Share

29. Pujian Tak Terduga

Layla tidak tahu apa semalam itu hanya mimpi atau kenyataan, tetapi melihat Arsen yang tidak mengatakan apa-apa pagi ini, sepertinya itu hanya mimpi. Barangkali, Layla terlalu memikirkan kepulangan pria itu, sampai ia memimpikannya.

Layla menyiapkan sarapan di meja makan dan menatap lorong kamar Arsen, menunggu kedatangan pria itu. Ia hanya membuat sarapan sederhana—pancake—karena Arsen tidak makan banyak di pagi hari. Untuk bekalnya, ia membuatkan salad ayam dan tumis brokoli dan jamur. Ia harap Arsen menyukainya. Lalu malam nanti, ia berniat untuk membuat pasta.

Ia selalu berusaha untuk melakukan tugasnya dengan baik sebagai seorang ... istri.

Layla mengatur pancake di atas piring ketika Arsen akhirnya muncul. Dia tidak memakai dasinya, tetapi malah menyampirkannya di bahunya. Ragu-ragu, pria itu menatap Layla dan gadis itu langsung mengerti.

Sepertinya, hal ini akan menjadi kebiasaan.

Layla sebenarnya tidak keberatan, hanya saja ketika ia memasang dasi dan Arsen menatapnya, degup j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status