Detektif Bee dan Opposite Briella dipanggil ke Sidney untuk menyelidiki serangkaian pengeboman misterius oleh organisasi EVIT yang dipimpin oleh Mr. Zero. Saat menyelidiki, Detektif Bee mendapati hubungannya pengeboman dengan kekasihnya, Rin, yang berada dalam bahaya! Lantas, apakah Detektif Bee dan Briella bisa mengungkapkan kebenaran di tengah tekanan seperti ini?
View MoreMoskow, Polandia. Pagi hari yang cerah.
Detektif Bee berdiri di depan jendela apartemennya, memandang kota Moskow yang sibuk. Dia mengenakan piyama putih dan rambutnya masih acak-acakan. Teleponnya berdering. Detektif Bee: (mengangkat telepon) "Halo?" Inspektur Renji: (suara dari seberang) "Bee, saya butuh bantuanmu. Kasus pengeboman misterius terjadi di Sidney. Saya membutuhkan keahlianmu." Detektif Bee: "Apa yang terjadi?" Inspektur Renji: "Tiga ledakan dalam seminggu. Tidak ada korban jiwa, tapi kerusakan parah. Saya percaya Anda dapat memecahkan kasus ini." Detektif Bee memandang jam dinding, 06:00 pagi. Dia mengambil secarik kertas dan pena, mulai mencatat detail kasus. "Apa yang terjadi di Sidney? Siapa di balik serangkaian pengeboman ini?" Detektif Bee berpikir dalam diam, matanya menyala dengan semangat. Detektif Bee memandang kertas catatannya, pikirannya sudah terfokus pada kasus pengeboman di Sidney. Dia mengambil secangkir kopi dan duduk di meja kerja. Detektif Bee: (berbicara sendiri) "Tiga ledakan dalam seminggu... Motifnya apa?" Teleponnya berdering lagi. Detektif Bee: (mengangkat telepon) "Halo?" Inspektur Renji: "Bee, saya sudah mengirimkan detail kasus ke email Anda. Silakan cek." Detektif Bee: "Baik, Inspektur. Saya akan memeriksanya." Detektif Bee membuka laptop dan memeriksa email dari Inspektur Renji. Dia membaca detail kasus dengan cermat. Detektif Bee: (berbicara sendiri) "Ledakan pertama di universitas, kedua di gedung pemerintah, ketiga di pusat perbelanjaan... Pola apa ini?" Dia mengambil pena dan mulai menganalisis data. Setelah beberapa jam menganalisis data, Detektif Bee memutuskan untuk berangkat ke Sidney. Dia mengemas barang dan memanggil taksi. Detektif Bee: (berbicara kepada pengemudi taksi) "Bandara, tolong." Pengemudi: "Baik, Pak. Berapa lama perjalanan?" Detektif Bee: "Tidak lama. Saya memiliki pekerjaan penting." Di bandara, Detektif Bee membeli tiket pesawat ke Sidney. Dia menunggu penerbangan sambil memikirkan kasus tersebut. Detektif Bee: (berbicara sendiri) "Apa yang menunggu saya di Sidney?" Detektif Bee memandang jam dinding, waktu penerbangan sudah dekat. Dia mengambil napas dalam-dalam, siap menghadapi petualangan baru di Sidney. *** Cahaya matahari Sidney menyambut Detektif Bee seperti senyum seorang musafir yang menjemput kebenaran. Briella menunggu di pintu keluar bandara, wajahnya cerah seperti pagi hari. Briella: "Selamat datang, Bee! Bayanganmu telah lama menghilang dari pandangan." Detektif Bee: "Briella, senyummu masih sama. Apa kabar?" Briella: "Kabar baik, Bee. Inspektur Renji membutuhkan kecerdasanmu lagi." Di dalam mobil, Detektif Bee memandang foto jejak bom di laptop Briella. "Jejak ini seperti lukisan kematian, Briella. Pelaku ini pandai menyembunyikan jejak." Briella: "Tapi kita harus mengungkapkan kebenaran, Bee. Sebelum ledakan berikutnya menghancurkan semuanya." Detektif Bee: "Kita harus menyelidiki perusahaan konstruksi dan pengembang. Mungkin ada benang merah di antara mereka." Briella: "Saya sudah membuat daftar, Bee. Mari kita mulai petualangan ini." Mobil mereka meluncur di jalan Sidney, membawa dua detektif tersebut menuju kebenaran yang tersembunyi. Cahaya matahari memimpin mereka ke jalan yang penuh misteri. Gedung-gedung tinggi berdiri seperti penjaga rahasia, sementara jalan-jalan sempit tersembunyi di balik kabut kebingungan. Briella: "Kita harus bergerak cepat, Bee. Waktu tidak sabar menunggu." Detektif Bee: "Saya tahu, Briella. Setiap detik adalah petunjuk yang terlewatkan." Briella: "Apa yang membuatmu yakin kasus ini terkait dengan perusahaan konstruksi?" Detektif Bee: "Intuisi, Briella. Dan jejak bom yang tidak biasa." Di dalam mobil, Detektif Bee memandang peta Sidney yang terlipat di tangannya. "Kita harus mencari titik temu antara korban dan lokasi ledakan. Mungkin ada pola yang tersembunyi." Briella: "Saya sudah menganalisis data, Bee. Tidak ada pola yang jelas." Detektif Bee: "Mungkin kita salah melihat, Briella. Mungkin pola itu tersembunyi di balik kebiasaan." Briella: "Kebiasaan? Apa maksudmu?" Detektif Bee: "Kebiasaan korban sebelum ledakan. Mungkin ada sesuatu yang sama." Briella: "Kita harus bergerak cepat, Bee. Ledakan berikutnya bisa terjadi kapan saja." Detektif Bee: "Saya tahu. Mari kita tinjau kembali kasus ini. Apa yang kita ketahui tentang korban dan lokasi ledakan?" Briella: "Korban pertama adalah seorang mahasiswa, kedua seorang pegawai pemerintah, dan ketiga seorang pengunjung pusat perbelanjaan. Semua korban selamat, tapi kerusakan parah." Detektif Bee: "Pola korban tidak jelas. Apakah ada hubungan antara korban dan lokasi ledakan?" Briella: "Belum ada hubungan yang jelas. Tapi kita menemukan jejak bom yang tidak biasa di lokasi kedua." Detektif Bee memandang lagi foto jejak bom di laptop Briella. "Ini jejak bom buatan lokal, tapi dengan teknologi canggih. Pelaku ini pintar dan berpengalaman." Detektif Bee: "Kita harus bekerja sama dengan tim forensik untuk menganalisis jejak bom." Briella: "Saya sudah menghubungi mereka. Mereka siap membantu." Mobil mereka berhenti di depan kantor polisi Sidney. Detektif Bee dan Briella keluar, siap memulai penyelidikan. Udara kota terasa berat dengan misteri yang belum terpecahkan. Inspektur Renji: "Selamat datang, Detektif Bee. Saya senang Anda sudah tiba."Bee, Briella, dan Renji memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang latar belakang penumpang dan awak pesawat. Mereka ingin menemukan beberapa petunjuk yang menarik dan mengungkap identitas pembunuh. Mereka memulai dengan mengumpulkan informasi tentang penumpang yang duduk di sekitar Madame Kuznetsova. Mereka menemukan bahwa salah satu penumpang, seorang pria bernama Sergei, memiliki alibi yang tidak kuat. Sergei mengatakan bahwa ia sedang tidur saat pembunuhan terjadi, tetapi Bee dan timnya menemukan bahwa Sergei memiliki riwayat konflik dengan Madame Kuznetsova. Mereka memutuskan untuk melakukan wawancara lebih lanjut dengan Sergei. Selain itu, Bee dan timnya juga menemukan bahwa salah satu awak pesawat, seorang pramugari bernama Natalia, memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Madame Kuznetsova. Mereka memutuskan untuk melakukan wawancara lebih lanjut dengan Natalia. Dengan informasi yang mereka kumpu
Bee merasa terkejut dengan berita tersebut. Ia tidak mengerti mengapa pesawat harus melakukan pendaratan darurat. Pilot menjelaskan bahwa kontrol lalu lintas udara telah menerima laporan tentang adanya bahaya di pesawat dan bahwa mereka harus melakukan pendaratan darurat untuk memastikan keselamatan semua penumpang.Bee memutuskan untuk mempersiapkan diri untuk pendaratan darurat. Ia meminta pramugari untuk mempersiapkan semua penumpang dan memastikan bahwa mereka semua dalam keadaan aman.Saat pesawat melakukan pendaratan darurat, Bee merasa sangat tegang. Ia memperhatikan bahwa semua penumpang terlihat sangat ketakutan dan tidak nyaman.Setelah pesawat mendarat dengan selamat, Bee memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Ia meminta pilot untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang laporan bahaya yang diterima oleh kontrol lalu lintas udara.Pilot menjelaskan bahwa laporan tersebut berasal dari sebuah sumber yang tidak diketahui
Bee meminta pramugari untuk memanggil pilot dan meminta bantuan untuk mengambil tindakan yang lebih serius. Pilot segera menghubungi kontrol lalu lintas udara dan meminta bantuan untuk mengirimkan tim penyelidik ke bandara tujuan.Sementara itu, Bee memulai penyelidikan intensif. Ia meminta semua penumpang untuk memberikan keterangan tentang apa yang mereka lihat dan dengar saat pembunuhan terjadi. Bee juga meminta pramugari untuk memberikan informasi tentang rutinitas penerbangan dan apakah ada sesuatu yang tidak biasa terjadi saat penerbangan.Saat penyelidikan berlangsung, Bee menemukan bahwa beberapa penumpang memiliki alibi yang tidak kuat. Seorang pria yang bernama Alexei Petrov mengaku bahwa ia sedang tidur saat pembunuhan terjadi, namun Bee menemukan bahwa Petrov memiliki riwayat kriminal dan mungkin memiliki motif untuk membunuh Madame Kuznetsova.Bee juga menemukan bahwa Sophia Patel memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Madame Kuznetsova. Patel mengaku bahwa ia dan Mad
Detektif Bee memandang ke luar jendela pesawat, menatap awan putih yang terbentang seperti lautan tak terhingga. Ia merasa lega karena telah menemani kekasihnya, Rin, wisuda di Universitas Sidney. Kini, ia siap kembali ke Moskow, Polandia, untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai detektif.Saat pesawat lepas landas, Bee merasa sedikit nostalgia. Ia ingat saat-saat indah bersama Rin di Sidney, dari berjalan-jalan di pantai Bondi hingga menikmati makan malam romantis di restoran Italia. Namun, ia juga tahu bahwa ia harus kembali ke kenyataan dan melanjutkan pekerjaannya.Bee memandang sekelilingnya, melihat penumpang lain yang duduk di sekitarnya. Ada seorang pria tua yang sedang membaca koran, seorang ibu muda yang sedang menenangkan anaknya yang menangis, dan seorang wanita yang duduk di sebelahnya, Madame Kuznetsova.Madame Kuznetsova adalah seorang wanita yang elegan dan anggun, dengan rambut hitam yang tergerai dan mata hijau yang tajam. Ia memakai gaun merah yang mewah dan perhiasan
...dengan senyum di wajahnya. "Selamat, Detektif Bee," Briella berkata dengan suara yang tinggi. "Kamu telah menyelesaikan kasus ini dengan sukses."Detektif Bee memandang ke arah Briella dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik kata-kata yang tercantum di dalamnya. "Aku hanya melakukan pekerjaan saya," Detektif Bee berkata dengan suara yang stabil.Briella tersenyum dan memeluk Detektif Bee. "Kamu adalah detektif yang terbaik," Briella berkata dengan suara yang rendah.Detektif Bee memandang ke arah Briella dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik mata yang tajam tersebut. Saat mereka berpelukan, Inspektur Renji mendekati mereka."Detektif Bee, kamu telah melakukan pekerjaan yang luar biasa," Inspektur Renji berkata dengan suara yang tinggi. "Kamu telah menyelamatkan banyak nyawa dan menghentikan kejahatan yang besar."Detektif Bee memandang ke arah Inspektur Renji dengan mata yang taja
Detektif Bee memandang ke arah kunci yang terlihat seperti kunci besar dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik kunci tersebut. Ia melihat bahwa kunci tersebut memiliki beberapa simbol yang terlihat seperti simbol rahasia.Saat Detektif Bee memandang ke arah simbol-simbol tersebut, ia mendengar suara-suara yang terdengar seperti suara-suara langkah kaki yang datang dari belakangnya. Ia berpaling dan melihat Rin yang berjalan dengan cepat menuju ke arahnya."Apa yang kamu temukan?" Rin bertanya dengan suara yang tinggi. Detektif Bee memandang ke arah Rin dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik mata yang tajam tersebut."Aku menemukan kunci!" Detektif Bee menjawab dengan suara yang stabil. Rin memandang ke arah Detektif Bee dengan mata yang tajam, seolah-olah sedang menunggu Detektif Bee untuk menemukan jawabannya sendiri.Saat Detektif Bee dan Rin berbicara, mereka mendengar suara-suara yang terd
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments