Nerissa menyerahkan paper bag berisi kue pada Mama Ruby. Sayangnya, Mama Ruby tidak segera menerima tas tersebut dan memilih diam saja. โMama tidak makan manis sekarang.โ Mama Ruby langsung menolak.Naven dan Nerissa harus menelan pil pahit ketika sang mama menolak. Padahal, dia berharap jika Mama Ruby akan menerima.โBukannya tadi siang Mama makan es krim coklat. Sejak kapan Mama tidak makan manis?โ Papa Raven langsung mengomentari sang istri, merasa aneh dengan sikap sang istri.Mama Ruby langsung menatap tajam pada suaminya. Dia sengaja menolak kue yang diberikan Nerissa, tapi suaminya malah mengatakan hal itu. Kesal juga.Mau tidak mau, akhirnya Mama Ruby menerima kue yang dibawa oleh Nerissa.Papa Raven tersenyum ketika melihat istrinya menerima kue. Dia merasa jika sang istri sedang marah pada anaknya. Walaupun tidak tahu alasan marahnya kenapa. Apa pun alasan, dia yakin akan cepat membaik.โKalian makan di sini saja.โ Papa Raven akhirnya mempersilakan Nerissa dan Naven untuk
Nerissa menunjukkan layar ponselnya pada sang suami. Tentu saja itu membuat Naven terkejut. Baru saja membicarakan sang mama, tiba-tiba sang mama sudah menghubungi.โCoba angkat.โ Naven memberikan perintah pada sang istri.Dengan segera Nerissa mengangkat sambungan telepon. Tak sabar ingin tahu apa yang ingin dikatakan oleh sang mama.โHalo, Ma.โ Nerissa yang mengangkat sambungan telepon langsung menyapa.โKamu di mana?โ tanya Mama Ruby di seberang sana.โDi apartemen, Ma. Ada apa?โ Nerissa tampak begitu penasaran sekali. โMama mau masak untuk dibawa ke rumah oma. Apa kamu bisa menemani?โMendapati tawaran itu, tentu saja membuat Nerissa begitu senang. Setelah sekian lama, mertuanya itu mau membuka hati.โTentu saja aku bisa menemani, Ma.โ Dengan semangat Nerissa menjawab.โBaiklah, aku akan menjemputmu kalau begitu.โโBaik, Ma.โAkhirnya sambungan telepon berhenti juga. Nerissa langsung memeluk sang suami yang berada di sebelahnya.Apa yang dilakukan sang istri membuat Naven terseny
Mama Ruby yang melihat Nerissa pingsan pun langsung berteriak. Beberapa petugas supermarket pun segera datang. Melihat keadaan Nerissa. Mama Ruby menghubungi sopirnya meminta untuk segera datang membantu. Sopir langsung membawa Nerissa ke mobil. Menaruh Nerissa di kursi belakang. โKita cari rumah sakit terdekat.โ Mama Ruby langsung memberikan perintah. โBaik, Nyonya.โ Mama Ruby segera masuk dan duduk di samping Nerissa. Dia juga segera menghubungi Naven, meminta anaknya itu untuk datang ke rumah sakit.Mama Ruby benar-benar khawatir sekali melihat Nerissa yang seperti itu. Sedikit menyesali kenapa juga harus menasihati tanpa jeda dan membuat menantunya itu pingsan. Sepanjang perjalanan, Nerissa tidak bangun sama sekali. Matanya terus tertutup. Tak sadarkan diri.Nerissa yang tersadar pun langsung membuka mata. Hal pertama yang dilihat adalah interior mobil. Hal itu membuatnya sadar jika sedang berada di dalam mobil. Karena masih pusing, dia pun memejamkan matanya kembali. โSa
โDok, apa hasilnya?โ Mama Ruby langsung melemparkan pertanyaan itu karena begitu ingin tahu.โMa, sabar.โ Naven merasa tidak enak dengan dokter yang sudah ditodong pertanyaan tersebut.Dokter hanya tersenyum ketika melihat aksi Mama Ruby. Paham betul jika sangat penasaran sekali.โDari hasil pemeriksaan, hasilnya adalah positif. Selamat untuk Bapak-Ibu kalian akan menjadi orang tua.โ Dokter segera memberitahu hasilnya.Nerissa dan Naven tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Tampak mereka begitu senang sekali ketika mendapatkan kabar itu.โSayang, kamu hamil.โ Naven yang tak kuasa menahan bahagianya langsung memeluk sang istri. Dia benar-benar sangat bahagia sekali karena akan menjadi seorang ayah.Nerissa langsung menangis. Tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Mama Ruby tak kalah bahagia. Akhirnya yang dinanti-nanti hadir juga. Akhirnya dia akan menjadi nenek.โKami merujuk Ibu Nerissa untuk ke dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut.โ Dokter memberikan surat rujukan d
Pagi ini Nerissa tiba-tiba mual sekali saat bangun tidur. Tanpa menunggu lama, dia segera bangun dan ke kamar mandi. Di wastafel, Nerissa muntah-muntah-muntah. Mengeluarkan isi perutnya. Saat muntah Nerissa merasa perutnya tidak nyaman. Padahal kemarin-kemarin dia belum mual seperti ini. Naven yang berada di kamar pun mendengar jelas jika ada suara muntah. Hal itu membuatnya langsung bangun. Saat bangun. Dia mendapati sang istri tidak ada. โSayang.โ Naven langsung segera bangun dari posisi tidurnya. Tempat yang dituju adalah kamar mandi, mencari keberadaan sang istri. Saat melihat sang istri yang muntah-muntah, Naven langsung menghampiri. Mengecek keadaan sang istri. โSayang, kamu tidak apa-apa?โ tanya Nerissa memastikan. Sayangnya, Nerissa tidak menjawab ucapan sang suami. Dia terus muntah terus. Melihat hal itu, Naven langsung membantu sang istri dengan memijat tengkuk. Nerissa terus saja muntah. Hingga terasa semua yang terasa di perutnya keluar. Dengan segera Nerissa memb
Mendengar namanya dipanggil, Nerissa langsung mengalihkan pandangan. Dilihatnya orang yang dikenalnya. Naven yang melihat orang tersebut merasa sedikit kesal. Sepertinya orang tersebut datang di saat yang tidak pas. โKamu di sini?โ tanya Nerissa ketika melihat Evan. โIya, aku sedang beli kue.โ โKe sini memang beli kue, memang mau beli apa lagi?โ Naven bergumam kesal, tak suka saat Evan menghampirinya. Nerissa langsung menegur sang suami. Merasa tidak enak karena suaminya tampak tidak suka. โVan, maaf waktu itu aku tidak ikut reuni. Aku sibuk sekali. Jadi tidak sempat.โ Sekalian ada Evan, Nerissa sekalian meminta maaf. Waktu itu suaminya melarangnya datang. Karena itu Nerissa tidak datang. โAku pikir kamu akan datang, walaupun tidak jadi panitia. Tapi, kamu tidak datang juga.โ Evan mengulas senyum manisnya. Nerissa sebenarnya tidak enak. Tapi, dia tidak mau membuat Naven marah jika sampai pergi. โVan, ayo.โ Seorang wanita memanggil Evan. Evan segera mengalihkan pandangan. K
Pagi ini Nerissa muntah, tapi kondisi tubuhnya tidak lemas. Karena itu dia memutuskan untuk tetap bekerja.โApa tidak sebaiknya kamu tidak perlu bekerja saja? Sebaiknya kamu istirahat saja.โ Naven tidak tega dengan sang istri yang mual-mual.โAku tidak apa-apa. Biasanya saat siang akan hilang rasa mualnya.โ Nerissa meyakinkan sang suami.Sebenarnya Naven merasa tidak tega melihat sang istri. Namun, tampak sang istri begitu meyakinkan sekali. Mengingat apa yang terjadi kemarin, sepertinya Naven tidak punya alasan untuk tidak mengizinkan karena kemarin Nerissa baik-baik saja saat siang hari.โBaiklah, kalau begitu, tapi jika ada apa-apa, bilang padaku.โNerissa langsung mengangguk.Akhirnya mereka segera pergi ke kantor. Saat berangkat ke kantor, rasa mual itu seketika berkurang. Jadi dalam perjalanan, Nerissa merasa nyaman.โSayang, temani mama kerja dengan baik. Jangan buat mama mual.โ Naven membelai lembut perut Nerissa sebelum keluar dari mobil.Nerissa hanya tersenyum ketika meliha
Nerissa segera masuk ke ruangan Naven. Saat masuk, dia melihat makanan berjajar di atas meja makan kecil yang ada di pojok ruangan. Tampak begitu menggiurkan sekali. โKapan kamu pesan sebanyak ini?โ Nerissa menatap Naven yang masih duduk di kursinya, tampak kacamata masih bertengger di hidungnya. Naven langsung mengalihkan pandangan ketika melihat sang istri. Senyum manis pun menghiasi wajahnya. โTadi, aku pesan online.โ Naven segera berdiri, kemudian menghampiri sang istri. Saat tak jauh dari sang istri, dia mengulurkan tangannya. Menggandeng sang istri di sana. Nerissa segera menerima uluran tangan sang suami. Kemudian ikut ke meja makan.Mereka duduk berhadapan. Tampak Nerissa begitu bersemangat melihat makanan yang ada di depannya. Karena itu, tanpa berlama-lama dia segera makan. โApa kamu tidak mual?โ Naven melihat sang istri tampak asyik makan.โAku hanya mual saat pagi saja. Jadi saat siang. Aku bisa makan dengan tenang.โ Dengan senang Nerissa menyuap makanan. Melihat is
โSayang, cepat kita tidak boleh datang terlambat, apalagi kita adalah pendamping pengantin wanita.โ Naven mengetuk pintu kamar mandi karena sang istri tidak kunjung keluar.Hari ini adalah hari pernikahan Dya dan Dave. Pesta pernikahan di adalah di pulau dewata. Keluarga turut hadir untuk menemani pernikahan Dya.Tadinya, Dya mau menunggu kuliahnya selesai, tetapi sang oma memaksa untuk segera Dya menikah agar oma tenang ketika Dya di luar negeri. Alhasil, akhirnya Dya pun menuruti.Mengingat Dya dan Dave saling mencintai, jadi tak ada masalah bagi mereka menikah kapan pun. Mungkin lebih cepat justru lebih baik.โIya-iya, sebentar.โ Nerissa segera keluar dari kamar mandi.โAyo, semua sudah siap.โ Naven segera mengayunkan langkah keluar dari kamar hotel sambil menggendong Naresh di dadanya.Nerissa mengekor sang suami di belakang. Sebenarnya, tadi ada yang ingin dikatakan oleh Nerissa, tetapi sepertinya, dia akan mengatakan pada suaminya nanti saja.Acara pesta pernikahan Dya dan Dave d
โKi, pastikan pria itu mendapatkan hukuman yang setimpal. Aku tidak mau sampai dia bebas dengan mudah setelah apa yang dilakukan pada Nerissa!โ Naven memberikan perintah pada Kiki untuk mengurus semuanya. Memastikan jika Harry akan mendapatkan ganjaran yang setimpal atas apa yang dilakukannya.โBaik, Pak. Saya akan pastikan jika Harry akan mendapatkan balasan setimpal atas apa yang dilakukannya.โโBaiklah, aku titip kantor beberapa hari padamu. Jika tidak ada urusan mendesak jangan hubungi aku.โ Hari ini rencananya Naven dan Nerissa akan pergi ke pulau dewata untuk menikmati liburan. Sejujurnya kejutan yang akan diberikan Naven adalah mengajak Nerissa berlibur. Namun, ternyata semua berantakan karena ulah Harry.โBaik, Pak.โ Kiki mengangguk. โKalau begitu saya permisi dulu.โ Kiki segera keluar dari ruang kerja Naven.Setelah Kiki pergi, Naven segera keluar dari ruang kerjanya dan beralih ke kamarnya. Karena hari ini dia berangkat ke Bali, jadi dia tidak ke kantor dan memilih meminta
Harry langsung mempercepat langkahnya. Meraih tangan Nerissa.Nerissa yang ditarik Harry berusaha untuk melepaskan diri. Sayangnya, tangan Harry cukup kuat saat mencengkeram tangan Nerissa.โKali ini kamu tidak akan bisa lari.โโLepaskan aku.โ Nerissa memukul Harry. Sayangnya, pukulan itu tak seberapa. Jadi tangan Nerissa masih terus dicengkeram. Karena tak bisa lepas dengan memukul, Nerissa beralih menggigit tangan Harry.โAchhh โฆ.โ Harry kesakitan ketika digigit, dengan segera dia melepaskan tangannya yang mencengkeram tangan Nerissa.Nerissa yang mendapatkan kesempatan itu segera berlari ke arah pintu.Harry yang melihat Nerissa berlari, segera mengejar. Dia menarik rambut Nerissa hingga Nerissa terjatuh. Tubuh Nerissa terjatuh ke lantai cukup keras. Hingga membuatnya kesakitan.Tak membuang waktu Kiki menarik kedua tangan Nerissa. Menyeret tubuh Nerissa dan membawa tubuh wanita itu ke tempat tidur.Nerissa terus meronta-ronta. โTolong โฆ tolong โฆ tolong โฆ.โ Teriakan Nerissa terus b
Satu jam sebelumnya. Tepatnya saat Nerissa tengah berangkat, di tempat lain Arumi mengerutkan dahinya ketika melihat Harry sedang memesan kamar hotel dengan kartu debit miliknya.โUntuk apa dia memesan hotel?โ Arumi pun bertanya-tanya akan hal itu.Sejenak Arumi teringat pertengkaran dengan Harry kemarin. Kemarin Harry masih berpikir untuk balas dendam atas apa yang dilakukan Nerissa. Sekuat tenaga Arumi mencegah itu. Memberitahu jika selama kehamilan dibantu oleh Nerissa. Sayangnya, Harry seolah tak peduli sama sekali dengan apa yang dikatakan oleh Arumi.โJangan-jangan dia mau menjebak Nerissa.โTak mau hal itu terjadi, Arumi segera menghubungi Nerissa. Sayangnya, ponsel Nerissa tak kunjung diangkat. Berulang kali dia mencoba menghubungi, tapi tidak kunjung diangkat.โSa, ayo angkat.โ Arumi benar-benar panik ketika Nerissa tidak kunjung mengangkat sambungan telepon.โHalo.โAkhirnya setelah sekian lama, sambungan telepon diangkat juga. โSa. Ini aku Arumi.โโMaaf, Bu, Bu Nerissa tida
โSebentar lagi ulang tahun pernikahan kita. Apa kamu akan memberikan kejutan padaku?โ tanya Nerissa yang sedang memasangkan dasi pada sang suami.Usia pernikahan Nerissa dan Naven sudah memasuki dua tahun. Nerissa ingin setiap momen selalu mengesankan.Naven hanya tersenyum mendengar ucapan sang istri. โJika kejutan diberitahu, namanya bukan kejutan.โNerissa menekuk bibirnya. Ternyata sang suami tidak akan memberitahunya. Tetap mau merahasiakannya.Melihat sang istri yang menggemaskan, membuat Naven mendaratkan kecupan di bibir sang istri.โTunggu saja kejutan dari aku.โ Naven mengedipkan matanya.Nerissa tentu saja penasaran sekali dengan kejutan apa yang akan diberikan oleh sang suami. Namun, dia harus bersabar.Mereka segera keluar setelah rapi. Di luar sudah ada Naresh dengan babysitter. Selama di rumah memang ada babysitter yang menemani Nerissa merawat Navesh. Namun, hanya sekedar membantu saja. Karena semua masih dikerjakan oleh Nerissa sendiri.โAnak Papa.โ Naven segera merai
Pesta berakhir juga. Kiki dan Ana segera kembali ke kamar hotel untuk beristirahat. Perasan Ana begitu berdebar karena menyadari jika setelah pernikahan usai, pastinya kini akan ada malam pertama.Saat masuk ke kamar, rasa berdebar itu semakin bertambah karena melihat kamar yang didekorasi untuk pengantin baru. Bunga-bunga yang berbentuk love di atas tempat tidur tampak begitu cantik. Aromanya semerbak menghiasi kamar.โAku dulu atau kamu dulu yang mau membersihkan diri?โ Kiki langsung bertanya ketika baru masuk ke kamar. Dia sendiri sebenarnya juga berdebar-debar. Jadi memilih untuk mengalihkan perhatian.โKamu dulu saja. Aku masih mau membersihkan wajahku.โโBaiklah.โKiki segera masuk ke kamar mandi, sedangkan Ana langsung membersihkan wajahnya yang masih memakai make up. Jantung Ana begitu berdegup kencang. Membayangkan apa yang akan terjadi nanti setelah ini.Setengah jam berlalu, akhirnya Kiki selesai juga. Pria itu keluar hanya memakai celana panjang saja dan membiarkan dadanya
Mendapati jawaban Ana itu, Kiki senang sekali. Ternyata tidak sia-sia dirinya membuat kejutan ini untuk Ana.Segera menyematkan cincin pada jemari Ana. Kemudian langsung berdiri. Sebuah kecupan pun diberikan oleh Kiki di dahi Ana.โTerima kasih sudah menerima aku.โ Kiki benar-benar bahagia.โSama-sama.โ Ana mengulas senyuman.Beberapa saat kemudian petugas hotel datang. Mereka menyajikan makan di meja yang berada di balkon. Ternyata Kiki memesan makan di kamar hotel sekalian.โSejak kapan kamu menyiapkan ini semua?โ Ana masih belum menyangka jika Kiki akan mempersiapkan semua ini.โAku mempersiapkan ini kemarin.โโDapat ide dari mana kamu menyiapkan semua di kamar hotel?โ Ana begitu penasaran.โTidak dapat ide dari mana-mana. Aku merasa di sini akan lebih leluasa dan tidak dilihat oleh banyak orang.โ Kiki merasa jika di restoran biasa, akan banyak orang di sana. Jadi sengaja dia menyiapkan ini semua di kamar hotel.โDasar, aku sudah berpikir yang tidak-tidak, ternyata kamu hanya membe
Sepanjang jalan Ana memilih diam. Dia merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan Kiki.โKenapa diam saja?โ tanya Kiki.โAku kesal, kenapa kamu mengajak aku pulang. Mereka akan tahu jika kita ada hubungan jika seperti itu.โ Ana meluapkan rasa kesalnya pada Kiki.โAku sudah tidak mau menutupi semua. Ini sudah saatnya orang-orang tahu hubungan kita.โ Kiki merasa jika yang dikatakan Dya ada benarnya. Semakin dirinya menyembunyikan hubungan dengan Ana. Orang-orang justru akan membuat Ana seperti pelakor yang merusak rumah tangganya.Ana merasa memang sudah saatnya hubungan mereka diketahui oleh semua orang. Apalagi tadi Ana melihat Dya sudah menggandeng pria lain. Namun, tetap saja ada rasa berdebar. Sedikit takut dengan tanggapan orang tentang hubungannya.โAku sudah tidak mau sembunyi-sembunyi lagi. Aku mau semua orang tahu jika kita menjalin hubungan.โโBaiklah, biarkan semua orang tahu hubungan kita.โ Ana pun setuju dengan apa yang dikatakan Kiki.****Pagi-pagi Kiki sudah datang ke
Ana tadinya hendak keluar dari bilik toilet. Namun, urung melakukannya ketika mendengar rekan-rekannya membicarakan dirinya. Namun, saat keluar, dia tidak menyangka jika akan bertemu dengan Dya.โIya.โ Ana mengangguk.โKamu dengar apa yang mereka bicarakan tadi?โ tanya Dya, walaupun sejujurnya Dya yakin jika Ana mendengar.โDengar.โ Ana mengangguk.โKamu dan Kiki sudah menjalin hubungan?โ Dya kembali menelisik, ingin tahu tentang apa yang terjadi pada Kiki dan Ana setelah perceraian mereka.โKami sudah menjalin hubungan lagi setelah dua bulan perceraian kalian.โ Ana mencoba menjelaskan, walaupun merasa tidak enak karena langsung menjalin hubungan dengan Kiki pasca bercerai.Mendengar itu sejujurnya Dya tidak masalah. Lagi pula Dya sudah move on. Mau Kiki menjalin hubungan lagi dengan Ana secepat apa pun, bukan masalah baginya. โApa di kantor belum ada yang tahu perceraian kami?โ Dya tampak penasaran lagi.โBelum. Kiki masih merahasiakan semua.โDya merasa jika ada alasan yang dilak