Share

Kontrak Hasrat Tuan Presdir
Kontrak Hasrat Tuan Presdir
Penulis: Sinar Rembulan

BAB 1 — MENGGADAI HARGA DIRI

“Jangan, Bu! Aku tidak mau!”

Yura meronta sekuat tenaga ketika pergelangan tangannya ditarik paksa oleh sang mertua.

Lima tahun setelah suaminya koma, berkali-kali ia menolak paksaan Katrina untuk menjadi wanita penghibur di sebuah club malam milik salah seorang temannya.

Namun, perlawanan itu tampaknya berakhir sia-sia hari ini.

Mertua Yura sudah habis kesabaran, hingga tubuh ramping wanita cantik itu kini tak mampu menandingi kekuatannya. 

“Jangan buang-buang waktu!” bentak Katrina, "anggap saja ini bukti tanggung jawabmu sebagai istri, Yura."

Tanpa peduli tangan Yura yang telah memerah, Katrina memaksa untuk melewati kerumunan, 

Kehadiran mereka yang begitu ricuh tentu menjadi tanda tanya bagi beberapa orang.

Hanya saja, lebih banyak orang yang tidak ingin tahu dan lebih memilih asik berjoget di bawah kerlip lampu yang menyilaukan mata.

“Aku tidak mau, Bu! Aku janji akan cari uangnya secepat mungkin! Tapi aku mohon jangan paksa aku bekerja di sini!”

Yura kembali berusaha melawan dengan sisa tenaga yang ada. Tidak peduli dengan penampilan yang telah jauh dari kata baik. Rambut acak-acakan, polesan bedak yang luntur karena air mata, juga lengan baju yang sobek akibat tarikan Katrina.

Kali ini, langkah kaki Katrina terhenti.

Wanita itu lantas berbalik badan tanpa melepaskan genggamannya. Namun sejurus kemudian, dia menghunus Yura dengan tatapan tajam.

“Dasar menantu bodoh! Apa kau tidak melihat jika Kita ini sudah terdesak! Hanya tinggal satu kesempatan kita untuk mendapatkan uang! Empat ratus juta! Kau mau pinjam dimana lagi uang sebanyak itu? Atau kau memang berniat membuat putraku kehilangan nyawanya?”

Yura menggelengkan kepalanya mengelak tuduhan tak berdasar dari Katrina. “Bukan begitu, Bu. Aku juga mau Mas Rama bangun lagi! Tapi tidak semuanya harus diselesaikan dengan cara ini. Aku akan berusaha untuk—”

“Halah! Hari ini kau berjanji akan meminta keringanan pada perusahaan untuk mengajukan pinjaman lebih cepat! Nyatanya, apa? Kau pulang dengan tangan kosong. Sekarang kau mau mencari pinjaman kemana lagi, hah?” Katrina menukas. Cekalan pada tangan kirinya mengerat. Satu hasta yang menganggur menuding Yura dengan telunjuk yang tegak teracung.

“Aku tidak mau tahu, Yura. Kau harus bisa mendapatkan uang 400 juta hari ini, maka ikuti kata-kataku untuk bekerja kepada orang yang aku kenalkan padamu kemarin!"

Gelengan kepala kembali diberikan oleh Yura. Kalimat yang terdengar lebih mirip paksaan itu bukanlah sebuah solusi yang tepat baginya. Tidak bisa! Ia tidak mau bekerja di tempat semacam inu! Sebab itu sama saja mengkhianati pernikahannya dengan Rama! “Aku akan berusaha mencari tempat pinjaman lain, Bu. Aku—”

“Diam!” Katrina memotong kembali kalimat Yura sebelum terangkai sempurna. Pupilnya semakin mengeling tajam bak burung elang yang tengah mengancam mangsanya.

“Aku tak ingin dengar apapun dari mulutmu! Semua harta putraku sudah habis. Dan kau tidak memiliki jaminan selain tubuhmu itu! Jadi, berpikirlah realistis! Tidak ada cara yang menghasilkan uang ratusan juta dalam semalam selain menjual diri!”

Wanita itu kembali menyambung ucapannya dan menarik Yura dengan kasar.

***

“Wah, wah, wah! Apa menantumu itu berubah pikiran hingga kalian datang menemuiku, Katrina?""

Seorang perempuan bergaun hitam bersedekap di depan dada, ketika mendapati dua wanita berbeda usia datang ke tempat ini. Katrina dan menantunya. Tentu Madam Lily tahu bahwa wanita bersurai cokelat itu adalah istri dari putra sulung Katrina. Beberapa hari lalu mereka sempat berkenalan saat menjenguk Rama di rumah sakit.

Semula, Katrina mengeluhkan biaya dan Madam Lily memberikan alternatif pekerjaan tambahan dengan gaji yang menggiurkan. Namun, Yura menolak mentah-mentah tawarannya dengan dalih gaji yang ia miliki masih sanggup untuk mencukupi kebutuhan mereka.

Ah, jelas itu bohong! Karena jika begitu adanya, Katrina tak akan sampai ke tempat ini.

“Aku perlu bantuanmu, Lily. Putraku sekarat dan aku harus membayar tagihan pengobatannya sesegera mungkin, tetapi anak ini malah mengulur waktu untuk mencari pinjaman yang tidak bisa dipastikan!” Katrina tak bisa lagi membendung emosinya, nadanya terdengar sinis, bahkan dadanya sudah naik turun tak beraturan. Sorot matanya begitu tegas melirik ke arah Yura. "Kuharap dengan membawanya ke tempat ini kau bisa memberinya pekerjaan yang kau bicarakan kemarin!"

Sebuah kekehan meluncur dari Madam Lily. Wanita itu lantas membuka kipasnya tangannya dan menggerakkannya beberapa kali.

“Kau yakin akan meninggalkannnya di sini dan bekerja padaku?” tanya Madam Lily seraya menoleh ke arah Yura. Wanita bergigi gingsul itu membuang muka . “Bekerja di tempatku itu berat karena .... harus mengorbankan harga diri. Semakin rendah harga dirimu, maka semakin banyak uang yang kau kumpulkan! Sementara menantumu ini sepertinya memiliki harga diri yang sangat tinggi!”

“Aku yakin! Terserah pekerjaan apa yang akan kau berikan. Bahkan jika dia harus melayani puluhan laki-laki dalam semalam aku tidak mau tahu! Yang penting besuk pagi anak ini harus membawa empat ratus juta kepadaku!” sahut Katrina sebelum menantunya mengeluarkan kalimat sanggahan.

Di sisi lain Yura hanya bisa menggigit bibirnya kuat-kuat, menahan rasa perih yang menjalar dalam dadanya. Mimpi apa ia semalam hingga harus menghadapi takdir yang begitu kejam? Ia sudah tidak memiliki orang tua. Dan hanya Katrina, mertua yang telah ia anggap sebagai ibunya sendiri justru menyakitinya dengan cara seperti ini.

Helaan napas panjang lantas terdengar dari Madam Lily. Bisa Yura lihat dengan jelas bagaimana wanita itu mengangkat dua sudut bibirnya bersamaan. Lalu berjalan mendekat ke arah Yura. Dua bola mata berwarna hitam itu bergerak memindai tubuhnya dari atas ke bawah.

“Itu tidak masalah, aku bisa tangani. Tapi, menantumu ini cantik. Bahkan tidak terlihat sebagai gadis nakal, dia lebih pantas bekerja sebagai staf di gedung tinggi daripada harus bekerja di tempat hiburan malam. Lalu .... bagaimana jika nanti Rama mengetahui istrinya bekerja di tempatku, Katrina?”

Dalam hatinya Yura mengiyakan kalimat sang mucikari. Sejak tadi hanya kemungkinan itu yang ia pikirkan dalam kepalanya jika memilih jalan pintas ini sebagai pilihan terakhir. Dengan Rama saja ia belum sempat memadu kasih menikmati waktu sebagai suami istri. Bagaimana bisa ia malah menikmati malam yang panas dengan pria yang tidak pernah ia cintai?

“Selama Rama belum sadar ia tidak akan tahu apa-apa. Toh, jika putraku bangun dan bertanya, biar istri tukang selingkuh ini yang menjelaskan sendiri padanya,” jawab Katrina tanpa pikir panjang. Seakan tidak peduli jika nasib buruk akan menimpa Yura setelah ini.

Madam Lily mengangguk. Wanita itu lantas menggeser pandangan ke arah Yura yang masih sesenggukan.

“Lalu, bagaimana denganmu, Yura? Aku tidak ingin orang yang bekerja denganku tersiksa karena kemauan sendiri. Aku akan mengembalikan pada ibu mertuamu kalau kau merasa keberatan. Tapi jika kau bersedia, aku siap untuk membantumu mencari uang yang kau butuhkan,” tanya Madam Lily kepada Yura. Senyuman itu terlihat aneh. Seolah ada banyak makna dibalik lengkungan bibirnya. Entah baik, entah jahat, Yura sendiri tak bisa membacanya.

Sejenak Yura mengambil napas panjang, memperbaiki sirkulasi udara dalam tubuhnya yang sejak tadi tak beraturan. Detik berikutnya wanita muda itu menggeser pandangan ke arah Madam Lily. Jika boleh menjawab jujur maka jawabannya adalah tidak. Siapa yang mau bekerja semacam ini selain mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi? Namun, bila ia menjawab jujur, maka kematian suaminya berada di depan mata.

Dengan berat hati, Yura mengusap buliran air bening yang sejak tadi membasahi wajahnya. “Aku mau bekerja di sini. Tetapi aku tidak mau terikat dan Hanya sampai uang yang aku butuhkan tercukupi.”

“Deal!" Senyuman Madam Lily bertambah lebar. Wanita itu melipat kedua tangan di depan dada kembali dan memiringkan kepalanya. "Kalau begitu, ikut aku. Kau harus bersiap karena malam ini aku kedatangan tamu spesial.”

Deg!

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dini Pratiwi
keren banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status