Share

Bab 10 Merasa Kesal

"Alara!" Panggilan Arga membuyarkan konsentrasiku.

Roy sialan. Akhir-akhir ini sepertinya aku memang harus membatasi diri dengan mahluk tulang lunak itu sebelumnya dia benar-benar berhasil mencuci otakku.

"Eh, iya ada apa?" Entah kenapa aku gelagapan sendiri.

"Kita makan malam sama-sama di bawah."

"Emang Nila masak?" Pertanyaan konyol itu terlontar begitu saja.

"Maksundnya?" Arga mengernyitkan dahi tak mengerti.

"Biasanya, kan kita nge-gopud."

"Nge-gopud?" Dia tampak terkejut.

Aku mengangguk mengiyakan.

"Hooh, bentar!" Aku berlari kecil menuruni tangga, lalu menemukan Nila yang tengah menyeruput mie instan dalam pancinya.

"Nge-gepud apa hari ini kita Nil?" Tanyaku.

"Ng, itu, anu..." Nila merasa gugup.

"Jadi selama ini kamu nggak pernah masak?" Suara Arga menggelegar di belakangku.

"Uhuk!" Nila tersedak, hingga mie yang tengah ia seruput keluar dari hidungnya. Tak bisa kubayangkan betapa perihnya itu.

Sementara itu, Arga berjalan cepat membuka kulkas, dia geleng-geleng saat melih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status