Home / Sci-Fi / Koloni Betaverse / 4. Better to Take a Look

Share

4. Better to Take a Look

Author: Joel Amri
last update Last Updated: 2023-03-24 16:47:51

"Pemerintah berencana membangun Auto Pinned Grid System untuk semua jalan dalam kota di Jakarta. Proyek tersebut ditargetkan selesai pada 2254 nanti. Apabila terlaksana, sebagai konsekuensinya kendaraan pribadi bermesin yang tidak dapat terintegrasi dengan APGS seperti mobil dan sepeda motor, akan ditiadakan dari jalanan ibu kota." Dila membacakan resume berita seputar Jakarta. "Maaf, Andy. Ini berita buruk untuk Beetle kamu."

"Oh, ya! Semoga pada saat itu aku sudah bisa membangun rumah di Weleri. Akan kubawa dia ke sana."

Mobil Beetle listrik kabriolet putih itu adalah koleksi akongnya. Kondisi mobil buatan Jerman yang desainnya terinspirasi dari bentuk kumbang itu sangat terawat. Dalam surat wasiat yang dibacakan setelah kakeknya itu wafat, nama Andy disebutkan berhak mewarisi mobil tersebut. Selain itu dia juga memperoleh sepetak lahan di Weleri, Jawa Tengah. 

Namun, berita soal rencana pembangunan APGS itu memang tidak ditemuinya

di Global Earth Network, atau setidaknya di media tersebut ia tidak masuk dalam berita terkini terkait Jakarta.

"Tapi, bukan berita itu yang aku cari. Adakah berita terkini tentang lockdown di Jakarta?"

"Baiklah. Tunggu beberapa detik!"

Dengan sepeda gunung berangka kuning hitamnya, Andy membelah jalan utama di Betaverse. Tanpa lalu lalang mobil, mobdron, atau kendaraan besar bermesin lainnya, suasana di jalan raya itu menjadi seperti jalanan plaza. Bahkan kadang terdapat segerombolan burung pipit yang berhamburan saat dia lewat.

"Tajuk rencana yang terbit hari ini membahas tentang lockdown di Jawa. Artinya, Jakarta juga termasuk, bukan?"

"Please deh, Dil!"

"Baiklah. Mengikuti perkembangan terakhir dampak virus Z di dunia, juga laporan hasil penelitian ilmiah mengenai hubungan gejala yang timbul akibat infeksi virus Z dengan faktor-faktor imunitas fisik dan psikologis, maka isolasi menyeluruh atau lockdown di semua wilayah di Jawa tidak bisa dihindari."

"Teruskan!" kata Andy setelah Dila berhenti bersuara beberapa saat.

"Kamu ingin aku membaca resume atau keseluruhannya?"

"Highlight, tapi dipersingkat."

"Hem. Pernyataan Panglima TNI bahwa ancaman virus Z tidak boleh dipandang sebelah mata telah memunculkan polemik di antara anggota DPR yang saling berseberangan. Sementara, kemarin beberapa senator dari wilayah Sumatra juga menyuarakan kekhawatiran terhadap peningkatan jumlah orang yang terinfeksi virus Z di pulau itu. Mereka meminta penambahan jumlah mesin lab pendeteksi digital di setiap provinsi. Seorang sosiolog dari Universitas Nasional Australia memberi peringatan akan terjadinya krisis sosial terutama di wilayah perkotaan di Pulau Jawa. Kesimpulan itu dia dapatkan dari hasil simulasi yang dilakukan dengan mengacu pada mutasi virus Z terkini yang terjadi di seluruh dunia. Profesor Munir, orang yang pertama kali meramalkan keberadaan virus Z satu dekade lalu, juga tidak membantah kesimpulan tersebut."

"Tunggu! Bagaimana dengan lockdown? Apakah itu baru sekadar isu?"

"Menurut redaksi Betalook, jika faktor dan variabelnya terpenuhi, lockdown di seluruh Jawa akan terjadi paling lambat satu bulan ke depan dan paling cepat satu minggu ini."

"Jadi, itu hanya prediksi … hanya opini."

"Kamu bisa coba memeriksanya dengan DefineXD."

"Oke, cobalah!"

"Baiklah. Tunggu sebentar."

Dua kilometer di depannya, di ujung jalan, tampak menjulang Menara Oracle, gedung pencakar langit setinggi 240 meter. Secara struktur bangunan, ia berupa gedung tabung bertumpuk tetapi dengan desain kontemporer yang aerodinamis. Balai kota dan segenap departemen, kecuali Departemen Kepolisian, berkantor di gedung tersebut.

"Artikel tersebut valid!"

"Valid? Untuk sebuah peristiwa yang belum terjadi?"

"Kamu bertanya?"

"Oke, sudahlah, Dil!"

Untuk sebuah media elegan, dengan iklan berkelas dari sebuah tempat yang dibangun dengan mengagungkan teknologi tinggi dan terdepan dalam konsep pemikiran, melayani masyarakat berpendidikan yang penuh kedisiplinan dan keteraturan, zero corruption, sejauh ini isi pemberitaan Betaverse Outlook tidak dapat dijadikan pegangan karena menurutnya, sebuah opini, bagaimanapun, bukanlah fakta. Tidak ada lockdown sepulau Jawa hari ini. Secara jurnalistik bahkan Tablet Metro, media lokal Jakarta, jadi terasa lebih baik. Walaupun mereka memberitakan soal perceraian artis atau biduan yang selingkuh setidaknya itu fakta.

Andy ingin fokus mengayuh sepedanya.  Namun, lamat-lamat dia menyadari kekesalannya kepada satu-satunya media yang dimiliki kota ini, berlebihan. Betalook berhak untuk menulis yang menurut mereka layak disiarkan. Jika dia tak setuju pun tidak ada yang melarang. 

Barangkali kekesalannya sesungguhnya bukan kepada aplikasi berita itu melainkan kenyataan bahwa dia masih belum bisa mengetahui kabar keluarganya. Ironisnya, hanya isu dari Betaverse Outlook yang bisa disambungkan dengan persoalannya itu. Dalam hal ini fakta seterang apapun mengenai perceraian dan perselingkuhan selebriti sama sekali tidak akan membantunya.

"Dila, putarkan album pramilenium!"

"Baiklah. Play randomly!"

"No! Grunge only!" pinta Andy sambil mempercepat putaran gir sepedanya.

Sebelum tiba di pertigaan tempat Menara Oracle berdiri, di sisi kanan jalan, terdapat sebuah papan layar videotron berbahan amoxled yang setipis kaca. Papan itu melekat vertikal menutupi sebagian jendela kaca di tiga tingkat pertama sebuah gedung perkantoran yang lebih rendah dari Menara Oracle. 

Dia hafal dengan satu iklan sebuah media pada papan layar itu yang juga menunjukkan lokasi kantornya. Kantor Betaverse Outlook berada di tiga lantai tersebut. Video animasi tiga dimensi itu menampilkan objek teleskop dan mikroskop serta permainan teks dalam hitam putih yang memikat dengan kesan yang tegas, berkelas dan canggih.

“Betaverse Outlook … Betalook … Better to take a look!” 

Ada keingintahuan yang muncul tiba-tiba di benaknya. Inikah kekuatan sebuah iklan? Sekarang baru disadarinya, gambar teleskop dan mikroskop itu hadir bukan sebagai elemen desain semata. Kami mengamati dan meneliti, pasti begitu kira-kira maksudnya. Orang-orang seakan digoda untuk melihat lebih saksama isi pemberitaan Betalook. Hal lainnya, semboyan pada iklan Betaverse Outlook itu memicu memorinya tentang Kota Betaverse itu sendiri. 

Kota mengagumkan ini sudah semacam utopia. Sejak SD Andy sering mendengar cerita tentang Betaverse dengan segala keistimewaan dan kecanggihannya yang bagaikan kisah fiksi sains. Keajaiban pertama yang membekas adalah cerita disertai rekaman video tentang alun-alun Kota Betaverse yang berubah menjadi stadion sepak bola yang megah hanya dalam hitungan jam. Setelah selesai digunakan stadion itu secara otomatis dikemas ulang dan disimpan ke bawah tanah hingga alun-alun yang asri itu kembali ke keadaan semula. Sangat luar biasa. Terlalu fantastis sehingga dia menganggapnya itu hanya sebuah video animasi.

Kemudian setelah dewasa ketika dia menyaksikannya langsung, bahkan menjadi warga Kota Betaverse yang bekerja di kantor pemerintah, tentu saja dia percaya dengan keajaiban-keajaiban itu walaupun kesan yang didapatkannya tidak seajaib dulu. Hal itu karena dalam kuliahnya dia mempelajari juga ilmu teknik mutakhir yang diterapkan di Betaverse. Salah satunya adalah teknik mekanisme transformasi arsitektur seperti yang digunakan pada stadion sepak bola tersebut.

Jadi, barangkali, sebaiknya dia memeriksanya terlebih dulu sebelum membantah isi tajuk rencana Betaverse Outlook. It's better to take a look.

"Dila, siapa sih pemilik media Betalook?"

"George C. Lee."

"Diplomat Cheng? Pendiri Kota Betaverse?"

"Kamu bertanya? Jika ya, jawabannya adalah ya, kamu benar."

"Lantas, siapa pemimpin redaksinya?"

"George C. Lee alias Diplomat Cheng."

"Astaga! Sekarang aku benar-benar tidak dapat mengabaikan isinya begitu saja."

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Koloni Betaverse   30. Gabutan di Pulau Betaverse

    Andy telah selesai berbicara melalui telepon dengan Udin ketika turun di spot streamline di bawah gedung Oracle. Sopir mobil jet Profesor Munir itu sepakat untuk terbang membawa Andy ke seberang pukul sembilan. Si sopir bersemangat menawarinya untuk mengantar langsung ke Jakarta tetapi Andy tetap menolak. Setelah keberangkatannya hampir pasti Andy meminta Dila mencarikan tiket kereta atau bus jurusan Tegal—Jakarta untuk siang ini. Andy juga membaca berita terbaru tentang lockdown agar tidak melewatkan perkembangan yang berlangsung cepat seperti yang terjadi semalam. Editorial Betaverse Outlook mengatakan, tinggal menunggu waktu Kota Betaverse menghadapi persoalan yang sama dengan kota-kota lain di Jawa. Andy berkutat dengan tabletnya hingga anak tangga elevator bertemu marmer lantai bawah tanah yang berkilau. Spot perhentian itu bermandikan cahaya lampu, sangat mencolok dibandingkan lorong gelap di jalur lintasan pod cab. Di area masuk, pengguna streamline lebih ramai d

  • Koloni Betaverse   29. Alasan Abstrak

    Dewan kota diisi para tokoh penting Betaverse. Namun, lima puluh orang itu tidak dipilih lewat pemilu seperti anggota parlemen. Dengan jumlah warga sekitar tiga ratus ribu jiwa, Betaverse menggunakan sistem musyawarah yang lebih sederhana dibandingkan kota-kota di Pantura. Semua warga Betaverse berhak mendaftar untuk ikut dalam rapat. Serta-merta mereka dapat menjadi anggota dewan kota berdasar ketentuan dan kondisi dari Panitia. Tentu saja semua pendaftar diseleksi agar sesuai yang dibutuhkan. Cara lain adalah melalui undangan dari Panitia. "Cara kedua itu yang lebih banyak dipakai. Terutama untuk rapat dadakan," jelas Profesor Munir sambil mengusap tangannya dengan semprotan antiseptik. Andy duduk menghadap beliau sambil mendengar penjelasan tentang rapat dewan kota Betaverse. Sebelumnya sebagai pembuka percakapan Andy memberi tahu yang dilihatnya di lantai 55 kepada sang profesor. Andy berasumsi beliau mengetahui rencana rapat tersebut dan bahwa acara di aula

  • Koloni Betaverse   28. Lorong Streamline

    Memelesat di dalam pod cab dengan jendela bening transparan lebih terasa hidup daripada mode sembunyi. Andy merekam video pemandangan di depannya dengan tablet. Dia merasa takjub seperti saat awal-awal kepindahannya ke Betaverse. Andy tahu ada kemungkinan, atau lebih tepatnya risiko, dia akan meninggalkan kota ini demi membersamai Mom, Dad, dan Shellyn. Meski singkat, menjadi warga Betaverse sudah merupakan pengalaman yang sangat berkesan. Tidak akan ditemuinya lagi moda transportasi seperti ini di mana pun, satu-satunya di dunia. Baru kali ini setelah sebulan memilih bersepeda, Andy kembali menggunakan streamline. Lorong di bawah tanah tempat jalur pod cab itu, dibuat dengan tata cahaya yang indah agar pengguna streamline tidak terintimidasi oleh ruang tertutup dan kecepatannya yang seperti peluru. Efek garis-garis cahaya itu menurut Andy membuat streamline bagaikan kapsul perjalanan waktu. Pengguna yang takut melihat pemandangan dalam kecepatan tinggi itu kemungkinan tidak tahu ca

  • Koloni Betaverse   27. Lockdown Se-Jawa

    Pagi pukul enam lewat, Bob telah duduk di meja favoritnya di restoran UniChichi. Liurnya nyaris meleleh melihat penampilan semangkuk mi kuah dengan tambahan telur sambal merah. Rasa kantuknya pun hilang disulut aroma hidangan hangat yang membangkitkan selera. Sementara, gelang androidnya sunyi tanpa ada notifikasi apa pun. Bob merasa tidak perlu menunggu. Perutnya sudah berunjuk rasa sebab semalam hanya diberi asupan roti dan biskuit. Biarlah Said menyusulnya belakangan, pikir Bob. Nanti dia dapat menemani Said sarapan sambil menikmati tahu gejrot—buah tangan yang dia pesan semalam—sebagai menu penutup. Mi kuahnya hampir habis ketika Said muncul di ambang pintu restoran yang sengaja dibuka lebar setiap pagi. Pemuda itu masih membawa ransel. Tampaknya dia langsung datang ke UniChichi tanpa pulang lebih dahulu ke apartemen. Di tangannya tergantung goodie bag yang pasti berisi oleh-oleh. “Maaf, aku terlambat, Pak Bob!” Laki-laki semampai itu langsung duduk di depan Bob. Dia menyisir se

  • Koloni Betaverse   26. Fobia

    Sekitar pukul enam Andy telah mengayuh sepeda dari tempat parkir apartemennya menuju jembatan penyeberangan. Dia berkemas rapi dengan ransel yang terlihat penuh. Jaket kulit domba bertekstur halus yang dia kenakan cukup mampu menahan embusan angin dari daratan Jawa. Namun, dia melambat setelah melihat sekelompok polisi berjaga di mulut jembatan. Ketika akhirnya sepeda itu berhenti, seorang polisi muda datang mendekat. Dengan senter gelang tangan, polisi itu menyoroti sepeda gunung berdesain klasik itu. Andy mencoba tidak ambil pusing. Polisi mengetatkan pengawasan di situasi seperti sekarang adalah hal wajar. Andy hanya berharap jembatan masih dapat dilintasi. Seorang polisi lain datang menghampiri. “Pak Andy Shao?” Andy tidak mengenal petugas berusia sekitar 30 tahun itu. Sistem pengawasan inteligen digital pasti telah memindai muka Andy melalui kamera pengawas di sekitar tempat itu. Dengan cara itu petugas tersebut dapat memperoleh identitasnya dengan mudah. “Selamat malam, Pak

  • Koloni Betaverse   25. Tertahan di Betaverse

    Berdiri di pinggir koridor depan pintu lift, Andy tertegun menatap tabletnya. Dia membuktikan kata-kata Dila. Tiket kereta untuk malam ini hingga besok, bahkan setelahnya, kosong. Tidak ada jadwal perjalanan Tegal-Jakarta, tidak ke mana pun. Hanya ada keterangan “pelayanan rute luar kota dihentikan sementara”. Meskipun telah mendapatkan izin cuti, Andy masih belum tahu kapan dia akan berangkat ke Jakarta. Pilihan lain adalah dengan memesan travel mobdron yang berangkat dari Betaverse atau naik pesawat terbang dari bandara Cirebon. Namun, Andy lebih memilih transportasi darat lain seperti bus daripada melayang di atmosfer. Dia akui dirinya mengidap aerophobia. Dia takut naik pesawat terbang, melebihi ketakutannya duduk di dalam mobdron yang hanya terbang di bawah ketinggian seribu meter. "Benar rupanya," gumam Andy. "Kamu meragukan jawabanku, Andy?" balas Dila di airphone-nya. "Apakah sudah diputuskan? Lockdown?" "Belum ada beritanya. Tapi, bukan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status