Share

Chapter 151

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-08 11:25:30

“Kau dimana?” tanya Aurelie berbicara melaui handpone.

“Ada apa?” tanya balik Carmen, orang pertama yang Aurelie hubungi setelah selesai memasukan Salma ke dalam mobil.

Ada kesepakatan diantara mereka berdua, dan Carmen bersedia membantu apa yang akan Aurelie lakukan.

“Aku sudah mendapatkan Salma sekarang,” ucap Aurelie.

“Aku mengerti, seseorang akan menunggumu di pesisir pantai.”

Tanpa berbicara lagi, Aurelie menutup sambungan telepon dan memacu kendaraan dengan kencang, melintasi keramaian jalanan hingga menyalip beberapa kendaraan disekitar.

Aurelie tidak akan pernah melepaskan Salma, wanita yang dulu dia panggil ibu dan menjadi satu-satunya tempat berlindung nyatanya orang yang sudah membuatnya seperti ini.

Aurelie akan membalas perbuatannya dengan cara yang setimpal.

Salma yang telah membuatnya gila, maka Salma harus dibuat gila juga.

Aurelie telah kehilangan jati dirinya, sebagian ingatannya hingga akal sehatnya. Doktrin yang Salma selalu berikan kepadanya setiap hari, obat yang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rahma Nyak Mamah
enak bnget klo salma langsung mati..harusny dibuat gila smpe pengen mati tpi ga bsa mati..
goodnovel comment avatar
ilmiaharyo17
plis kak, Aurelie jangan ikut mati. Salma aja yg mati
goodnovel comment avatar
Lussy Alyanii
bagaimana dengan nasib Aurelie kalau salam mati sekarang kayanya terlalu gimana gitu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 173

    Kepulan asap dari air hangat bergerak lembut membawa embun ke jendela. Berkali-kali Aurelie mengubah posisi tubuhnya sambil mengusap perut yang terasa sakit.Keterbiasaannya yang meminum alkohol tanpa ada batasan telah membawa banyak efek pada tubuhnya. Dokter telah menyarankan agar Aurelie berhenti meminum apapun yang beralkohol.Meski tahu kondisinya memburuk, sangat sulit untuk Aurelie melepaskan diri alkohol yang sudah menjadi candunya, obat pelariannya dari masalah yang tidak pernah bisa dia ungkapkan dengan benar pada dunia.Siapa yang bertanggung jawab atas semua ini?Salma, wanita itulah yang telah memperkenalkan Aurelie pada alkohol sejak dia berusia enam belas tahun.Aurelie tahu, alkohol lambat laun akan membunuhnya jika dia tidak berhenti. Aurelie juga telah berjanji pada Audrey akan belajar berhenti minum alkohol, namun perasaan marah dan gelisah sangat sulit hilang dalam ingatan dan hanya alkohol yang bisa membuatnya tenang."Dimana Dante?" tanya Aurelie pada Maia yang

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 172

    Gazebo kayu meneduhi Audrey dan Jach dari gerimis salju yang turun, lilin-lilin kecil dari birthday cake menerangi tempat sederhana itu.Enam belas Desember, bulan purnama muncul dengan sempurna menyebarkan cahayanya hingga menerangi riak lautan yang tenang.Audrey tersenyum lembut tidak berhenti memandangi birthday cake pertama dalam hidupnya dengan tatapan takjub.Gejolak emosional memenuhi dada, rasa syukur, bahagia dan duka melengkapi malamnya.Ini bukan hanya sekadar kue ulang tahun.Mimpinya untuk merayakan ulang tahun sederhana ini harus melalui penantian belasan tahun lamanya, dan ketika mimpi sederhana itu terwujudkan, orang yang Audrey harapkan sudah tidak disisinya, hanya menemaninya melalui selembar jaket merah muda yang dihadiahkan.Tanpa sadar Audrey memeluk diri, merasakan kehangatan jaket yang dia pakai sejak pagi.Kehangatan yang tidak pernah Audrey terima dari pelukan Arman, kini dia rasakan dari hadiahnya.Apakah Arman bisa melihatnya saat ini meski berada di linta

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 171

    Chapter 171Dibawah gelapnya malam, lampu-lampu menerangi penjuru tempat, pepohonan penuh dengan cahaya, para pejalan kaki berkostum pakaian tradisional berjalan teraturan menuju ruang terbuka di dekat kembatan yang menghubungkan dua desa.Festival kembang api di musim dingin akan berlangsung malam ini, menyambut libur panjang yang akan dan tahun baru yang tinggal beberapa hari lagi. Gemercing suara lonceng terdengar saat pintu kaca terbuka. Audrey menengok ke belakang, memperhatikan Jach yang pergi ke sebuah toko kue sendirian dan tidak mengizinkannya ikut masuk.Audrey mengetuk-ngetuk ujung sepatung dengan senyuman, semburat merah terlukis dipipinya tidak dapat menutupi kebahagiaan yang membuncah.Ini untuk pertama kalinya Audrey bisa menikmati festival musim dingin di desanya sendiri, biasanya dia akan mengurung diri di rumah atau lebih sibuk bekerja melayani orang-orang yang sedang liburan.Andai saja, ada Aurelie dan Arman malam ini, lalu mereka berkumpul bersama untuk pertama k

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 170

    Dante melangkah pergi meninggalkan kamarnya usai menidurkan Matthias. Dante butuh seteguk wine agar bisa menenagkan diri dari pikirannya yang masih rumit.Sudah Dante dengar kabar Serena yang pergi meninggalkan rumah, namun kepergiannya yang langsung ke Korea adalah sebuah keputusan yang sulit untuk dibaca. Disana Serena tidak memiliki teman maupun kerabat yang bisa dikunjungi, lantas untuk apa tujuannya ke negara itu?Sejak tahu sifat asli Serena beracun dan super playing victim, tidak pernah mau disalahkan dan tetap dengan percaya dirinya membela diri seolah dia seorang korban, Dante baru menyadari tentang seberapa berbahayanya isi pikiran perempuan itu. Cara Serena berpikir sangat nol empati, perempuan itu sudah seperti seorang psikopat.Sulit untuk menyingkirkan wanita itu, sekaras apapun Dante berusaha menutup semua akses dan fasilitas keuangan yang Serena terima selama ini, wanita itu tetap saja memiliki kekuatan dikakinya sendiri. Serena terlahir dari keluarga yang berada, ib

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 169

    Audrey menelan salivanya dengan kesulitan, matanya mulai bergerak melihat kepenjuru arah dengan napas memberat. Audrey baru menyadari bahwa ada lebih dari enam orang asing yang berada satu kereta dengannya, dan mereka ada disekitarnya sejak pagi ini.“Apa kau seorang mafia?” tanya Audrey dengan suara bergetar.“Lebih dari itu,” jawab Jach dengan berat.Kulit Audrey menggigil kedinginan, perasaannya campur aduk tidak tahu apakah harus takut, khawatir atau bersyukur karena Jach berani berbicara jujur padanya sekarang. Meski berat, jauh lebih baik jika Audrey mendengar kebenarannya langsung dari mulut Jach, bukan dari siapapun.Lantas apa yang harus Audrey sampaikan kepadanya sekarang? Semuanya masih terasa seperti mimpi.Sampul sempurna yang Jach tunjukan telah membuat Audrey memandangnya sebagai mahluk yang sempurna tanpa cela.Audrey tidak marah, tidak juga benci, tidak pula kecewa, dia hanya tidak menyangka bahwa lelaki yang berbulan-bulan berada disampingnya selama ini ternyata buka

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 168

    “Aku tidak gila! Biarkan aku pulang! Kenapa kalian mengurungku disini!” jerit Salma dengan suara yang serak, menggebrak-gebrak teralis besi yang mengurungnya siang dan malam.Salma yang selama ini terawat dan selalu terkanvas sebagai seorang isteri pengusaha, sempurna tanpa cela. Kini, siapapun yang melihatnya pasti tidak akan ada yang mengenalinya.Salma kehilangan banyak berat badan, wajahnya terlihat lesu, rambut panjangnya yang terawat telah kusut tidak beraturan dan dia telah kehilangan satu kakinya.Tidak ada lagi pakaian mewah yang dipakai, tidak ada lagi perhiasan yang menghiasi tubuhnya, dan tidak ada lagi tas mahal yang dia tenteng.Sudah kering air mata Salma untuk menangisi nasibnya sekarang yang telah dijunhkir balikan semudah membalikan telapak tangan.Salma kehilangan dunia yang telah memanjakannya, fisiknya yang dia banggakan sudah tidak sempurna lagi, dan ditengah sakitnya kini dia harus terkurung di rumah sakit jiwa yang benar-benar akan membuatnya gila karena setres

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 167

    Dante menjinjing keranjang bayinya dibawah payung yang menaungi, melangkah masuk ke dalam rumah diikuti oleh Victor yang membawa tas besar peralatan bayinya.Tidak sempat Dante pergi ke kamar, aroma manis kue menarik langkahnya untuk pergi ke ruang lain. Dilihatnya Aurelie yang tengah berdiri didekat jendela dengan sepiring kue ditangannya.Dante menarik napasnya dengan sesak, memperhatikan Aurelie dari kejauhan yang mengenakan gaun merah muda dan merias diri tidak seperti hari-hari sebelumnya.Dari segala sisi manapun Dante lihat, wajah Aurelie yang begitu identik membuat Dante semakin kesulitan melupakan Audrey.Terkadang dalam satu moment, Dante sangat berharap ada satu sifat Audrey didalam diri Aurelie agar bisa mengobati sedikit kerinduan yang begitu berat untuknya.Dante masih berharap, ada sedikit kerinduan yang Audrey rasakan tentang rumah ini. Meski kerinduan itu bukan untuk Dante, namun untuk Matthias, bayi mereka.Seperti apa kondisi Audrey sekarang? Apakah sekarang dia sud

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 166

    Audrey mematut dirinya di depan cermin, mengenakan dress bermotif bunga dengan jaket merah muda pemberian Arman. Itu untuk pertama kalinya Audrey mengenakannya karena hari ini dia berulang tahun.Audrey memoles riasan tipis wajahnya, sesekali mengambil helaian rambutnya yang masih berjatuhan karena kerontokan.Didepan cermin itu Audrey tersenyum, membuat pipinya yang kedinginan memerah. Diterangi oleh pantulan cahaya mentari pagi yang menerobos masuk melalui jendela, sepasang mata zambrud itu terlihat bersinar menembus garis-garis bergerlombang irish mata.Berkali-kali Audrey mengatur napas untuk mengumpulkan energy positifnya, menyingkirkan banyak pikiran buruk yang telah merusak waktunya. Hari ini Jach datang, dia ingin bersenang-senang dan menyebarkan kebahagiaan dengan Jach sebelum pria itu kembali pulang.Audrey akhirnya keluar dari kamar dan menghampiri Jach tengah berbicara dengan seseorang melalui telepon. Menyadari kehadiran Audrey, pria itu tersenyum lembut menyambut kedata

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 165

    Jach menggenggam erat botol sake ditanganya, pria itu terdiam tidak mengelak bahwa hubungannya dengan Audrey memanglah masih rapuh. Tidak banyak waktu yang mereka habiskan bersama, tidak ada banyak moment yang bisa mereka kenang untuk dijadikan alasan bertahan, dan kini mereka tinggal di pulau yang berbeda.Mereka akan berpisah dalam waktu lama, bukan hanya satu dua hari, tapi tahunan.Jach sadar, hati dan prilaku manusia bisa berubah karena beberapa alasan. Lantas apakah Jach harus meragukan janjinya sendiri dengan Audrey hanya karena penantiannya panjangnya tidak memiliki akhir yang pasti?Jach menyayangi Audrey dengan tulus, dia melepas Audrey bukan berarti membiarkannya pergi. Janjinya pada Audrey bukanlah sesuatu yang main-main, janjinya untuk menunggu adalah kontrak psikologis atas kesanggupan bahwa dia berkomitmen."Kenapa kau begitu yakin untuk menantinya Jach?" tanya Mante memecah keheningan Jach yang tengah merenung."Aku tahu impian Audrey, aku tahu apa yang membuat Audrey

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status