Beranda / Romansa / Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir / Bab 11 Harga Diri Atau Nama Baik?

Share

Bab 11 Harga Diri Atau Nama Baik?

Penulis: Zia Ivy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-13 22:49:44

Dave menatap tajam asistennya, Rio yang sudah paham dan sudah berdiri setia di samping, dia segera menghampiri lalu memberikan foto Larisa di mana saat itu menjadi pilihan bosnya pada tuan Handoko.

"Tuan besar maaf," Ujarnya memberikan selembar foto sembari membungkukkan badan penuh hormat.

Kedua alis Handoko mengerut, lalu melihat jelas jika wajah Larisa dan wanita yang sudah di dipersunting oleh putranya ternyata berbeda.

"Apa yang di katakan oleh putra ku benar Bastian? Kau telah melanggar kesepakatan pernikahan ini?" Handoko mendelik melontarkan satu pertanyaan dengan nada tinggi penuh penekanan.

Bastian mengangkat bahu, wajah tuanya memucat keringat dingin pun mulai membasahi seluruh tubuhnya. "A-aku bisa menjelaskannya Handoko, ini hanya ada kesalahan paham saja."

Mendengar penjelasan ayah mertuanya, Dave tersenyum getir. Dan sangat muak jelas-jelas beberapa hari lalu dia menginginkan Larisa sebagai calon istrinya malah di ganti dengan Laura.

"Keluarga tidak tahu diri, ka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 14 Kopi Tips Cinta

    Hari menjelang sore, matahari pun mulai condong ke arah barat. Langit orange senja membuat suasana terasa syahdu dan damai. Laura tanpa terasa sudah tertidur sekitar satu jam lebih, gadis manis itu terlihat sangat kaget saat melihat gerakan jarum jam dinding yang menunjukkan tepat di angka lima. Membuatnya terperanjat. "Astaga! Kenapa aku bisa ketiduran? Desainnya tingal sedikit lagi sempurna. Mas Dave, pasti sebentar lagi pulang," Laura beranjak dari kursi meninggal pekerjaan melukis yang belum selesai lalu segera keluar kamar. Setelah berjalan menuruni tangga, terlihat para pengawal yang masih setia berjejer di depan pintu tampak memberi hormat padanya sebagai nyonya rumah. "Selamat sore nyonya," Sapa Mereka secara serentak. Laura mengulum senyum manis di bibirnya sebagai sahutan, baru kali ini ia melihat sebuah tempat tinggal yang sangat mewah bak seperti istana para raja pada jaman dulu. Beberapa bangunan dindingnya bercampur kilauan emas, dan batu-batu giok. Memb

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 13 Tutor Agar Suami Jatuh Hati

    Laura memejamkan mata, saat beberapa pertanyaan menyeruak dalam hati dengan penuh keraguan. Tapi dia tidak ingin menyerah apa lagi membuat ayahnya sedih dan jatuh sakit lagi. Harapan dirinya saat ini adalah harus bisa membuat Dave mau menerimanya sebagai seorang istri. Suara dering ponsel berbunyi, terlihat satu pesan masuk. Membuat perhatian Laura teralihkan sejenak dari kegundahannya. Setelah meraih dan membuka pesan Laura terkejut, ketika temannya bertanya kenapa hari ini dia tidak masuk kerja tanpa ada alasan yang jelas. "Ya ampun, aku lupa. Jika besok ada meeting penting. Aku belum menyelesaikan desain ku," Gumamnya menepuk dahi pelan. Meskipun ayahnya memiliki perusahaan sendiri, tapi Laura lebih suka mengejar kariernya dari hobinya yang suka melukis. Membuat ia berharap saat kerja magang saat ini bisa mengantarkan gerbang lebih besar lagi sebagai seorang desainer handal kelak di masa depan. "Tasya, aku besok masuk. Tolong sampaikan pada kepala tim," kata Laura membal

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 12 Apa Aku Bisa?

    Laura menatap nanar ibu mertua, lalu perlahan meraih uluran tangannya dengan kedua mata sipit terlihat sangat sembab. "Terima kasih ibu. Tolong maafkan kami," Sesal Laura. Suaranya serak parau hampir tak terdengar. Ia berharap kemurahan hati mereka agar tidak melanjutkan tuntutan lelaki yang sudah menjadi suaminya itu. Terhadap kedua orang tuanya. "Maafkan aku Handoko," Bastian kembali memohon, berharap masalah yang telah terjadi tidak di perbesar lagi. Mendengar kata-kata maaf dari Bastian, membuat Handoko tidak mudah untuk mentolerir. Dia sangat kecewa karena begitu berani membuat putranya sangat marah."Masalah ini tidak cukup dengan kata maaf mu Bastian, hutang mu masih akan tetap aku perhitungkan. Terkecuali Dave bisa bahagia dengan Laura baru aku akan menghapusnya," Ujar Handoko dengan keputusan tak bisa di gugat lagi. Semua orang di sana tercengang terlebih lagi Widia, dan Laura. Mereka tidak menyangka jika semua ini akan menjadi Boomerang untuk keluarganya."Ta-tapi..." "

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 11 Harga Diri Atau Nama Baik?

    Dave menatap tajam asistennya, Rio yang sudah paham dan sudah berdiri setia di samping, dia segera menghampiri lalu memberikan foto Larisa di mana saat itu menjadi pilihan bosnya pada tuan Handoko. "Tuan besar maaf," Ujarnya memberikan selembar foto sembari membungkukkan badan penuh hormat. Kedua alis Handoko mengerut, lalu melihat jelas jika wajah Larisa dan wanita yang sudah di dipersunting oleh putranya ternyata berbeda. "Apa yang di katakan oleh putra ku benar Bastian? Kau telah melanggar kesepakatan pernikahan ini?" Handoko mendelik melontarkan satu pertanyaan dengan nada tinggi penuh penekanan.Bastian mengangkat bahu, wajah tuanya memucat keringat dingin pun mulai membasahi seluruh tubuhnya. "A-aku bisa menjelaskannya Handoko, ini hanya ada kesalahan paham saja."Mendengar penjelasan ayah mertuanya, Dave tersenyum getir. Dan sangat muak jelas-jelas beberapa hari lalu dia menginginkan Larisa sebagai calon istrinya malah di ganti dengan Laura. "Keluarga tidak tahu diri, ka

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 10 Keluarga Penipu

    Dave membuka kedua mata-nya, Laura terkejut spontan ia menarik kembali tangan mungil yang hampir saja menyentuh wajah suaminya. "Apa yang kau lakukan?" Laura menelan saliva, dia segera menggeserkan tubuh untuk menjaga jarak. "A-aku hanya ingin membantu meminum sup-nya mas," Jelas Laura tergagap. Dave yang masih pusing berusaha bangun lalu membidik tajam ke arah Laura. Laura tahu suaminya tidak menginginkan dia. Tapi bagaimana pun juga dia harus melakukan tugasnya. "Kata bibi, mas mabuk semalam. Jadi ini di buatkan sup-nya. Aku bantu minum ya," bujuk Laura memancarkan senyum manis meskipun dalam hati sangat ketakutan akan sosok lelaki yang ada di depannya. Bukannya mendapatkan respon yang baik, malah Dave mengambil mangkuk di tangan Laura dengan sedikit kasar. "Tidak perlu, lain kali jangan pernah menyentuh barang ku tanpa ijin," Sinis Dave meneguk habis sup lalu berjalan sedikit terhuyung ke kamar mandi. Kedua bola mata Laura berkaca-kaca, saat melihat sikap suaminy

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 9 Hari Pertama Jadi Seorang Istri

    Larisa sangat kesal, saat mendengar perkataan Bianca yang seolah ingin menakuti dirinya. "Kau ini terlalu banyak ikut campur dalam urusan orang lain." Makinya. Bianca terkejut dengan ucapan Larisa yang tidak terima saat di ingatkan olehnya. "Aku ti....." Belum sempat perkataannya tuntas. Larisa lebih memilih untuk tidak menghiraukannya dan mengajak pacarnya untuk kembali bersenang-senang. "Menyebalkan!" Kening Erik mengerut saat melihat ekspresi wajah Larisa yang terlihat badmood. "Sayang! Kamu kenapa? Ku dengar siapa yang tidak jadi menikah?" Pertanyaan Erik membuat Larisa terdiam, dia tidak ingin hubungan mereka terganggu hanya karena membahas soal perjodohan dirinya bersama Dave. "Akh sayang, tidak ada hal penting, memang lagi rese aja teman aku." Larisa mengalihkan topik pembicaraan. Jemari lentiknya perlahan mengalung erat di rahang lelaki yang menjadi kekasihnya itu. Erik pun tidak ingin ambil pusing juga dengan pembicaraan kekasih dan temannya. "Aku menemani

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status