Share

Menemui Rin

Author: Beegumi
last update Last Updated: 2024-12-22 10:14:21

Briella menatap Bee dengan rasa tidak percaya. "Apa maksudmu, Bee? Kau tidak bisa serius!"

Bee mengangguk. "Aku serius, Briella. Kita harus menyelamatkan Rin dan mahasiswa lainnya. Aku memiliki rencana."

Briella terdiam, memahami rencana Bee. "Tidak, Bee! Kau tidak bisa melakukan itu!"

Bee tersenyum lemah. "Aku harus melakukannya, Briella. Kau harus hidup dan menyelamatkan Rin."

Briella: "Tidak, Bee! Aku tidak bisa meninggalkanmu!"

Bee: "Kau harus, Briella. Aku tidak ingin kau mati bersamaku."

Detektif Bee memeluk Briella erat. "Jangan lupa, kau harus melompat ke dinding dan menyelamatkan diri. Aku akan mengalihkan perhatian penyadap."

Bee berlari menuju penyadap, mengalihkan perhatian mereka. Briella melompat ke dinding, menyelamatkan diri. Bom meledak, menghancurkan gedung.

Briella menatap ke belakang, melihat Bee yang terjebak dalam ledakan. Air matanya mengalir, menyesali kehilangan sahabatnya.

"Terima kasih, Bee," katanya dalam hati. "Aku tidak akan melupakanmu."

***

Suara ledakan mengguncang gedung, namun ternyata itu hanya rekaman suara ledakan dari ponsel yang diputar Detektif Bee untuk menipu Alexander. Bee dan Briella bersembunyi di balik dinding, menunggu reaksi Alexander dengan napas tertahan.

"Rencana kita harus berhasil," bisik Bee kepada Briella.

Briella mengangguk, mata mereka beradu dalam kegelapan. "Kita harus menyelamatkan Rin dan mahasiswa lainnya."

Alexander masuk ke gedung, terperangkap dalam jebakan Bee. Langkahnya percaya diri, tapi matahari merah menyinari kecurigaan di wajahnya.

"Kau pikir kau bisa menipu aku, Bee?" teriak Alexander.

Bee keluar dari persembunyian, senyumnya menantang. "Kau sudah terjebak, Alexander."

Rekan polisi Briella dan Bee yang dipimpin oleh Inspektur Renji muncul dari bayangan, mengepung Alexander. Ternyata Inspektur dan yang lain hanya berakting sebelumnya. Yang pergi hanya sebagian polisi sebagai pengalihan.

Satu-satunya yang tak bisa disadap adalah pesan teks. Yah, Bee memberitahu rencananya jauh waktu sebelum menemukan kode bom di Universitas Sidney pada.

Rekan polisi Bee, Sersan Haru bersembunyi di balik dinding, menunggu sinyal dari Bee.

"Siap, Inspektur," bisik Sersan Haru kepada Inspektur Renji melalui radio. "Kami siap menangkap target."

Inspektur Renji menjawab, "Tunggu sinyal dari Detektif Bee. Jangan salah langkah."

Suara ledakan semakin keras, menutupi suara langkah Alexander yang mendekati.

"Sial! Suara darimana itu!" kesal Alexander.

Bee tertawa kecil. "Haha, kau ini lucu sekali, Alex. Bukankah itu suara bom yang kau pasang?"

"Jangan mengada-ngada! Aku tahu betul ini tipuan. Aku tidak pernah berniat menaruh bom sebenarnya di sini."

Sersan Haru dan timnya muncul dari bayangan, mengepung Alexander. "Tangan di atas kepala! Jangan bergerak!" teriak James.

Alexander berusaha melawan, tapi tidak berhasil. Tim polisi memborgol tangannya dan menyeretnya keluar gedung.

Inspektur Renji menginstruksikan, "Bawa dia ke markas besar polisi. Akhiri EVIT!"

Bee keluar secara penuh, senyumnya menantang. "Semua sudah aman, Inspektur Renji."

Mobil polisi membawa Alexander ke markas besar polisi, menandai akhir dari EVIT. Bee dan Briella berpelukan, lega dan bangga atas keberhasilan mereka.

***

Mobil Bee melaju menuju Universitas Sidney. Ia tak sabar menemui Rin. Bee mengecek ponselnya. Mengirimi pesan pada Briella.

"Beritahu aku informasi apa saja yang dikatakan Alex nantinya."

"Baik," jawab Briella singkat.

Detektif Bee sampai. Tatapannya seakan menyiratkan ia tahu harus kemana. Langkahnya menuju ruang perpustakaan Universitas Sidney, mencari Rin. Ia menemukan Rin di antara rak buku, tersenyum.

"Rin!" teriak Bee, berlari menuju gadis itu.

Rin terkejut, menatap Bee dengan rasa bingung. "Bee? Apa kau lakukan di sini? Bagaimana kau bisa tiba-tiba ada di sini?"

Bee memeluk Rin erat. "Aku menyelamatkanmu, Rin. EVIT sudah ditumbangkan."

Rin kebingungan. "Apa maksudnya EVIT? menumbangkan apa? Kau ada kasus lagi?"

Bee tersenyum mengangguk. "Iya."

"Memang apa hubungannya denganku sampai kau bahagia sekali begini, ya ampun."

***

Sementara itu, Briella menginterogasi Alexander di markas besar polisi.

"Siapa ketua EVIT sebenarnya?" tanya Briella.

Alexander tersenyum sinis. "Aku bukan ketua EVIT. James adalah ketuanya. Ia memiliki rencana besar untuk melakukan serangkaian pembunuhan."

Briella terkejut. "Apa? Berapa banyak kaki tangan James?"

Alexander menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu pasti, tapi mereka ada di mana-mana. James ingin menciptakan kekacauan total."

Bee dan Rin berjalan di kampus, menikmati kebahagiaan bersama. Namun, Bee tidak bisa menghilangkan perasaan khawatir tentang James dan rencananya.

"Rin, aku harus melindungimu," kata Bee serius.

Rin menatap Bee dengan rasa cinta. "Aku percaya padamu, Bee."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kode Kematian Sidney   Mozaik 5

    Bee, Briella, dan Renji memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang latar belakang penumpang dan awak pesawat. Mereka ingin menemukan beberapa petunjuk yang menarik dan mengungkap identitas pembunuh. Mereka memulai dengan mengumpulkan informasi tentang penumpang yang duduk di sekitar Madame Kuznetsova. Mereka menemukan bahwa salah satu penumpang, seorang pria bernama Sergei, memiliki alibi yang tidak kuat. Sergei mengatakan bahwa ia sedang tidur saat pembunuhan terjadi, tetapi Bee dan timnya menemukan bahwa Sergei memiliki riwayat konflik dengan Madame Kuznetsova. Mereka memutuskan untuk melakukan wawancara lebih lanjut dengan Sergei. Selain itu, Bee dan timnya juga menemukan bahwa salah satu awak pesawat, seorang pramugari bernama Natalia, memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Madame Kuznetsova. Mereka memutuskan untuk melakukan wawancara lebih lanjut dengan Natalia. Dengan informasi yang mereka kumpu

  • Kode Kematian Sidney   Mozaik 4

    Bee merasa terkejut dengan berita tersebut. Ia tidak mengerti mengapa pesawat harus melakukan pendaratan darurat. Pilot menjelaskan bahwa kontrol lalu lintas udara telah menerima laporan tentang adanya bahaya di pesawat dan bahwa mereka harus melakukan pendaratan darurat untuk memastikan keselamatan semua penumpang.Bee memutuskan untuk mempersiapkan diri untuk pendaratan darurat. Ia meminta pramugari untuk mempersiapkan semua penumpang dan memastikan bahwa mereka semua dalam keadaan aman.Saat pesawat melakukan pendaratan darurat, Bee merasa sangat tegang. Ia memperhatikan bahwa semua penumpang terlihat sangat ketakutan dan tidak nyaman.Setelah pesawat mendarat dengan selamat, Bee memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Ia meminta pilot untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang laporan bahaya yang diterima oleh kontrol lalu lintas udara.Pilot menjelaskan bahwa laporan tersebut berasal dari sebuah sumber yang tidak diketahui

  • Kode Kematian Sidney   Mozaik 3

    Bee meminta pramugari untuk memanggil pilot dan meminta bantuan untuk mengambil tindakan yang lebih serius. Pilot segera menghubungi kontrol lalu lintas udara dan meminta bantuan untuk mengirimkan tim penyelidik ke bandara tujuan.Sementara itu, Bee memulai penyelidikan intensif. Ia meminta semua penumpang untuk memberikan keterangan tentang apa yang mereka lihat dan dengar saat pembunuhan terjadi. Bee juga meminta pramugari untuk memberikan informasi tentang rutinitas penerbangan dan apakah ada sesuatu yang tidak biasa terjadi saat penerbangan.Saat penyelidikan berlangsung, Bee menemukan bahwa beberapa penumpang memiliki alibi yang tidak kuat. Seorang pria yang bernama Alexei Petrov mengaku bahwa ia sedang tidur saat pembunuhan terjadi, namun Bee menemukan bahwa Petrov memiliki riwayat kriminal dan mungkin memiliki motif untuk membunuh Madame Kuznetsova.Bee juga menemukan bahwa Sophia Patel memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Madame Kuznetsova. Patel mengaku bahwa ia dan Mad

  • Kode Kematian Sidney   Mozaik 2

    Detektif Bee memandang ke luar jendela pesawat, menatap awan putih yang terbentang seperti lautan tak terhingga. Ia merasa lega karena telah menemani kekasihnya, Rin, wisuda di Universitas Sidney. Kini, ia siap kembali ke Moskow, Polandia, untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai detektif.Saat pesawat lepas landas, Bee merasa sedikit nostalgia. Ia ingat saat-saat indah bersama Rin di Sidney, dari berjalan-jalan di pantai Bondi hingga menikmati makan malam romantis di restoran Italia. Namun, ia juga tahu bahwa ia harus kembali ke kenyataan dan melanjutkan pekerjaannya.Bee memandang sekelilingnya, melihat penumpang lain yang duduk di sekitarnya. Ada seorang pria tua yang sedang membaca koran, seorang ibu muda yang sedang menenangkan anaknya yang menangis, dan seorang wanita yang duduk di sebelahnya, Madame Kuznetsova.Madame Kuznetsova adalah seorang wanita yang elegan dan anggun, dengan rambut hitam yang tergerai dan mata hijau yang tajam. Ia memakai gaun merah yang mewah dan perhiasan

  • Kode Kematian Sidney   Mozaik 1

    ...dengan senyum di wajahnya. "Selamat, Detektif Bee," Briella berkata dengan suara yang tinggi. "Kamu telah menyelesaikan kasus ini dengan sukses."Detektif Bee memandang ke arah Briella dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik kata-kata yang tercantum di dalamnya. "Aku hanya melakukan pekerjaan saya," Detektif Bee berkata dengan suara yang stabil.Briella tersenyum dan memeluk Detektif Bee. "Kamu adalah detektif yang terbaik," Briella berkata dengan suara yang rendah.Detektif Bee memandang ke arah Briella dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik mata yang tajam tersebut. Saat mereka berpelukan, Inspektur Renji mendekati mereka."Detektif Bee, kamu telah melakukan pekerjaan yang luar biasa," Inspektur Renji berkata dengan suara yang tinggi. "Kamu telah menyelamatkan banyak nyawa dan menghentikan kejahatan yang besar."Detektif Bee memandang ke arah Inspektur Renji dengan mata yang taja

  • Kode Kematian Sidney   Pertemuan Kembali

    Detektif Bee memandang ke arah kunci yang terlihat seperti kunci besar dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik kunci tersebut. Ia melihat bahwa kunci tersebut memiliki beberapa simbol yang terlihat seperti simbol rahasia.Saat Detektif Bee memandang ke arah simbol-simbol tersebut, ia mendengar suara-suara yang terdengar seperti suara-suara langkah kaki yang datang dari belakangnya. Ia berpaling dan melihat Rin yang berjalan dengan cepat menuju ke arahnya."Apa yang kamu temukan?" Rin bertanya dengan suara yang tinggi. Detektif Bee memandang ke arah Rin dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik mata yang tajam tersebut."Aku menemukan kunci!" Detektif Bee menjawab dengan suara yang stabil. Rin memandang ke arah Detektif Bee dengan mata yang tajam, seolah-olah sedang menunggu Detektif Bee untuk menemukan jawabannya sendiri.Saat Detektif Bee dan Rin berbicara, mereka mendengar suara-suara yang terd

  • Kode Kematian Sidney   Terjebak

    Detektif Bee memandang ke arah meja-meja yang terlihat seperti meja laboratorium dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di atas meja-meja tersebut. Ia melihat bahwa meja-meja tersebut memiliki beberapa benda yang terlihat seperti benda-benda laboratorium.Saat Detektif Bee mencari kunci, Rin tiba-tiba berseru dengan suara yang tinggi. "Detektif Bee, kita harus pergi dari sini sekarang!" Rin berkata dengan suara yang tergesa-gesa.Detektif Bee memandang ke arah Rin dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang terjadi. Ia melihat bahwa Rin menunjuk ke arah pintu yang terlihat seperti pintu rahasia."Apa yang terjadi?" Detektif Bee bertanya dengan suara yang stabil. Rin memandang ke arah Detektif Bee dengan mata yang tajam, seolah-olah sedang menunggu Detektif Bee untuk menemukan jawabannya sendiri."Pintu tersebut telah terkunci," Rin menjawab dengan suara yang rendah. Detektif Bee memandang ke arah pintu tersebut dengan mata yan

  • Kode Kematian Sidney   Menemukan Rin

    Detektif Bee memandang ke arah lampu-lampu tersebut dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik lampu-lampu tersebut. Ia melihat bahwa lampu-lampu tersebut memiliki beberapa simbol yang terlihat seperti simbol peringatan. Ia tahu bahwa simbol-simbol tersebut digunakan untuk memberikan peringatan bahwa mesin-mesin tersebut sedang berjalan dengan tidak normal.Saat Detektif Bee memandang ke arah lampu-lampu tersebut, ia mendengar suara-suara yang terdengar seperti suara-suara pintu yang terbuka. Ia berpaling dan melihat sebuah pintu yang terlihat seperti pintu rahasia yang terbuka lebar. Ia tahu bahwa pintu tersebut digunakan untuk memasuki sebuah ruangan yang tersembunyi.Detektif Bee memandang ke arah pintu tersebut dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik pintu tersebut. Ia melihat bahwa pintu tersebut memiliki sebuah kunci yang terlihat seperti kunci besar. Ia tahu bahwa kunci tersebut digunakan untuk membuka pintu

  • Kode Kematian Sidney   Mendekati Rin (4)

    Detektif Bee memandang ke arah peti tersebut dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di dalamnya. Ia melihat bahwa peti tersebut memiliki sebuah kunci yang terlihat seperti kunci besar. Ia tahu bahwa ia harus membuka peti tersebut untuk menemukan apa yang tersembunyi di dalamnya.Saat Detektif Bee mencoba membuka peti tersebut, ia mendengar suara-suara yang terdengar seperti suara-suara langkah kaki yang datang dari belakangnya. Ia berpaling dan melihat beberapa orang yang terlihat seperti ilmuwan yang berjalan dengan cepat menuju ke arahnya."Apa yang kamu lakukan di sini?" salah satu ilmuwan tersebut bertanya dengan suara yang tinggi. Detektif Bee memandang ke arah ilmuwan tersebut dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik kata-kata yang tercantum di dalamnya."Aku mencari Rin," Detektif Bee menjawab dengan suara yang stabil. Ilmuwan tersebut memandang ke arah Detektif Bee dengan mata yang tajam, seolah-olah sed

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status