Kontrak Dadakan untuk Office Girl Cantik

Kontrak Dadakan untuk Office Girl Cantik

By:  ermawati  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
67Chapters
683views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ananda Larisa, gadis berusia 19 tahun, seorang office girl cantik yang mendadak terikat kontrak pernikahan dengan atasannya sendiri, Dion Pamungkas. Dion berjanji akan melunasi seluruh utang keluarga Nanda ketika berhasil melahirkan keturunannya. Dion membutuhkan Nanda untuk menjatuhkan ibu tirinya, yang diduga terlibat dalam percobaan pembunuhan ibunya. Konflik pun memanas saat ibu tiri Dion mulai menyiksa Ananda yang saat itu sedang hamil anak Dion. Mampukah mereka bertahan dengan rumah tangga yang semula hanya kontrak semata?

View More
Kontrak Dadakan untuk Office Girl Cantik Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
67 Chapters
Mencari Calon Pengantin
"Nanda cangkir di ruang meeting belum diambil!” "Siap, Pakde," seru Nanda semangat kerja. Ananda Larisa biasa dipanggil Nanda, gadis baru tamat SMA itu bekerja sebagai OB di perusahaan marketplace bernama Syukaborong.com.Dia wanita mudah yang bercita-cita ingin menjadi guru dan bertekad memiliki banyak usaha sampingan. Dia terobsesi punya banyak uang dan membantu bayar hutang Ayahnya yang menumpuk akibat biaya perawatan rumah sakit mendiang Ibunya. Dia juga ingin terlepas dari kemiskinan dan hidup memisah dari abangnya bernama Leon. Kebiasaan Abangnya berjudi dan mabuk-mabukan punya hutang ratusan juta, penyebab Nanda muak dengan kehidupannya yang sederhana. Nanda mengambil semua cangkir kotor dan membawanya ke pantry. Dia melihat Ali dan seorang karyawan berbicara berdua. Seingat Nanda, karyawan laki-laki itu adalah sekretaris CEO yang jarang Nanda lihat. Entah mengapa laki-laki itu bisa sampai di pantry hari ini. "Pak Dion minta dicarikan calon istri, masih mudah terus perawa
Read more
Kontrak Pernikahan
Nanda masih bingung dengan situasi di kantor CEO tadi. Tau-tau, dia sudah diseret ke sebuah restoran oleh Hanif masih dengan seragam office girl nya. Tiba-tiba menjadi pengantin? Apa CEO-nya sudah gila?Dion sudah sampai terlebih dahulu di restoran steak langgannya. Selang dua puluh menit, Hanif dan Nanda datang menyusul. Mereka bicara serius mengenai kontrak pernikahan."Nanda, Pak Dion ini harus segera menikah dalam waktu dekat. Berhubung Pak Dion belum punya calon istri yang cocok menurut padangan Pak Dion, jadi waktu saya bawak kamu tadi. Pak Dion langsung setuju," terang Hanif."Tanpa bertanya dulu sama saya?" tanya Nanda meradang."Kenapa memang kamu keberatan?" tanya Dion pada Nanda."Jelas keberatan, Pak Hanif gak izin sama saya hadap Bapak. Permasalahannya apa, main tarik tangan saya." Amuk Nanda menggebu, sepanjang jalan ke restoran dia menahan jengkel sama Hanif dan Dion."Kamu berani marah sama saya?!" gertak Dion.Sontak Nanda lupa kalau dia masih menjadi pegawai di peru
Read more
Perkenalan Keluarga
Setelah pertemuan awal mereka setuju menjalin kontrak pernikahan. Hari minggu siang, Dion menjemput Nanda di persimpangan dekat perusahaan milik Dion. Mereka pun ke salon dan butik terlebih dulu, sebelum pergi ke rumah Dion.Mobil Dion tiba, lalu berhenti di depan Nanda yang sudah menunggunya. Ketika di perjalanan menuju rumah keluarga Dion, di dalam mobil suasana kikuk terjadi diantara mereka. Sesekali saling melempar tatapan, Dio pun memutuskan mulai membuka omongan untuk mengajak Nanda bicara."Banyak wanita di luar sana cantiknya lebih terawat dibanding kamu. Mereka stylish juga dari keluarga terpandang, tapi kesan pertama kamu beda. Kamu tidak genit, kamu juga tidak mencuri perhatian ku secara berlebihan,” terang Dion.“Aku terpukau dengan kesan itu,” tambah Dion lagi.Nanda mengeryitkan dahinya menangkap omongan Dion. Bagi Nanda pemikiran Dion terlalu kritis karena menilai seseorang pun dari ekspresi.“Apakah itu sebuah pujian Pak?” tanya Nanda pada Dion.“Perkataan aku tadi bisa
Read more
Menuju Hari H
Berhubung weekend Dion janjian lagi dengan Nanda mengajaknya pergi mengurus dekorasi kamarnya kelak, jika mereka sudah menikah. Dion bergegas meluncur rumah Nanda.Setelah sampai rumah Nanda, ia disambut Leon dengan wajah penuh prasangka."Orang kaya beneran lu?" tanya Leon yang duduk tepat di depan Dion.Dion mengacuhkan ajakan Leon bicara lantaran ia menganggap bicara dengan Leon buang-buang waktu. Dia memilih fokus pada handphone miliknya tapi ekor matanya tetap waspada terhadap Leon."Lu gak dengar gue ajak bicara, belum jadi laki Nanda aja gak hormat sama gue. Gimana nanti jadi ipar, ngelunjak lu." Oceh Leon sedari tadi mendaratkan matanya yang melotot besar pada Dion."Woi, budek lu ya," teriak Leon kesal karena dicuekin."Gue hanya bicara sama orang normal. Gue anti sama orang pemalas, pembuat onar, beban keluarga apalagi orang itu laki-laki." Sembur Dion jujur."Beneran kurang ajar mulut lu ya, percuma banyak uang tapi kagak di ajari adab sama orang tua lu," oceh Leon ngamuk.
Read more
Hari H
Tepat di hari pernikahan, Nanda terlihat sangat menawan. Bentuk tubuhnya dibalut dengan kebaya warna cream, diperindah kerlipan payet yang gemerlap. Rambutnya pun di rangkai cantik dengan hairdo klasik, ditambah aksesoris mutiara warna putih.Peristiwa menegangkan dimulai dan terdengar sudah janji sakral di telinga semua orang. Ijab qabul berjalan dengan khidmat dan lancar di gedung mewah khusus pernikahan tengah kota.Tidak perlu berlama-lama, Nanda segera berjalan menuju pelaminan untuk bersanding dengan Dion.Paras Dion dan Nanda bak raja dan ratu sehari. Mereka sama-sama memancarkan aura takjub. Dengan gagahnya, Dion menyambut kedatangan istrinya di depan mata.Mereka bertatapan dengan binaran mata yang sayu sebab ijab qabul Dion dan Ayahnya, membuat Nanda pilu bahkan pedihnya yang Nanda rasakan sampai tiba acara sungkeman kepada orang tua.“Nanda atur tangisan kamu, make up kamu luntur semua” bisik Dion coba menenangkan Nanda.Namun Nanda tidak peduli ucapan Dion, dia menangis se
Read more
Flash back
Setelah resepsi pernikahan, Dion dan Nanda kembali menuju rumah Papanya Dion. Mereka menuju ke kamar Dion yang letaknya di samping teras rumah Papanya Dion.Kamar Dion seperti paviliun terpisah dengan rumah utama milik orang tuanya. Kemudian lanjut mereka membersihkan diri untuk istirahat, Nanda tidur dikamar Dion sedangkan Dion tidur diruang kerja.Pertama kali Nanda tidur dikamar baru walaupun sudah di ganti semua interiornya tapi aroma tubuh Dion masih tericum. Parfum yang di pakai Dion sangat melekat di hidung Nanda.Nanda berdengus sembari berkata,” Hem.. wangi khas Dion”. Setelah berbenah diri, Nanda pun melangkah menuju tempat tidur. Pikirannya selalu terbayang kasih sayang mendiang Ibunya, air matanya pun menetes dengan kerinduannya mendalam.Hati Nanda hancur fakta, Ibunya pergi tanpa berpamitan dengan keluarga besarnya.Ibunya meninggal dunia karena menderita kanker usus. Berjuang menjalani kemoterapi menjadi ingatan pahit, melihat Ibunya menahan sakit tapi tidak membuat Ibu
Read more
Geri bertindak
Ketika maka malam dirumah keluarga Dion, Papanya bertanya tentang malam pertama mereka sebagai suami istri.“Kapan kalian bulan madu?” tanya Papa Dion.“Belum ada rencana aku lagi sibuk,” jawab Dion singkat.“Gimana Nanda rasanya sudah menjadi istri sah Dion, ada perubahan gak dari sikap Dion ke kamu?” tanya Papanya Dion.“Banyak berunah Pa. Dia semakin terbuka dan jauh lebih baik memperlakukan aku sebagai istri,” jawab Nanda yakin.“Sebelum menikah Kak Nanda diperlakukan buruk ya sama Dion seperti wanita sewaan gitu,” sindir Geri melirik pada Nanda.Sontak Dion dan Nanda kaget atas ucapan Geri seperti mengarah pernikahan kontrak mereka.Dion menghentakan sendoknya karena ulah Geri berusaha mengorek urusan pribadinya.Nanda dengan cepat mencegah tindakan buruk Dion didepan Papanya.“Sebelum menikah dia agak kaku tapi setelah menikah dengannya, aku yakin dia sangat menghargai seorang wanita seperti dia menyayangi Mamanya.” Omongan Nanda membuat semua keluarga Dion berpusat padanya.Nand
Read more
Rencana Bulan Madu
Akhirnya Nanda bertemu dengan Ali dengan tampilan berbeda. Tidak lupa dia membawa buah tangan untuk Ali dan OB kantor lainnya.“Halo semua,” sapa Nanda diruang OB.“Wah, Nanda sesuatu luar biasa Istri CEO kita berkunjung keruang OB.” Seru Lia senior OB waktu Nanda kerja dulu."Kalian bisa saja, aku kangen sama kalian," sorak Nanda berkoar merapat dengan para seniornya.Nanda memberikan bingkisan yang dia bawak, senior OB begitu senang atas pemberian Nanda."Wah bagus banget jaket ini terima kasih Nanda," seru Budi seumuran dengan Ali. "Sama-sama Pak de Budi," sahut Nanda tersenyum riang."Bagus banget setelan baju ini pasti mahal harganya," ujar Lia."Gak Lia masih terjangkau, ada lagi itu tas buat kita nanti pergi." Sorak Nanda kegirangan bersama Lia.Mereka makan pizza bersama saling bercanda mengingat masa kerja dulu. Kemudian Ali menyepikan Nanda menjauh dari yang lain“Gimana Nanda perlakuan Pak Dion ke kamu?” tanya Ali.“Aman Pak de ternyata Dion orangnya baik,” jawab Nanda.“Su
Read more
Bulan Madu
Hari di mana rencana bulan madu akan terlaksana, Dion mengatakan pada Nanda jika mereka berdua akan pergi ke Bali.“Besok kita akan pergi ke Bali,” ujar Dion pada Nanda.Duar.Jantung Nanda hampir copot, nafasnya tidak beraturan dan matanya mendelik bulat mendengar ucapan Dion.Pikir Nanda, “Dion ajak aku pergi ke Bali buat apa, jangan bilang untuk meniduri aku”.Lidahnya mengeras, bibirnya merapat bahkan mengeluarkan suara pun tidak sanggup. Tubunya tegang dihadapan Dion, diam menyerupai patung. Dion tertawa geli melihat Nanda tampak canggung sedangkan Nanda sempat-sempatnya terpana melihat Dion menertawakan dirinya.Nanda membatin, “Akhirnya terlukis lagi senyuman manis dibibir tipis milik Dion, astaga mikir apa aku ini kotor sekali”.Nanda menaplok jidatnya untuk kembali sadar. Dia tidak boleh jatuh cinta dengan Dion sebab dia teringat kontrak pernikahannya.“Kamu mau tahu gak kenapa kita pergi ke Bali,” kata Dion menatap Nanda.Tetap saja Nanda tidak bersuara, dia tidak ingin asal
Read more
Bulan Madu kedua
Dion dan Nanda masih berada di Bali, mereka jalan-jalan menikmati sunset di pantai. Genggaman tangan Dion sangat erat dan tidak lepas dari tangan Nanda.Mereka juga mampir ke pusat oleh-oleh di Bali, membeli semua barang-barang unik di Bali. Tiba-tiba Dion melingkarkan sebuah kalung berlian cantik ke leher Nanda. Tersentak Nanda begitu terharu atas perhatian Dion padanya."Cantik sekali," ungkap Nanda berkaca-kaca."Tanda merah dileher kamu lebih bagus," canda Dion sembari menunjukkan bekas ciuman dahsyat dari dia di leher Nanda."Kamu sih ganas banget untuk bernafas saja aku engap," sewot Nanda mencubit perut Dion."HaHaHa," tawa Dion geli.Mereka melanjutkan jalan-jalan lagi mengintari pulau Bali. Nanda juga menyadari kalau cincin pernikahan terus melingkar di jari manis tangan kanan Dion.Batin Nanda, "Benar kah dia sudah berubah, bagaimana dengan kontrak pernikahan kami. Apakah cinta Dion yang didepan ku itu palsu".Duduk di pinggir kolam berenang, mereka duduk merasakan desiran an
Read more
DMCA.com Protection Status