Share

BERTEMU MANTAN

Author: Mamah Khayra
last update Last Updated: 2024-06-01 23:53:08

Hampir satu jam Sekar menatap langit-langit, seharusnya dia dapat tidur dengan nyenyak. Kapan lagi dia bisa menempati kamar yang luas serta kasur ukuran besar, dia masih merasa kesal dengan ucapan Bima yang mengatakan akan segera menikah.

Sekar berusaha menutup matanya, lagi-lagi dia tidak bisa memejamkan mata, “ Isssh…Pak Bima kenapa sembarangan jawab sih, nikah? kalau nggak ada stok laki-laki di dunia ini mungkin aku baru mau nikah sama dia, nikaaaah? “ucapnya kesal.

Tiba-tiba dia teringat dengan Doni, laki-laki yang hampir merenggut mahkota kegadisannya sehari sebelum menikah siri, pengalaman pahit yang tidak ingin dia ingat lagi. Sekar tidak ingin berurusan dengan cinta apalagi pernikahan, dia hanya ingin merebut kembali rumah yang sangat berarti.

****

Alarm dari ponsel Sekar berbunyi pukul 04.30, dia segera bangun untuk mandi dan sholat subuh. Keluar dari kamar suasana masih sunyi, belum ada tanda-tanda mereka sudah bangun, tapi aroma harum masakan yang berasal dari dapur membuat Sekar penasaran.

Saat berjalan ke arah dapur, Sekar berpapasan dengan Sakti yang hanya menggunakan kaos singlet dengan yang dipenuhi dengan keringat.

“ Pagi Sekar, “ sapa Sakti.

“ Eh…iya pagi Pak Sakti, aku kira bapak belum bangun, “ jawab Sekar.

Sakti tersenyum, “ Jangan sampai kalah sama ayam, “ ucapnya.

“ Ohya aku dengar ada suara ayam dan samar-samar sapi, Villa ini dekat kebun binatang ya pak?” tanya Sekar.

“ Oh…diujung sana ada mini kebun binatang, kebetulan papih suka suasana kebun binatang, kalau ujung sana ada taman bunga milik mamih, “ jawab Sakti seraya menunjuk-nunjuk..

“ Oh…” mulut Sekar menganga. 

“ Orang kaya sih bebas, uangnya enggak berseri kalau senang langsung ada, sedangkan dia mau ke kebun binatang kota aja nggak pernah ada waktu.

“ Sayang kamu udah bangun?” terdengar suara Bima yang sedang berjalan ke arah mereka, dengan, ternyata Bima dan Sakti baru saja selesai joging.

Sekar tidak hanya terkejut tapi juga merasa merinding saat Bima memanggilnya sayang, mau tidak mau dia harus mengikuti peraturan yang ada di dalam kontrak.

“ Aku permisi dulu, “ ucap Sakti lalu berjalan menuju kamarnya.

“ Pak bisa nggak sih kalau muncul jangan dadakan kaya jelangkung, “ ucap Sekar berbisik.

“ Apa?! jelangkung? kamu pikir saya setan, “ protes Bima.

“ Terserah bapak deh, aku mau ke dapur dulu, “ ucap Sekar, meninggalkan Bima. Sebenarnya Sekar masih merasa takut dengan Bima, tapi dia juga masih kesal dengan Bima kejadian semalam.

Bima yang juga merasa kesal karena Sekar sudah berani melawan, langsung menuju kamarnya.

***

Mami Anita mengajak Sekar untuk melihat taman Bunga yang merupakan spot favoritnya. Sekar tidak henti-hentinya merasa heran dan terkagum dengan semua hal yang dilihatnya, seperti di dalam dongeng.

Berbagai macam bunga yang indah dan menyejukan mata, dia tidak sepenuhnya menyesali datang ke rumah ini.

“ Apa yang kamu sukai dari Bima?” tanya Mami Anita saat Sekar sedang mencium bunga mawar putih, tentu saja membuat Sekar harus berpikir keras.

“ Hm…walaupun Mas Bima itu tegas, galak dan egois tapi hatinya lembut, “ jawab Sekar.

Mami anita tertawa kecil, membuat jantung Sekar berdetak kencang. Dia takut kalau jawabannya salah atau tidak memuaskan Mami Anita.

“ Mami bersyukur kamu bisa merasakan kelembutan itu dari Bima, “ ujar mami Anita seraya membelai rambut panjang Sekar.

Mendengar ucapan Mami Anita membuat Sekar merasa lega, padahal dia mendapatkan kata-kata itu dari kutipan dialog drama korea yang pernah dilihatnya, tidak disangka ternyata berhasil.

“ Yess berhasil, “ ucapnya dalam hati, tidak sia-sia dia melihat drama korea yang episodenya panjang.

“ Mami apa aku boleh tanya?” Sekar memberanikan diri bertanya, sebenarnya dia hanya ingin melakukan percakapan hangat, tidak sungguh-sungguh ingin mengetahuinya.

“ Iya sayang kamu mau tanya apa?” kata Mami Anita.

“ Mami enggak keberatan kalo orang seperti aku ini pacaran dengan anak Mami?” tanya Sekar.

Mami Anita tersenyum, dia sudah mengira jika pertanyaan ini akan diajukan padanya,

“ Kamu terlalu sering liat novel atau film drama ya? sayang…kalau anak mami bahagia tentu mami juga bahagia, apalagi Bima itu orangnya sangat hati-hati dan selektif, mami yakin dia memilih kamu tentunya karena berbagai pertimbangan, “ ujar Mami Anita.

Sebenernya Sekar merasa tersentuh dengan kata-kata Mami Anita, dia merasa bersalah telah membohongi orang tua Bima, tapi sandiwara harus terus dilakukan, walaupun sebenarnya Sekar mulai bertanya-tanya kenapa Bima sampai harus melakukan hal ini.

Sekar meraih bunga mawar yang ada telah dipetik oleh Mami  Anita dan menyematkannya di telinga, menambah kesan anggun dan cantik karena sekarang dia memakai dress pemberian Mami Anita.

“ Tuh kan jadi makin cantik, “ ucap Mami Anita membuat pipi Sekar merona.

“ Terimakasih mami untuk dressnya, “ ucap Sekar.

“ Iya sayang sama-sama, jangan sungkan ya, kalau kamu ada masalah dengan Bima, cerita yah ke Mami, “ kata Mami Anita.

Bima yang datang menyusul tampak terkejut dengan penampilan Sekar, biasanya dia melihat gadis itu menggunakan pakaian casual ala mahasiswa, kini berpenampilan anggun.

“ Kamu mau mencoba naik kuda?” tanya Bima pada Sekar,dia tidak ingin Sekar berlama-lama dengan Mami Anita.

Sekar sebenarnya tidak ingin meninggalkan taman Bunga tapi lebih baik dia mengiyakan ajakan Bima

“ Ohya sayang aku lupa kalau kamu janji mengajari aku menunggangi kuda, “ jawab Sekar.

“ Ya sudah sana, cuacannya bagus untuk berlatih`, “ kata Mami Anita.

Mereka menggunakan mobil khusus menuju tempat latihan berkuda, tentu saja tempat itu masih berada di dalam Villa Keluarga Rafael.

“ Pak aku pakai baju seperti ini emang boleh latihan berkuda?” tanya Sekar.

“ Kamu bisa melihat-lihat saja kalau malas, aku mencoba menyelamatkan mu dari situasi yang tidak terduga, “ jawab.

Sekar langsung membuang muka, “ Menyelamatkan  dan masuk ke dalam kandang singa sama aja bohong, “ ucapnya dalam hati.

Sampai di arena latihan kuda ternyata ada Sakti dan seorang wanita yang sudah duluan datang dan sedang asyik menunggangi kuda.

“ Kamu bisa duduk di sini, aku ganti baju dulu, “ kata Bima, dijawab Sekar dengan anggukan.

“ Kak Sekar kamu enggak ikut latihan, ” tanya Cheryl yang datang dengan menggunakan baju lengkap untuk latihan.

“ Enggak ah, aku di sini aja liat-liat, “ jawabnya.

“ Oh ya udah aku temenin sebentar deh di sini, lagian kuda punya ku belum datang, “ ucap Cheryl.

“ Wanita itu pelatihnya ya?” tanya Sekar sok tau dengan menunjuk seorang wanita yang sedang menunggang kuda.

“ Oh itu Kak Claudia, dia memang jago berkuda dibandingkan aku atau Kak Sakti, tapi dia bukan pelatih kok, hmmm dia itu mantan tunangan Kak Bima, “ ungkap Cheryl dengan berbisik.

Seketika Sekar membulatkan matanya, dia tidak menyangka bima pernah bertunangan dan sekarang di tempat ini Sekar bertemu dengan mantan tunangan Bima.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kontrak Palsu Tuan CEO   PENGAKUAN

    Setelah beberapa saat menikmati sentuhan bibir Bima, Sekar segera sadar dan membuka matanya. Dia melepaskan diri dari cengkraman Bima, tanpa berkata apa-apa karena rasa malu, Sekar segera berlari keluar menuju kamarnya.Sekar meraih tisu dan mengelap bibirnya, jantungnya masih berdetak kencang, pikirannya kacau karena masih tidak percaya jika dirinya telah berciuman dengan Bima, laki-laki yang sama sekali tidak pernah diharapkan ada dalam kehidupannya apalagi hatinya.“ Sekar!! kamu ceroboh, kamu bodoh, ahhh sial!!” Sekar memaki dirinya sendiri.Meskipun sudah membasuh mukanya beberapa kali, Sekar tidak bisa melupakan pengalaman pertama itu. Yang lebih tidak masuk akal adalah kenapa dia sempat menikmati permainan bibir Bima, laki-laki yang selama ini memperlakukan dia dengan kasar.****Sekar terbangun pukul 05.00 subuh, walaupun baru saja memejamkan matanya selama tiga jam, Sekar tidak ingin terlambat menyiapkan sarapan pagi. Karena semalam Bima mabuk, Sekar berinisiatif membuat sup

  • Kontrak Palsu Tuan CEO   CIUMAN PERTAMA

    “ Kamu tidak pernah minum?” tanya Bima.Sekar menggelengkan kepalanya, “ Nggak pernah pak, “ jawabnya.Bima membuka botol wine yang ada di tangannya, “ Kalau begitu cukup temani saya saja, “ kata Bima.Bima membawa gelasnya keluar, dia duduk di kursi yang ada di teras dan Sekar juga mengikuti. Sesekali dia menatap dalam ke arah Bima yang terlihat tatapannya kosong.“ Kenapa kamu melihat saya seperti itu?” tanya Bima dengan tatapan lurus tanpa menoleh ke arah Sekar.“ Aku bingung, karena tumben bapak baik eh maksudnya sikap pak Bima malam ini aneh, “ jawab Sekar.“ Apa kamu pernah mencintai seseorang? dan sangat ingin bersamanya?” Bima bertanya lagi.Sekar menggelengkan kepalanya, “ Belum pernah pak, sepertinya hidupku bahkan tidak sempat memikirkan hal seperti itu, aku tidak punya waktu untuk hal-hal seperti itu, “ jawabnya.“ Kalau begitu kamu tidak akan pernah tau rasanya ingin bersama dan memiliki seseorang, “ ujar Bima.Sekar jadi tersadar jika hidupnya sangat flat dan membosankan

  • Kontrak Palsu Tuan CEO   KABAR MENGEJUTKAN

    “ Kamu tidak bisa berbohong di depan ku, terlebih lagi dia bisa bekerja R’L group dengan bantuan mu, “ ungkap Kevin.Sakti merasa tertangkap basah oleh Kevin, ada sedikit kekhawatiran yang muncul karena Kevin adalah orang kepercayaan kakaknya.“ Aku tau batasan nya, tidak akan terjadi apa-apa, “ jawab Sakti, dia tidak mengiyakan tapi juga tidak mengelak.“ Seperti kata pepatah, selalu ada kesempatan selagi janur kuning belum terpasang, “ Kevin meledek.Sakti hanya menanggapinya dengan senyuman, berpura-pura tidak mengetahui mengenai hubungan kontrak yang dilakukan kakaknya dengan Sekar. Dia merasa senang dengan ucapan Kevin jika dirinya memiliki kesempatan, entah kenapa dia menginginkan kesempatan itu.“ Apa kamu takut aku akan mengacaukan hubungan mereka?” tanya Sakti.Kevin tersenyum, “ Tidak, aku sangat mempercayaimu, kedua putra Tuan Rafael tidak akan berebut seorang wanita, “ kata Kevin.****Minggu ini Sekar menjalani ujian semester, dia bekerja keras untuk mendapatkan nilai yan

  • Kontrak Palsu Tuan CEO   MULAI BERSEMI

    Di dalam mobil suasana begitu canggung, Bima duduk bersebelahan dengan Sakti yang mengemudikan mobil. Sejak melanjutkan SMA di luar negeri, mereka tidak lagi punya waktu waktu bersama, Mereka memang tidak memiliki masalah tapi juga tidak terlalu dekat.Bima bisa merasakan merasakan jika Sekar dan Sakti merasa tidak canggung dengan keberadaanya.“ Apa kalian sering datang ke tempat itu?” tanya Bima.“ Tidak!” Mereka menjawab secara bersamaan.“ Kami bertemu di tempat itu hanya dua kali itu juga tidak disengaja, “ Sakti menjelaskan.“ Kalau aku ditraktir teman yang ulang tahun hehehe, “ Sekar menambahi.Setelah dua jam menyusuri jalanan yang macet karena jam pulang kerja, akhirnya mereka sampai di sebuah cafe yang letaknya seberang kampus Sekar.Suasana cafe tampak ramai oleh mahasiswa meskipun hari ini akhir pekan.“ Aku sudah reservasi meja di rooftop,” kata Sakti lalu menutup pintu mobil.Sebagian besar pengunjung cafe adalah mahasiswa Sakti, mereka menatap Sakti, Bima dan Sekar yang

  • Kontrak Palsu Tuan CEO   DUA LAKI-LAKU TAMPAN

    “ Apa! kamu serius? sebentar..sebentar ini bukan mimpi kan? ini kamu lagi nggak bercanda kan?” tanya Jihan, ekspresinya berubah menjadi tegang.Sekar menjatuhkan tubuhnya ke kasur, “ Jangankan kamu, aku sendiri saja masih tidak percaya kenapa aku begitu berani menerima tawaran dari Pak Bima, tapi aku juga nggak berani menolak, kamu tau kan kalau aku sangat butuh pekerjaan ini, “ ungkap Sekar.“ Sumpah ini hal gila, lebih gila dari kamu kabur dari rumah, apa kamu sudah siap dengan konsekuensinya? saat ini mungkin kamu berada di atas awan, tapi setelah kalian putus, kamu bisa jadi bahan cibiran Sekar, “ Jihan memperingatkan, dia khawatir sebagai sahabat.“ Aku tahu, tapi yang penting sekarang ini aku bisa tetap melanjutkan kuliah, aku juga tidak perlu merasa khawatir tidak bisa membayar uang kuliah, saat ini itu sudah cukup, aku yakin bisa menanggung semuanya, sekarang aja banyak yang bilang aku pakai pelet atau susuk, ah biarin aja, “ Sekar mencoba menenangkan Jihan.Jihan merebahkan t

  • Kontrak Palsu Tuan CEO   BUKAN LAGI RAHASIA

    Sakti merasa tidak enak dan canggung setelah Bima menjawab pertanyaannya, begitu juga dengan Sekar. “ Eh kak, silahkan duduk, “ Sakti menarik kursi dan mempersilahkan kakaknya untuk duduk.“ Kamu jadi ke panti sayang?” tanya Bima basa-basi.“ Iya aku nanti dianter sama Kak Sakti, enggak apa-apa kan?” Sekar meminta ijin.“ Tentu saja, itu lebih baik daripada sendirian, lagipula kalian saling mengenal di panti itu, “ kata Bima.Sekar cukup terkejut saat Bima mengetahui bagaimana dirinya mengenal Sakti, dia tidak pernah bercerita pada Bima. Sekar mengira jika Sakti sudah menceritakan hal tersebut pada kakaknya, bukan hal yang aneh tentunya.Sakti yang tidak begitu dekat dengan Bima mengira jika Sekar memberitahu bagaimana mereka bertemu untuk pertama kalinya, terlebih lagi menjadi karyawan R’L Group tidaklah mudah meski hanya sebagai Cleaning service karena Bima memiliki standar yang tinggi.“ Jam berapa kita akan pergi kak?” tanya Sekar.“ Karena kamu ingin belanja sebelum ke panti, le

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status