Share

18. Tukar Pasang

Ningsih sudah tak dapat lagi menghitung semua pengalaman pertamanya yang membuat lidahnya kelu. Namun, melihat laut adalah yang paling menggetarkan dadanya, bahkan tanpa diketahui yang lain, air telah bergulir di sudut mata gadis itu. Foto pantai di majalah bekas kini langsung dilihatnya sendiri. Hamparan pasir putih, buai ombak, dan nyiur tertiup angin, mengharukan. Matanya tertambat pada garis yang membentang di cakrawala. Dia menatapnya bagai laron yang jatuh cinta pada pijar cahaya lampu. Dia ingin pergi ke sana, ke kaki langit, mencari kedamaian yang telah dapat dia rasakan walau baru sekadar memandangnya dari jauh.

Ningsih menoleh ke Kak Evi yang duduk santai dan tersenyum. Perempuan berhijab itu lalu mengajaknya turun ke hamparan pasir, menyusuri bibir pantai lalu naik ke dermaga kayu yang menjorok ke laut. Ningsih sudah tak sungkan menggenggam erat tangan Kak Evi yang memberi kehangatan.

Sebelum magrib mereka bersiap pulang. Dua porsi dipesan sebagai buah tanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status