Share

Nanda terjatuh

Tepat di pagi hari, Nanda puyeng sekali dan rasa mualnya meningkat. Dia berjalan kesakitan dengan perut terasa melilit, rasa mual bergejolak. Gedoran pintu dari Nanda terdengar di telinga Dion, ia gerak cepat membuka pintu ruang kerja.

"Dion..."

"Dion..."

"Bangun perut aku sakit banget," rintih Nanda.

Lekas Dion membopong Nanda ke sofa ruang tv, dia memberi Nanda air hangat dan membuat bubur instan sebelum meminum obat mual.

"Ayo Nanda lima suap aja, paksa jangan mau kalah sama rasa mual kamu. Demi janin kita," bujuk Dion mengelus wajah Nanda.

"Uuuweeek..."

Nanda berlari kencang ke kamar mandi, ia muntah hebat, bahu belakangnya di tepuk-tepuk Dion agar dada Nanda terasa lega.

Dion reflek mengendong tubuh Nanda, kerlipan kedua mata Nanda spontan jantungnya berdegub

cepat tak beraturan.

Kelihatan Dion perhatian sekali pada Nanda, kehangatan dan rangkulan yang di berikan Dion bikin Nanda kembali menyimpan perasaan sayang.

Keduanya juga seperti sudah terbiasa meladeni keadaan yang rumit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status