri.Saat Detektif Bee dan Rin berbicara, mereka mendengar suara-suara yang terd

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status